Anda di halaman 1dari 7

India masa kolonial Inggris dan proses pergerakan kebangsaan India

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan


Dosen Pengampu: Silvy Mei Pradita, M.Pd

Disusun oleh:
Lestari Anis Sanijan
Vika Aulia Wulandari
Ardiansyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2022
Pendahuluan
Mengenai sejarah dunia tidak lepas dari Kolonialisasi bangsa Eropa. Sebagai bangsa yang
sudah memiliki peradaban lebih maju dari bangsa-bangsa lainnya membuat penjajahan yang
dilakukan kepada bangsa-bangsa lain sangat membekas. Salah satu nya yakni penjajahan pada
wilayah-wilayah di Asia yakni India. India merupakan wilayah yang berada di Asia Selatan
dengan letak geografis yang luas dibandingkan dengan wilayah negara Asia Selatan lainnya. Hal
tersebut membuat India menonjol dari negara-negara lainnya dan memiliki nilai sejarah yang
cukup banyak. Hal tersebut juga dikarenakan keberanekaragaman yang ada di India,mulai dari
masa kerajaan,masa kolonial,juga masa saat ini.
Kolonialisasi yang ada di India yakni dilakukan oleh Inggris. Sebagai salah satu bangsa
yang sudah memiliki peradaban jauh lebih maju tentunya mereka melakukan ekspansi-ekspansi
ke wilayah lainnya baik untuk memperluas wilayah ataupun mencari kekayaan alam dan salah
satu daratan yang berhasil ditaklukkan oleh Inggris adalah semenanjung India. Pada awalnya,
tepatnya pada tahun 1608 M, orang-orang Inggris mulai berdatangan ke India dan mengajukan
permohonan untuk bisa tinggal di India kepada para penguasa Dinasti Mughal. Tetapi, kehadiran
mereka ditolak mentahmentah. Orang-orang Inggris baru bisa diterima masuk ke India pada
1610 M. Pada awal kedatangannya di benua India yakni bertujuan untuk berdagang sesuai pakta
yang dibuat oleh Ratu Elizabeth yang isinya adalah membentuk East India Company untuk
melakukan perdagangan antara India dan Inggris. Yang akhirnya pada tahun 1617, British East
India Company diberi izin kaisar Mughal Jahangir untuk perdagangan di India. Sejak saat itu,
Inggris mulai mendirikan pabrik, loji dan membentuk tentara dalam jumlah kecil sebagai penjaga
loji.
Sejak saat itu, bangsa Inggris terus berdatangan dan bermukim di pantai timur India,
bahkan beberapa pekerja dan peneliti membawa serta keluarga mereka. Semakin lama Inggris
berada di India dan semakin luas juga kekuasaannya membuat bangsa India saat itu mengalami
kerugian. Karena saat itu India sangat diekploitasi oleh Inggris. Yang mana Inggris mendominasi
aspek politik,melakukan perubahan-perubahan sosial,budaya,serta ekonomi pada struktur-
struktur pemerintahan India. Sejalan dengan prinsip yang dipegang oleh Inggris yakni mereka
percaya bahwa mereka dipandu dan mendapat dukungan ilahi karena mereka berhasil
memperoleh kekuasaan atas dunia dan secara moral dan intelektual beradab, Inggris itu merasa
bertanggung jawab untuk membuat orang lain beradab pula. Hal tersebut yang menjadi penyebab
mereka menganggap rendah wilayah-wilayah yang mereka jajah.
Setelah kurang lebih seabad India dijajah oleh Inggris,dan merasa semakin dikucilkan
oleh Inggris mereka melakukan perlawan-perlawanan untuk mengusir Inggris dari tanah India
dan hal tersebut dilakukan untuk mencapai kemerdekaan India. Kemerdekaan India
diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India
salah satunya terjadi pada tahun 1845 sampai tahun 1846 yang dikenal dengan nama Perang
Sikh. Selain perlawanan fisik di India ada juga perlawanan non fisik yaitu dengan menggunakan
gerakan anti kekerasan. Gerakan ini muncul di India pada awal tahun 1900 dan dipelopori oleh
seorang tokoh yang bernama Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan
nama Mahatma Gandhi.
Sejarah Kolonialisasi Inggris di India
Pada tahun 1478, Bartolomeu Diaz tiba di wilayah Tanjung Harapan di ujung selatan di benua
Afrika. Selanjutnya, pada tahun 1497 Vasco da Gama tiba di wilayah India. Vasco da Gama
adaalah sosok orang yang memiliki warna kulit putih pertama yang tiba di wilayah India pada
tahun 1498, tepatnya di wilayah Calicut. Selanjutnya masyarakat kulit putih yang lain seperti
Belanda, Inggris, Spanyol, dan Perancis datang untuk berdagang di wilayah India. Pemerintahan
Inggris sudah menjalin hubungan yang sangat baik dengan India sejak pemerintahan Akbar.
Kemudian pada tahun 1600 Inggris mendirikan “Compaignie des Indes” dan juga Belanda
mendirikan “Verinigde Oost Indische” (VOC). Mereka akhirnya bersaing dengan ketat, tidak
hanya untuk berdagang tetapi juga untuk melakukan perluasan wilayah kekuasaanya. Namun,
Negara Belanda mengundurkan dirinya dari wilayah India karena Belanda menduduki wilayah
Indonesia yang semakin stabil daan kuat, sehingga situasi disana memperkokoh kekuasaan
Inggris di wilayah India.

