Anda di halaman 1dari 28

SEJARAH PEMINATAN

PERADABAN MESOPOTAMIA (5000-330 SM)

OLEH :
KELOMPOK 1
1. ARLINA GUSPITA
2. FURI INTAN
3. RIKA FEBRIANA
4. RISKA PUTRI HARVANI
5. TARISA MAILANI
1. Kondisi geografis dan
lingkungan alam

2. Kondisi sosial-politik

3. Kehidupan sosial dan stuktur


masyarakat

4. Sistem kepercayaan dan


religi

5. Hasil-hasil budaya dan


peradaban mesopotamia
Kondisi Geografis Dan Lingkungan Alam
 Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yaitu “mesos” berarti “tengah” atau
“diantara “dan “ potamos” berarti sungai. Jadi Mesopotamia berarti diantara
sungai-sungai.
 Mesopotamia adalah daerah Irak yang terletak di antara Sungai Tigris dan
Eufrat. Sumber air kedua sungai itu dari Pegunungan Armenia (Turki),
mengalir ke arah tenggara menuju Teluk Persia.
 Daerah ini sangat ideal untuk pemukiman penduduk karena kebutuhan air
selalu terpenuhi. Oleh karena itu, daerah inilah yang terpadat
penduduknya,sedangkan di luarnya berupa bukit-bukit batu dan padang pasir
yang gersang dan tandus.
 Sering disebut dengan “ The Fertille Crescent Moon” karena tanahnya sangat
subur dan berbentuk seperti bulan sabit
 Secara ekonomis daerah ini sangat menguntungkan karena menghubungkan
jalur perdagangan dari Asia Selatan (India) dengan Turki, Armenia, juga dari
sekitar Laut Tengah menuju Asia Timur (Cina). Daerah Teluk Persi ternyata
menyimpan barang tambang yang sangat berharga, yaitu minyak.
Kondisi Sosial-politik
a. Bangsa Sumeria (± 5300-2300 SM)

 Bangsa Sumeria merupakan bangsa pribumi Mesopotamia mereka telah ada sejak 5000
SM, peradaban Sumeria berhasil kepada titik puncak pada tahun 2000 SM sekaligus abad
kehancurannya, pada fase berikutnya Bangsa Sumeria bercampur baur dengan peradaban
yang datang kemudian ke Mesopotamia semisal Akkadia, Babylonia (amori) dan
Asyyiria.
 Bangsa Sumeria mendirikan kota-kota, antara lain adalah kota Ur dan Sumer. Dimana
pusat pemerintahan pada saat itu berada di kota Ur (kota tertua pada masa bangsa
Sumeria).
 Raja yang memerintah adalah Ur Nanseh (2500SM) setelah itu Raja Gudea (2400SM).
Selama kurang lebih 500 tahun bangsa sumeria mengalami beberapa tragedi perebutan
kekuasaan, akhirnya bangsa itu lemah dalam hal persatuan. Dalam kelemahan itu, bangsa
Akkadia dipimpin oleh Raja Sargon melakukan penyerangan dan berhasil menaklukan
sumeria pada tahun kurang lebih 2000 SM.
 Bangsa Sumeria terkenal akan kemampuannya dalam bidang agraris dan ternak hewan,
selain itu mereka mampu menciptakan teknik penulisan “paku” sekitar tahun 3000 SM.
Mereka menggunakan ± 350 tanda gambar, setiap gambar merupakan satu suku kata.
Huruf-huruf itu dituliskan pada papan tanah liat yang digoresi/ditulisi menggunakan
karang yang keras dan berujung tajam. Mereka pun ahli dalam masalah ukiran kayu.
b. Bangsa Akkadia (± 2330-2215 SM)

