Anda di halaman 1dari 8

VERIFIKASI

BERITA HOAX
Mata kuliah TIK dalam Pembelajaran Sejarah
Dosen Pengampu : Miftahul Habib Fachrurozi
Nama : Dani Awaludin
NPM : 192171036
Jurusan : Pendidikan Sejarah
Amankah Sanitizer
Buatan Sendiri ???
Awal tahun 2020 dunia digegerkan dengan Virus jenis baru yaitu
Corona-19. Karena itu masyarakat berbondong-bondong untuk
mencegah penularan virus tersebut. Sanitizer merupakan bahan anti-
bakteri yang disarankan penggunaannya saat Covid-19 berlangsung.
Dikarenakan adanya wabah tersebut menyebabkan keberadaan Sanitizer ini
mengalami kelangkaan Bersama dengan masker. Alhasil demi menangani masalah
ini, banyak info-info yang beredar baik di media cetak maupun media digital tentang
tata cara pembuatan Sanitizer. Untuk itu, Saya akan mengecek kebenaran dari salah
satu unggahan dari account facebook dengan nama “Fadhilah Andik” dalam akun
tersebut mengatakan tata cara membuat Sanitizer.
Dalam unggahan tersebut menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
membuat Sanitizer yaitu,
1. Detol Cair 350 ml
2. Alkohol 95 %/75 %
3. Aloe vera Gel, atau gel lidah buaya
….
Cara pembuatannya :
4. Ukur detol cair / air rebusan sirih 30 ml, masukan kedalam wadah.
5. Ukur alcohol 70 ml, masukan campur wadah berisi air detol /air rebusan sirih
diatas .
6. Tambahkan aloe vera gel secukupnya, fungsi aloe vera gel untuk melembabkan .
Karena fungsi dari alcohol mengeringkan kulit dan bisa iritasi.
….
Note* untuk alat, bahan dan tata cara pembuatanya akan saya perlihatkan gambar
screenshot unggahan tersebut.
Unggahan mengenai Proses Pembuatan Sanitizer sendiri
Identifikasi Hoax
Konten atau isi dari Hoax tersebut.
Dalam konten tersebut terdapat alcohol, apabila kita
Judulnya Provokatif mencari kepasaran alcohol tersebut akan sangat sulit
Dalam judul informasi ini memang tidak provokatif ditemukan dikarenakan negara Indonesia sering
dan hanya ajakan sebagai pilihan lain karena menyalhgunakan alcohol (terkhusus untuk generasi
kelangkaan Sanitizer di lapangan. Kendati demikian muda). Selain itu tidak dijelaskan pula bagaimana
judul dalam unggahan akun tersebut akan cukup sanitizer tersebut bisa membunuh virus Corona-19,
menarik perhatian dan membuat tertarik untuk tetntunya akan sangat berbahaya apabila setelah
mempercayai konten tersebut. dilakukan penelitian ternyata produk tersebut tidak
bisa membunuh virus corona dan hanya memberikan
harapan palsu.

Foto atau gambar


Saya melihat dalam foto atau gambar yang penulis
berita sampaikan itu merupakan foto dari unggahan
kamera selularnya. Terlihat pula beberapa produk
dari detol yang seakan memberikan opini Sanitizer
tersebut akan aman dan bisa membunuh virus
Media Penyebar Hoaks Corona-19.
Dalam hoaks ini, media penyebar yang di gunakan
adalah Facebook. Meskipun facebook sendiri Akun Penyebar Hoaksnya
merupakan salah satu media komunikasi namun Menurut saya pada point ini cukup lucu, karena
kadang isi dari berita yang disampakan di media ini setelah saya lakukan cek dan ricek pada akun tersebut
kurang dapat dipercaya. Namun, apabila melihat ternyata akun tersebut bukanlah akun yang selalu
pengguna dari Facebook yang sangat banyak tentunya menyampaikan info-info kesehatan, Melainkan akun
informasi ini dapat cepat tersebar dan dikhawatirkan yang selalu menyampaikan info-info tentang
akan dipercayai oleh segelintir orang. makanan. Hal tersebut menurut saya cukup miris dan
juga ironi juga.
Verifikasi
Dengan melakukan Kritik
Internal dan Eksternal

