Anda di halaman 1dari 32

ZOROASTRIANISME Oleh : Mudarras Kadhir Gaznavi Diterjemahkan : Badra Naya

PRAKATA DARI PENERJEMAH

Iman / sistem kepercayaan/ agama Zoroastrian atau Zarathustrianisme (kadang di sini diterjemahkan sebagai Zarathustrian juga) merupakan salah satu agama kuno yang mempengaruhi agama Hindu, Yudaisme, Kristen dan Islam baik dari segi etika, mitologi, worldview maupun literatur. Paska pembuangan bangsa Israel ke Babilonia, Yudaisme meminjam konsep angelogi (pengajaran tentang keberadaan malaikat), demonologi (pengajaran tentang keberadaan setan-setan), akhir jaman, kebangkitan roh dan sosok Penebus Semesta yang akan muncul di akhir zaman, ke semua ini diserap dan dikembangkan dalam Kekristenan (terutama konsep Juruselamat / Mahdi dan kebangkitan roh di akhir jaman) serta oleh Islam. Jika kita memegang asumsi bahwa Muhammad dan kisahnya seperti yang dikisahkan oleh Sirat dan Sunah dan Hadits (yang mana banyak akademisi tidak menganggap itu semua sebagai laporan sejarah tapi hanya sebatas historicizing literature ) maka tetap saja elemen-elemen agama Zoroastrian ini masuk pengaruhnya lewat Salman el Farasi (Salman Si Persia) Sahabat Nabi. Secara historis Islam sebagai agama yang kita kenal saat ini diformulasikan dalam tahap-tahap pembentukannya di masa Abbasid, di Irak, dimana budaya keagamaan saat itu didominasi oleh Yudaisme Rabinik, Kristen Syria, Sabianisme dan Zorastrianisme, maka tidaklah aneh jika Islam banyak mengadopsi elemen-elemen dari Zoroastrianisme, misalnya konsep tentang mizan, al-raf / padang arafah, jembatan Sirat al-mustaqim, hukuman neraka yang tidak abadi bagi orang-orang tertentu yang kejahatannya tidak seberapa, kebangkitan roh di akhir jaman, penghakiman akhir dll.

Zoroastrianisme, suatu agama yang awalnya didasarkan pada ajaran Zarathustra, seorang mistikus yang anti elitis keagamaan, anti kelembagaan kaku, penganjur monoteis, pembabar ajaran bahwa pengalaman spiritual adalah milik setiap orang tanpa perantara. Tidak jelas sejarah kehidupanya, kapan ia lahir dan dimana, cerita-cerita hidupnya malah memperlihatkan kita bahwa ia memiliki tema-tema kisah hidup yang dipenuhi dengan legenda dan mitos dan memiliki kemiripan dengan tokoh-tokoh sentral agama lainnya. Dan seperti agama-agama besar lainnya, dalam perjalanan waktu, ajaran ini berevolusi menjadi agama elitis dan alat kekuasaan di tangan para dinasti, kemudian datanglah agama dan budaya yang lebih gahar, kasar, tiran dan inteloran yang menguasai Persia, mendiskriminasikan, meminggirkan, mendepak agama ini keluar dari budaya dan tanah yang selama ini membesarkannya. Dan seperti yang biasa

dilakukan oleh Arab dan Islam pada Yudaisme dan Kristen, ia mengambil elemen-elemen ajaran mereka, mengklaim sebagai miliknya yang sah, kemudian menundukkan orang-orangnya secara politik dan keagamaan, demikianlah yang terjadi atas Zoroastrianisme. Dan politik penaklukan yang dilakukan oleh agama ini masih sama efektif dan membahayakannya sekalipun walau sudah merentang selama 1400 tahun, sebab dimana ada ketidakmautahuan, primordialisme, dan irrasionalitas, disitu ada praktek diskriminasi, pembelengguan dan inhumanitas.

Mereka yang tidak mengerti sejarah, akan dihukum untuk mengulangi (kebodohan) sejarah. George Santayana

Kita semakin dekat dengan sistem kepercayaan yang ada sampai / pada jaman sekarang, dan topik bahasannya menjadi semakin rumit. Sebab agama-agama / sistem kepercayaan saat ini telah menyalin aspek-aspek tertentu dari sistem masa lalu dan / atau mengambil alih bagianbagian tertentu dan diubah oleh mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi apa yang kita miliki saat ini mencakup semua kebingungan selama ribuan tahun itu. Seperti yang telah saya janjikan sebelumnya, anda tidak akan terhambat oleh kerumitan-kerumitan yang menjaga (agama-agama) penemuan manusia ini untuk tetap hidup dan menciptakan fenomena lebih lanjut yang sukar dimengerti. Jadi istilah-istilah umum dari sistem kepercayaan ini tidak akan digunakan kecuali jika diperlukan. Sekarang waktunya untuk menjelaskan salah satu system kepercayaan yang mungkin paling penting, yang memiliki pengaruh terbesar pada pemikiran Yunani dan agama-agama berkitab pada jaman ini : Zoroastrianisme.

SEJARAH SINGKAT; CYRUS, ALEKSANDER & JAMAN HELENISME

Penguasa pertama Kekaisaran Persia, Cyrus Agung, menetapkan Zoroastrianisme sebagai agama negara yang menyebabkan penyebaran sistem kepercayaan dan pengaruhnya lebih lanjut. Cyrus ( nama Persia kunonya, Kurush), penguasa kerajaan kecil di tanah yang disebut Persia membawa serta suku-suku Persis (bangsa Persia zaman kita dan daerahnya sekarang bernama provinsi Fars di Iran ) di bawah panjinya. Cyrus kemudian memberontak terhadap Astyages penguasa Media sebagai tuannya dan mengalahkan dia sekitar 549 SM, menduduki ibukota Ecbatana Median (Hamadan modern di Iran). Cyrus Agung menyerbu Asia Kecil (Anatolia) di kemudian hari, dan tanah Babel. Cyrus adalah pendiri kerajaan Achaemenid. Cambyses putranya dan kemudian Darius (522-486 SM) memperluas wilayahnya sampai ke keperbatasan Thrace, Mesir, Asia Tengah, dan Lembah Indus.

Sementara itu kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philip II menyerbu seluruh Yunani. Putranya, Alexander, mengambil alih kerajaan di 336 SM dan dalam 13 tahun berikutnya Alexander merebut semua wilayah kekuasaan Persia, dan mendorong dominasi model Yunani. Kota-kota bermodel pemerintahan ala Yunani, yang disebut polis, (seperti Alexandria di Mesir) didirikan di seluruh Kekaisaran. Setelah kematiannya pada 323 SM kekaisaran dibagi

menjadi tiga entitas terpisah : Kekisaran Macedonia, Mesir (Ptolemeus yang bertanggung jawab), dan kerajaan Seleusid.

Alexander Agung dan Wangsa Seleukus yang datang bersamanya telah membunuh para imam Persia yang telah dipercayakan dengan warisan tradisi oral agama baik'. Saat itu tidak ada pengajaran yang ditulis. Karena menulis dianggap sebagai bentuk seni yang tidak cocok, yang asing untuk sabda-sabda suci. Itulah sebabnya banyak informasi mengenai praktek-praktek di era tersebut dikumpulkan dari teks-teks berbahasa Yunani dan Persia. Selama 400 tahun, dari Eropa Barat sampai ke perbatasan India, sebuah kebudayaan kosmopolitas Yunani awal bertahan. Inilah yang disebut Jaman Helenistik.

PARTIA & SASSANIAN, AVESTA DIKUMPULKAN

Kekaisaran Persia dibangun kembali oleh bangsa Partia sebuah suku dari Iran utara 200 tahun kemudian. Partia telah memulai proses mengadopsi Zoroastrianisme sebagai agama negara. Akhirnya mereka berhasil mengusir Seleusid keluar dari Iran dan menguasai tanah Helenistik timur antara 250-229 SM. Partia adalah yang pertama mengumpulkan secara tertulis tradisi sistem kepercayaan ini. Materi tertulis ini telah membentuk dasar Avesta kitab suci Zoroastrianisme. Partia terus menerus berperang dengan Roma, sama seperti Sassania yang didirikan tahun 224 Masehi. Dan selama kekuasaan mereka yang hampir 400 tahun mereka telah mengembalikan Zoroastrianisme sebagai agama resmi negara dan mendirikan sebuah organisasi keagamaan yang terdiri dari para imam, orang majus, kuil, ritual dan ibadah. Penyatuan negara dan lembaga agama adalah ideal Zoroasterianisme. Tapi salah satu konsekuensi dari persatuan ini adalah - seperti dulu sebelum kelahiran Zararathustra - para imam menjadi lebih percaya diri dan sangat kuat. Selama kekuasaan mereka Sassaniya mencapai kebangkitan nasional di bidang seni dan kerajinan dan pengetahuan.

Pada pergantian dinasti dari Partia ke Sassania (setelah 224 M) agama Zoroastrian diputuskan sebagai agama negara. Avesta dikumpulkan, ditulis, terjemahan ke dalam bahasa Pahlevi dan komentarnya ditambahkan. Hal ini dinyatakan dalam teks-teks Pahlevi kemudian bahwa materi-materi Yunani dan India dimasukkan ke dalamAvesta. Materi Yunani dapat ditemukan dalam mitos-mitos kosmologis: Bumi diciptakan pada awalnya dalam keadaan spiritual dan embrionik. Ini adalah konsep lain dari materia prima dalam arti Aristotelian.

Penciptaan Entitas Perantara Ilahi - Amesha Spenta, ini ditafsirkan hampir sebagai Plotinian seperti tahapan-tahapan yang ada antara Yang Satu (Allah dalam filsafat Plotinus) dan alam semesta material. Pembentukan dunia material dipengaruhi oleh transformasi cahaya elemen paling mendasar, dan halus kemudian air, tanah, dan kemudian menjadi elemen-elemen berat.

Pada periode Sassanian ini doktrin Mazda yang dualis telah menggantikan doktrin monoteis dari Gathas periode Achaemenid, dan pada akhirnya itu diterima sebagai tidak berubah.

