Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Pergerakan Nasional di India 1859-1947”

Disusun oleh :

Yeni Purwanti 160210302071

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pergerakan Nasionalisme di India 1859-1947” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Asia Selatan, Drs. Sumarno, M. Pd.

Saya berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat, dalam hal
ini dapat menambah wawasan para pembaca mengenai sejarah perjuangan rakyat India
memperoleh kemerdekaannya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jember, 21 September 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………

1.1 Latar Belakang.......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................

1. Apa usaha-usaha yang dilakukan rakyat India untuk melawan


imperialisme dan kolonialisme Inggris untuk memperoleh
kemerdekaannya?......................................................................................
2. Apa aksi-aksi perlawan Mahatma Gandhi?........................................
3. Bagaimana proses memperoleh kemerdekaan di India?...................

1.3 Tujuan......................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

BAB III. KESIMPULAN.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imperialisme secara etimologis berasal dari bahasa Latin “imperare” yang berarti
“memerintah”. Hak untuk memerintah disebut “imperium”. Orang yang diberi hak imperium
disebut “imperator”, yang biasanya adalah ialah raja. Kerajaannya disebut imperium.
Kekuasaan seorang raja diukur berdasarkan luas daerahnya, maka selalu ada keinginan
memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang
disebut imperialisme.
Sedangkan kolonialisme merupakan pengembangan kekuasaan sebuah negara atas
wilayah dan manusia di luar batas negaranya, biasanya untuk mencari dominasi ekonomi dari
sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah. Kolonialisme juga dilakukan sebagai
legitimasi atau pengakuan bahwa Negara pengkoloni lebih kuat daripada yang dikoloni.
Kolonialisme sebenarnya pemindahan kekayaan dari daerah yang dikolonisasi ke daerah
pengkolonisasi yang menghambat kesuksesan pengembangan ekonomi.
Pada mulanya kedudukan Inggris di India hanya untuk melakukan hubungan dagang
saja dan pada tahun 1500 Inggris mendirikan East Indian Company of London. Di tahun
1612 kongsi dagang ini mendapatkan izin untuk berdagang di wilayah Gujarat dan sampai
mendapat kedudkan di Benggala namun hal tersebut tidak berarati sampai tahun 1690. Pada
tahun ini kongsi dagang tersebut mendirikan sebuah benteng yang menjadi pangkal dari kota
Calcuta .Pada tahun 1700 keberadaab Inggris makin mantap dengan mendapatkan empat
tempat di Benggala. Tahun 1639 mereka mendirikan benteng yang menjadi awal dari kota
Madras dan di sebelah barat laut mereka mendirikan benteng lagi yang menjadi awal dari
kota Bombay. Selain itu Inggris juga mendekati sultan-sultan mongol dan mengrimkan
utusan ke kerajaan diantaranya Sir Reo yang tinggal selama 3 tahun di Agra untuk
menyelidiki tentang kerajaan Hindustan . Di tahun 1705 semua kongsi dagang inggris di
India disatukan dengan nama baru yaitu United Company. Dan pada abad ke 17 perancis
diizinkan juga oleh beberapa raja India untuk mendirikan kantor.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa usaha-usaha yang dilakukan rakyat India untuk melawan imperialisme dan
kolonialisme Inggris untuk memperoleh kemerdekaannya?
2. Apa aksi-aksi perlawan Mahatma Gandhi?
3. Bagaimana proses memperoleh kemerdekaan di India?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita dapat mengerti dan mengetahui apa itu kolonialisasi dan imperialisme.
2. Dapat mengetahui bagaimana perlawanan dan perjuangan rakyat India untuk memperoleh
kemerdekaannya.
3. Mengetahui bagaimana proses kemerdakaan bangsa india.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Usaha-usaha rakyat India memperoleh kemerdekaan

