Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PEMERINTAHAN PERSIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Sistem Pemerintahan Negara Islam
Dosen pengampu : Mawaddah Parangin-Angin, M.Sos
Disusun oleh
Adetya Putri Arvia Wulandari (0404211007)
Pairus Ayainas Br.Pinem (0404213031)
Zuldi Yariza Matondang (0404212034)

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Pada kesenpatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Sistem Pemerintahan Negara Islam yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami jauh
dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya.

Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kami khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umunya.

Medan, 19 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Sejarah Persia ...................................................................................... 3


B. Sistem Pemerintahan Persia ................................................................ 5

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9

A. Kesimpulan ......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peradaban Persia kuno merupakan peradaban yang ada sebelum
tahun masehidimulai. Sejarah mengatakan bahwa Persia kuno cukup
banyak memberikan sumbangsihterhadap peradaban dunia. Persia juga,
dilihat dari segi waktu, ia berkuasa di waktu yang cukup menarik, karena ia
berkuasa disaat pusat peradaban dunia berada di sekitar timurtengah.
Karena Persia ini berada di sekitaran timur tengah, kekuasaanya
mendominasisebagian timur tengah, dan memerintah atas presentase populasi
dunia yang lebih besar darikekaisaran manapun di dunia. Pada tahun
480 SM, kekaisaran Persia memiliki populasi masyarakat 49,4 juta orang,
atau sama dengan 44 persen dari populasi global pada waktu itu.Letak Persia
juga cukup menguntungkan, karena wilayahnya menghubungkan
beberapakawasan di dunia termasuk Timur Tengah, Afrika Utara, Asia
Selatan, India, Eropa danMediterania. Peradaban di Persia terletak di Timur
Tengah, tepatnya di Asia Barat daya.

Di masasekarang wilayah persia disebut dengan negara Iran.


Penggantian nama Persia menjadi iranterjadi pada tahun 1935, sebelum tahun
ini bangsa barat selalu menyebut wilayah ini adalahwilayah Persia, atau negara
Persia. Kerajaan Persia merupakan sebuah kerajaan dalam artimodern karena
di dalam kerajaan ini ditemukan negara-negara yang sebenarnya
merdeka,namun memelihara individualitas, adat-istiadat maupun hukum-
hukumnya sendiri. KerajaanPersia memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap bangsa-bangsa yang dikuasainyaserta pada saat yang bersamaan
membiarkan masing-masing bangsa dengan karakter, sifatdan budayanya
sendiri.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah Persia?
2. Bagaimana Sistem Pemerintahan Persia?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah persia
2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan persia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERSIA
Kekaisaran Persia sudah ada pada 550 Sebelum Masehi dan didirikan
oleh Raja Cyrus atau Koresh Agung. Disebut juga Dinasti Akhemeniyah, mereka
menjadi pusat peradaban, budaya, politik, kepercayaan, teknologi, dan bahkan
kekuatan tempur di masa tersebut. Saking kuatnya, dinasti dari Kekaisaran
Persia sanggup bertahan selama ratusan tahun. Bagi orang Yahudi Kuno, Koresh
Agung sudah dianggap sebagai pelindung dan pengirim kaum Yahudi. Namanya
disebutkan beberapa kali dalam Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama). Raja Koresh
juga menjadi penguasa di masa akhir dari era yang disebut Pembuangan
Babilonia. Sebelum menjadi raja atau kaisar Persia, ia adalah pemimpin daerah
di wilayah kuno yang saat ini dinamakan Iran Selatan. Pada saat Koresh
Agung menjabat sebagai raja Persia, ia berhasil menaklukkan dan menyatukan
Media, Lydia, dan Babilonia. Ketiganya adalah wilayah besar di masa peradaban
Timur Dekat Kuno. Koresh Agung sangat disegani karena ia merupakan
negarawan bijaksana sekaligus pemimpin hebat di medan tempur. Dirinya lebih
disegani lagi ketika ia juga menghormati dan menghargai agama dan budaya dari
daerah yang ditaklukkannya. Raja berikutnya yang memerintah Persia
selanjutnya adalah Kambisus (Cambyses) II yang berkuasa pada 529--522 SM.
Ia adalah putra tertua dari Koresh Agung dan bertanggung jawab terhadap urusan
Babilonia. Lalu, setelah itu Persia silih berganti dipimpin oleh Raja Bardiya,
Darius I, Ahasyweros I, Artahsasta I (Xerxes I), Arhasyweros II, Darius II,
hingga sampai pada Raja Artahsasta V (Xerxes V).