 Setelah berhasil merebut kekuasaan dari Sumeria, bangsa Akkadia menjadi penguasa di
Mesopotamia.
 Bangsa Akkadia adalah bangsa semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab ke wilayah
Irak Tengah (Akkad) pada millennium ke-3 SM, masa keemasan Dinasti Sumeria
berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan-kerajaan tersebut dalam satu kesatuan
dibawah kekuasaan Raja Kish yang dikenal dengan masa Lugalzagezi. Seperempat
abad setelah itu Munculah King Sargon (Shargoni-Shar-Ali), raja pertama dari
Imperium Akkadia. Ia mendirikan sebuah kota yang bernama Akkadah sekaligus
menjadikannya Ibu Kota dari Mesopotamia.
 Pada masa pemerintahan bangsa Akkadia, sebagian kebudayaannya diambil dari
kebudayaan bangsa Sumeria. Maka muncullah sebuah istilah Summer-Akkad
berbahasa Semit. Namun secara teori peradaban Akkadia banyak dipengaruhi oleh
peradaban Sumeria seperti perhitungan kalender tahunan berdasarkan bulan, hitungan
bilangan, timbangan, jarak dan lainnya, bahkan bangsa Akkadia mampu membuat alat-
alat dari bahan tembaga dan merakit kendaran perang.
 Bangsa Akkadia tidak pernah mengenal tulisan, karena mereka terbiasa dengan tradisi
oral (percakapan) akan tetapi lambat laun mereka mulai mengerti akan pentingnya
sebuah aksara untuk menulis bahasa mereka yaitu Bahasa Arami.
 Selama kurang lebih 400 tahun berkuasa di Mesopotamia, akhirnya kekuasaan Akkadia
berhasil ditaklukkan oleh bangsa Amorit (dari syiria sekarang), yang bergerak masuk
ke wilayah Mesopotamia melalui arah barat daya kemudian menyeberangi sungai
Eufrat dan melakukan penyerangan.
c. Bangsa Guti (± 2115-2050 SM)

 Pada than 2115 SM, Guti menghancurkan kota Akkadia. Di bawah


kekuasaan Guti, negara – negara kota atau kerajaan seperti Ur, Uruk, dan
Lagash tunduk kepada Guti, dibawah kekuasaan Raja Gudea.
 Kekuasaan Guti hanya berlangsung sekitar setengah abad dan berakhir pada
tahun 2050 yang disingkirkan oleh kerajaan Ur dan Uruk dibawah Raja
Nammu.
 Penaklukan bangsa Guti dikenal dangan istilah era Kebangkitan Kembali
Sumeria (Sumerian Renaissance)
 Tidak lama setelah terjadina Sumerian Renaissance, bangsa Elam dari
Persia menaklukan penguasa Sumeria dan menjadikan Larsa sebagai pusat
pemerintahannya
d. Bangsa Amori (±1900-an – 1500-an SM)

 Peradaban bangsa Amori dimulai sekitar tahun 1894 SM, ketika


salah seorang dari anggota suku bangsanya bernama Sumuabum
(raja pertama) mengembangkan kota Babilonia (atau biasa disebut
Babel) yang sudah ada pada zaman Sumero – Akkadia
 Raja Hammurabbi (memerintah (sekitar tahun 1792 – 1750),
Babilon mencapai puncak kejayaannya. Luas wilayah kekuasaannya
tidak hanya meliputi Mesopotamia, namun juga wilayah luarnya
yaitu wilayah Pegunungan Zagros di Persia, wilayah sekitar Teluk
Persia, Asia Kecil, sampai di Sungai Khabur di Suriah.
 Hammurabbi juga cakap dalam birokrasi. Ia menetapkan pajak dan
memberlakukan pemerintahan yang tersentralisasi. Selain itu, Ia juga
dikenal karena kode / hukum tertulis yang dibuatnya yaitu Piagam
Hammurabbi ( Codex Hammurabbi)
 Sepeninggal Hammurabbi, bangsa Amori ditaklukkan oleh bangsa
Kassit ( Suku yang berada di pegunungan Eros) dan bangsa itu
berhasil menduduki bangsa Amorii pada tahun 1531 dan berkuasa
selama 3 abad.
e. Bangsa Asyur (±1235 SM-698 SM)