ARAB BERKUASA DAN ISLAM; ZOROASTRIANISME DAN PARSI

Di bawah kekuasaan Arab mayoritas penduduk dipaksa untuk mengadopsi Islam. Pasukan pendudukan Islam menghancurkan sebagian besar dokumen Zoroastrianisme. Islam mampu membangun kekuasaannya dalam 300 tahun. Dalam periode ini toleransi hanya ditunjukkan untuk orang-orang Yahudi dan Kristen. Tapi Zoroastrianisme menjadi target penganiayaan meskipun fakta bahwa Utusan mereka juga penerima pesan langsung dari Yang Ilahi .

Zoroastrianisme meninggalkan wilayah tersebut dan beremigrasi ke India untuk mencari kebebasan beragama. Mereka menetap di dan sekitar Bombay (Mumbai modern). Ini terjadi abad 10 Masehi. Orang-orang ini disebut Parsi (Persia). Mereka mempertahankan genggaman erat pada agama mereka, tetapi karena terlalu jauh dan terputus dari akar mereka, keyakinan mereka menjadi statis. Avesta digunakan sebagai kekuatan potensial dalam doa, tetapi tidak ada yang bisa membacanya. Dua imam tertarik pada kepercayaan mistis Timur dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan interpretasi modern dari ajaran Zarathustra itu. Kemudian diikuti perubahan lebih lanjut. Reformasi lebih lanjut dilakukan cenderung ke arah konsep monoteisme. Teosofi memperkenalkan perubahan lebih lanjut terhadap tafsir mistikal. Terjemahan Gujarat dariAvesta Kecil diproduksi oleh sebuah gerakan reformasi. Kaum Parsi kini bisa membaca Avesta, tetapi tidak ada satupun bisa menafsirkan dan menyebarkan pesan intinya. Ada faksi dan perpecahan, dan kebanyakan dari doktrin tua itu hilang di bawah campuran lebih banyak argumentatif agama-agama lainnya. Sisa-sisa dari Agama Baik ini sekarang masih dapat ditemukan di Plato Yazdi. Sangatlah mengagumkan bahwa sistem kepercayaan Zorostrian ini masih hidup meskipun dibawah belenggu tirani Islam selama 1300 tahun. Diperkirakan sekitar 30 ribu pemercayanya masih

hidup di Iran. Lebih dari 100 ribu lainnya mengikuti agama ini dalam bentuk agama Parsi, sekitar Mumbai dan daerah lainnya sekitar India Barat. SANG UTUSAN DAN SISTEM KEPERCAYAANNYA; ARYA, ASHA DAN IMAM-IMAM YANG SANGAT BERKUASA

Suku-suku nomaden yang kita kenal sebagai Indo-Iran namun yang menyebut diri mereka, kaum Arya / Yang Mulia, mengarungi Persia bagian utara dalam perjalanan mereka ke India sekitar 2000 SM. Di sana mereka akhirnya menyerap peradaban Lembah Indus. Beberapa dari mereka telah menetap di tanah sepanjang rute tersebut dan mengadopsi cara hidup bertani. Agama mereka didasarkan pada masa lalu mereka sebagai pengembara. Mereka tidak memiliki candi dan gambar. Api adalah titik pusat ritual. Agama mereka sederhana, fatalistik, melibatkan pengorbanan (binantang) dan politeistik. Mereka memiliki dewa-dewi dan setan-setan, namun mereka hanyalah kekuatan abstrak , bukan representasional (dari suatu entitas pribadi tertentu - Penerjemah), yang diambil baik dari elemen-elemen alam (angin, hujan) atau dari sifat manusia, yang berkaitan dengan konsepkonsep seperti kebenaran atau kebohongan, kemenangan atau penundaan. Ada persembahan korban untuk menyenangkan para dewa dan untuk memastikan bahwa dunia terus di jalan Asha. Para imam memiliki wewenang atas orang-orang awam dan bahkan mungkin lebih kuat dari para raja. Karena hanya mereka yang memiliki pengetahuan untuk menafsirkan keinginan makhluk tertinggi. Mereka adalah para penulis dan penghantar ide-ide, dalam terminologi yang mereka telah diciptakan sendiri. Jadi secara alami mereka adalah satu-satunya yang bisa menafsirkan penemuan mereka sendiri.

ZARATHUSTRA, KAPAN DIA HIDUP ? ATAU BENARKAH DIA PERNAH HIDUP ?

Selama 500 tahun orang-orang menjalani kehidupan mereka yang relatif damai, sampai kemudian datanglah gelombang kedua kaum nomaden yang gemar berperang, dengan menggunakan senjata baru, menyebabkan penderitaan dan ketidakadilan secara umumnya. Dalam jaman perubahan dan pergerakan ini munculah Sang Utusan. Dia disebut Zarathustra dalam bahasa Iran kuno. Nama ini kemudian disimpangkan menjadi Zoroaster dalam pelafalan Yunani (oleh karena itu muncul pula istilah Zoroastrianisme). Asal usul nama Zarathustra dikatakan berasal dari Zuryastara dalam bahasa Sansekerta. Ia dikenal sebagai Zoroastres juga. Anda dapat memilih yang mana yang Anda sukai.

Zarathustra diperkirakan lahir di Azerbaijan(Ataro-Patakan, Azerbaizhan), di antara tempattempat yang diduga sebagai tempat kelahirannya. . Dia mungkin juga seorang penduduk asli

dari Chorasmia Raya. Meskipun ada dugaan bahwa dia adalah orang Midian yang melarikan diri untuk menghindari penganiayaan agama. Karena dalam sistem kepercayaan ini ada banyak spekulasi tentng sejarah tokoh sentralnya. Zarathustra berkhotbah selama 10 tahun dan tidak berhasil. Dia berangkat ke tanah yang jauh dan akhirnya berhasil memenangkan hati salah satu pangeran kecil, Vishtaspa (Hystaspes dalam bahasa Yunani) ke dalam kepercayaannya. Hal ini menjadi sebuah pertanda bahwa Agama Baik ini menyebar ke arah timur dan barat Iran dan Media. Agama ini disebut juga sebagai Mazdaisme berdasarkan nama ilah /dewa/sesembahan tertingginya, Ahura Mazda. Kitab sucinya disebut Avesta. Dan sebagaimana biasanya dengan agama-agama lain, di sini kita juga tidak mengetahui persis kapan Zarathustra hidup. Lebih jauh lagi tidak jelas apakah ia memang benar-benar hidup sebagai tokoh historis. Beberapa sumber tertulis mengutip pernyataan seperti Zarathustra hidup 258 tahun sebelum Alexander dengan catatan bahwa ada sedikit alasan untuk meragukan pernyataan ini. Aleksander, seperti yang sudah bisa anda duga, adalah AlexanderAgung dan kejadian yang menjadi tonggaknya pastilah saat penaklukan Iran oleh Aleksander di tahun 330 SM. Ada tiga alternatif tentang kapan ia pernah benarbenar hidup: 630-553 SM, 628-551 SM, 618-541 SM.

Tapi itu bukan akhir dari cerita. Perihal kehidupan Zarathustra telah menjadi mitos dan legenda. Jadi kapan dia hidup tidaklah jelas. Para imam agama ini, dan juga agama Majus di kemudian hari menetapkan tahun 600 SM sebagai tahun kelahirannya. Namun penelitian terbaru atas Avesta menunjukkan bahwa Zarathustra pastilah hidup setidaknya 600 tahun lebih awal dari tanggal ini yang paling mungkin sekitar 1400 SM Ia diperkirakan meninggal pada usia 77 tahun. Dia hidup selama bertahun-tahun di istana kepangeranan Hystaspes yang diperkirakan mencakup Tadjikistan dan Baluchistan Utara saat ini yang dapat digambarkan sebagai Chorasmia Raya (Khorezm-Harezmi-Harzem). Dia hidup dan berkarya di antara sukusuku semi-nomaden jauh dari Babel dan Iran Barat. Zarathustra telah mereformasi sistem kepercayaan asli dari Iran Kuno.

SISTEM KEPERCAYAAN ZOROASTRIANISME DAN MITHRAISME

Dari dokumen-dokumen agama ini kita tidak memiliki informasi di daerah mana Zarathustra dilahirkan. Ajaran Zarathustra terkait dengan Mithraisme. Seperti yang dijelaskan di artikel AGAMA MITHRAISME di situs ini, Mithra adalah Ilah / Allah Cahaya Persia kuno. Zarathustra juga dipandang sebagai figur hidup dari Sang Ilah. Perbandingan dengan sistem keyakinan yang terkait erat dengan Veda akan memberi kita sebuaah ide. Veda India memiliki asal Indo-Iran juga. Tetapi tidak mungkin untuk mengetahui perkembangan antara periode Indo-Iran dan zaman ketika Zarathustra muncul. Hal pertama yang kita ketahui adalah bahwa sistem kepercayaan Indo-Iran bersifat politeistik. Di antara mahluk ilahi / supreme beings (disebut 'daivas', atau 'dewa' dalam bahasa Sansekerta, 'heavenly ones' dalam bahasa Inggris) ada juga figure-figur seperti Mitra dan Varuna, yang disebut sebagai 'penguasa / lord atau Asura (Ahura, di Iran) yang semuanya memiliki kepribadian etikal yang berbeda-beda. Mahlukmakhluk ilahi / supreme beings ini ditentukan sesuai dengan sistem kasta dalam masyarakat dan masing-masing dari mereka mereka adalah pengawas tertinggi dari sebuah kasta. Tetapi Zarathustra menolak ibadat kepada semua mahluk ilahi ini kecuali kepada Asura (Ahura di Iran) dan Ahura Mazda.
y y y y y y

Ahura Mazda bersifat transenden, imanen dan impersonal Dalam ketransendenannya ia mengatasi segala ciptaan. PadaNya keberadaan alam semesta bergantung. Dalam keimanensiannya ia tidak identik dengan ciptaannya. Segala ciptaan bukan penubuhan dari Ahura Mazda. Ahura Mazda tidak memiliki tempat untuk bernaung.

