Anda di halaman 1dari 12

Sejarah dan Budaya Negara India

A. Sejarah

1. Zaman Permulaan
Sekitar 1500 SM. bangsa-bangsa yang semula mendiami daerah-daerah sekitar
Laut Kaspia datang ke anak benua India, yang dalam sejarah India dikenal sebagai
bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini awalnya menetap di daerah Punjab
(India Barat Laut) yang kemudian meluas ke daerah sungai Gangga dan daerah-
daerah lain di India. Mereka membawa kepercayaan, filosofi dan kebudayaan mereka
ke India, yang kemudian menyatukan diri dengan kebudayaan di India pada waktu
itu.            
Pada saat itu bangsa Arya berhasil mencapai taraf peradaban dan kebudayaan
yang tinggi dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian dikenal dengan bahasa
Sanskrit, yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian keagamaan mereka
yang dinamakan dengan “Rigveda” untuk memuja dewa-dewa dan kepercayaan
mereka.
Zaman Arya merupakan zaman berdirinya kerajaan-kerajan di India dan masa ini
berlangsung sampai abad ke-7 S.M. Pada abad ke-6 S.M. terjadilah penyerbuan ke
India oleh bangsa-bangsa Parsi. Zaman Parsi ini juga dinamakan dengan zaman
empirium (Period of Empires) dalam sejarah India, dengan berdirinya empirium-
empirium seperti Magadha dengan raja-raja Bimbisaura dan Ajatasatru. Pada abad
ke-6 ini lahirlah Budha Gautama dan Mahavira. Zaman Parsi ini juga membuka
perhubungan lalu lintas antara India dengan negara-negara di sebelah baratnya.           
Pada tahun 326 S.M. pasukan-pasukan Iskandar yang agung menyerbu India dan
berhasil menduduki daerah India Barat Laut. Meskipun tidak meninggalkan pengaruh
politik yang besar, tetapi nyatanya untuk waktu yang cukup lama, mitologi dan
kebudayaan di bagian Barat Laut India banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani.
Pasukan-pasukan Iskandar yang agung akhirnya dapat dikalahkan oleh Raja
Chandra Gupta. Raja Chandra Gupta memilki cucu bernama Ashoka yang menjadi
raja yang sangat terkenal dalam sejarah India. Dan dalam masa 900 tahun berikutnya,
India mengalami zaman perdamaian dimana kerajaan-kerajaan dapat berkembang,
yang pada masa sekarang ini masih dapat dilihat sisa-sisanya dalam bentuk
pemahatan batu dan candi-candi.
2. Zaman Pertengahan
Pada abad ke-8 pedagang-pedagang Islam dari Asia Barat datang ke India.
Pengaruh agama dan kebudayaan Islam meluas ke seluruh India dan pada abad ke-13
berdirilah Kesultanan Delhi yang melahirkan suatu dinasti Islam di India selama
beberapa abad lamanya. Berdirinya Kesultanan Delhi pada abad ke-13 ini, dalam
sejarah India dianggap sebagai permulaan zaman pertengahan dan dimulainya Zaman
Mughal.
Penyatuan kebudayaan Islam dan Hindu membawa kejayaan bagi India yang
tercermin dalam seni, sastra, bahasa dan arsitekturnya. Pada abad ke-13, 14 dan 15
tersebut, India menyaksikan lahirnya pujangga-pujangga besar seperti Amir Khusrau
dan raja-raja besar yang telah memerintah India dengan arif dan bijaksana seperti
Akbar (disebut juga sebagai The Greatest Mughal Emperor) dan Shahjahan, dua
orang raja Mughal yang sangat terkenal. Hingga sekarang masih tampak dengan jelas
peninggalan-peninggalan Islam di India dengan terdapatnya mesjid-mesjid dan
makam-makam Islam di seluruh India seperti Taj Mahal dan lain sebagainya.
Kemunduran Islam di India terjadi pada tahun 1707 setelah wafatnya Raja
Aurangzeb. India terpecah belah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang saling
bermusuhan dan berperang, yang memudahkan bangsa-bangsa Barat masuk ke India.
Dalam sejarah India, Bahadur Shah Zafar dianggap sebagai penguasa dinasti Mughal
yang terakhir. Ia pernah melancarkan pemberontakan terhadap Inggris, tetapi
pemberontakan tersebut dapat ditindas Inggris pada tahun 1857. 
3. Zaman Penjajahan
Orang Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama
pada bulan Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana.
Kemudian usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan
tempat kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa
barat lainnya seperti Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut datang ke India
dengan maksud yang sudah cukup terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di
Asia. Dengan keadaan yang sudah terpecah-belah diantara bangsa-bangsa di India
sendiri, maka orang-orang Barat tersebut berhasil menduduki tempat-tempat penting
di pantai selatan India. Pada saat itu, Inggris memenangkan kekuasaan di anak benua
India.
Kekuasaan Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India
Company pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian
dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya
dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan raja-raja India. Kemenangan
Inggris dalam pertempuran itu membuat Inggris berhasil menguasai daerah-daerah
Benggala, Bihar dan Orissa yang kemudian dalam kurun waktu yang kurang dari
setengah abad disusul pula dengan penguasaan terhadap daerah-daerah lain di India.
Pada tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English
East India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak mendudukkan
kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris masih mengizinkan
berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai oleh pangeran-pangeran. Inggris
juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di India sebagai Wakil Mahkota dan
Pemerintahnya. Ahli-ahli sejarah India menganggap, zaman penjajahan Inggris
tersebut sebagai suatu proses modernisasi yang menguntungkan bagi penyatuan