Antara 1857 – 1859 rakyat India mengadakan revolusi bersenjata untuk mengganyang
Inggris. Revolusi itu sering disebut dengan pemberontakan Sepoy atau juga Indian Mutiny.
Sebab utama perlawanan yaitu pemerintah Inggris memaksa melumuri senjata tentara Sepoy
dengan minyak yang kemudian menyuruhnya untuk menjilati sehingga menjadi perdebatan
mengenai hal itu. Para tentara Sepoy membunuh orang-orang Eropa dan menobatkan Sultan
Bahadhursyah sebagai pemimpinnya. Meskipun bersifat anti penjajahan, revolusi tadi
merupakan gerakan yang kolot. Karena bertujuan memulihkan kekuasaan dan kebesaran
Negara feodal Moghol. Maka dari itu tidak disokong oleh seluruh lapisan rakyat. Orang-
orang Hindhu dan Sikh menganggap pemulihan kerajaan Moghol berarti kembalinya
penindasan penguasa Islam terhadap diri mereka. Akhirnya revolusi bersenjata itu mengalami
kegagalan. Sepoy banyak yang ditahan, Sultan Bahadhursyah dibuang ke Birma. Kesultanan
Moghul dihapuskan dan pemerintah Inggris mengambil alih EIC di India.
Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut :
1. Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap
dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
2. East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858
secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
3. Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di
samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan
senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik
dan perkumpulan agama.
Parlemen London telah memutuskan akan tetap mempertahankan imperialisme
Inggris di India. Hal ini meyakinkan rakyat India bahwa tidak akan memberikan
kemerdekaan kepada India secara cuma-cuma. Rakyat India mulai sadar dan harus bangkit
berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan tanpa ketergantungan kepada Inggris. Kesadaran
bernegara makin tertanam dihati rakyat India, sebagai realisasi dari luapan perasaan rakyat
berdirilah perkumpulan- perkumpulan resmi dan rahasia untuk menentang Inggris.
Pada tahun 1885 didirikan partai yang disebut All India National Conggres.
Suatu partai yang gigih mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan India dari
kolonialisasi dan imperialisme. Partai congress ini berdiri atas saran Allan Octavian Hume.
Tujuan pertama didirikan partai ini adalah :
1. memepersatukan semua golongan rakyat.
2. mengadakan pembaharuan di lapangan pengetahuan, ahlak, sosial, dan politik.
3. perhubungan antara inggris dan india di perbaiki.
Pada umumnya pemimpin AINC ( All India National Conggres ) tidak berani
bertindak secara radikal karena di dalam partai tidak terdapat berbagi golongan, karena sukar
mengerakkan suatu rencana yang menentang aturan pemerintah Inggris, bahkan AINC
menyatakan kesetiaan kepada pemerintah Inggris.
Pada tahun 1919 Inggris mengeluarkan undang-undang yang berisi ancaman terhadap
rakyat India yang berani melakukan keonaran politik, ancaman tersebut dengan tindakan
kekerasan menurut hukum perang. Tetapi rakyat India bersama-sama AINC tidak merasa
takut, tampillah Mahatma Gandhi yang mengadakan satyagraha. Dengan adanya satyagraha
oleh Gandhi pada tahun 1927 maka diangkatlah oleh pemerintah Inggris panitia yang terdiri
dari anggota-anggota parlemen dibawah Sirjon Simon, salah seorang pengacara terkenal.
Tetapi oleh masyarakat india panitia tersebut ditolak karena tak seorangpun anggotanya dari
bengsa india.
Partai –partai yang ada di india yaitu partai muslim, AINC, partai buruh bersepakat
agar panitia Simon diboikot dan tidak memberikan keterangan apapun apabila ada
penyelidikan, sebagai pernyataan tidak menyetujui panitia Simon. Walaupun demikian
panitia Simon berjalan terus, kemudian pada bulan juni 1930 isi komisi Simon diumumkan,
tetapi tidak memuaskan rakyat India karena dalam laporannya tidak dicantumkan masalah
dominion status, maka Mahatma Gandhi mengadakan pembicaraan dengan raja muda agar
masalah tersebut dijadikan sebagai bahan pembicaraan dalam perundingan. Jika usulan itu
diterima maka Mahatma Gandhi akan bersedia menghadiri konfrensi meja bundar di London.
Semua usulan mahatma Gandhi ditolak dan Gandhi melakukan satyagraha yang kedua
dengan jalan menghalang-halangi penjualan barang-barang Inggris. Denga aksinya yang
membawa kekacauan ini, maka mahatma Gandhi ditangkap. Penangkapan pemimpin
konggres ini membuat rakyat india semakin gencar melakukan aksi-aksi untuk melawan
pemerintah Inggris. Senjata ampu Gandhi dalam menghadapi pemerintah Inggris yang paling
berhasil adalah satyagraha. Dengan satyagraha bangsa India dapat menggerakkan masa aksi
yang menggetarkan seluruh bangsa dan bisa menyusun semangat rakyat. Selain Gandhi
banyak lagi pejuang india yang patut di banggakan seperti Jawaharlal Nehru. Nehru tidak
pernah berjuang secara fisik, tetapi ia selalu berpikir dan bertindak sebagai putra india sejati.
Nehru mengenyampingkan kehidupan pribadi dalam perjuangannya. Dia berjuang terus
melalui caranya sendiri.
Untuk membicarakan rencana peraturan yang memenuhi cita-cita segala lapisan
masyarakat india, maka partai-partai membentuk All Indian Conference. Dan ketuanaya
dipimpin olek Jawaharlal Nehru yang menunutut “ dominion status “ atau kemerdekaan india
yang seluas luaasnya di lingkungan Inggris raya. Nehru ditangkap dan dijatuhui hukuman
selama dua tahun karena dituduh menghasut rakyat. Pada bulan September 1935 jawaharlal
Nehru di beri izin keluar dari penjara karena istrinya sakit. Pada tahun 1936 jawaharlal Nehru
terpilih menjadi ketua konggres. Tujuan pokok polotiknya adalah mengangkat derajat orang
banyak, serta manciptakan persamaan sosial. Sejak itulah Nehru berusaha keras untuk
memesukkan ide sosialnya.
Dibawah pimpinan Jawaharlal Nehru pada tahun 1937 konggres memajukan dua buah
resolusi. Yaitu resolusi program agrarian yang bertuuan agar beban dan tekanan terhadap
rakyat dihapuskan setidak tidaknya dikurangi dan program perburuhan dengan tujuan
mendesak agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan sosial bagi buruh dan selanjutnya
diadakan perbaikan nasib kaum buruh. Pada tahun 1939, sekembalinya dari Eropa, kemudian
Nehru terpilih sebagai ketua planning committee (panitia perencanaan nasional). Tujuannya
adalah menyelidiki soal-soal penting untuk membangun kesejahteraan dan menstabilkan
ekonomi india.