Namun, dari semua raja, hanya Koresh Agung dan Darius I (Darius
Agung) yang mampu menjaga kejayaan dan memperluas kekuasaan Persia
hingga Asia Barat, Balkan, Asia Tengah, Lembah Indus, dan sebagian Kaukakus
(Laut Hitam dan Laut Kaspia). Sistem pemerintahan daerah berbasis provinsi
juga pertama kali diterapkan oleh Persia untuk mempermudah birokrasi dari atas
ke bawah. Sebuah artikel sejarah dalam laman World History mengungkap asal
usul penamaan Persia. Ternyata, nama tersebut justru didapatkan dari penulis
Yunani dan Romawi. Nama asli Persia adalah Airyanam, merujuk pada suku

3
pertama yang mendiami Tanah Arya (Land of the Aryans) sekitar 3.000 tahun
SM. Nah, Aryan sendiri bukanlah sebutan khusus kebangsaan, melainkan kelas
layaknya bangsawan atau manusia bebas.

Pada 333 SM, pasukan Alexander Agung berhasil mengalahkan pasukan


Kerajaan Persia yang kala itu dipimpin oleh Raja Darius III. Setelah era Darius
III, Kerajaan Persia sebetulnya sempat dipimpin oleh Artahsasta V (Xerxes V).
Namun, pemerintahannya hanya berjalan sebentar dan sejak itu kerajaan tersebut
mengalami kemunduran. Xerxes V yang diduga membunuh Darius III
mengumumkan bahwa ia adalah Raja Persia yang baru. Sayangnya, pemborosan
dana dan turunnya kualitas pasukan membuat kejayaan Persia makin memudar.

Banyak orang menganggap Persia identik dengan Islam , padahal Islam baru
menjadi agama dominan di Kekaisaran Persia setelah penaklukan Arab pada
abad ketujuh. Kekaisaran Persia pertama dibentuk oleh agama yang berbeda.
Zoroastrianisme. Dinamakan setelah nabi Persia, Zoroastrianisme adalah salah
satu agama monoteistik tertua di dunia. Agama ini masih dipraktikkan hingga
saat ini sebagai agama minoritas di beberapa bagian Iran dan India. Zoroaster,
yang kemungkinan hidup antara tahun 1500 dan 500 SM, mengajarkan
pengikutnya untuk menyembah satu dewa, bukan banyak dewa yang disembah
oleh kelompok Indo-Iran sebelumnya. Raja-raja Achaemenian adalah penganut
Zoroaster yang taat. Secara umum, Cyrus Agung adalah penguasa yang toleran
dan mengizinkan rakyatnya berbicara dalam bahasa mereka sendiri dan
mengamalkan agama mereka sendiri. Meskipun ia memerintah berdasarkan
hukum asha (kebenaran dan kebenaran) Zoroastrian, ia tidak memaksakan
Zoroastrianisme pada orang-orang di wilayah taklukan Persia.

Ada beberapa penyebab hancurnya Kerajaan Persia, diantaranya yakni :

a. Kegagalan invasi Yunani oleh Xerxes I pada 480 SM. Pertahanan atas
tanah Persia harus diperkuat karena kegagalan invasi ini yang berakibat
pada penurunan perekonomian.
b. Perang dengan Alexander Agung
c. Terjadinya dekadensi moral yang berpengaruh pada kemunduran dan
kehancuran Kerajaan Persia.