Muslim akan segera mendeteksi dasar-dasar dan sifat pasti pencipta mereka dalam definisi ini. Banteng dan tanaman haoma (Sansekerta 'soma') dianggap suci dalam sistem kepercayaan IndoIran. Banteng akan dikorbankan, dan para imam serta umat awam akan meminum jus fermentasi dari tanaman haoma pada upacara suci. Zarathustra melarang aktivitas tersebut serta menolak mempercayai ilah seperti itu. Untuk menjadi minuman memabukkan jus haoma ini harus telah difermentasi. Keracunan adalah katalis yang sempurna yang mengarah pada melunak' kesadaran diri, logika dan skeptisisme yang semuanya menciptakan lingkungan yang keliru yang menyebabkan seseorang mudah percaya.

JANGAN ADA IMAM, PLEASE

Zarathustra percaya bahwa keyakinan pada Sang Ilah haruslah benar-benar suatu pengalaman personal, seperti yang ia alami, dan tidak memerlukan interpretasi imam, sehingga ia menolak para imam. Idea ini, yang juga diperlihatkan dalam Islam, sebenarnya diformulasikan oleh Zarathustra. Tidak ada kelas keimaman dalam Islam, dan agama ini tidak mengijinkan adanya perantara yang menjembatani manusia dan tuhan. Tetapi situasinya telah berubah, dan para kepala sekte-sekte islam dan imam-imam yang sangat berkuasa dan meyakinkan telah menjadi perantara antara pemercaya dengan tuhannya. Mereka memberikan interpretasi-interpretasi yang bahkan dalam Quran pun tidak tertulis. Zarathustra telah mendeklarasikan bahwa Yang Ilahi / Sesembahan Yang Bijak harus dipuja lewat perbuatan bajik dan bukan lewat upacara-upacara tak bermakna, lewat cinta tanpa ego, bukan lewat penumpahan darah kurban binatang. Dia peduli dengan memisahkan teologi dari mitologi. Namun ia memelihara ritus api. Sebab api adalah simbol kebenaran, tatanan, dan cahaya asli dari Sang Ilah, dan kepada umatnya pesannya jelas sekali berdirilah melawan ketidakadilan.

Kuil Zoroastrian berlokasi di Naqsh-e Rustam dekat Shiraz dikenal sebagai Ka'bah Zoroaseianr. Dibangun pada jaman Achaemenid 550 - 330 SM. Sumber : http://www.flickr.com/photos/adavey/4898197501/ Kabbah di Mekkah yang ditenggarai dibangun pada abad 2 M, bukanlah satu-satunya kabbah atau kuil dengan bangunan spesifik pada jaman itu. Pada waktu Abbasid memformulasikan Islam, semua kabbah ditempat lain dipaksa ditinggalkan sehingga pusat ibadah utama dilokalisasi di Mekkah dan mitos-mitos seputar Kabbah dikarang.

KOSMOLOGI ALA ZARATHUSTRA; 12,000 TAHUN, AMESHA SPENTAS, SETAN, KEBAIKAN VS KEJAHATAN

Kosmologi Zarathustran memiliki empat periode yang masing-masingnya berlangsung selama 3000 tahun. Ahura Mazda (bertahta dalam cahaya) dan Angra Mainyu (di bertahta dibawah, dalam kegelapan) adalah penguasa di Zurvan Akarana / Zeroana Akerne (waktu terbatas).

Pada akhir 3000 tahun pertama Angra Mainyu naik dari kehampaan dan menyerang Ahura Mazda. Ahura Mazda berpikir bahwa peperangan mereka akan berlangsung selama-lamanya kecuali jika ada kesepakatan dengan Angra Mainyu. Dan ia memperkenalkan batasan waktu berperang. Kemudian Ahura Mazda membaca Ahuna Vairya, yang diyakini menjadi inti dari sistem kepercayaan Zoroastrian. Dalam kebingungan besar Angra Mainyu jatuh ke jurang untuk tinggal di sana selama 3000 tahun. Selama periode ini Ahura Mazda mulai mencipta. Pertama dia menyelesaikan penciptaan (alam) rohani yang juga termasuk enam Spentas Amesha. (Dua muncul di Kuran sebagai Harut dan Marut, empat sisanya sebagai empat malaikat dalam Yudaisme dan Islam, tentu saja dengan nama yang berbeda : Jibril, Mikail, dst). Lalu ia memulai penciptaan (alam) materi. Dia menciptakan langit, air, bumi, tanaman, sapi purba dan manusia purba (gayomart). Kemudian Ahura Mazda menciptakan rohroh pra-ada manusia - Fravashis - dengan sebuah pilihan: Mereka dapat terus selamanya dengan keberadaan mereka dalam bentuk embrio, atau mencapai tubuh fisik di bumi untuk memastikan kemenangannya atas Angra Mainyu. Mereka memilih pilihan yang kedua.

Sementara itu Angra Mainyu telah menyelesaikan penciptaan alternatif termasuk enam setan untuk melawan enam Amesha Spenta (roh yang mulia), dan hirarki para malaikat untuk dirinya sendiri. Tentaranya dibentuk oleh kekuatan jahat seperti roh-roh jahat (jin, jini, setan, roh jahat), dervec (sejenis genderuwa?) dan peri. Angra Mainyu mengimbangi setiap ciptaan Ahura Mazda

dengan ciptaannya sendiri juga. Ahura Mazda selalu menciptakan yang baik, sedangkan Angra Mainyu-Ahriman selalu menciptakan kejahatan.

PENGUASA KEBAJIKAN YIMA; TIDAK ADA PENYATUAN JENIS KELAMIN BERBEDA; HANYA API YANG SESUAI (UNTUK RITUAL)

Pada bagian kedua dari Vendidad, perkembangan konon terjadi selama pemerintahan mitologis Penguasa Kebajikan, Yima Khshatra (Yima Khshatra disebut Cem id dalam pengetahuan tersembunyi (!). Khisutros, Xisitros, Ziusudra, Atarhasis, Nuh adalah nama yang berbeda diberikan kepada orang yang sama pada sosok Utnapishtim mitologis, yang dapat ditemukan dalam mitos Sumeria. Tiga nama pertama memiliki kesamaan yang mencolok dengan nama 'Khshatra' ( dan ini senada dengan kasta para raja dan pejuang India Ksatria . Tidakkah anda berpikir demikian ? - Penerjemah). Dia adalah pemimpin yang baik-baik hati dan hanya yang muncul dari api, (lahir) sesuai dengan pengetahuan rahasia. Proses ini disebut 'Kryasakti' yang merupakan kekuatan misterius pikiran yang memungkinkan untuk menghasilkan hasil yang eksternal dan jelas-jelas fenomenal oleh energi yang terkandung di dalamnya sendiri (Doktrin Rahasia, Helena Blavatsky Petrovna). Mungkinkah ini menjadi asal atau salah satu asal-usul fenomena yang disebut pikiran menguasai materi ?

Lebih dari itu penubuhan Penguasa Yima tidak mungkin dilahirkan lewat kopulasi rendahan antara penyatuan seorang pria dan seorang wanita. Tidakkah selama ini konsepnya selalu demikian ? Selain itu, dalam setiap kisah agama wanita selalu diceritakan sebagai yang diciptakan kemudian setelah laki-laki. Inilah ajaran yang Mistik ajarkan ! Api dianggap sebagai prinsip jantan dan aktif dalam semua ciptaan. Ini adalah simbol dari kekuatan pikiran, yang merupakan kekuatan penciptaan itu sendiri.

WANITA DIPANDANG BURUK DAN JAHAT

Pada akhir periode 3000 tahunan kedua, atas hasutan wanita purba pelacur (!), Angra Mainyu menembus langit dan mengganggu penciptaan Ahura Mazda dengan membunuh tanaman, banteng, dan gayomart, yang spermanya jatuh ke bumi dan menimbulkan tanaman lain dan tanaman rhubarb, yang pada gilirannya

melahirkan pasangan manusia pertama dan kemudian logam diciptakan. Dari benih banteng dan gayomart muncullah semua kehidupan lain. Bumi menumbuhkan pegununganpegunungan, hujan mengubah air menjadi laut, matahari mengelilingi puncak gunung dan membawa siang dan malam. Para korban adalah representasi mitos dari persembahan yang harus dipastikan mendukung para entitas tertinggi (para dewa) , dan kelanjutan dari kedua dunia dan Asha - kebenaran abadi data tatanan hukum dan keadilan (Asha adalah paralel dengan Dharma / Jalan dalam spiritualits Timur Penerjemah.).

SAATNYA MUNCUL JURU SELAMAT; PENGHAKIMAN TERAKHIR DAN ISTIRAHAT ABADI

Pada periode ketiga 3000 tahunan itu, Angra Mainyu memiliki kemenangan dalam dunia materi, tapi ia tidak bisa meninggalkan dunia ini. Dia dijebak oleh Ahura Mazda dan harus mempersiapkan kehancurannya sendiri. Pada awal periode keempat 3000 tahunan itu lahirlah Zarathustra, dan agama diperkenalkan. Tapi akan ada kemerosotan moral setelah kematian Zarathustra dan pada akhir setiap 1000 tahun periode terakhir, salah satu dari anakanak Zarathustra akan datang sebagai penyelamat. Apakah Anda ingin tahu bagaimana caranya? Begini, Ahura Mazda akan menghamili tiga gadis satu per satu, dengan cara : mereka mandi di danau yang sama di mana benih Ahura Mazda diawetkan. Putra dari perawan pertama akan menjadi seorang utusan dan akan menata kebenaran dalam waktu singkat. Sang utusan kedua kemudian datang dan diikuti di setiap 1000 tahunnya. Utusan yang ketiga atau Penyelamat terakhir, Saoshyant / Saoshyans akan membawa penghakiman terakhir.Pada waktu itu orang mati akan bangkit keluar dari kuburan mereka. Kemudian perang terakhir antara Ahura Mazda dan Angra Mainyu akan dimulai. Dewa kejahatan akan dihancurkan dan Ahura Mazda akan dimuliakan di atas segalanya. (Well, tidakkah anda rasakan tema-tema yang sama dengan kisah hari akhir / kiamat dalam Kristen dan Islam? Hari akhir, kebangkitan orang mati, penghakiman terakhir, Iblis dikalahkan oleh Imam Mahdi, Kerajaan Seribu Tahun, surga yang kekal. Persamaan ini terlalu banyak, walau tidak dalam detil, namun dalam tema-tema umum. Atau anda masih berpikir ada suatu sosok tuhan yang berfirman begini kepada umat tertentu, dan berfirman begitu kepada umat lain agar kedua umat itu saling mencurigai pihak lainlah yang telah menyelewengkan firman tuhan sementara tuhan fiktif itu sendiri tidak pernah muncul untuk mendamaikan umat-umat beragama yang sering bertikai dogma dan pengaruh dalam masyarakat? Penerjemah)

KABAR BAIK ! KEABADIAN LAGI !