Faktor -faktor yang Melatarbelakangi Kolonialisme Inggris Di India


Datangnya Inggris ke India dikarenakan oleh faktor kekosongan kas negara-negara di Eropa
akibat kekalahan pasca perang salib. Karena perdagangan dari timur jauh melalui timur tengah
ditutup akibat jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani, maka untuk mencari
keuntungan yang besar, mereka mencari jalan untuk merebut daerah penghasil rempah-rempah
yang bisa dijual di Eropa. Daerah penghasil rempah-rempah, yaitu nusantara telah dikuasai
Pemerintahan Hindia Belanda, maka Inggris menguasai daerah India yaitu daerah transit
komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa. Faktor lainnya adalah kemudahan pelayaran
yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez di Mesir oleh Ferdinand de Lessep, membuat
singkat rute pelayaran. Untuk dapat ke wilayah timur jauh tidak perlu lagi mengelilingi benua
Afrika. Sebab lebih lanjut terjadi setelah terjadinya revolusi di Inggris, India dijadikan daerah
sumber bahan baku dan juga daerah pemasaran hasil industri. Hal ini menjadi awal
pembangunan dan industrialisasi di India yang teru berlangsung hingga saat ini.
Proses pendudukan Inggris di Anak Benua India berawal dari pencaplokan Bengal pada 1757,
yakni ketika kekuatan Siraj al-Daula dengan mudah bisa dikalahkan dalam peperangan Plassey.
Meskipun mendapat perlawanan dari penguasa setempat, perlawanan tersebut dapat segera
diselesaikan dengan kemenangan di pihak Inggris. Kemenangan tersebut sangat penting bagi
pertumbuhan kekuatan Inggris di India karena dengan kemenangan itulah Inggris mengukuhkan
diri sebagai penguasa de facto yang tidak terkalahkan di Bengal.
Semenanjung India berada pada kekuasaan Inggris sejak abad ke-18 hingga abad ke-20.
Walaupun pada abad delapan belas hingga periode selanjutnya, Dinasti Mughal masih tetap
berkuasa, pemegang kekuatan politik dan ekonomi yang sebenarnya setelah itu adalah orang-
orang Inggris. Kolonialisasi Inggris atas India yang ditandai oleh mundurnya penguasa-penguasa
Mughal dan naiknya kekuasaan Inggris di India. Proses ini mencapai puncaknya pada 1857
ketika terjadi pemberontakan Mutini atau Sepoy atas kolonialis Inggris. Saat itu, Dinasti Mughal
yang menjadi simbol kekuasaan Islam di India mulai berakhir, dan secara resmi, Inggris mulai
berkuasa. Hal ini sekaligus menandakan kekuasaan Inggris atas hampir seluruh wilayah di
semenanjung India. Setelah kekalahan Dinasti Mughal, tahun 1857 M India berada di bawah
kekuasaan Inggris yang menegakkan pemerintahannya di sana. Lord Canning menjadi raja muda
dan gubernur jenderal pertama. Setelah berhasil menumpas pemberontakan tersebut orang-orang
Inggris melaksanakan reorganisasi kekuatan militer di India. Langkah ini dilakukan untuk
menyatukan kekuatan India ke dalam angkatan bersenjata Inggris saat di bawah kekuasaan
nominal mahkota. Kondisi tersebut akan menjadi jaminan bahwa angkatan bersenjata India akan
menjadi angkatan imperial. Sehingga tidak ada jarak lagi antara masyarakat India dengan
kolonialisme Inggris.
Inggris secara resmi menghapuskan imperium Dinasti Mughal dan mengonsolidasikan rezim di
India. Inggris mulai menyempurnakan pemberlakuan beberapa kitab hukum seperti kitab hukum
pidana tahun 1860, Undang-undang pidana dan prosedur Sipil tahun 1861, dan mereorganisir
sistem administrasi peradilan. Kemudian pada tahun 1871-1882, mereka menciptakan sistem
finansial modern, membentuk beberapa provinsi yang mempertanggungjawabkan pendapatan
dan pembelanjaan mereka. Pasukan militer diorganisasikan kembali dengan proporsi antara
bangsa Inggris dan tentara yang semula satu berbanding lima menjadi satu berbanding dua.
Langkah ambisius yang dilakukan oleh kolonialis Inggris dari aspek social-budaya adalah bahwa
Inggris mulai memperkenalkan bahasa Inggris dan sistem pendidikan Barat. Inggris juga mulai
melakukan intervensi terhadap persoalan poligami, perbudakan, kebebasan wanita, sistem kasta,
dan beberapa praktek keagamaan masyarakat muslim dan Hindu. Kekuasaan Inggris di India
berlangsung lebih dari 200 tahun hingga berakhirnya perang dunia ke-2 yang mengakhiri
kolonialisme Inggris dan mulai merelakan kemerdekaan bagi bangsa India.
Dampak Kolonialisasi Inggris di India
a. Bidang Ekonomi
India mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar.
Sehingga menguntungkan bagi bangsa Inggris. Banyak sekali prabrik-pabrik industri
milik Inggris untuk mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari wilayah jajahan
(India) untuk dibuat sebuah produk. Dari hasil produk tersebut dijual lagi kepada daerah
jajahan/koloni. India dijadikan sebagai tempat produksi dan sekaligus tempat pemasaran
hasil-hasil produksi. Keuntungan dari industri tersebut pastinya sangat besar. Tetapi
penduduk pribumi hanya memperoleh sedikit dari keuntungan tersebut. Karena Inggris
tidak melibatkan orang-orang pribumi dalam industrinya. Selain itu Inggris juga
membangun sebuah jaringan jalan kereta api, yang menghubungkan wilayah satu dengan
yang lainnya. Dimana jalan tersebut ditujukan untuk kepentingan transportasi barang-
barang produksi Inggris saja. Bukan untuk kepentingan kedua belah pihak.