4
d. Adanya konik yang berkepanjangan dengan Kerajaan Usmani.1

B. SISTEM PEMERINTAHAN PERSIA


Sistem pemerintahan Persia telah berubah menjadi sistem pemerintahan
Republik Islam Iran, yang menganut sistem Wilayatul Faqih (pengelolaan oleh
faqih) yang mengkombinasikan struktur kerajaan religi dengan institusi
demokratis. Sistem pemerintahan Iran pasca Revolusi Islam Iran telah memiliki
sistem pemerintahan yang baru, yaitu sistem pemerintahan Republik Islam Iran.
Sistem pemerintahan Persia berubah dari monarki menjadi sistem
pemerintahan Republik Islam Iran, yang mengkombinasikan struktur kerajaan
religi dengan institusi demokratis. Peradaban Persia Kuno menerapkan sistem
kerajaan dengan puncak tertinggi yang berada di tangan seorang raja. Kekaisaran
Persia menerapkan sistem monarki yang terletak di Iran dan menjadi salah satu
peradaban terbesar dan terkuat di dunia pada zaman itu. Sistem pemerintahan
Persia telah berubah menjadi sistem pemerintahan Republik Islam Iran, yang
menganut sistem Wilayatul Faqih (pengelolaan oleh faqih) yang
mengkombinasikan struktur kerajaan religi dengan institusi demokratis. Sistem
pemerintahan Iran pasca Revolusi Islam Iran telah memiliki sistem
pemerintahan yang baru, yaitu sistem pemerintahan Republik Islam Iran.2
Sistem pemerintahan Persia, yang dikenal sebagai Kerajaan Safawi,
berdiri antara tahun 1501 hingga 1722 M. Dibentuk oleh Safi al-Din al-Ardabily,
ia berasal dari sebuah tarekat yang berkembang menjadi gerakan politik yang
berhasil mendirikan kerajaan. Safawi merupakan peletak dasar yang membentuk
Iran, sementara Mughal atau Kerajaan Mongol di India merupakan kerajaan
peletak dasar yang membentuk kesultanan Delhi, India.
Kerajaan Safawi merupakan pemerintahan teokratik, dimana pejabat
tertinggi negara dipegang oleh wakil Syah, baik dalam urusan politik maupun
keagamaan. Jabatan ini pertama kali dipegang oleh seorang Qizilbasy dari suku
Syamlu. Panglima perang dipegang oleh Qizalbasy, sedangkan wazir, pemimpin

1
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/penyebab-runtuhnya-kekaisaran-persia-serta-
sejarahnya-21onnSv6tUF di akses pada 17 Maret 2024 pukul 16:35
2
Zul karnen, Budaya Struktur Pemerintahan Republik Islam Iran, Jurnal AL-AZHAR
INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol.3, No.1, Maret 2015.