Saoshyans akan membagikan minuman keabadian, para pelayan di dunia baru dan setiap jiwa akan mencapai transendensi itu. Ini adalah ide tentang penyelamat manusia versi Iran. Dengan demikian waktu yang terbatas, yang keluar dari waktu yang tak terbatas menyatu kembali setelah 12000 tahun. Ini adalah bagian dari doktrin yang diterima oleh ortodoksi Zurvanistik. Poin-poin berikut ini harus telah menarik perhatian Anda: Masing-masing utusan akan lahir oleh masing-masing satu dari tiga gadis yang mandi di kolam di mana benih-benih utusan itu diawetkan - Anda lihat! Di sini kita memiliki kelahiran dari perawan lagi. Yang suci dipercaya tidak mungkin diperanakkan oleh suatu hubungan seksual yang dianggap rendah, bukankah tema seperti itu selalu muncul dari satu agama ke agama lain ? Ini cerita tentang penyelamat - Mesias - dan hari penghakiman ada di Yudaismedan Kristen, Islam juga memiliki konsep hari penghakiman dan Mahdi ( Mesias versi Islam). Islam berpendapat bahwa nabi Arab, adalah utusan terakhir, Kuran adalah kitab terakhir dan dengan supremasi Islam pada urutan pengawas tertinggi akan dibentuk. Jadi, "finalitas" semacam ini juga ada dalam Islam. Kita lihat di sini lagi eksploitasi yang kerinduan dasar manusia untuk menjadi abadi. Dengan kata lain, hidup untuk selamanya.

MENEMUKAN ASAL-USUL DUALITAS : YANG BAIK DAN YANG JAHAT

Zarathustra telah mencoba untuk memperkenalkan sebuah sistem dan landasan etika. Dengan gigih ia menyerang pemimpin praktek-praktek kultus kuno dan menuduh mereka menyembah setan. Itulah sebabnya ia menghadapi oposisi yang umum pada awal kenabiannya. Akhirnya ia memenangkan keyakinan Pangeran Hystaspes (Vishtasp) ke dalam doktrin-doktrinnya. Studi tentang Avesta menunjukan bahwa ia adalah keturunan pengembara pertama yang telah menetap. Dia adalah salah satu dari para imam keturunan dari sistem kepercayaan lokal. Ia menikah dan punya anak. Dia tidak menyukai penyembelihan hewan untuk tujuan menyembah Pengawas Ilahi Tertinggi (lagian semua hewan ciptaan dari dewa tertinggi itu juga). Dia membenci keserakahan para imam dan cara-cara mereka dalam memanipulasi orang untuk mendukung gaya hidup egois mereka. Dia merasa terganggu oleh perilaku tidak adil dari penjajah terhadap umatnya. Akibatnya ia berangkat untuk menemukan asal-usul yang baik dan

jahat. Dia telah bercakap-cakap dengan sang RealitasTertinggi selama bertahuntahun. Percakapan ini telah mengakibatkan wahyu dari sistem keyakinan baru.

NOMOR MAGIS 7, DAN ALLAH YANG TERUS BERKONVERSI

Zarathustra dikatakan mendapatkan tujuh pewahyuan atau penglihatan dari atas sana (di sini kita menemukan lagi angka magis 7). Banyak dari penglihatan ini dibawa oleh malaikat dan pemimpin malaikat (yang nantinya memiliki fungsi yang sama baik dalam Yudaisme dan Islam). Penglihatan-penglihatan ini membentuk dasar dari sistem kepercayaan ini: Agama ini adalah sistem kepercayaan kepada Ahura Mazda (satu-satunya sumber penciptaan, suatu pencipta yang tidak memiliki awal dan akhir).
y

y y

y y y

Inilah yang Ahura Mazda katakan pada Zarathustra, sebagaimana ditulis dalam kitab sucinya, Oh Zarathustra, tidak ada seorangpun yang Aku ciptakan lebih baik darimu di dunia ini, demikian juga Aku tidak akan menciptakan seorangpun yang lebih baik darimu setelah engkau tiada. Engkau adalah pilihanKu dan telah kuciptakan dunia ini menurut citramu. (disini kita dapat mendeteksi kemungkinan asal-usul idea dari nabi-nabi terpilih dan umat-terpilih, seperti yang kita temukan dalam mitologi Ibrani dan Islam). Zarathustra mendeklarasikan bahwa hanya satu Tuhan sang maha bijak dan penguasa alam semesta, Ahura Mazda. Dialah satu-satunya pencipta dan penopang segala ciptaan. Manusia adalah puncak dari segala ciptaan (Islampun mengadopsinya), sebab seluruh siklus keberadaan diadakan untuk memampukan manusia untuk meninggikan dan akhirnya menikmati kebahagiaan keabadian. Setiap fenomena spiritual dan material dikaitkan pada Ahura Mazda yang telah menentukan jalannya bintang-bintang, menopang dunia dan cakrawala, menyebabkan bulan terang benderang dan memudar, dan menciptakan cahaya dan kegelapan. Ahura Mazda bersifat abadi, tidak diciptakan, bijaksana, baik, mulia dan adil. Ahura Mazda adalah pencipta dari semua dunia material dan spiritual. Sesembahan Zarathusra yang maha melihat dan maha bijaksana ini dapat melihat setiap hati manusia dan dapat berbicara tidak hanya pada para imam, melainkan juga pada setiap orang. ( Ingat ! Keyakinan tentang hati manusia sebagai tempat kesadaran bersemayam berasal dari mitologi dan budaya Sumer. Konsep realitas tertinggi yang terus berkonversi ini bertransformasi menjadi suatu sosok pencipta yang jauh, terpisah, dan tak dapat dijangkau).

Zarathustra mendapat kunjungan malaikat yang membawa pesan dari Ahura Mazda. Doktrin Islam yang diformulasikan di masa Abassid mengambil banyak elemen Sabian, Samarianisme dan Zoroastrian disamping Yudaisme dan Judeo-kristen (Abrahamisme). Kisah-kisah Muhammad dalam Sirat Nabi, Sunnah dan Hadist bukanlah laporan sejarah, namun pemanggungan idea-idea dimana sumber inspirasinya diambil dari budaya dan agama-agama yang dipeluk oleh rakyat yang dijajah oleh Imperialis Arab. Muhammad dan Islam adalah wacana dan wahana tunggal dalam menumbuhkan mentalitas Arabisme di jazirah jajahan Imperalis Arab sebagai kontra atas dunia berpikir Yudaisme, Kristen (Romawi) dan Zoroastrianisme (Persia)

APAKAH AHURA MAZDA MENCIPTAKAN SEMUANYA ATAU HANYA YANG BAIK ?

Dalam Ahura Mazda terdapat konsep roh kembar primal pra-kosmik, yaitu Kebaikan atau Kebenaran, dan Kejahatan (Angra Mainyu dan Druj-Ahriman) yang keduanya bertemu dan bersatu di suatu level yang lebih tinggi. Polarisme abadi ini bukan awal suatu jagat raya atau dualisme mutlak baik dan jahat, karena roh-roh kembar tidak memiliki eksistensi independen terpisah dari AhuraMazda dan pada akhirnya kehendak kebenarannya ditakdirkan untuk menang. Tapi di literatut Avestan (Zand / Zend Avesta) Ahura Mazda kemudian dianggap pencipta kebaikan saja. Dia sebenarnya ada dalam konflik abadi dengan Ahriman, yang kini dianggap sebagai pencipta dari semua yang jahat. Ahriman dilambangkan sebagai oleh seekor ular. (Tidakkah anda seharusnya langsung berpikir tentang kisah ular yang menggoda Hawa? Darimanakah konsep ular sebagai lambang Iblis ? Tidak mungkinkah itu cerita itu terinspirasi dari mitologi Zoroastrian? - Penerjemah).

DUALISME

Keberadaan sisi jahat dalam Zoroastrianisme dirumuskan oleh dua putra Ahura Mazda yang memilih yang baik atau yang jahat dalam penciptaan. Ini adalah aspek dualisme sistem kepercayaan. Spenta Mainyu (personifikasi Kebaikan) memilih yang baik dan dikaitkan dengan kehidupan, kebenaran dan keadilan. Sedangkan Angra Mainyu (persinifikasi Kebohongan) memilih yang jahat dan dikaitkan dengan kehancuran, ketidakadilan dan kematian, semua yang terkait dengan kejahatan.

SIAPA YANG SIAPA?

Memiliki konsep kebaikan dan kejahatan yang menentang satu sama lain dalam ciptaan membawa kita kepada konsep dualisme, yang merupakan karakteristik utama dari Zoroastrianisme.Tetapi pada saat yang sama tidak ada kepastian tentang hal

ini. Zarathustra telah berkhotbah dan menyebarkan monoteisme. Tetapi ketidakpastian dan perdebatan sebenarnya dimulai pada titik ini: Apakah roh jahat (Angra Mainyu) bersifat primordial? Dengan kata lain apakah dia sudah ada sebelum waktu ada, sehingga menjadi setara dengan Ahura Mazda, sebab Ahura Mazda telah ada sebelum waktu sebagai pencipta dari semua ? Atau apakah Spenta Mainyu yang berlawanan dengan roh jahat Angra Mainyu? Karena baik Spenta Mainyu dan Angra Mainyu berada pada tingkat lebih rendah dari Ahura Mazda, maka jika Spenta Mainyu mewakili semangat baik dalam manusia, Angra Mainyu harus menjadi sisi jahat dari umat manusia.