2.2 Aksi-aksi perlawan Mahatma Gandhi

Gandhi dalam menjalankan aksi-aksi perlawanan diatas selalu mengedepankan nilai-


nilai kemanusiaan sebagai basis dasar gerakannya. Ajaran-ajaran Gandhi mengalir bersama
kebersamaannya dalam kehidupan sosial rakyat India. Pokok-pokok pikiran Gandhi
terangkum dalam satu rentang sejarah dan riwayat hidupnya di tengah perjuangan rakyat
India. Namun secara umum, beberapa hal utama yang selalu diserukan oleh Gandhi dalam
banyak kesempatan, Secara Umum Beberapa gerakan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Ahimsa
Ajaran ini sebenarnya merupakan ajaran klasik dari agama Hindu yang mengajarkan
prinsip-prinsip etis dalam kehidupan.Secara harfiah ahimsa berarti “tidak menyakiti”, tetapi
menurut ghandi pengertian seperti itu belum cukup, menurutnya ahimsa berarti menolak
keinginan untuk membunuh dan tidak membahayakan jiwa, tidak menyakiti hati,tidak
membenci,tidak membuat marah,tidak mencari keuntungan diri sendiri dengan meperalat
serta mengorbankan orang lain. Ghandi memandang ahimsa dan kebenaran (satya) ibarat
saudara kembar yang sangat erat, namun membedakannya dengan jelas bahwa ahimsa
merupakan sarana mencapai kebenaran, sedangkan kebenaran (satya) sebagai tujuannya.
2. Satyagraha
Satyagraha merupakan jalan hidup seorang yang berpegang teguh terhadap Tuhan
yang maha esa dan mengabdikan seluruh hidupnya pada Tuhan Yang Maha Esa.Karena jalan
satu-satunya untuk mencapai tujuan ini adalah dengan sarana ahimsa,maka satyagraha juga
berarti”mengejar tujuan benar dengan sarana ahimsa.Ajaran ini berarti “keteguhan berpegang
pada kebenaran”. Ajaran ini menyerukan untuk tidak ada sedikitpun toleransi atau sikap
kompromin dalam menegakkan nilai kebenaran. Bisa dikatakan bahwa Gerakan ini
merupakan gerakan non-kooperatif/ tidak bekerja sama dan menentang kebijakan-kebijakan
Inggris untuk mencapai kebenaran.
3. Swadesi
Pengertian swadesi adalah cinta tanah air sendiri,cara mengabdi kepada masyarakat
yang sebaik-baiknya kepada lingkungannya sendiri lebih dahulu. Menurut Gandhi, konsep
swadesi erat kaitannya dengan semangat swaraj sebagai cita-cita bersama seluruh warga
India, bahkan seluruh manusia. Dalam bahasa sederhana, Gandhi mengartikannya sebagai
“menggunakan apa yang dihasilkan oleh negeri sendiri”. Konsep swadeshi mengarah pada
swaraj dalam arti pemerintah oleh negeri sendiri yang senjatanya bertumpu pada kekuatan
sendiri.