5
birokrasi pemerintahan dan sadr, pemimpin lembaga keagamaan di pegang oleh
orang-orang Persia.
Sistem pemerintahan Persia berubah setelah wafatnya Ismail I. Pada masa
Abbas I, kondisi politik Safawi yang menurun bangkit kembali. Abbas I mampu
mengatasi situasi dan berhasil merebut kembali daerah kekuasaannya yang
pernah direbut oleh Turki Usmani. Pada tahun 1598, ia menaklukkan Herat,
Mard dan Balkh. Setelah itu menyerang wilayah kekuasaan Turki Usmani
dipimpin oleh Sultan Mahommad III (1602 M). Pasukan Abbas I berhasil
menguasai Tibris, Syirwan, Baghdad. Demikian pula daerah-daerah lainnya satu
persatu ditaklukkan, dan pada tahun 1622 M pasukan Abbas I berhasil merebut
kepulauan Hurmuz dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan
bandar Abbas.
Kerajaan Safawi menjadi teokratik dan menjadikan Syi’ah Itsna Asyariah
sebagai mazhab resmi negara. Di masa Ismail I, tentara-tentara tersebut
terbentuk dalam satu pasukan Qizilbasy yang bermaskas di Ghilan. Pada masa
Abbas I, dua orang Inggris, Sir Antony dan saudaranya Sir Robert Shearley,
datang di kerajaan safawi untuk bekerja sama dalam bidang militer. Keduanya
mengajarkan tentang ilmu perang supaya kerajaan dapat melawan musuh,
terutama cara membuat Meriam.
Setelah wafatnya Abbas I (1628 M), Kerajaan Safawi diperintah oleh enam
orang raja, yaitu Syafi Mirza (1628-1742 M), Abbas II (1742-1667 M),
Sulaeman (1669-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasab II (1722-1732 M),
dan Abbas III (1732-1736 M). Kejayaan pada masa Abbas I tidak dapat
berkembang, yang akhirnya membawa kepada kemunduran dan mengakibatkan
runtuhnya kerajaan Safawi.
Faktor-faktor intern mundur dan kehancuran kerajaan Safawi adalah
sebagai berikut:
1. Administrasi pemerintahan dirubah beberapa propinsi kaya dibawahi oleh
pemerintahan pusat, di-perintah langsung oleh Shah. Kebijaksanaan ini
membawa akibat negatif bagi kerajaan yaitu; melemahkan kelompok
Qizilbasy yang menguasai daerah Khalji dan Tughluq, serta keluarga Sayyid
(1414-1451 M) dan keluarga Lodi (1451-1512 M).

6
2. Memenjarakan Hami Khan, seorang menteri tua yang telah membantunya
naik tahta. Dia juga menumpas kepala-kepala provinsi (gubernur) yang
bergolak
3. Alam Khan (yang masih 27 keluarga Lodi) mencoba menggulingkan-nya
dengan meminta bantuan bagi setiap masyarakat, yakni dengan mendirikan
madrasah-madrasah, memberi tanah-tanah wakaf bagi lembaga-lembaga
sufi, membentuk undang-undang perkawinan baru, dan menggalakkan
kawin campur antar agama.
4. Menghapuskan pajak-pajak pertanian terutama bagi pertanian-pertanian
miskin, sekalipun non Muslim. Menghapuskan tradisi perbudakan yang
dihasilkan dari tawanan perang; dan mengatur khitanan anak-anak. Setelah
kehancuran kerajaan Safawi, Iran mengalami perubahan politik dan
ekonomi, yang mempengaruhi sejarah negara hingga saat ini.3

Ada beberapa keberhasilan Persia pada masa itu yakni

1. Pada masa cyrus, Persia berhasil menaklukan Kerajaan babilonia baru, yang
Ketika itu terkenal dengan kekuatan militernya yang sangat hebat, dan juga
berhasil menaklukan beberapa penguasa local yang berkuasa di sepanjang
wilayah asia kecil.
2. Pada masa pemerintahan Dairus yang Agung, Persia mengurangi
pembatasan antara bangsa dan agama, seperti dengan kebijakan yang
dijelaskan dalam peraturan Behistun.
3. Pengaruh Persia dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak bisa lepas
dari Sejarah berdirinta. Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti yang berkuasa
di Iran dari tahun 750 hingga 1258 M.
4. Pada masa pemerintahan Darius Agung Persia mengalami ekspansi wilayah
yang meluas hingga ke India, Mesir, Yunani, dan Asia kecil ( Turki)4

3
Desky, Harjoni, Kerajaan Safawi di Persia dan Mughal di India, Volume 8 Nomor 1,
April 2016, hal. 126-133.
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Persia di akses pada 17 Maret 2024 pukul
17:06