Jika Anda percaya pada gagasan pertama, Anda percaya akan dualisme kosmis murni, yang menurutnya baik Ahura Mazda dan Angra Mainyu tidak diciptakan, mereka bersifat abadi, dan berlawanan satu sama lain. Hal ini membawa kita ke sebuah dualisme kosmis mutlak dan berarti bahwa kebaikan dan kejahatan adalah kekuatan primordial, yang telah ada sebelum waktu. Mereka berada dalam konflik konstan dengan satu sama lain. Selanjutnya, karena manusia diciptakan dalam citra Sang Ilahi / supreme being, dan sang ilahi ini tidak menciptakan kejahatan, manusia tidak mungkin menjadi jahat secara natur. Kejahatan adalah eksternal dan memanifestasikan dirinya dalam bentuk Angra Mainyu.

DIMANAKAH SI JAHAT BERTAHTA? DI LUAR SANA ATAU DI DALAM PIKIRAN MANUSIA ?

Gagasan kedua membawa kita pada sebuah dualisme etikal. Ini megisyaratkan monoteisme. Ahura Mazda adalah Terang Tertinggi (Allah Cahaya). Semua yang baik terpancar dariNya. Kejahatan diproduksi oleh aktivitas manusia dan disebut Angra Mainyu, terjemahan terdekat ke dalam bahasa Inggris adalah Evil Mentality / Mentalitas Jahat. Jadi ada dualisme moral yang hadir dalam pikiran manusia. Dualisme hadir dalam kehidupan sehari-hari manusia, sang pencipta adalah supreme being (Ahura Mazda), sedangkan mereka yang diciptakan harus memilih dua sisi yang berlawanan, baik dan jahat, dan dualisme ini memanifestasi kan dirinya dan dunia intelektual dan fisikal (sebagaimana supreme being dan semua gugus materi tinggal dalam otak dalam bentuk proses pikiran belaka).

AMESHA SPENTAS DAN SPENTA MAINYU

Zarathustra telah menolak semua Ahuras (Allah) lain. Di samping Ahura Mazda (Allah Cahaya) sebenarnya ada enam Amesha Spentas atau entitas ilahi yang juga dipanggil dan disembah yang disebut Immortal Suci Mulia atau 'Bounteous Immortals.' Setelah kematian Zarathustra enam entitas ilahi ini diasosiasikan dengan enam cabang penciptaan : Asha Vahishta (Excellent Order or Truth - Intelligence) berkuasa atas api; Vohu Manah (Good Mind - Righteousness-with. Justice)) berkuasa atas Sapi; Khshathra Vairya (Desirable Dominion - Tranquility-with-love) berkuasa atas logam-logam (Khshathra diidentifikasikan dengan Xisitros, Ziusudra, Utnapishtim). Spenta Armaiti (Beneficient Devotion - Divine Might) berkuasa atas bumi; Haaurvatat (Wholesomeness - Perfection) berkuasa atas air dan Ameratat-Ameretat-Amerodad (Immortality - Eternity) berkuasa atas tanaman.

Menurut beberapa akademisi, keberadaan entitas ilahi ini mungkin karena keputusan Zarathustra untuk menjaga kelas penguasa dalam komunitas Indo-Iranian kuno. Entitas ilahi ini juga muncul dalam Perjanjian Lama dan dalam Quran yang telah mengadopsi banyak aspek dari Perjanjian Lama. Semua kualitas ini juga hadir dalam dunia dan dalam roh manusia. Entitas ilahi ketujuh yang Ahura Mazda ciptakan adalah Roh Kudus, Spenta Mainyu, yang dalam realitasnya adalah kuasa yang paling besar, Kekuatan Konstruktif Yang Halus. Ia adalah kekuatan yang mendorong dibalik konstruktifitas, kreativitas, dan hal positif, dan semua ini dibagikan hanya pada roh manusia. Jika kualitas-kualitas ini dibagikan pada manusia, dan asosiasi Spenta Mainyu dalam naturnya adalah manusia dalam manusia, mungkin di sinilah asal-usulnya keyakinan Islam tentang manusia sebagai puncak dari penciptaan. Bagaimana menurut anda?).

Dengan kata lain, sebagaimana ini diringkaskan oleh para imam dalam setiap misa, Spenta Mainyu mewakili Allah yang berinkarnasi dalam diri manusia ( Dapatkah anda mendeteksi kemungkinan asal-usul Roh Kudus dalam kekristenan dan turunnya Yesus ke bumi sebagai Allah yang berinkarnasi jadi manusia?). Ketujuh entitas ilahi ini juga disebut sebagai Bounteous Immortals (Amesha Spentas) yang disembah sebagai entitas yang mewakili sifat-sifat Ahura Mazda, dan konsep-konsep ideal yang dituju. Ketujuh Amesha Spentas ini meminta bantuan Yazatas para allah kuno. Angra Mainyu telah menjawab dengan menggunakan daevas, yakni pada demon imortal kuno untuk menyerang ciptaan. Para Daevas ini dicaci sebagai setan jahat oleh zarathustra.

Berdasarkan keyakinan ini manusia adalah co-creator atau pendamping-pencipta bersama dengan Ahura Mazda bagi bumi. Jika manusia adalah co-creator dan memiliki kehendak bebas, kemudian menaati hukum Asha adalah suatu kewajiban. Kegagalan melakukannya akan membawa kejahatan bagi dunia. Ini berarti bahwa setiap laki-laki dan perempuan harus

mengambil pilihan antara yang baik dan yang jahat. Mereka yang melakukan perbuatan baik tidak akan ragu untuk diangkat ke langit, dan mereka yang memilik perbuatan buruk dan jahat akan tak terhindarkan jatuh ke dalam neraka.

PIKIRAN BAIK, PERKATAAN BAIK, DAN PERBUATAN BAIK ADALAH KEWAJIBAN

Menurut doktrin Zarathustra, adalah kewajiban bagi setiap laki-laki dan perempuan untuk menjalani sebuah kehidupan yang penuh dengan pikiran baik / positif, kata-kata baik/positif dan perbuatan yang baik /positif. Hanya dengan cara ini ciptaan bisa dibersihkan dari kejahatan. Kejahatan tercipta dari roh jahat yang tidak dicipta tapi tidak abadi Angra Mainyu (AhrimanEhriman-Ahiram). Yasna 30:3 berkata : Inilah kebenaran bahwa ada dua roh dari awal mula, roh kembar yang diketahui saling berperang satu sama lain. Mereka adalah du, dalam pikiran, dan dalam kata : kebaikan dan kejahatan.

ENGKAU HARUS MELINTASI JEMBATAN ORANG MATI (JEMBATAN PEMBALASAN)

Zarathustra mengkhotbahkan bahwa dunia akan dibinasakan segera dalam kebakaran besar. Hanya mereka yang melakukan kebaikan yang akan bertahan dan ikut ambil bagian dalam istriahat abadi.Salah satu princip mendasar dari ajaran ini adalah kehendak bebas. Semasa hidupnya setiap orang harus memilih, lewat kehendak bebasnya, apa yang harus diikuti, kebakaikan atau kejahatan. Setelah kematian, sampai penghakiman terakhir, roh-roh orang yang meninggal akan melintasi Jembatan Orang Mati , Jembatan Chinwad (Chinvat, Cinwat). Ini adalah jembatan yang berbentuk sebilah pedang dimana semua roh-roh orang yang telah mati harus melintasinya. Jika roh itu adalah orang yang baik dan bijak, seorang wanita cantik akan membiarkan roh itu lewat ke sisi seberang, dan ia akan diangkat ke firdaus. Jika roh yang meninggal itu adalah orang yang jahat, maka seorang wanita tua yang jelek akan menjegalnya dan pedang itu akan menjadi tajam dan roh itu jatuh ke dalam neraka. (Ini tepatnya adalah formula yang muncul dalam mitologi sistem kepercayaan Musa dan Islam !)

Di periode awal pengajaran ini, diformulasikan bahwa pada hari penghakiman ketika tubuh dan jiwa kembali disatukan, mereka yang jahat akan tinggal di neraka selamanya. Tetapi sebuah perubahan pada doktrin itu di kemudian hari diperkenalkan, bahwa si jahat akan mendapat kesempatan untuk dimurnikan dengan logam yang dicairkan sehingga ia dilayakan untuk tinggal di dunia yang baru. Inilah asal-usul cerita surga dan neraka dalam Yudaisme dan Islam. Dalam islam pemurnian jiwa-jiwa yang jahat akan dilakukan lewat api, kemudian dengan kedinginan. Saya ingin membuat anda teringat akan Jembatan Sirat dalam Islam, di mana setiap muslim harus melewatinya untuk mencapai firdaus. Kesamaan konsep antara Chinvat-CinwatChinwad dan S rt harus diperhatikan serius.

Di kemudian hari Zoroastrinisme mengubah keyakinannya bahwa kiamat tidak terjadi dekatdekat ini. Sehingga ada waktu bagi pemurnian oleh api bagi jiwa-jiwa pelaku kejahatan. Hal ini memungkinkan mereka untuk suatu pembaharuan dunia. Ketika Angra Mainya dikalahkan selamanya, seluruh dunia bisa mengharapkan masa depan, pembaharuan ciptaan sehingga bisa bersatu dengan Ahura Mazda (Frashogard-Frashogerd) yang juga disebut Frasho-kereti dalam Avesta. Hmm Kreativitas otak manusia memang luar biasa (dalam mencipta konsep-konsep keagamaan, selalu saja ada excuse bagi semua hal yang dulunya dipercaya terjadi dan akhirnya terbukti tidak terjadi Penerjemah). Luar biasa.