Verifikasi sumber
Kritik Eksternal
Kritik Eksternal merupakan kritik yang dilakukan dari bagian luarnya saja untuk
mngecek otentitas suatu karya tulis. Dalam hal ini, saya melakukan kritik
eksternal dari media penyebaran Hoaks ini. Seperti yang telah disebutkan di
dalam bahasan mengenai identifikasi hoaks terdapat bahasan mengenai
media penyebar hoaks tersebut. Media yang digunakan adalah Facebook,
facebook menjadi media penyebaran informasi dikala era abad 21 ini. Namun
perlu dicatat facebook initidak bisa digunakan sebagai sumber dalam
penulisan karya ilmiah, apa hubugannya dengan penulisan karya ilmiah
dengan penyebaran Hoaks? Terdapat garis yang menghubungkan antara
kedua bahasan tersebut. Namun sederhananya informasi yang didapatkan
dari facebook tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Selain dari media yang digunakan juga terdapat Foto/ gambar yang
meyiratkan dari bahan-bahan pembuatan tersebut. Memang apabila
ditelusuri kembali foto tersebut merupakan asli dan bukan editan. Namun,
akan menjadi masalah apabila penggunaan foto tersebut untuk menarik
perhatian dimana seolah-olah Sanitizer yang dibuat ini aman.
Latar belakang penulis juga termasuk dalam kritik eksternal ini, apabila
melihat dari latar belakang penulis yang dapat ditemukan dari halaman
Facebook tersebut menyatakan bahwa penulis tersebut sering menulis
tentang tata cara memasak dan tidak dapat dipertanggung jawabkan basic
ilmu yang dimiliki penulis tersebut.
Kritik Internal
Kritik internal merupakan kritik yang bertujuan untuk mengecek isi dari
artikel atau berita terkait. Dalam kritik internal ini saya membandingkan
antara alat, bahan dan tata cara pembuatan Sanitizer dalam unggahan
Fadhilah Andik, dengan alat, bahan, dan tata cara pebuatan Sanitizer
menurut versi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Yang memiliki surat
edaran Nomor KP. 11. 01. 2. 83. 03. 20. 14 tentang “Pembuatan Hand
Sanitizer dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona”.
Terdapat perbedaan antara alat dan bahan, dalam versi BPOM tidak
ditemukan aloevera gel maupun detol antiseptic. Melainkan alat dan bahan
yang digunakan yaitu etanol 96%, Gliserol 98%, hydrogen peroksida 3 %, air
steril atau aquadest. Apabila melihat persetase alcohol yang digunakan
dalam laman Facebook juga keliru dimana persentase alcohol yang disarkan
BPOM adalah 90%.
Terdapat pula perbedaan lain seperti perbandingan yang sesuai dan alat yang
steril dalam pembuatan Sanitizer versi BPOM, hal ini ditunjukan agar Hand
Sanitizer yang dihasilkan benar-benar steril tanpa ada organisme yang
berbahaya yang membuat Hand Sanitizer kurang efektif dalam
pemakaiannya.
Faktor lainnya yang membuat Sanitizer versi BPOM lebih aman, adalah
sanitizer versi Badan POM ini telah lulus uji dan sesuai dengan standar
pembuatan sanitizer menurut WHO. Tentunya versi World Health
Organization ini lebih kredibel lagi.
Bahan-bahan yang digunakan dalam unggahan Fadhilah Andik ini memang
mudah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun terdapat bahan
daun sirih, ini menjadi masalah karena belum terdapat penelitian yang
mendalam tentang khasiat daun sirih ini. Selain itu penelitian yang
mendalam rasa-rasa nya akan sulit dilakukan saat pendemi corona ini
berlangsung. Oleh karena itu penggunaan daun sirih belum menunjukan
apakah akan efektif atau tidak melawan virus Corona-19 ini.
Kesimpulan yang dapat diambil dari berita “Amankah Sanitizer Buatan Sendiri”
Berdasarkan hasil identifikasi dan kritik yang dilakukan, dapat disimpulkan sanitizer buatan sendiri dalam versi Fadhilah Andik
ini bisa disebut hoaks. Karena terdapat kerancuan informasi yang disampaikan dengan informasi yang seharusnya beredar. Ditambah
unggahan dari Fadhilah Andik ini belum di uji secara klinis, apakah sanitizer terkait itu bisa membunuh virus Corona-19 atau tidak.
Namun kita sebagai masyarakat tidak perlu panik atau khawatir karena BPOM sendiri sudah mengeluarkan surat edaran mengenai
pembuatan sanitizer. Tentunya versi BPOM ini sudah kredibel dan dapat dipastikan informasi yang disampaikannya itu benar.

Anda mungkin juga menyukai