Anda di halaman 1dari 7

KOLONIALISME INGGRIS DI INDIA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Asia Selatan

Disusun Oleh :

KELOMPOK

Denisa Ramadhanti 192171024


Dani Awaludin 192171036
Risa Setiani
Choerunisa Nabilah Ibrahim 192171064
Faris Ihsan J.M 192171076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2020
KATA PENGANTAR

Segala pujian hanya bagi Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas karunia
dan nikmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah Kolonialisme Inggris di
India. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan
alam, habibana Muhammad Saw. Begitu pula para keluarga dan sahabatnya, berkat
perjuangan mereka dalam menyebarkan Islam kita dapat merasakan nikmatnya iman
dan Islam. Semoga pengikutnya yang setia pada ajarannya dapat memperoleh
pertolongannya di hari akhir.

Ucapan terima kasih banyak kepada dosen mata kuliah Sejarah Asia Selatam
Yth. Ibu Laely Armiyati, S.Pd., M.Pd. yang telah berkenan memberikan arahan,
bimbingan serta memberikan wawasan yang dapat membuka jendela pikiran kami. .
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalam tugas makalah
ini. Namun, terlepas dari segala kekurangannya kami berharap semoga tugas makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Hanya kepada Allah-lah kami
semua kembali dan semua kesempurnaan hanya milik-Nya.