7
Beberapa arsitektur seni persia yang terkenal dan berpengaruh dalam
Sejarah dunia yakni

a. Istana persopolis
Istana Persepolis dibangun pada masa Darius I 521 SM. Istana ini
merupakan contoh gaya arsitektur achemenid.
b. Masjid
Pembangunan masjid muncul untuk pertama kalinya pada masa Dinasti
Seljuk. Masjid ini memiliki gaya khas yang dihias begitu juga dengan
puing-puing batu, dan benteng yang kuat. Perkembangan seni arsitektur ini
terlihat pada makam seperti Gunbad-I qabus yang menampilkan motif
Zoroaster dan alun-alun berkubah

c. Kubah
Pembangunan kubah yang akhirnya memungkinkan orang Persia untuk
membangun struktur yang jauh lebih tinggi dilakukan pada masa II Khanate.
Puncak arsitektur yakni Pembangunan Kubah Soltaniyeh di Zanjan
menjadikannya kubah batu terbesar ketiga dan tertinggi yang pernah
didirikan.
d. Makam Oljeitu
e. Lapangan Naqsh-e jahan
Lapangan Naqsh-e Jahan di Isfahan, Iran, yang dibangun pada masa Dinasti
Safawi, adalah pusat dari ibukota barunya. Ciri khas kubah Persia, yang
memisahkan mereka dari kubah-kubah yang dibuat di dunia Kristen atau
kekaisaran Ottoman dan Mughal, adalah ubin warna-warni yang menutupi
bagian luar kubah mereka seperti interior

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerajaan Persia berdiri pada tahun 550 Sebelum Masehi dan didirikan oleh
Raja Cyrus atau Koresh Agung. Ini merupakan peradaban tertua di Mesopotamia
yang menjadi bagian dari peradaban tertua didunia. Pada masa pemerintahan
Koresh Agung, Persia berkembang menjadi negara adidaya pertama di dunia,
berdiri di Mesopotamia. Raja Cyrus atau Koresh Agung juga menjadi pengirim
kaum Yahudi, yang disebut di Alkitab Ibrani. Adapun raja raja yang pernah
memeritah persia yakni Raja Cyrus atau koresh Agung, Dairus Agung, Raja Dairus
III, Raja Artaxerxes I, Raja XerXes I, Raja Artaxerxes II, Raja Dairus III. Sistem
pemerintahan Persia terdiri dari raja yang memimpin negara dalam urusan luar
negeri, termasuk diplomasi, perjanjian, dan konflik militer. Agama memegang
peran penting dalam kehidupan masyarakat Persia, dan raja dianggap sebagai
perantara antara dewa dan manusia. Sistem pemerintahan Persia adalah sistem
kerajaan dengan pimpinan tertinggi berada di tangan seorang raja. Raja Persia
memimpin negara dalam urusan luar negeri, termasuk diplomasi, perjanjian, dan
konflik militer.

Agama memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat Persia, dan


raja dianggap sebagai perantara antara dewa dan manusia. Peradaban Persia
merupakan bagian dari peradaban tertua didunia, yakni Mesopotamia, dan
menaklukan banyak wilayah-wilayah di Mesopotamia, termasuk kota besar
Babilonia. Runtuhnya kerajaan Persia terjadi pada tahun 330 SM, ketika Alexander
Agung berhasil memperangi dan memperoleh wilayah Persia. Sebelum itu, Persia
telah mengalami kegagalan invasi ke Yunani pada tahun 480 SM, yang
menyebabkan penurunan perekonomian karena harus membayar mahal demi
mempertahankan tanah Persia.. Pada masa pemerintahan Darius Agung, kekuasaan
Kekaisaran Persia membentang dari Kaukasus dan Asia Barat ke Makedonia, Laut
Hitam, Asia Tengah, dan bahkan Libya serta Mesir.

9
DAFTAR PUSTAKA

Zul karnen,2015. Budaya Struktur Pemerintahan Republik Islam Iran, Jurnal AL


AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol.3, No.1
Desky, Harjoni, 2016. Kerajaan Safawi di Persia dan Mughal di India, Volume 8
Nomor 1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Persia di akses pada 17 Maret 2024
pukul 17:06
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/penyebab-runtuhnya-kekaisaran-persia
serta-sejarahnya21onnSv6tUF di akses pada 17 Maret 2024 pukul 16:35

10

Anda mungkin juga menyukai