3. Hartal
Hartal semacam pemogokan nasional, toko-toko ditutup sebagai protes politik dan
para pekerja melakukan pemogokan massal. Untuk pertama kalinya Ghandi memutuskan
untuk menentang pemerintah kolonial Inggris di india. Ia Memutuskan melaksanakan hartal.
Ia mengatakan bahwa suatu hari kegiatan dagang harus dihentikan, toko-toko tutup, dan
pekerja-pekerja mogok. Hartal ini merupakan permulaan dari perjuangan selama 28 tahun,
yang berakhir dengan penjajahan inggris menghentikan koloninya atas bangsa india. Hartal
dilakukan oleh rakyat india sebagai sebuah protes politik, namun hari-hari mogok itu
dihabiskan dengan berpuasa dan kegiatan keagamaan lainnya.
2.3 Proses memperoleh kemerdekaan India
Perundingan terjadi kembali antara pemerintah Inggris dan AINC, dalam perundingan
itu tidak membuahkan hasil kerena moeslem league tetap menuntut negara sendiri yaitu
Pakistan, dalam perundingan itu Ali Jinnah menuduh Jawaharlal Nehru melanggar peraturan
yang telah disepakati bersama. Tanpa moeslem league, Jawaharlal Nehru membentuk kabinet
dengan cara mengambil golongan islam yang ada pada konggres. Tindakan ini diprotes oleh
Ali Jinnah dan sebagai akibatnya pertentangan antara golongan islam dan golong hindu
semakin tajam, bahkan kadang-kadang diakhiri dengan perkelahian dan pertumpahan darah.
Pada bulan februari 1947 keluarlah pengumuman dari Inggris yang menyatakan
bahwa pemerintah Inggris akan mengundurkan diri dari india paling lambat bulan juni 1948.
menjelang kemerdakan india dan terbebes dari imperialisme, pemerintah Inggris
memerintahkan Lord Mountbatten untuk menjabat raja muda Inggris di India karena ia dinilai
sebagai orang yang bijaksana dalam tindakannya. setalah melalui perundingan yang cukup
tegang antara Mountbatten, dengan tokoh-tokoh seperti Jawaharlal Nehru, Gandhi, dan Ali
Jinnah akhirnya dicapailah persetujuan untuk mendirikan dua Negara yang terpisah yaitu
India dan Pakistan. Baik konggres maupun moeslem league menyetujui usul ini dan sebagai
perwujudannya maka pada 14 juli 1947 Atlee mengajukan undang-undang kemerdekaan
India di dalam badan perwakilan Inggris. Dua minggu kemudian raja Inggris menandatangani
undang-undang tersebut yang mulai akan berlaku tanggak 15 agustus 1947.
Di kota-kota seperti Delhi, Karachi, dan kota lainnya rakyat beramai-ramai berkumpul
dimuka gedung pemerintah untuk mengikuti jalannya upacara yang berlangsung. Di dalam
gedung dewan perwakilan rakyat di Delhi, pada tengah malam menjelang detik-detik 15
agustus 1947. Sebelumnya bendera Inggris telah di turunkan dan di gantikan dengan bendera
India. Dan lagu kemerdekaannya adalah “Bande Mataram”, Dr. Rajendra Prasad tercatat
sebagai presiden pertama dan Jawaharlal Nehru sebagai perdana mentri pertama. Demikian
besar peranan Jawaharlal Nehru dan kawan-kawan dalam perjuangan kemerdekaan dari
tangan kolonialisasi dan imperialisme bangsa Inggris.
BAB III
KESIMPULAN

Keberhasilan kemerdekaan India pada tanggal 15 Agustus 1947 merupakan hasil jerih
payah rakyat dan para tokoh yang memprakarsai gerakan nasionalisme untuk
mengahancurkan imperium asing yang telah menindas dengan semena-mena tanpa ada
batasan, mengekploitasi masyarakat dengan kebengisan dan kekejaman. Di bawah pimpinan
Mahatma Gandhi yang selalu membangkitkan spirit perlawanan terhadap imperium asing
yang menguasai bangsanya, terhadap penindasan yang tak kunjung hilang, Gandhi sebagai
pengusung kesetaraan penolakan terhadap kasta mampu mengusir imperium asing dari
negerinya. Akhirnya India merdeka dari penjajahan, sehingga ada perubahan dari sitem
monarki, rezim diktator ke demokrasi sampai sekarang India masih menganut sistem
demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Tuti Nuriah.1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta : Lembaga Penerbitan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai