KELOMPOK 1 ~ XI.IIK 3
1. Widya Utari
2. Risal
3. Nurhayati
4. Andi Muh. Fadhlurrahman
5. Monica
6. Muh. Rizky Alfian Man
Palopo
Masa remaja memiliki ciri-ciri yang khas, yang membedakannya dengan masa-masa
sebelum atau sesudahnya. Adapun ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock adalah :
Pengertian akhlak, “al-akhlak” berasal dari bahasa Arab bentuk jama’ dari kata “khulkun” yang artinya budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, sedangkan akhlak terpuji yang dalam bahasa Arab disebut “akhlak
al-karimaah”, karimah yang berarti mulia atau luhur, oleh karena itu “akhlak al-karimah” adalah sifat, watak,
perangai, atau perilaku baik dan luhur yang bersumber dari nilai-nilai ajaran akhlak Islam.[3][3] Ahmad Amin
dalam bukunya “Al-Akhlak” merumuskan pengertian akhlak sebagai berikut : Akhlak adalah suatu ilmu yang
menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan apa yang harus
diperbuat.[4][4] Sedangkan pergaulan sendiri adalah suatu interaksi antara satu dengan lainnya yang tidak
dibatasi oleh apapun. Pergaulan dapat ditemui dimana saja mulai dilingkungan keluarga sampai masyarakat
umum yang membutuhkan adanya tata cara bergaul sehingga akan ditemui kehidupan yang damai dan rukun,
apalagi remaja yang pada zaman sekarang menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan,
apalagi yang berhubungan dengan gaya. Oleh karena itu akhlak al-karimah sangat penting dalam pergaulan
masyarakat, terutama dalam pergaulan remaja, apalagi saat ini sedang maraknya berbagi kenakalan remaja,
baik minum-minuman keras, berjudi, freesex, narkoba dan lain-lain.Hidup remaja muslim yang diterapkan di
Negara saat ini dimana banyak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama Islam tetapi gaya hidup ini
mendapat tempat yang khusus dikalangan remaja muslim. Berarti remaja sekarang belum terdidik dengan
didikan Islam yang sebenarnya dan masih minim akan ajaran Islam. Yang mana pergaulan remaja saat ini
banyak dipengaruhi oleh modernisasi barat sehingga mereka berfikir dan bebas berbuat.
Dalam Islam tidak diragukan lagi bahwa kaidah serta batasan dalam mengerjakan baik dan buruk itu telah
tertera dalam nash-nash syari’ah (al-Qur’an dan Hadits).gambaran jelas tentang perintah berakhlak yang baik
telah tercatat dalam al-Qur’an dan Hadits, seperti firman Allah Q.S an-Nahl:90. [5][5]
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang harus dijadikan contoh teladan yang
ideal, yang mana Allah mengutus Nabi untuk memberi teladan akhlak yang mulya kepada manusia, perintah
itu dilakukan nabi dengan baik, sehingga mendapat pujian yang baik dari Allah SWT, “sesungguhnya engkau
berada pada akhlak yang agung” bahkan RosulAllah bersabda:[6][6]
ِ Cْت ُ َتCCCب
ْال َ ِقC َالخC َم اCكَا ِرC َّم َمCCأل
م ُ ما ُ عِث
َ Cَِّإن
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.
Agama Islam adalah sebagai sumber nilai akhlak harus dijadikan landasan dalam membina akhlak remaja,
karena agama merupakan pedoman hidup serta memberi landasan yang kuat bagi diri setiap remaja, maka
dari itu penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang terpuji yang bersumber pada ajaran Islam,
serta membiasakan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan menciptakan akhlakul
karimah akan terlaksananya kemaslahatan yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
Kehidupan Moral dan Agama Usia Remaja
a. Bergaul dengan orang tua, yakni dengan berkata sopan, santun, lemah lembut, jika
hendak pergi maka mintak izin dan mengucapkan salam, senantiasa patuh terhadap
perintahnya, selalu membantu dan mendo’akan orang tua. Firman Allah:(an-Nisa' [4]:36)
َ CحCْن ِإCلد َ ْ ِيCِ ل َواCْ ِاCَوب
سانًا ئًاCCش ِ ِ شرِكُوا
ْ َ يCCCب
ه َ Cَّ دوا ال
ْ ُ الCه َو
CCCت ُ ُ عب
ْ Cوَا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak”. (QS. an-Nisa' [4]: 36)
b. Bergaul dengan guru, yakni dengan selalu mentaati perintahnya, berkata sopan
ketika mengikuti pelajarannya, ikhlas penuh kesabaran dalam mengikuti pelajarannya,
serta mendo’akan guru. Dalam hadits disebutkan:
ه
ُ ْ نCو َن ِم ُ َّ لCCCت
ْ م َن َ تَعCم
ْ َ قِ ُّروْاCَو
Artinya: “Muliakanlah orang yang telah memberi pelajaran kepadamu”
c. Bergaul dengan lawan jenis, Islam telah memberi rambu-rambu (batasan) yang harus
diperhatikan antara laki-laki dan perempuan. Diantaranya: wanita harus menutup aurat
yang tampak, masing-masing hendaknya menjaga diri, jangan sampai terjerumus dalam
pergaulan bebas (zina), kewajiban laki-laki menghormati wanita, serta menjaga diri dari
minum-minuman, obat-obatan yang berbahaya dan terlarang.
d. Bergaul dengan teman sebaya, yakni dengan cara menghargai, tidak suka menghina
sesama, saling menasehati, mendahulukan kepentingan bersama dari pada diri sendiri,
serta bertutur kata yang lembut.