seluruh wilayah India, baik secara politis, administratif dan berlakunya ketentuan-
ketentuan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat. Demikian juga menjelang
abad ke-19 diletakkan dasar-dasar pembangunan industri serta peningkatan lembaga-
lembaga pendidikan di India.
Gerakan kemerdekaan dan rasa kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan
abad ke-19 dengan adanya pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India pada
tahun 1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris. Gerakan kemerdekaan tersebut
mencapai suatu bentuk yang lebih nyata dengan berdirinya Indian National Congres
pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya “Swaraj” (self-rule):
dari-oleh-untuk bangsa India.
Pada hakekatnya Indian National Congres ialah semacam majelis rakyat India
yang di dalamnya duduk para wakil dari golongan Hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-
tokohnya yang terkenal antara lain ialah Mahatma Gandhi, J. Nehru , B.G. Tilak ,
Banerjee, Moh. Ali Jinnah, Iskandar Mirza dan Liquat Ali Khan. Di antara pemimpin-
pemimpin India yang terkenal adalah Mahatma Gandhi yang memiliki dasar
perjuangan sebagai berikut:
a) Ahimsa (dilarang membunuh), gerakan anti peperangan , gerakan perdamian.
Dengan ahimsa India melawan tidak dengan kekerasan.
b) Hartal, yaitu pergerakan rakyat India dalam bentuk aksi tidak berbuat sesuatu
apa. Mereka tetap masuk bekerja ke kantor, ke pabrik dan sebagainya tetapi
tidak berbuat apa-apa.
c) Satyagraha, I yaitu gerakan rakyat India untuk tidak kerja sama dengan
pemerintah colonial inggris. Gerakan perjuangan ini mirip atau serupa dengan
gerakan non cooperation di Indonesia.
d) Swadesi , yaitu gerakan rakyat india untuk memalai bahan-bahan buatan
negeri sendiri. Gerakan ini pada hakikatnya ditujukan untuk menentang impor
hasil industry tekstil dan barang perdagangan Inggris ke India.
Sebelum timbulnya gerakan politik tahun 1885 di india terdapat gerakan social, 
gerakan pendidikan dan gerakan kerohanian yang memperkuat gerakan kebangsaan
India. Gerakan-gerakan tersebut ialah:
a) Gerakan social Brahma Samaj, pada tahun 1828 yang dipimpin oleh Raja
Ramohan Roy. Gerakan ini berusaha untuk menghapus adat tradisi kuno
seperti suttee, aturan kasta dan mengajarkan dasar monoteisme dalam agama
Hindu.
b)  Gerakan pembaharuan pendidikan Santiniketan yang dipelopori oleh
Rabindranath Tagore. Pendidikan dalam perguruan ini ditujukan untuk
menanamkan rasa cinta tanah air dan budaya India.
Sedangkan The Great India Muniny atau pemberontakan Sipahi pada tahun 1857
adalah suatu pemberontakan bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan
rakyat dan raja Moghul Bahadur Syah. Peristiwa ini berhasil ditumpas oleh pasukan
Inggris dan membawa akibat yang luas. Kemudian pada tahun 1858 kompeni EIC
dibubarkan dan kerajaan colonial Inggris mengembangkan kekuasaannya di India.
Kesemuanya itu dalam mendorong dan memperkuat lahirnya semangat
kebangsaan dalam bentuk gerakan politik All India National Congress pada tahun
1885. Kemudian pada tahun 1906 golongan Muslimin keluar dari Cogress dan
mendirikan Liga Muslimin yang merupakan pelopor dari negara Islam Pakistan.
Liga Muslim dibentuk untuk menyatukan dan menjamin kepentingan-
kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah sebetulnya awal permulaan
lahirnya negara Pakistan.
Gerakan kemerdekaan India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-
pemimpin terkenal dalam gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal
Nehru dan Mohd. Ali Jinnah. Pada tahun 1935, Inggris mengumumkan “The
Government of India Act” yang merupakan Undang-Undang Dasar untuk pemilihan
dewan-dewan perwakilan di negara-negara bagian. Banyak kedudukan dalam dewan-
dewan tersebut dimenangkan oleh National Congress dan Muslim League.
Pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara
khusus untuk orang-orang Islam. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan
kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang menghasilkan
dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia ikut
serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu negara
tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu akhirnya dipenuhi
oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal 15 Agustus 1947,
Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan Pakistan.
4. Zaman Kemerdekaan
Setelah berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya,
yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan
Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian ke l.600
kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara
Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam
bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari
1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden
sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya.
Salah satu tujuan India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang
diusahakan melalui pembangunan ekonomi dan sosial berencana melalui berbagai
Repelita yang dimulai sejak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India
telah berhasil membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga
teknologi yang menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya lebih lanjut
(seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan generator-
genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam beberapa tahun terakhir
ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya sendiri akan bahan-bahan
pangan.

B. Budaya
Budaya India dicirikan dengan sinkretisme yang tinggi dan kemajemukan budaya.
Budaya India mampu memantapkan tradisi lama sambil menyerap adat resam, tradisi dan ide
baru dari para penjajah dan pendatang. Kepentingan pembagian budaya telah lama
menyatakan sejarah dan tradisi, perlembagaan dan penyusunan politik India.
1. Namaste (Salam)
Namaste atau ‘namaskar’ adalah salah satu dari lima bentuk salam tradisional
yang terisi dalam kitab suci Hindu kuno, Weda. Ini bisa menjadi 'Saya memberi
hormat kepada Anda', dan saling menyapa dengan cara tersebut untuk mengucapkan
'Semoga pikiran kita bertemu', ditunjukkan oleh telapak tangan yang dilipat
ditempatkan di depan dada. Kata Namaha juga dapat digunakan sebagai 'na ma'
(bukan milikku), untuk menandakan ego seseorang di hadapan yang lain.

2. Festival Keagamaan
India juga menampilkan sejumlah festival besar, terutama karena prevalensi
beragam agama dan kelompok.
a) Umat Islam merayakan Idul Fitri,

b) Umat Kristen merayakan Natal dan Jumat agung,

(Natal) (Jumat Agung)


c) Orang-orang Sikh merayakan Baisakhi (panen tanaman), dan ulang tahun
Guru-Guru mereka.

(Baisakhi) (Ulang Tahun Guru)


d) Umat Hindu merayakan Diwali, Holi, Makar Sankranti, dan Karva
Chauth.

(Diwali) (Holi)

(Makar Sankranti) (Karva Chauth)


e) Jain merayakan Mahavir Jayanti,

f) Umat Buddha merayakan ulang tahun Buddha di Buddha Poornima, dan


cukup jelas, jumlahnya masyarakat yang merayakannya tidak terhitung.
Semua ini dimasukan ke dalam waktu liburan di kalender mereka.
3. Seluruh Keluarga Tinggal Bersama

Di India terdapat sebuah tradisi konsep keluarga bersama, di mana seluruh


keluarga (orang tua, istri, anak-anak dan dalam beberapa kasus, kerabat) semua harus
tinggal bersama. Hal ini sebagian besar dilakkan karena sifat kohesif masyarakat
India, dan juga diketahui untuk membantu dalam menangani tekanan dan stres.