 Kerajaan bersuku bangsa Semit. Telah berkembang tidak lama


setelah dinasti awal Sumeria terbentuk.
 Raja – raja Asyur lebih memilih mengembangkan kota Niniwe
sebagai ibu kotanya daripada bermarkas di Asyur.
 Kerajaan Asyur mencapai puncak kejayaan di bawah
pemerintahan Raja Tiglathpileser III (745 – 727 SM). Wilayah
kekuasaannya yaitu: Babilonia, Suriah, Palestina, Cyprus, Arabia
Utara, dan Mesir.
 Raja selanjutnya yaitu Raja Sargon II (722 – 705 SM). Ia banyak
terlibat perang dengan kerajaan – kerajaan di Babilonia, seperti
dengan Raja Marduk-apla-iddina II dari suku bangsa Khaldea,
Raja Sargon II berhasil mematahkan perlawanan ini.
 Kemudian Raja Sargon II membangun sebuah istana dan kota
baru yang megah bernama Dur-Sharrukin yang artinya “Istana
atau Benteng Sargon” yang terletak 20 km arah utara kota Niniwe.
 Pada tahun 705 SM , Sargon II terbunuh di Anatolia saat terjadi situasi darurat
militer yang memaksanya untuk turun tangan dalam situasi tersebut.
 Kemudian Sargon II digantikan oleh putranya yang bernama Sanherib (705-681
SM). Ia terkenal sebagai raja yang kejam. Di bawah Sanherib, Asyur bahkan
menguasai wilayah Yudea dan Samaria, wilayah Israel Kuno. Semua jalur
perdagangan pun dikuasai.
 Penguasa terakhir Asyur yaitu Raja Assurbanipal. Ia merupakan raja terpelajar,
perpustakaan besar di ibu kota Niniwe pun dibangun. Berbagai catatan kuno
Sumeria dan Akkadia dilestarikan dalam lembaran – lembaran tanah liat.
 Pasca Assurbanipal, Asyur terpecah belah akibat perebutan kekuasaan di
kalangan internal istana. Hal ini memudahkan bangsa Khaldea dibawah
pimpinan raja Nabopalassar , menaklukan Niniwe tahun 620 – 605 SM.
 Kemudian, penguasa Asyur dibawah pimpinan Ashuruballit II dan para
pengikutnya menyingkir ke Harran (Turki sekarang).
f. Bangsa Khaldea (±605-539 SM)

Dibawah bangsa Khaldea, Kerajaan Babilonia ditegakkan kembali dengan


nama Babilonia Baru yang dipimpin oleh raja Nebukadnezar II (604 – 561
SM). Ia menaklukan Yudea dan Yerusalem pada tahun 587 SM, serta
membuang orang – orang Yahudi ke pengasingan. Ia membangun dasar –
dasar Kerajaan Babilonia Baru.
Raja – raja setelah Nebukadnezar berturut – turut yaitu: - Amel-Marduk -
Neriglissar - Labashi-Marduk (556 SM) -Nabonidus
Tahun 539 SM, Babilonia diserang oleh Cyrus Agung, raja dari
Kekaisaran Achaemenid. Lalu Babilonia pun jatuh ke tangan Persia.
g. Bangsa Persia (539-330 SM) dan Yunani (330-323)