Sumber gambar : http://www.siloam.net/NewYorkWTC/2002-02-20-20-02/ikeya.html Konsep Jembatan Siratal dan mizan dalam islam diambil dari Zoroastrianisme.

ZARATHUSTRA, TRANSMIGRASI JIWA DAN REINKARNASI

Beberapa mengatakan bahwa Zarathustra mempercayai reinkarnasi, namun sangatlah sukar bagi konsep reinkarnasi dan kebangkitan jiwa untuk serentak bersama-sama diyakini dalam satu sistem kepercayaan. Jika jiwa berkelana dari satu tubuh ke tubuh lain, siapa yang akan dihakimi di Hari Penghakiman? Jika seorang secara langsung bertanggung jawab pada kelakuannya di dunia, dan jika jiwa bermigrasi dari satu tubuh ke tubuh lain, bagaimana tubuh asli dengan si jiwa itu bersatu dan dihakimi di Hari Penghakiman? (Di sinilah letak asal usul penolakan islam terhadap transmigrasi jiwa dan reinkarnasi). [....]

TRANSFORMASI DAN AKHIRNYA SISTEM KEPERCAYAAN PARSI

Setelah kematian Zarathustra sistem kepercayaan ini menyebar ke wilayah selatan, yakni ke Afghanistan saat ini dan ke barat ke tanah Media dan Persia. Di sana sisasisa sistem kepercayaan kuno ini masih hidup dan Zoroastrianisme tidak punya pilihan lain selain tunduk kepada mereka. Kaum Magi mulai menggabungkan beberapa keyakinan praZoroastrian mereka ke dalam agama ini. Hal pertama yang mereka lakukan adalah membawa kembali beberapa dewa-dewa kuno mereka. Mengorbankan banteng dan menyajikan haoma kepada Mithra dan Anahita (dewa dalam agamaVeda) kembali ditegaskan (perkembangan ini, diperkirakan telah terjadi pada periode akhir Achamenid, 550-330 SM, yang menunjukkan dirinya dalam bagian-bagian dari Avesta terakhir), dan kemudian mereka memandang berbagai atribut Ahura Mazda menjadi makhluk yang sebenarnya. Ahura Mazda masih disembah, ia lebih berkuasa dari pada ilah-ilah kuno lainnya. Namun kekuasaannya terbatas, karena ia telah diidentifikasi secara bertahap dengan Spenta Mainyu, dan ia menjadi setara dengan Angra Mainyu yakni dipandang tidak lagi tidak terbatas. Perubahan terakhir dan paling dramatis datang ketika Angra Mainyu - yang merupakan keadaan pikiran awalnya - berubah menjadi suatu sosok. Ia diberi nama baru : Ahriman / Ehriman. Jadi ciptaan yang baik dari Ahura Mazda, yang tadinya mengatasi kejahatan dan

kebaikan, sekarang menjadi setara dengan ciptaan si jahat Ahriman. Karakter Saoshyant berubah juga, dari sekelompok orang saleh yang berjuang untuk perbaikan dunia menjadi tokoh-tokoh mesias yang akan datang pada saat pertempuran terakhir antara Kebaikan vs. Kejahatan. Sistem kepercayaan Zarathustra Hari ini disebut sebagai agama Parsi. (Perubahan-perubahan dalam konsep tentang Ahriman dan Saoshyant, dimana mereka mendapatkan konsep pribadi, tampaknya menjadi asal-usul yang sesuai dengan keyakinan Islam.)

KITAB SUCI ZOROASTRIAN

Tak ada yang ditulis sampai ratusan tahun setelah kematian Zarathustra. Ketika kebutuhan untuk menuliskan tradisi lisan mulai dirasakan, maka tradisi itu dihidupkan dalam bentuk Avestan. Tapi bahasa yang disebut Avestan ini, sudah mati di abad 1 M. Tradisi oral tadinya diharapkan untuk menghubungkan seluruh Avesta persis seperti yang diwahyukan kepada Sang Utusan, Zarathustra. Tapi hanya 17 himne (Gatha) dapat dikaitkan dengan Zarathustra sendiri. Beberapa himne (Yasht) tampaknya sudah ada sebelum Zarathustra hidup, sedangkan beberapa yang lain berasal dari periode setelah kematiannya, namun semuanya ada dalam Avesta. Tiga perempat dari Avesta dihancurkan selama periode pendudukan satu demi satu, dan hanya seperempatnya yang selamat. Avesta yang sebagian besar ritual dan digunakan dalam upacara memiliki dua bagian: suci asli, Avesta ditulis dalam bahasa Persia kuno yang sakral yang disebut Avestan. Dan teks sebagian besar ditulis dalam bahasa Persia tengah. Avesta Eropa yang dikenal sebagai Zend Avesta saat ini digunakan oleh kaum Parsi. (Zend / Zand berarti 'terjemahan' dan digunakan untuk menunjukkan terjemahan Pahlevi dari Avesta).Arti dari Avesta (dalam bentuk yang lama 'Avistak') tidak diketahui. Avesta tidak dapat diambil melampaui periode Sassania. Menurut tradisi harus ada Avesta besar berasal dari periode Sassania ke waktu kita, yang terdiri dari 21 buku disebut baik 'nasks' atau 'nosks'. Sebuah ringkasan dari hal ini adalah dalam Pahlevi Denkard (Dinkard - Kisah Agama) dari abad 9 itu Avesta kita miliki saat ini memiliki tiga bagian: Gathas (Zarathustran himne dalam ritual utama); Yasna (Izeshne, Yasht - himne menangani banyak korban makhluk tertinggi); Vendidad atau Videvdad ( antidemonic law terkait dengan kemurnian ritual).. Vendidad adalah satu-satunya yang ada di luar seluruh semua nasks / nosks, dan itu adalah korupsi dari 'vi-daevo-datem', 'hukum antidemonic'. Avesta diterjemahkan ke bahasa Sansekerta untuk pertama kalinya pada abad ke-12. Teks keagamaan sekunder Zand / Zend (yang 'terjemahan') yang terdiri dari terjemahan dalam Pahlevi. Dalam teks-teks Ahura Mazda berubah ke Ohrmazd dan Angra Mainyu ke Ahriman. Dengan semua ini kebingungan tentang buku kode dari sistem kepercayaan Zarathustran, yang bisa diharapkan untuk menemukan pesan asli dari Zarathustra?Tidak ada!

Bagian dari Zend Avestan, kitab suci Zoroastrianisme sumber : http://www.religionfacts.com/zoroastrianism/index.htm

RITUAL ZOROASTRIAN : API, API DAN API

Penganut agama Zoroastrian berdoa lima kali sehari di depan perapian. Sebelum berdoa mereka mencuci dan membersihkan dirinya sendiri. (Muslim berdoa lima kali sehari juga dengan didahului dengan pembersihan badan ./ wudhu ! ). Karena kaum Zarathustran tidak memiliki bait suci sampai periode akhir perkembangan agama ini, pemujaan ini dilakukan baik di udara terbuka - di atas bukit atau di tanah tinggi - atau dekat air yang mengalir atau di rumah dekat api. Api menjadi titik pusat pemurnian. (Api di neraka memiliki fungsi membersihkan /memurnikan jiwa yang jahat). Pada periode selanjutnya dari sistem kepercayaan ada doa luar, dilakukan di udara terbuka di atas tanah yang bersih dan doa yang dilakukan di dalam di kuil api, di tempat ritual, oleh para imam yang telah dimurnikan. Pemurnian dan kebersihan adalah suatu keharusan. Ada sebuah ritual pemurnian sebelum ritual doa. Kelahiran diyakini menjadi peristiwa sukacita tetapi dalam keluarga ortodoks seorang wanita diisolasi dari anggota keluarga lainnya segera setelah melahirkan anak. Periode isolasi ini berlangsung selama 40 hari. (Praktek ini ada dalam Yudaisme dan Islam, dimana wanita yang baru melahirkan dianggap tidak bersih atau tidak boleh disentuh. Dengan kata lain, wanita menjadi tabu untuk periode tersebut.) Baik laki-laki dan perempuan bisa memasuki bait suci, tidak ada pembatasan berdasarkan gender. Ketika mereka mencapai usia yang tepat mereka diterima ke dalam masyarakat. Para pemuda untuk dapat diterima dalam masyarakat (seperti upacara inisiasi zaman dahulu) harus mandi, membersihkan dirinya sendiri, mengambil minuman yang memurnikan, memakai sudreh (kemeja suci). Sebuah 'Kusti' diberikan kepadanya di sebuah upacara sederhana. Ini adalah tali yang dilingkarkan ke tubuh sekitar tiga kali dan diikat simpulnya pada sudreh.

Hanya inisiasi penerimaan dan upacara pernikahan yang membutuhkan bersama. Sebagian besar ritual dilakukan sendiri.

Upacara inisiasi dalam agama Parsi / Zoroastrian. Sumber : http://www.religionfacts.com/zoroastrianism/index.htm

UPACARA KEMATIAN

Upacara ini dilakukan di depan umum oleh para imam untuk menyenangkan Bounteous Immortals dan Yazatas dengan tujuan menjaga dunia tetap bersih, dan memohon penyatuan material dan dunia spiritual sebagaimana akan terjadi pada hari penghakiman. Upacara yang paling penting adalah berkaitan dengan kematian. Upacara pada saat kematian memiliki tujuan ganda: Pertama, mengisolasi kekotoran dari orang yang telah meninggal itu dari yang masih hidup , dan kedua untuk membantu jiwanya yang harus melewati Chinvat / Jembatan Chinwad untuk beralih ke kehidupan lainnya. Karena kepercayaan bahwa jiwa tinggal di bumi selama tiga hari, doa terus dipanjatkan dalam periode ini. Sebelum matahari terbit di hari keempat keluarga dan teman-teman orang yang meninggal datang bersama-sama untuk mengucapkan selamat tinggal untuk keberangkatannya dan melepaskan harapan-harapan yang baik. Orang yang meninggal dikenang setiap bulan untuk jangka waktu dua

belas bulan. Selama 30 tahun berikutnya orang yang meninggal akan diingat sekali setiap tahun. Pada akhir periode ini jiwa diyakini telah bergabung dengan kelompok dimana semua jiwa-jiwa tetap bersama, dan diingat sekali setahun untuk menghormati jiwa-jiwa ini.