b. Bidang Sosial Budaya


Dalam bidang sosial budaya terjadi perubahan pandangan hidup atau pola pikir
masyarakat India dalam menghadapi sesuatu. Seperti ketika seorang sedang terkena
penyakit, mereka selalu berobat kepada dukun, paranormal, dan lain sebagainya. Tetapi
setelah adanya teknologi dari asing mereka mulai beralih berobat kepada para dokter.
perubahan yang lain terjadi pada strata sosial, dimana pada masa sebelumnya struktur
sosial yang paling tinggi adalah kaum brahmana, ketika adanya kolonisasi Inggris. Strata
tersebut berubah. Strata yang paling tinggi adalah orang-orang Eropa, baru brahmana.

c. Bidang Pendidikan
Masyarakat India yang sekolah di Eropa kemudian setelah lulus mereka akan kembali ke
India untuk memberikan pengaruh terhadap sekitar lingkungan masyarakat. selain itu
Inggris melakukan pembelajaran terhadap bahasa dan sastra Inggris dalam setiap jenjang
pendidikan formal di India. Tujuan jangka panjang dari hal tersebut yaitu untuk mencetak
orang-orang India yang berpendidikan yang nantinya akan dijadikan pegawai-pegawai
administrasi kolonial Inggris yang patuh dan mengabdi. Pemerintahan Inggris juga
membuat universitas Calcutta sebagai universitas pertama yang didirikan.

d. Bidang Politik
Adanya pola perubahan terhadap system dalam pemerintahan model colonial sehingga
menyebabkan rakyat India tidak memiliki hak penuh kemerdekaan serta martabat.
Proses Pergerakan Kebangsaan India
Gerakan nasionalisme di India berlangsung pada tahun 1857 hingga 1947. Titik awal perjuangan
nasionalisme India terjadi pada perang kemerdekaan India dari tahun 1857-1859. dikenal dengan
The India Mutiny atau pemberontakan rakyat India. Peristiwa tersebut mampu mendorong
gerakan perlawanan di berbagai daerah India. Pemberontakan rakyat India tersebut
dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu:
1. 1. Penderitaan berkepanjangan atas kepemimpinan Inggris di India.
2. Keinginan untuk mengembalikan
kejayaan kerajaan Mughal di India. 3. Adanya isu
keagamaan.
Gerakan nasionalisme India
Pada tahun 1885, muncul organisasi gerakan nasional rakyat India yang bernama All Indian
National Congress atau biasa disebut dengan Congre. Congress terdiri dari perwakilan golongan
Hindu, Buddha dan Islam di Hindia. Tokoh-tokoh Congress yang terkenal adalah Mahatma
Gandhi, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah dan Ali Liqut Khan. Congress mengandalkan
strategi diplomasi dalam melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Inggris. Namun
saat usulan-usulan mendapat penolakan dari Inggris, organisasi ini berbalik arah menjadi
organisasi yang radikal. Mahatma Gandhi melakukan perlawanan dengan empat dasar
perjuangan yaitu: Ahimsa (perlawanan tanpa kekerasan); Hartal (mogok kerja); Satyagraha
(menolak kerja sama); Swadesi (menggunakan produk dalam negri). Melalui dasar perjuangan
tersebut Gandhi mampu membuat pemerintah kolonial Inggris kewalahan. Hal tersebut karena
ajaran Gandhi mampu mematikan sistem ekonomi Inggris di India.
Gerakan anti kekerasan di India yang dipimpin oleh Gandhi menyebar ke seluruh wilayah India,
salah satunya ke North West Frontier Province (NWFP) yang terletak di barat laut India. gerakan
anti kekerasan di NWFP dipimpin oleh Khan Abdul Ghaffar Khan. Ia berasal dari suku Pashtun
yang memiliki adat cukup keras. Pemikiran Khan sangat bertolak belakang dengan adat istiadat
suku Pashtun yang keras dan bahkan memungkinkan anggota sukunya untuk saling membunuh.
Hukum Pastunwali yang disebut badal yang berati balas dendam. Hukum badal ini sangat
ditentang oleh seorang pengikut ajaran anti kekerasan termasuk oleh Khan Abdul Ghaffar Khan.
Ia mencoba untuk merubah perilaku orang-orang Pathan dengan cara membuka sekolah bagi
anak-anak melalui organisasi Anjuman-e Islah ul-Afghena. Organisasi ini adalah organisasi misi
nonpolitis yang membantu perkembangan ekonomi, sosial dan pendidikan di perbatasan.
Tentara anti kekerasan tentunya adalah suatu hal yang baru. Bahkan pada masa itu belum ada
sebuah negara yang mempunyai tentara anti kekerasan. Para tentara ini tidak pernah mengangkat
senjata untuk menyerang musuh. Cara kerja mereka dalam memerangi kekerasan yaitu dengan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti mendirikan sekolah untuk anak-anak Pathan dan juga
mengajarkan orang orang suku Pashtun untuk melakukan swadesi atau melakukan pemenuhan
kebutuhan sehari hari tanpa harus bergantung dengan produk yang dibuat oleh Inggris.
Dari tahun 1920, para pemimpin gerakan kemerdekaan mulai melakukan kampanye massa yang
sangat popular melawan Inggris dengan menggunakan metode damai. Dengan perjuangan yang
panjang, pada tahun 1947 India merebut kemerdekannya dari Inggris dengan dipimpin oleh
sosok yang visioner terutama Mahatma Gandhi, India berhasil mendapatkan kemerdekaannya
dari Inggris. Akuisisi kemerdekaan India mengakibatkan pembentukan dua negara, India dan
Pakistan.
Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya kolonialisasi yang dilakukan bangsa Inggris terhadap
India dilatarbelakangi karena India merupakan daerah pengasil rempah-rempah dan sebagai
daerah transit komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa. Selain itu ada juga faktor-faktor
lain seperti kemudahan pelayaran yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez di Mesir oleh
Ferdinand de Lessep, membuat singkat rute pelayaran. Akibat kolonialisasi yang dilakukan
Inggris tehadap India selama 200 tahun meninggalkan dampak-dampak bagi masyarakat India
baik dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Karena penderitaan berkepanjangan yang dirasakan masyarakat india akibat kepemimpinan
Inggris dan Keinginan untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Mughal di India munculah
gerakan nasionalisme di India yang berlangsung pada tahun 1857 hingga 1947. Kemerdekaan
India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di
India salah satunya terjadi pada tahun 1845 sampai tahun 1846 yang dikenal dengan nama
Perang Sikh. Selain perlawanan fisik di India ada juga perlawanan non fisik yaitu dengan
menggunakan gerakan anti kekerasan. Gerakan ini muncul di India pada awal tahun 1900 dan
dipelopori oleh seorang tokoh yang bernama Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih
dikenal dengan nama Mahatma Gandhi.
Daftar Putaka
BAB II. SEJARAH KOLONIALISME INGGRIS DAN DINAMIKA KONFLIK INDIA DAN
PAKISTAN PASCA KEMERDEKAAN KEDUA NEGARA.
Andhika Pratiwi. 2010. BAB II KONTEKS SOSIAL BUDAYA INDIA PASCA KOLONIAL.
Universitas Indonesia.
Silvy, Mei, Pradita. 2021. Modul Pembelajaran Sejarah Asia Selatan. Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
BAB II, Kolonialisme di India.
BAB I, Pendahuluan: Latar Belakang India Merdeka.
Gama Prabowo. 2021. Gerakan Nasionalisme di India. Kompas

Anda mungkin juga menyukai