Anda di halaman 1dari 5

Sejarah India Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua

India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddha lahir. Sejarah India adalah sejarah panjang dan kompleks. Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi dan kecanggihannya. Kerajaan India pertama yang besar (Kerajaan Maurya) muncul sekitar tahun 324 SM. Penguasa terbesar adalah Raja Asoka, yang memerintah dari sekitar tahun 274-232 SM. Asoka menjadi seorang Budha sehingga mengabdikan seluruh hidupnya demi tersebarnya Agama Budha di India dan Srilanka. Semasa kekuasaan Asokalah seni bangunan di India mulai menampakkan wujudnya. Nama Asoka berarti tanpa duka dalam bahasa Sansekerta (a tanpa, soka duka). Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuna, setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini Kerajaan besar berikutnya di India sekitar tahun 320-500 adalah kerajaan Gupta. Kerajaan ini dianggap sebagai zaman keemasan dan zaman klasik India kuno. Di bawah pemerintahan Gupta, kesusastraan, seni, ilmu pengetahuan, dan kekayaan harta benda mencapai puncak kebesarannya. Selama ini pula agama Hindu semakin berpengaruh sebagai agama sebagian besar penduduk India. Zaman eropa dalam sejarah Asia dimulai ketika penjelajah laut bangsa Portugis Vasco Da Gama, mencapai India pada tahun 1498 setelah berhasil melewati Tanjung Harapan. Pada abad XVII, perusahaan dagang Hindia Timur Inggris mendirikan pos perdagangan di India. Menjelang paruh kedua abad XVII, Inggris muncul sebagai sebuah kekuatan utama di India. Pemberontakan terhadap kekuasaan Inggris yang dipimpin oleh tentara India, disebut sebagai kerusuhan besar (yang disebut juga Pemberontakan Sepoy) pada tahun 1857, dapat dipatahkan. Pada tahun berikutnya, tanggung jawab administrasi India dialihkan dari perusahaan dagang di Hindia Timur Inggris pada parlemen Inggris. India diperintah oleh seorang Gubernur Jendral Inggris. Salah satu akibat dari kekuasaan Inggris adalah munculnya kaum Nasionalis India. Partai Kongres Nasional India di India adalah organisasi pada tahun 1855 dan setelah tahun 1905 Partai Kongres menjadi sebuah organisasi militan rakyat. Pada tahun 1920, Mahatma Ghandi menjadi pemimpin partai dan pada tahun 1920-an dan 1930-an memimpin beberapa gerakan perlawanan pasif terhadap Inggris. Pada tahun 1935 provinsi diberikan pemerintahan sendiri, dan setelah Perang Dunia II Inggris menarik kekuasaannya di India.

Disamping gerakan Nasionalisme Partai Kongres Nasional India, terdapat juga gerakan nasionalis Islam yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah. Jinnah menuntut didirikannya negara berdaulat yang terpisah di wilayah yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Tuntutan ini dikabulkan pada tahun 1947. Pada tanggal 14-15 Agustus 947, dua negara merdeka (India dan Pakistan) berdiri sehingga berakhirlah episode sejarah India. Sejarah Zaman Permulaan Sekitar 1500 S.M. datanglah ke anak benua India bangsa-bangsa yang semula mendiami daerahdaerah sekitar Laut Kaspia, yang dalam sejarah India dikenal sebagai bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini mula-mula menetap di daerah Punjab (India Barat Laut) yang kemudian meluas ke daerah sungai Gangga dan daerah-daerah lain di India. Mereka membawa kepercayaan, filosofi dan kebudayaan mereka ke India, yang kemudian menyatukan diri dengan kebudayaan di India pada waktu itu. Lama kelamaan mereka berhasil mencapai taraf peradaban dan kebudayaan yang tinggi dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian dikenal dengan bahasa Sanskrit, yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian keagamaan mereka yang dinamakan dengan Rigveda untuk memuja dewa-dewa dan kepercayaan mereka. Zaman Arya ini menyaksikan lahirnya kerajaan-kerajan di India dan masa ini berlangsung sampai abad ke-7 S.M. Pada abad ke-6 S.M. terjadilah pernyebuan ke India oleh bangsa-bangsa Parsi, yang karena kebudayaan dan teknik mereka yang lebih tinggi berhasil menduduki dataran India dengan membawa arsitektur dan cara penghidupan mereka. Zaman Parsi ini juga dinamakan dengan zaman empirium (Period of Empires) dalam sejarah India, dengan berdirinya empiriumempirium seperti Magadha dengan raja-raja Bimbisaura dan Ajatasatru. Pada abad ke-6 inilah lahir Budha Gautama dan Mahavira. Zaman Parsi ini juga membuka perhubungan lalu lintas antara India dengan negara-negara di sebelah baratnya. Pada tahun 326 S.M. pasukan-pasukan Iskandar yang agung menyerbu India dan berhasil menduduki daerah India Barat Laut. Meskipun tidak meninggalkan pengaruh politik yang besar, tetapi nyatanya untuk waktu yang cukup lama, mitologi dan kebudayaan di bagian Barat Laut India banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani. Pasukan-pasukan Iskandar yang agung akhirnya dapat dikalahkan oleh Raja Chandra Gupta. Cucu Chandra Gupta, yaitu Ashoka menjadi raja yang sangat terkenal dalam sejarah India. Raja Ashoka ini yang secara terus-menerus telah mengalami kepahitan perang akhirnya memeluk agama