APA YANG KAUM ZOROASTRIAN SEMBAH ?

Kita dapat dengan aman berasumsi bahwa kaum Zarathustran hari ini melakukan doadoa mereka sesuai dengan aturan yang berlaku di abad 10. Aturan-aturan ini mungkin bukan aturan asli dari sistem kepercayaan ini. Mari saya segarkan ingatan Anda: Zarathustra memecat semua imam di awal pelayanannya sebagai Pembawa Pesan Ilahi, tetapi di jaman Sassaniyan para imam berkuasa kembali. Para imam ini memperkenalkan kembali Yazatas, dengan mengubah Zoroastrianisme monoteis menjadi sistem kepercayaan politeis di mana setiap rumah tangga memiliki ilah penilik / ilah sendirisendiri, para imam mengambil alih kekuasaan ke tangan mereka. Oleh karena itu tidak akan salah untuk mengatakan bahwa aturan hari ini dari agama Parsi adalah aturan yang ditetapkan dan dipraktekkan pada periode Sassanian dan tidak ada hubungannya dengan aturansebelumnya dari sistem kepercayaan yang asli.

FESTIVAL ZOROASTRIANISME

Zoroastrianisme memiliki banyak festival, namun hanya tujuh di antaranya yang menjadi kewajiban. Enam diantaranya disebut gahambar dan yang ketujuh adalah No Ruz (Tahun Baru). Gahamba dirayakan untuk menghormati enam Amesha Spentas dan Ahura Mazda. Sedangkan No Ruz didedikasikan untuk api. Tujuannya adalah hari ketika Kebaikan akan berkuasa. Masingmasing festival berlangsung selama lima hari. Orang-orang mengunjungi kuil-kuil, mengadakan pesta, dan memberi hadiah. Ada hari-hari khusus juga ketika nama-nama bulan dan hari adalah sama. Hal ini terjadi setidaknya sekali dalam setiap bulan.

Seorang imam Zoroastriansedang melakukan ritus api / Yahsan pada waktu festival No Ruz di Austin Texas, 2003. Sumber foto : http://www.humanflowerproject.com/index.php/weblog/comments/east_of_easter/ Selama 1400 tahun pemerintahan Islam terus menekan dan meminggirkan, memasung dan memandulkan agama-agama minoritas di kawasan Jazirah Arab. Tanyalah dalam hatimu, apa ini agama rahmat bagi semesta? Apa ini mental agama sempurna? Sempurna apanya?

KAWIN SILANG ANTAR SISTEM KEPERCAYAAN; MEREKA SEMUA PEMBERI DAN PENGAMBIL, ITULAH ATURAN DALAM DUNIA AGAMA-AGAMA

Telah saya nyatakan di awal bab ini bahwa Zoroastrianisme merupakan salah satu kontributor terbesar bagi agama-agama yang ada saat ini, namun tentu saja suatu kebiasaan dalam dunia agama-agama bahwa Zoroastrianisme-pun mengambil sesuatu dari agama sebelumnya juga. Ada beberapa kesamaan dalam kisah-kisah zoraster dengan tokoh-tokoh agama sebelumnya dan mungkin sejaman. Pertimbangkanlah persamaan-persamaan berikut antara Musa dan Zarathustra:

y y y

Baik Musa dan Zoroaster selalu berhubungan dengan api suci. Zarathustra memiliki darah bangsawan di nadinya seperti halnya Musa. Zarathustra diambil dari ibunya dan ditinggalkan hidup dalam alam liar seperti Musa. o Ketika Zarathustra berumur 30 tahun dia menjadi utusan dari sebuah agama baru. Kejadian ini diawali dengan halilintar. Sang Realitas Ilahi muncul di depannya berjubahkan cahaya, duduk di atas tahta api di gunung suci Albordj-Albruz, dikelilingi oleh kobaran api (perhatikan semua keserupaan ini dengan Musa) o Di puncak gunung itu sang Ilahi memberikan hukum-hukum suci, yang Zarathustra sebut Nosks (ini hampir sama seperti 10 Perintah Allah, bukan? Berdasarkan cerita, Musa dan rombongannya tiba di pegunungan Sinai, mungkin ini adalah gunung yang sekarang disebut Cebel Musa, Gunung Musa atau Tur-u Sina (sebenarnya ini adalah gunung Horeb di Midian) dimana YHWH secara impresif mendemonstrasikan dirinya dalam menunjukan kekuasaannya yang menakutkan. Beberapa periset mengatakan bahwa Cebel Musa (gunung Horeb) adalah volcano yang masih aktif dan memuntahkan api dan asap saat itu. o Akhirnya Zarathustra berkelana bersama dengan pengikutnya ke sebuah tempat terpencil tanah yang dijanjikan. (Seakan-akan kita mendengarkan ceritak eksodus - Keluarnya bangsa Israel di bawah pimpinan Musa dari Mesir ke Kanaan).

Tidak, kemiripan itu belum selesai. Zarathustra dan para pengikutnya datang ke tepi laut dimana, dengan bantuan Sang Ilahi, air terbagi dua sehingga kaum pilihan Zarathustra dapat berjalan melewati laut tersebut. (Ini serupa dengan kisah terkenal dimana Laut Merah terbagi dua dan Musa serta bangsa Israel melewatinya. Menurut beberapa periset ini bukanlah Laut Merah melainkan Sea Reeds dimana karena tekanan angin, air di rawa-rawa tersebut menjadi surut dan mengering. Anda akan membaca skenario yang lebih memungkinkan ketika membaca Artikel berjudul Perjanjian Lama). Gantilah tokoh Zarathusra dengan Musa dan anda akan mendapatkan kisah Keluaran. Mungkin anda akan berkata cukup sudah, tapi ini belum semuanya. Di artikel yang akan datang seluruh kisah-kisah agama justru penuh dengan keserupaan itu.
y y y

Jadi, siapa yang mendapat apa dari siapa ? Siapa yang hidup lebih dahulu, Musa atau Zarathustra ? Apakah mereka benar-benar hidup ? o Sejak Perjanjian Lama ditulis selama periode ratusan tahun, dapatkah kita katakan bahwa tema-tema Zarathustra tercampur dengan tema-tema kehidupan Musa, atau kisah Musa diadopsi oleh agama Zarathustran ? o Atau tidak mungkinkah kisah-kisah ini berasal dari kisah-kisah dan tokoh-tokoh yang lebih tua yang sudah ada jauh sebelum Musa dan Zarathustra dan kemudian diambil alih oleh kedua sistem kepercayaan itu? o Dimanakah kebenarannya ? o Pastilah ada kisah orsinilnya. Tapi dimanakah ?

[.]

APA YANG DIPINJAM OLEH PERJANJIAN LAMA

Setelah adanya perubahan pada agama Zoroastrian yang asli, bangsa Israel melakukan kontak dengan agama ini selama pembuangan mereka di Babylonia. Persinggungan yang begitu dekat dengan agama besar ini telah menyediakan bangsa Israel sebuah keyakinan Kosmos dualistik yang terbagi antara kekuatan jahat dan kekuatan baik. Konsep ini ditransformasi dari politeisme ke monoteisme. Lebih jauh lagi mereka mendapatkan konsep tentang malaikat secara umum dan 7 pengulu malaikat secara khusus selama periode ini. Di sini kaum Israel terpapar juga dengan idea Hari Akhir, figur Mesias yang transenden yang akan datang di Akhir Jaman untuk meyakinkan pembaharuan atas Hukum Ilahi, kekealan dan kehidupan setelah kematian, dan firdaus.

Konsep Allah vs. Iblis (Mitos antikris) memiliki akarnya dalam apokalips Iran. Apokalips ini didasarkan pada konflik antara Ahura Mazda dan Ahriman. Dualisme Iran ini nantinya memasuki panggung eskatologi Yahudi di abad 2 SM sebagaimana ditunjukan dalam Gulungan Laut Mati. Di sana nama iblisnya adalah Belial. Jika anda ingin tahu asal-usul konsep peperangan antara allah dengan iblis, biasakanlah diri anda dengan mitos-mitos agama Babilonia, Dewa Marduk vs. naga kekacauan Tiamat. Sebagaimana kita ketahui Tiamat adalah iblis atau setan pertama dalam sejarah manusia yang tengah mencoba memanggungkan idea tatanan yang lebih tinggi dimana manusia akan mendapatkan suatu tujuan guna memaknai hidup dan memenangkan kehidupan setelah kematian. Penulis Kitab Wahyu (kitab terakhir dalam Perjanjian Baru) menggunakan idea Antikris ini sebagai pelaku mukjizat dan penggoda manusia.

Lewat periode Pembuangan ke Babilonia Yudaisme terpengaruh dengan ide-ide agama Zarathustran yakni demonologi (pengajaran tentang adanya Iblis dan Setan), angelologi (pengajaran tentang adanya malaikat-malaikat) dan eskatologi (pengajaran tentang akhir jaman). Pengaruh ini, dan konsekwensi perubahan dari keyakinan ini dapat terlihat jelas dalam idea tentang Setan. Dalam periode Pra-Pembuangan ke Babilonia di Ayub 1:6-12 dan Zakariah 3:1-2 Setan digambarkan sebagai seorang pelayan yang berakting atas suruhan Allah sebagai penuduh manusia. Dengan kata lain Setan adalah pelayan Allah. Sedangkan dalam periode paskaPembuangan ke Babilonia Setan digambarkan sebagai musuh Allah (2 Samuel 24:1 dan I Tawarikh 21:1). Kitab apokalips Yahudi (Kitab Jubilees, abad 2 SM) utamanya berbicara tentang penghakiman bagi malaikat pemberontak, dan anak-anak roh Belial dan Mastema, begitu juga malaikat-malaikat yang menyalah gunakan kekuatan mereka akan dihukum. Kemudian dengan asumsi dari Musa keputusan akhirnya diandaikan sebagai perlawanan antara allah dan iblis.

