OLEH :
KELOMPOK 1
1. ARLINA GUSPITA
2. FURI INTAN
3. RIKA FEBRIANA
4. RISKA PUTRI HARVANI
5. TARISA MAILANI
1. Kondisi geografis dan
lingkungan alam
2. Kondisi sosial-politik
Bangsa Sumeria merupakan bangsa pribumi Mesopotamia mereka telah ada sejak 5000
SM, peradaban Sumeria berhasil kepada titik puncak pada tahun 2000 SM sekaligus abad
kehancurannya, pada fase berikutnya Bangsa Sumeria bercampur baur dengan peradaban
yang datang kemudian ke Mesopotamia semisal Akkadia, Babylonia (amori) dan
Asyyiria.
Bangsa Sumeria mendirikan kota-kota, antara lain adalah kota Ur dan Sumer. Dimana
pusat pemerintahan pada saat itu berada di kota Ur (kota tertua pada masa bangsa
Sumeria).
Raja yang memerintah adalah Ur Nanseh (2500SM) setelah itu Raja Gudea (2400SM).
Selama kurang lebih 500 tahun bangsa sumeria mengalami beberapa tragedi perebutan
kekuasaan, akhirnya bangsa itu lemah dalam hal persatuan. Dalam kelemahan itu, bangsa
Akkadia dipimpin oleh Raja Sargon melakukan penyerangan dan berhasil menaklukan
sumeria pada tahun kurang lebih 2000 SM.
Bangsa Sumeria terkenal akan kemampuannya dalam bidang agraris dan ternak hewan,
selain itu mereka mampu menciptakan teknik penulisan “paku” sekitar tahun 3000 SM.
Mereka menggunakan ± 350 tanda gambar, setiap gambar merupakan satu suku kata.
Huruf-huruf itu dituliskan pada papan tanah liat yang digoresi/ditulisi menggunakan
karang yang keras dan berujung tajam. Mereka pun ahli dalam masalah ukiran kayu.
b. Bangsa Akkadia (± 2330-2215 SM)
Setelah berhasil merebut kekuasaan dari Sumeria, bangsa Akkadia menjadi penguasa di
Mesopotamia.
Bangsa Akkadia adalah bangsa semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab ke wilayah
Irak Tengah (Akkad) pada millennium ke-3 SM, masa keemasan Dinasti Sumeria
berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan-kerajaan tersebut dalam satu kesatuan
dibawah kekuasaan Raja Kish yang dikenal dengan masa Lugalzagezi. Seperempat
abad setelah itu Munculah King Sargon (Shargoni-Shar-Ali), raja pertama dari
Imperium Akkadia. Ia mendirikan sebuah kota yang bernama Akkadah sekaligus
menjadikannya Ibu Kota dari Mesopotamia.
Pada masa pemerintahan bangsa Akkadia, sebagian kebudayaannya diambil dari
kebudayaan bangsa Sumeria. Maka muncullah sebuah istilah Summer-Akkad
berbahasa Semit. Namun secara teori peradaban Akkadia banyak dipengaruhi oleh
peradaban Sumeria seperti perhitungan kalender tahunan berdasarkan bulan, hitungan
bilangan, timbangan, jarak dan lainnya, bahkan bangsa Akkadia mampu membuat alat-
alat dari bahan tembaga dan merakit kendaran perang.
Bangsa Akkadia tidak pernah mengenal tulisan, karena mereka terbiasa dengan tradisi
oral (percakapan) akan tetapi lambat laun mereka mulai mengerti akan pentingnya
sebuah aksara untuk menulis bahasa mereka yaitu Bahasa Arami.
Selama kurang lebih 400 tahun berkuasa di Mesopotamia, akhirnya kekuasaan Akkadia
berhasil ditaklukkan oleh bangsa Amorit (dari syiria sekarang), yang bergerak masuk
ke wilayah Mesopotamia melalui arah barat daya kemudian menyeberangi sungai
Eufrat dan melakukan penyerangan.
c. Bangsa Guti (± 2115-2050 SM)
d. Budak
Di kelas paling dasar dalam hararki masyarakat adalah para
budak,yang sebagian besar merupakan bekas tawanan perang.budak dapat
diperjualbelikan,namun tetap diizinkan menikah dan membentuk keluarga.
Sistem Kepercayaan dan Religi
Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia
berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus
Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang
berkembang dan dianut oleh masyarakat
menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa
yang tinggal di daerah Mesopotamia.
Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea
Tetapi ketika bangsa Persia menguasai
(Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan
daerah Mesopotamia, berkembanglah
tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria
ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta
juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan),
ini merupakan firman-dewa dengan
Dewa Samas (Dewa Matahari), dan Dewa Istar
perantara nabi diturunkan kepada bangsa
(Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria
Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria
juga menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-
terdapat kepercayaan, bahwa manusia
tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa
setelah mati akan hilang. Hal ini
yang memiliki peranan penting dalam
dijelaskan dalam cerita Gilgamesh.
kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang
Cerita itu pada hakikatnya mempunyai
berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu
kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia
Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah lambang
ini tidak ada.
usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan
daerah pertanian.
Next