4. Mengagungkan Sapi Betina

Sapi betina memiliki makna yang agung dalam kepercayaan Hindu, terutama di
india. Sapi betina bagi pemeluk Hindu merupakan lambang dari segala yang hidup
atau sebagai bunda kehidupan. Membunuh sapi atau mengkonsumsi daging sapi
dianggap sebagai dosa. Oleh karena itu, beberapa negara bagian di India telah
melarang penyembelihan sapi menurut hukum. Namun, sapi induk tidak disembah
seperti dewa-dewa lainnya.

5. Pernikahan
Konsep perjodohan di India ditelusuri asal usulnya hingga sedini zaman Veda.
Untuk keluarga kerajaan, upacara yang dikenal sebagai ‘Swayambar’ yakni diatur
untuk pengantin wanita. Pertandingan yang cocok dari seluruh kerajaan diundang
untuk bersaing dalam beberapa kompetisi untuk menang atas pengantin wanita, atau
pengantin wanita akan memilih suami idealnya. Bahkan saat ini, konsep perjodohan
tetap menjadi favorit di kalangan orang India dan merupakan bagian integral dari
‘Tradisi India’.

6. Pakaian

Wanita India sering terlihat bagian tubuhnya yang ditutupi oleh ‘saris’. Sari
adalah kain tunggal dan tidak perlu dijahit; mudah dibuat dan nyaman dipakai, dan
juga mematuhi etiket agama. Awalnya dikenal sebagai tradisi Hindu tetapi saat ini
terlihat lebih elegan dan telah dikenal di semua agama. Hal yang sama berlaku untuk
‘Kurta-Pyjama’ yang lebih fungsional, dan keausan formal ‘Sherwani’ untuk pria
India dari semua iman.

7. Tarian

India memiliki seni tari klasik yang beragam dan telah lama tercatat ke dalam teks
tertua di dunia yang menuliskan tentang pertunjukkan, Natya Shastra (400 SM).  Pada
masa lalu, tarian ditarikan untuk menceritakan sebuah cerita sambil diiringi oleh
nyanyian dan musik. Tarian ditempatkan ke dalam posisi yang paling utama. Tarian-
tarian ini ditarikan di kuil untuk memuja dewata dan bersifat religius serta tema-
temanya didasarkan pada cerita-cerita mitologi.

Dengan berjalannya waktu, tarian-tarian klasik mulai berkembang. Ekspresi serta


temanya berubah menjadi tema tentang kehidupan sosial. Tarian klasik India telah
banyak dikenal di dunia internasional dan menggambarkan kekayaan budaya India.
Daftar Pustaka

Firdausi, Putri Nadiyatul. 2019. “Mengapa Pemeluk Hindu di India Mengagungkan Sapi?”:
Tepatkah Jawaban Marvin Harris Menjawab Teka-Teki Budaya”.
https://ccfs.ub.ac.id/2019/11/13/mengapa-pemeluk-hindu-di-india-mengagungkan-sapi-
tepatkah-jawaban-marvin-harris-menjawab-teka-teki-budaya/ [Diakses pada Tanggal 7
Maret 2021]
Karmila, Mila. 2010. Busana Pengantin India.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/197
207122001122MILA_KARMILA/BUSANA.PENGANTIN_.PDF/BUS._PENG._INDIA
.pdf [Diakses pada Tanggal 7 Maret 2021]
Hamid, Abdul, dkk. 1981. Sejarah Umum. Jakarta: PT Grafitas
Rahma, Safira Afiah. 2015. Sejarah Asal Usul Tari India Merupakan Tarian Klasik Yang
Menceritakan Kisah Bharata Natyam.
https://afiahrahma16.wordpress.com/2015/02/20/tarian-india/ [Diakses pada Tanggal 7
Maret 2021]
Su’ud, Abu. 1988. Memahami Sejarah Bangsa-bangsa Di Asia Selatan (Sejak Masa Purba
Sampai Masa Kedatangan Islam). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 
Zasqya. 2020. 16 Keunikan pada Budaya India: Adat Istiadat dan Tradisi India.
https://budayabangsabangsa.com/16-keunikan-budaya-india-adat-istiadat-tradisi-india/
[Diakses pada Tanggal 7 Maret 2021]

Anda mungkin juga menyukai