Cyrus Agung membangun Kekaisaran Persia dengan membagi-bagi


wilayahnya dalam satrapi- satrapi
Darius I menggantikan Cyrus (521-486 SM)
Perbaikan dalam Pemerintahan yang telah dilakukan Darius I antara lain:
 Membangun jalan raya besar dari Susa (Iran) – Efesus (Turki) sepanjang 2.400
KM.
 Membangun sebuah istana yang dikenal dengan istana Persepolis.
Persia mengalami kekalahan di Marathon, Yunani pada 490 SM dalam sebuah
perang dengan Yunani (499-497 SM).
 Babilonia berada dalam kuasa Persia di bawah Pemerintahan Darius III (336-
330 SM).
Dalam pertempuran melawan Alexander Agung dari Kerajaan Macedonia
(Yunani), Persia takluk.
 Alexander mengadopsi budaya adat-istiadat dan kebiasaan Persia yang
memicu banyak pengikutnya dari Yunani tidak lagi bersimpati padanya
hingga akhirnya Alexander meninggalkan kebiasaan tersebut.
 Kebiasaan tersebut ialah: Proskynesis.
 Penyebaran dan penanaman kebudayaan Yunani (bahasa, seni, arsitektur,
gaya hidup, pandangan hidup) ke seluruh daerah taklukannya yang disebut
dengan Helenisasi.
 Munculah perpaduan budaya Yunani dengan budaya taklukannya ( Mesir,
Persia) yang disebut Helenistik.
Kehidupan Sosial dan Struktur Masyarakat
Mesopotamia
a. Imam-raja dan bawahannya serta para bangsawan

Imam-raja sebagai penguasa sekuler dan religius, bangsawan, dan


imam bertanggung jawab terhadap pembangunan, organisasi pemerintahan dan
pemeliharaan sistem irigasi. Imam-raja lazim disebut dengan en, lugal, atau ensi
dan dipandang sebagai wakil dari dewa pelindung kota. Ia tinggal di kuil, yang
juga berfungsi sebagai tempat ibadah sekaligus pusat kekuasaan politik. Imam-
raja Sumeria berhak menarik pajak, biasanya dalam bentuk benda, yang
kemudian digunakan untuk menunjang organisasi pemerintahan dan keagamaan.

b. Pedagang dan pengrajin

Pedagang dan pengrajin yaitu tergolong kelas menengah, merupakan


kelompok yang kuat dan relatif mandiri. Mereka mempunyai kebebasan untuk
mengambil inisiatif sendiri dalam kegiatan perdagangan tanpa di awasi oleh
Imam-raja.
c. Pertanian

Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami


kawasan Mesopotamia sehingga pantas disebut sebagai penduduk asli
Mesopotamia. Bangsa Sumeria sangat ahli dalam mengolah lahan pertanian.
Mereka dapat membangun sistem pengairan untuk menanggulangi banjir
dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan
kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah, bangsa Sumeria sekitar tahun
3000 SM membangun 12 kota besar, diantaranya kota Ur, Uruk, Lagash,
dan Nippur.

d. Budak
Di kelas paling dasar dalam hararki masyarakat adalah para
budak,yang sebagian besar merupakan bekas tawanan perang.budak dapat
diperjualbelikan,namun tetap diizinkan menikah dan membentuk keluarga.
Sistem Kepercayaan dan Religi
 Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia
berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria.
 Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus
Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang
berkembang dan dianut oleh masyarakat
menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa
yang tinggal di daerah Mesopotamia.
Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea
Tetapi ketika bangsa Persia menguasai
(Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan
daerah Mesopotamia, berkembanglah
tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria
ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta
juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan),
ini merupakan firman-dewa dengan
Dewa Samas (Dewa Matahari), dan Dewa Istar
perantara nabi diturunkan kepada bangsa
(Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria
Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria
juga menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-
terdapat kepercayaan, bahwa manusia
tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa
setelah mati akan hilang. Hal ini
yang memiliki peranan penting dalam
dijelaskan dalam cerita Gilgamesh.
kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang
Cerita itu pada hakikatnya mempunyai
berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu
kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia
Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah lambang
ini tidak ada.
usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan
daerah pertanian.
Next

Aspek keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat


berdasarkan ciri berikut:

a. Mengamalkan kepercayaan banyak tuhan atau politiesme.


b. Raja sebagai wakil tuhan.
c. Pendeta ketuai upacara agama di Zigurat.
d. Tidak percaya kehidupan selepas mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yg
penuh debu.
e. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum agama dan
bersifat ketuhanan/teokrasi.
Hasil-Hasil Budaya dan Peradaban
Mespotamia
a. Tulisan kuneiform