Budha dan dibawah pemerintahannya banyak mengirimkan misi-misi agama dan kebudayaan ke negara-negara di Asia Selatan, Timur dan Tenggara. Dan dalam masa 900 tahun berikutnya, India mengalami zaman perdamaian dimana kerajaan-kerajaan dapat berkembang, yang pada masa sekarang ini masih dapat dilihat sisa-sisanya dalam bentuk pemahatan batu dan candi-candi. Zaman Pertengahan Pada abad ke-8 pedagang-pedagang Islam dari Asia Barat datang ke India. Pengaruh agama dan kebudayaan Islam meluas ke seluruh India dan pada abad ke-13 berdirilah Kesultanan Delhi yang melahirkan suatu dinasti Islam di India selama beberapa abad lamanya. Berdirinya Kesultanan Delhi pada abad ke-13 ini, dalam sejarah India dianggap sebagai permulaan zaman pertengahan dan dimulainya Zaman Mughal. Penyatuan kebudayaan Islam dan Hindu membawa kejayaan bagi India yang tercermin dalam seni, sastra, bahasa dan arsitekturnya. Pada abad ke-13, 14 dan 15 tersebut, India menyaksikan lahirnya pujangga-pujangga besar seperti Amir Khusrau dan raja-raja besar yang telah memerintah India dengan arif dan bijaksana seperti Akbar (disebut juga sebagai The Greatest Mughal Emperor) dan Shahjahan, dua orang raja Mughal yang sangat terkenal. Hingga sekarang masih tampak dengan jelas peninggalan-peninggalan Islam di India dengan terdapatnya mesjidmesjid dan makam-makam Islam di seluruh India seperti Taj Mahal dan lain sebagainya. Kemunduran Islam di India terjadi pada tahun 1707 setelah wafatnya Raja Aurangzeb. India terpecah belah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang saling bermusuhan dan berperang, yang memudahkan bangsa-bangsa Barat masuk ke India. Dalam sejarah India, Bahadur Shah Zafar dianggap sebagai penguasa dinasti Mughal yang terakhir. Ia pernah melancarkan pemberontakan terhadap Inggris, tetapi pemberontakan tersebut dapat ditindas Inggris pada tahun 1857. Zaman Penjajahan Orang Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama pada bulan Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana. Kemudian usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan tempat kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat lainnya seperti Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut datang ke India dengan maksud yang sudah cukup terkenal dalam sejarah bangsabangsa Barat di Asia. Dengan keadaan yang sudah terpecah-belah diantara bangsa-bangsa di India sendiri, maka orang-orang Barat tersebut berhasil menduduki tempat-tempat penting di pantai selatan India yang kemudian melebar dan akhirnya Inggris jualah yang memenangkan kekuasaan di anak benua India.

Kekuasaan Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India Company pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan rajaraja India. Kemenangan Inggris dalam pertempuran itu membuat Inggris berhasil menguasai daerah-daerah Benggala, Bihar dan Orissa yang kemudian dalam kurun waktu yang kurang dari setengah abad disusul pula dengan penguasaan terhadap daerah-daerah lain di India. Pada tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English East India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak mendudukkan kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris masih mengizinkan berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai oleh pangeran-pangeran. Inggris juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di India sebagai Wakil Mahkota dan Pemerintahnya. Ahli-ahli sejarah India menganggap zaman penjajahan Inggris tersebut sebagai suatu proses modernisasi yang menguntungkan bagi penyatuan seluruh wilayah India secara politis dan administratif dan berlakunya ketentuanketentuan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat. Demikian juga menjelang abad ke-19 diletakkan dasar-dasar pembangunan industri serta peningkatan lembaga-lembaga pendidikan di India. . Gerakan kemerdekaan dan perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan abad ke19 dengan meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India pada tahun 1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris. Gerakan kemerdekaan tersebut mencapai suatu bentuk yang lebih nyata dengan berdirinya Indian National Congres pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya Swaraj (self-rule): dari-oleh-untuk bangsa India. Kemudian pada tahun 1906 didirikan pula Indian Muslim League untuk menyatukan dan menjamin kepentingan-kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah sebetulnya awal permulaan lahirnya negara Pakistan. Demikianlah selama kurang lebih setengah abad lamanya, gerakan kemeredekaan India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin terkenal dalam gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Mohd. Ali Jinnah. Pada tahun 1935, Inggris mengumumkan The Government of India Act yang merupakan Undang-Undang Dasar untuk pemilihan dewan-dewan perwakilan di negara-negara bagian. Banyak kedudukan dalam dewan-dewan tersebut dimenangkan oleh National Congress dan Muslim League. Dan pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara khusus

untuk orang-orang Islam. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang menghasilkan dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia ikut serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu negara tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu akhirnya dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal 15 Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan Pakistan. Zaman Kemerdekaan Setelah berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya, yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian k.l. 600 kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari 1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya. Salah satu tujuan India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan melalui pembangunan ekonomi dan sosial berencana melalui berbagai Repelita yang dimulai sejak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah berhasil membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga teknologi yang menjadi landasan untuk pembangunan industriindustrinya lebih lanjut (seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan generator-genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya sendiri akan bahan-bahan pangan. Disamping prestasi-prestasinya tersebut, India masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti usaha penerapan bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal (Hindu-Muslim) dan bahkan pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai. Sejak kemerdekaannya, India beberapa kali mengalami konflik bersenjata dengan negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962 mengenai soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir dengan perubahan status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh.

Anda mungkin juga menyukai