Penyusun

Febuari 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada Perempat kedua abad XIX, Asia Selatan makin didominasi oleh
kehadiran kumpeni Inggris. Nasibnya bergantung pada kebijakan pada setiap
Gubenur Jendral yang ditumjuk oleh Dewan Direktur yang berkendudukan di
London. Kebijakan kompeni India – Inggris ini sangat diwarnai oleh Gubenur
Jendral yang bersangkutan. Sejalan dengan perkembangan yang terjadi di
Inggris sendiri yang sedang mengembangkan Industrialisasi, Negeri koloni
mau tidak mau harus mampu menjadi pasar bagi produk industri, Tempat
mengambil bahan mentah dan sekaligus juga tempat penanaman modal negeri
induk.
Awal mula aktivitas Inggris di India adalah dalam bidang perdagangan
yang dilakukan oleh badan niaga EIC (English East India Company) sejak
dibentuk pada tahun 1600 oleh para pedagang London. Badan niaga ini oleh
pemerintah Kerajaan Inggris, diberi hak monopoli perdagangan di wiilayah
antara inggris dan dunia Timur (India,Indonesia,China). Dari 3 wilayah
tersebut, EIC mengembangkan sayap kekuasaannya, tidak hanya dalam
bidang ekonomi, tetapi juga politik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan masyarakat India sebelum kedatangan Kolonial
Inggris ?
2. Apa latar belakang kolonial inggris datang ke india ?
3. Apa dampak positif dan negatif kolonialisme terhadap masyarakat India ?
4. Bagaimana pergerakan kebangsaan masyarakat India dalam melawan
Kolonialisme ?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui keadaan masyarakat India sebelum kedatangan Kolonial
Inggris.
2. Mengetahui Apa latar belakang kolonial Inggris datang ke India.
3. IisMengetahui Apa dampak positif dan negatif kolonialisme terhadap
masyarakat India.
4. Mengetahui pergerakan kebangsaan masyarakat India dalam melawan
Kolonialisme.
A. Latar Belakang Kolonial Inggris Datang ke India
Awal mula aktivitas Inggris di India adalah dalam bidang perdagangan yang
dilakukan oleh badan niaga EIC (English East India Company) sejak dibentuk
pada tahun 1600 oleh para pedagang London. Badan niaga ini oleh pemerintah
Kerajaan Inggris, diberi hak monopoli perdagangan di wiilayah antara inggris
dan dunia Timur (India,Indonesia,China). Dari 3 wilayah tersebut, EIC
mengembangkan sayap kekuasaannya, tidak hanya dalam bidang ekonomi,
tetapi juga politik.
Di tahun 1612 kongsi dagang itu mendapat izin untuk berdagang di Gujara.
Inilah permulaan kuasa Inggris terhadap India. Kemudain mendapat kedudukan
di Benggala, akan tetapi perniagaan itu tak berarti sampai tahun 1690. Ditahun
ini Kongsi itu mendirikan suatu benteng yang menjadi pangkal kota Calcutta
sekarang dan disini lah Kolonial Inggris mulai mendesak ke dalam negeri.
Ditahun 1700 orang Inggris telah mendapat tempat di Benggala.
Disebelah Tenggara Kongsi Inggris mendapat sebidang tanah dekat dengan
wilayah jajahan Portugis. Ditahun 1639 mereka mendirikan benteng disana
yang menjadi permulaan kota Madras. Sedangkan wilayah Barat tepatnya Kota
Bombay yang dikuasai oleh Portugis diberikan sebagai mahar kepada Putri
Cathirna Braganza dari Portugis pada saat dia menikah dengan Raja Charles II
ditahun 1661. Dengan begitu otomatis tanah ini menjadi milik Kerajaan Inggris.
Dengan begitu pada abad ke-17 Kerajaan Inggris telah menguasai beberapa
tempat yang penting di India. Sebagai kerajaan laut, Inggris tahu bahwa sangat
penting benteng-benteng pertahanan di laut, meskipun luas tempat-tempat
tersebut tidak lebih dari 2o mil empat persegi.
Sementara itu mereka membujuk-bujuk sultan-sultan Moghul di Agra dengan
segala cara. Mula-mula seorang utusan resmi dari Raja Inggris sendiri datang
mengunjungi Sultan Jahangir. Sir Roe adalah salah satu utusan dari Kerajaan
Inggris dia telah tinggal di Agra selama 3 tahun, dengan begitu tak
mengherankan dia setidaknya tahu seluk beluk keadaan dalam kerajaan
Hindustan. Ditahun 1708 kongsi-kongsi di Inggris yang berdagang di India
disatukan menjadi Kongsi yang baru (United Company).
Kongsi itu juga mendapat hak untuk mengatur pemerintahan di India. Sejak
saat itu Kongsi dipandang sebagai alat penjajahan Inggris di sana sampai tahun
1857.
Menjelang keruntuhan Imperium mughal masyarakat India mengalami masa-
masa sulit. Benih perpecahan merajalela, bukan hanya dari dalam tetapi dari
intervensi asing pun turut mempercepat proses disintegrasi Imperium Mughal.
Setelah wafatnya Sultan Muhyiddin Aurangzeb Alamgir kekuatan Imperium
Mughal cenderung lebih lemah dari tahun ke tahun dan banyak daerah bawahan
yang melepaskan diri.
Sebenarnya benih perpecahan sudah mulai dirasakan sejak awal pemerintahan
Sultan Muhyiddin Aurangzeb Alamgir, selama berkuasa atas takhta ia banyak
mengalami pemberontakan dan peperangan. Maka tidak heran semua
sumberdaya yang dimiliki difokuskan kedalam medan perang dan menghapus
pemberontakan. Dia merupakan Sultan yang berhasil menarik simpati dari
rakyatnya dengan menurunkan pajak.
Selama berkuasa keputusan yang diambilnya banyak dipengaruhi oleh
pemikiran keagamaan dari serorang Syaikh Ahmad yang berasal dari Sirhind.
Dia membuat undang-undang dengan berlandaskan hukum islam yang
kebanyakan bersumber dari mahzab hanafi. Terjadi juga proses islamisasi.
Namun setelah kematiannya terjadi pertikaian antara anak-anaknya. Hal ini
menjadi salah satu faktor keruntuhan Imperium Mughal.
Pejabat negara pada masa Sultan Muhyiddin Aurangzeb Alamgir umumnya
korup dan bejat, karenanya moral pasukan perlahan mengalami kemerosotan
moral. Juga karena selama dia memerintah kekuasaan wilayah yang dimiliki
sangat luas hingga memengaruhi proses pengontrolan komando. Banyak
pejabat yang cenderung berpakaian mewah, maka tidak heran ada beberapa
sejarawan yang berpendapat gaya hidup mereka termasuk gaya materialistik
dan hedonistik.

Anda mungkin juga menyukai