Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ulul Azmi Mustari

NIM : 1862041012

Prodi : Pendidikan Sejarah

Mata Kuliah : Sejarah Asia Barat Daya

RESUME BUKU

Pada kesempatan kali ini saya akan membuat resume pada buku ‘Sejarah
Terlengkap Peradaban Dunia’ yang ditulis oleh Rizem Aizid, diterbitkan oleh
penerbit Noktah pada tahun 2018. Buku yang memiliki 604 halaman ini terbagi
dalam beberapa bagian. Bagian yang akan saya resume adalah bab 6, yakni
‘Peradaban Persia’.

Buku tersebut menjelaskan beberapa bagian. Adapun sub babnya, yakni


letak geografis dan sejarah awal peradaban Persia, sekilas tentang sejarah bangsa
Persia, kekaisaran – kekaisara bangsa Persia, konsep pendidikan Persia Kuno,
peradaban Islam di Persia, sejarah putri Persia dari masa ke masa, serta
peninggalan – peninggalan bersejarah peradaban Persia.

Pada bagian awal sub bab 6, yakni ‘Letak Geografis dan Sejarah Awal
Peradaban Persia’, membahas mengenai letak geografis Persia (sekarang Iran).
Adapun sejarah awal Peradaban bangsa Persia yang buku ini bahas yakni dimulai
kira – kira 5000 tahun yang lalu. Pada tahun 1500 SM, Suku Arya mulai
bermigrasi ke Iran dari Sungai Volga Utara Laut Kaspia dan dari Asia Tengah.
Akhirnya, kedua suku utama dari bangsa Arya, yakni suku Perisa dan Suku
Medes, bermukim di Iran. Satu kelompok bermukim di daerah Barat Laut dan
mendirikan Kerajaan Media. Kelompok yang lain hidup di Iran Selatan, daerah
yang kemudian oleh orang Yunani disebut sebagai Persia, yang menjadi asal kata
nama Persia1. Di halaman selanjutnya, menampilkan gambar sebuah peta wilayah
Iran dan batas – batasnya.

Sub bab selanjutnya adalah ‘Sekilas Tentang Sejarah Bangsa Persia’,


dimana bagian ini menjelaska mengenai Suku atau Etnis yang ada di Persia, ciri –
ciri bangsa Persia, tempat tinggal bangsa Perisia, dan keistimewaan bangsa Persia.

Persia adalah salah satu suku yang tergolong dalam bangsa Iran,
menggunakan bahasa Persia dan mempunyai persamaan dalam kebudayaan
dengan bangsa Iran lainnya. Etnis Persia adalah keturunan bangsa Arya yang
hijrah dari Asia Tengah ke Iran pada milenium kedua sebelum masehi. Bangsa
Persia umumnya hidup nomaden (berpindah – pindah) demi mencari rerumputan
segar serta keadaan cuaca yang lebih baik setiap tahunnya. Hal inilah yang
membentuk watak bangsa Persia menjadi keras, individualis, dan kadang
merampok sanak saudaranya yang lebih beradab. Dalam sejarah, agama awal
bangsa Persia adalah agama Zoroaster, yaitu agama yang menyembah dua Tuhan,
Deva dan Ahura, sebagai manifestasi dari kekuatan yang baik dan kekuatan yang
jahat. Adapun keistimewaan bangsa Persia adalah merupakan bangsa yang
berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan.2

Selanjutnya, sub bab buku ini yakni ‘Kekaisaran – Kekaisaran Bangsa


Persia’. Pada sub bab ini, dijelaskan bagaimana sejarah awal Kekaisaran Media
dan Kekaisaran Achaemenid, Kekaisaran Parthia serta Kekaisaran Sassanid.

Adapun sub bab berikutnya membahas mengenai ‘Konsep Pendidikan


Persia Kuno’. Umumnya konsep pendidikan yang diterapkan oleh Persia Kuno
adalah pendidikan militer ataupun fisik kepada anak laki – laki, karena
menganggap bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk para tentara yang
kuat, mengesampingkan pendidikan budi pekerti.

1
M. Muntasir Alwi dan Arif Fadhillah, Aplikasi Islam dalam Wilayah Kuadran (Jakarta: Tanpa
Nama Penerbit, 2005), hlm. 175.
2
Aizid Rizem, Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia (Yogyakarta: Noktah, 2018), hlm. 326 –
338.
Pada sub bab selanjutnya, yakni ‘Peradaban Islam di Persia’, membahas
mengenai awal masuknya Islam ke Persia, berdirinya Kerajaan Safawi yang
menjadi awal lahirnya Peradaban Islam di Peria, kemajuan Peradaban Islam pada
masa Kerajaan Safawi di Persia, serta masa kemunduran dan kehancuran Kerajaan
Safawi.

Hal yang menarik dari buku ini adalah karena sub bab selanjutnya
membahas mengenai ‘Sejarah Putri Persia dari Masa ke Masa’. Jika umumnya
buku – buku sejarah hanya membahas mengenai tokoh – tokoh lelaki yang
tersohor pada setiap materi, buku ini menyuguhkan pembahasan tentang putri –
putri Persia yang memiliki jabatan yang penting. Adapun nama – namanya, yakni
Doqdu, Chista, Pantea Arteshbod, Amitis Shahbanu, Artemisia I, Esther, Sissy
Cambis, Youtab Aryobarzan, Roxana Akhemenid, Sura, Azadokht Shahbanu,
Zenon, Putri Parin, Shirin Shahbanu, Ratu Purandokht, Apranik, Negan, dan
Shahr Banu.

Salah satu Putri yang membuat saya tertarik adalah Putri Pantea Arteshbod
yang merupakan salah satu panglima terbesar yang dimiliki Persia. Nama Pantea
memiliki arti kuat dan abadi. Pantea merupakan istri dari Jenderal Aryasb
(Akhemenid’s Arteshbod) yang berjasa dalam menegakkan hukum serta menjaga
ketertiban di Babilonia yang ditaklukkan oleh Kekaisaran Cyrus Agung.

Selain itu, Putri Pantea juga merupakan komandan pasukan elit tentara
Persia yang orang Yunani sebutan ‘Immortal’. Jika diartikan dalam bahasa
Indonesia berarti abadi. Sebutan tersebut cocok karena para pasukan tentara yang
berjumlah 10.000 terus menerus beregulasi, seakan jumlahnya tidak pernah
berkurang.

Sub bab terakhir dari materi ini yakni ‘Peninggalan – Peninggalan


Bersejarah Peradaban Persia’. Seperti peradaban – peradaban besar pada
umumnya, Peradaban Persia juga memiliki peninggalan – peninggalan bersejarah
yang ide – idenya masih digunakan oleh masyarakat modern sekarang. Adapun
peninggalan – peninggalan tersebut, yaitu : Desain kincir angin, silinder koresh
dan menara angin.

Masyarakat Persia Kuno merupakan pembuat kincir angin tertua, yang


dibuat kurang lebih 3000 tahun yang lalu. Pembuatan kincir angin ini akan
dimanfaatkan untuk memompa air serta menggiling gandum. Adapun pembuatan
kincir angin ini harus hati – hati karena seluruh proses pembuatannya
menggunakan keahlian tangan. Meskipun sederhana, hanya tanaman alang – alang
yang diikat menjadi satu sehingga terbentu bantalan yang diletakkan di sumbu
pusat, kincir angin ini adalah cikal bakal dari desan kincir angin zaman modern
yang umumnya digunakan sebagai pembangkit listrik.

Jika dibandingkan dengan buku ‘Sumbangan Peradaban Islam Pada


Dunia’ karya Prof. Dr. Raghib As-Sirjani yang diterbitkan oleh Pustaka Al-
Kautsar pada tahun 2011 tentu saja memiliki perbedaan yang cukup banyak. Buku
karya Prof. Dr. Raghib ini hanya menjelaskan sedikit mengenai Peradaban Persia
yang terdapat pada halaman 23.

Di buku itu dijelaskan sedikit mengenai Imperium Persia yang berdiri


membentang luas di seluruh negeri, membangun peradaban yang teguh,
menyaingi kekuasaan Romawi dalam menetapkan hukum dunia yang begitu luas.
Peradaban ini cemerlang pada masa pemerintahan Sassaniyah sejak pertengahan
kurun ketiga sebelum masehi. Masyarakatnya unggul di bidang politik dan
ketatanegaraan serta peperangan, juga terlihat megah dengan kelapangan dan
kemewahan hidup. Mereka juga mempunyai agama resmi Zoroaster, jga mendapat
kemajuan dalam bidang adab dan hikmah yaitu bahasa Fahlawiyah.3 Buku itu
cenderung membahas mengenai keagamaan yang bangsa Persia Kuno anut
sebelum masuknya Islam.

3
As-Sirjani Raghib, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia. (Jakarta: PUSTAKA AL-
KAUTSAR, 2011), hlm. 23.
Jadi, bagi kalian yang ingin mendalami ataupun mempelajari peradaban –
peradaban besar kuno, khususnya Peradaban Persia, buku karya Rizem Aizid
dengan judul ‘Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia’ sangat cocok untuk kalian
baca. Selain bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami, adanya gambar –
gambar seperti peta, peninggalan – peninggalan serta raja – raja yang berkuasa
semakin mempermudah kita dalam memahami materi mengenai Peradaban Persia.

Anda mungkin juga menyukai