Dalam literatur Sybiline dan Kenaikan Yesaya (mungkin abad 1 M) Belial muncul sebagai musuh allah.

Sebelum ditemukannya Naskah Laut Mati hanya ada sedikit jejak yang diketahui tentang doktrin ini dalam literatur Yahudi. Kitab Manual Disiplin ditemukan di antara Naskah Laut Mati memberikan penjelasan rinci tentang dua roh: Dia menciptakan manusia untuk memiliki kekuasaan atas bumi dan untuknya (manusia) dibuat dua roh, agar ia bisa berjalan bersama mereka sampai waktu yang ditentukan atas kunjungannya; mereka adalah roh kebenaran dan kesalahan. Dalam tempat tinggal cahaya terdapat asalusul kebenaran, dan dari sumber kegelapan terdapat asal-usul kesalahan.

Terlepas dari kenyataan bahwa ini tampaknya seperti dualisme etis dan eskatologis dalam Gatha, idea ini bertentangan dengan takdir yang telah ditetapkan dua jiwa dalam keyakinanYahudi dan prinsip jiwa memilih nasib mereka sendiri lewat kehendak bebas mereka yang merupakan keyakinan sentral dalam sistem kepercayaan Zarathustran. Mari kita ingat Gatha, di mana kita menemukan seperangkat aturan untuk menjalani hidup sesuai dengan hukum abadi Yang Ilahi. Hukum abadi ini dikenal sebagai Asha (Dharma). Inilah hukum, kekal dan abadi, yang mengatur alam baik fisik dan rohani. Pelayanan tanpa pamrih untuk pelestarian dan pengembangan dunia adalah penting.. Tujuan utamanya adalah untuk menghapus ketidakadilan, ketimpangan dan kejahatan dari bumi dengan berjuang melawan ketidakingintahuan (ignorance) yang adalah sumber dari semua kesalahan. Ketidakingintahuan adalah sumber dari semua kesalahan dan karena saya selalu mengingatkan Anda ketidakingintahuan tidak ada hubungannya dengan pendidikan, itu adalah pandangan hidup.

Mulai dari jaman Pembuangan ke Babilonia, dapat dibuktikan bahwa literature Yudaisme terpengaruh dengan budaya India, Persia dan Babilonia, dan juga muncul dalam kehidupan relijius bangsa Israel. Literatur tersebut ditulis di masa Pembuangan Babilonia. Pengarang yang dikenal sebagai Deutero-Yesaya (Yesaya pasal 50-55 diyakini ditulis oleh tokoh ini ) berasal dari Mesopotamia dan teks-teksnya dipengaruhi oleh idea-idea agama Zarathustra. Bagian yang disebut Trito-Yesaya (Yesaya 66-66) bahkan menjelaskan upacara bergaya Persia.

Hanya setelah periode Pembuangan-lah idea akan seorang Penebus menjadi elemen kunci dalam ekatologikal Yahudi Sang Pembebas yang Zarathustra telah nubuatkan, yang kedatangannya akan diikuti dengan hari-hari terakhir peperangan besar dan kemenangan atas kuasa kegelapan. Anda akan membaca Apokalips yang digambarkan dalam Kitab Daniel, yang jelas merupakan adaptasi kisah-kisah apokalips Persia dengan perubahan sedikit saja. Empat kitab terakhir dari

Perjanjian Lama, seperti Kitab Ezra berbicara tentang pemisahan keluarga di Hari Penghakiman tipikal sebuah motif Iranian.

Perihal sucinya api telah disebutkan oleh filsuf Heraclitus (500 SM) dan ini nampaknya menjadi tanda dari pengaruh agama Zarathustran dalam filsafat Yunani. Tidak diragukan bahwa Empedocles dan Plato, dan khususnya Plato benar-benar tahu tentang dualisme di Iran.Namun sementara dualisme di Iran berupa pertempuran antara Sang Ilahi dan Setan, di Yunani dualisme itu antara subtansi dan roh. Dualisme semacam ini mendasari prinsip-prinsip sistem Gnostik.

MEMASUKI PANGGUNG AGAMA KRISTEN ADA SESUATU UNTUK MEREKA JUGA

Kaum Kristen selalu mengingat Iran sebagai tanah tempat 3 orang Majus yang datang ke Betlehem untuk menyembah Yesus. Sebagai kesinambungan dari tradisi Yudaisme, para penulis Kristen telah menempatkan Zarathustra bersama dengan Yehezkiel, Nimrod, Seth dan Barukh. Adalah sukar untuk menentukan idea mana saja yang berasal dari Zoroastrianisme yang mempengaruhi Kekristenan secara langsung lewat Yudaisme. Contohnya kisah Apokalips (Wahyu 1:4) sekalipun berasal dari Kitab Henokh dan Tobit, namun jelas idea ini juga berasal dari Beneficient Immortal Ones / Entitas Mulia dan Abadi seperti yang kita lihat dalam Zoroastrianisme.

Di pihak lain, keyakinan tentang malaikat penjaga tidaklah ada dalam tradisi Yudeo-Kirsten sebelum Perjanjian Baru. Mungkin ini adalah kombinasi dari keyakinan Zoroastrian tentang fravashis dan keyakinan Greko-Romano tentang roh pelindung. Tapi kemungkinan besar pengaruh Zarathustran terkait dengan eskatologi. Gagasan kebangkitan orang mati telah lama ada di Iran ( idea ini dikenal dalam Yudaisme, tetapi hanya menjadi kepercayaan umum di antara orang-orang Kristen). Tentunya Anda harus ingat bahwaAhura Mazda dan Angra Mainyu berjuang untuk jiwa-jiwa yang hidup dan yang mati. Mereka berjuang mati-matian untuk memenangkan umat manusia baik ketika mereka masih hidup dan memenangkan jiwa mereka ketika sudah mati, karena mereka ingin berdaulat dan menetapkan aturan mereka sendiri. Menggunakan manusia sebagai prajurit bagi dirinya dan wakil-wakil mereka (para malaikat) sebagai pengawas dunia.

Pertarungan ini mungkin memiliki pengaruh pada referensi dalam Perjanjian Baru yakni kisah mengenai Malaikat Mikhael yang bertempur melawan Iblis untuk memperebutkan mayat Musa (Yudas 9). Ini adalah kemiripan yang ditekankan dalam Midrash Rabba, dimana Samuel dan Mikhael berjuang bukan untuk merebut tubuh Musa melainkan jiwanya. Perbandingan antara tubuh yang dibangkitkan dan baju surgawi (Wahyu 3:5) mengingatkan kita akan pentahbisan dalam berbagai ritual Zoroastrian. Pengumuman bahwa orang benar akan bersinar seperti matahari (Matius 13:43) tampaknya berhubungan erat dengan penekanan Persia tentang kedekatan antara kesucian dan cahaya. Santapan Mesianik untuk komuni / persekutuan (Jamuan Makan Terakhir) membawa kita pada idea makanan keabadian yang terbuat dari haoma putih dan akan lemak dari korban banteng yang akan disiapkan oleh Saoshyans dan dibagikan kepada umat manusia di masa Pembaharuan kelak.

Deskripsi Injil Matius tentang neraka sebagai kegelapan luar biasa (Matius 8:12, 22:13, 25:30) nampaknya memiliki korespondensi yang samar dengan Neraka dalam Zoroastrian yang tanpa api. (Neraka Islam memiliki bagian dingin yang serupa). Dan ini belum semuanya ! Baca yang berikut ini : St Paulus menuntut bahwa orang berdosa (terhadap gereja) harus diserahkan kepada Setan (dengan dibiarkan terkutuk dan mati tubuhnya) agar jiwanya dapat diselamatkan pada Hari Penghakiman (I Korintus 5:5). Menurut Avesta dan satu risalah Pahlevi, cerita tentang seorang pendosa yang fana dihukum mati oleh seorang Imam Besar agar ia bisa diselamatkan dari hukuman yang lebih berat di akherat kelak mengekspresikan gagasa penebusan dalam Zoroastrianisme dan bentuk paralelnya bergema dalam tulisan Paulus.

Kita akan membahas secara detail pengaruh Zoroastrianisme terhadap Injil ketika kita melanjutkannya , di bawah judul Agama Kristen . Ada sebuah komunitas besar akademisi yang meng-klaim bahwa sebagian besar dari Injil mungkin ditulis di Aleksandria atau sekitarnya dimana Gnostisisme, yang sudah diresapi oleh Buddhisme dan Zoroastrianisme, sangat terwakili.

AL A'RAF - ISLAM DAN ZOROASTRIANISME

Islam memiliki sejumlah poin bersama dengan sistem kepercayaan Zarathustran. Sebagai contoh, Al-A'raaf adalah tempat antara yang terbentang di antara surga dan neraka, yang merupakan tujuan bagi mereka yang baik pikiran, kata dan perbuatan mereka seimbang dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang jahat. Dalam Zoroastranism tempat tinggal serupa disebut Hamestagan. Jembatan al-Sirat dalam Islam adalah 'Jembatan Orang Mati' dalam Zarathustran, dimana roh-roh harus menyeberang untuk mencapai surga, tetapi seperti

yang dijelaskan sebelumnya jiwa yang jahat akan jatuh ke dalam neraka. Dan sama halnya dengan sistem kepercayaanZarathustran, setelah kematian jiwa akan berhadapan dengan perbuatan yang baik dan jahat. Dan keserupaan ini belum berakhir ! Kita akan menemukan lebih banyak poin bersama, kisah-kisah parallel dsb, ketika kita lebih jauh membahas Muhammad dan Islam.

Sumber : http://www.reocities.com/spenta_mainyu_2/zoroast1.htm http://www.reocities.com/spenta_mainyu_2/zoroast2.htm http://www.reocities.com/spenta_mainyu_2/zoroast3.htm

* Sisipan keterangan dan gambar adalah inisiatif Penerjemah

Anda mungkin juga menyukai