Mesopotamia dikenal karena menemuka


sistem penulisan di lempengan tanah liat
yang disebut kuneiform atau huruf paku.
Hal ini menyebabkan Mesopotamia
disebut sebagai pusat peradaban. Tulisan
tertuanya dalam huruf bergambar
ditemukan sekitar tahun 3300 SM. Teks
tulisan dalam kuneiform terdiri atas
madah, doa, mantera, surat-surat transaksi
bisnis pribadi, hukum, dan teks-teks
ilmiah, serta sastra dan puisi seperti Epos
Gilgamesh yang terkenal. Tulisan inipun
menyebar ke seluruh wilayah Timur
Tengah selama 2000 tahun berikutnya,
diikuti dengan perubahan-perubahan
bahasa dan budaya.
b. Seni dan Arsitektur Patung Terakota: dari dewi berperut besar
dari Catai Huyuk ini adalah bukti
Seni Sumaria bermotif keagamaan keberadaan kultus kesuburan.
seperti lukisan dewa-dewi dan · Head of a ruler, Patung Kepala Seorang
makhluk- makhluk mitologis. Seniman Penguasa (“Sargon”)
Sumaria banyak menggunakan bahan · Stele of Naram-Sin (Stele= lempengan
dari tanah liat, sehingga seni ukir batu untuk menuliskan/menggambarkan
Sumaria bertekstur lebih halus dan utuh suatu peringatan).
dibanding seni ukir Mesir sebagaimana · Potret (Gudea dari Lagash)
yang terlihat dari patung-patungnya.
Pada masa itu, muncul pula cap silinder, Arsitektur
yakni silinder yang dipahat dengan  Tempat tinggal: bahan batu bata dari
berbagai gambar, teks, dan cerita tanah liat yang di jemur.
bergambar yang digunakan sebagai  Taman gantung
lambang, tanda tangan, atau pesan  Kuil atau menera tinggi untuk mengatur
tertentu. Benda-benda peninggalan sistem pertanian dan peternakan.
Sumaria adalah tembikar, pintu,
lempengan tanah liat, dan batu bata
Taman Gantung babilonia The Tower of Babel (1563)

Patung raja Tello, Gudea Patung raja Nebukad


Nezar
Seni bangun “Ziggurat” (kaku, kepala bulat) (naif ekspresif)
C. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Orang-orang Mesopotamia menggunakan sistem bilangan seksagesimal


(basis 60) dan operasi matematika, sementara lempengan-lempengan tanah
liat di perpustakaan Ashurbanipal mencakup persamaan kuadrat, persamaan
kubik, dan pecahan, serta geometri yang mencakup aturan-aturan umum
untuk menghitung luas dan volume.
Orang-orang Babilonia sudah mengetahui cara menghitung peredaran
matahari, bulan, dan planet-planet, serta memprediksi gerhana bulan dan
gerhana matahari. Mereka menggunakan kalender kamariah yang membagi
tahun dalam 12 bulan kamariah dan 11 hari, dan tahun baru pada musim
semi. Mereka juga mengembangkan zodiak yang terdiri dari 12 lambang dan
horoskop pertama.
d. Hukum

Mesopotamia berlandaskan hukum yang disebut Codex Hammurabi. Hukum atau


undang-undang itu ditulis tentang peraturan-peraturan yang menyangkut bidang
pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Landasan
hukum ini dipahatkan di sebuah lempeng baru, memuat 282 aturan hukum yang
isinya pengaturan atas perbuatan kriminal dan ganjaran yang setimpal.
Sebelumnya sudah ada Codex Urukagna dan Codex Ur-Nammu. Perihal adanya
Codex Urukagna terdapat pada prasasti-prasasti sementara rumusan hukumnnya
belum pernah ditemukan, dan hanya sedikit informasi tentang Codex Ur-Nammu.

Anda mungkin juga menyukai