Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia sebenarnya telah dimulai pada masa kerajaan. Sebelum dan
sesudah nusantara disatukan oleh Sumpah Palapa-nya Gajah Mada, di wilayah
Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang menjadi cikal bakal bangsa ini.

Pada jaman dahulu di wilayah Sumatera terdapat Kerajaan Sriwijaya yang pernah
menjadi penguasa maritim dan dijadikan pusat pendidikan agama Budha dari
seluruh dunia. Kerajaan besar ini juga menjadi pusat perdagangan dan berjaya dari
abad ke 7 hingga 13.

Di antara abad ke 8 dan 10 berdiri dua dinasti besar yaitu Syailendra dan Sanjaya
membuktikan adanya sejarah baru di pulau Jawa. Kedua dinasti ini membawa
pengaruh besar penyebaran agama Hindu dan Budha di Indonesia.

Hadirnya kedua dinasti ini juga meninggalkan sebuah mahakarya besar berupa
candi Borobudur dan Prambanan.

Runtuhnya kedua dinasti ini tak membuat eksistensi kerajaan di Pulau Jawa
memudar karena muncul Majapahit di Jawa Timur pada tahun 1293.

Lalu pada tahun 1294, nusantara terbentuk berkat perjuangan Mahapatih Gajah
Mada dari Kerajaan Majapahit.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit bahkan disebut-sebut menyerupai


perbatasan Indonesia saat ini, bahkan hingga ke sebagian area Malaysia.

Runtuhnya era Hindu-Budha ditandai dengan kedatangan pedagang-pedagang


Timur Tengah yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Berlanjut ke sejarah
Indonesia masa penjajahan yang dimulai dengan datangnya Marcopolo disusul
bangsa Spanyol dan Portugis.

1. Kumpulan Peristiwa Sejarah Indonesia Sebelum Merdeka

Sejarah Indonesia pada saat sebelum merdeka biasa disebut dengan masa
penjajahan. Masa penjajahan ditandai dengan kedatangan Marcopolo di Pulau
Sumatera. Marcopolo disebut-sebut sebagai penjelajah asal Eropa yang pertama
kali datang ke Indonesia.

Setelah kedatangan Marcopolo, banyak dari bangsa-bangsa barat yang


bermunculan di Indonesia seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, hingga
Jepang. Berikut ini adalah kumpulan peristiwa bangsa Indonesia pada masa
sebelum merdeka.
#1. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah, menjadi incaran Portugis. Namun


sebelum ke Indonesia, Portugis telah melakukan penjelajahan dalam rangka
mencari rempah-rempah ke berbagai negara.

Perjalanan Portugis mencari rempah-rempah diawali dari kota Lisabon, Portugis.


Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama menyusuri
pantai barat Afrika. Diaz bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun gagal.

Pada tahun 1511, Portugis pun sampai di Malaka di bawah pimpinan Alfonso dâ
Albuquerque. Alfonso pun berhasil menguasai Malaka dan Myanmar.

Bangsa Portugis pun sampai di Maluku pada tahun 1512 dipimpin oleh Antonio de
Abreu dan Fransisco Serao.

Selanjutnya, Portugis menjalin hubungan dagang rempah-rempah dengan orang


Maluku.

Portugis sempat menaklukan kerajaan Samudera Pasai dan Ternate. Namun


penjajahan Portugis ini hanya berjalan singkat karena berhasil diusir oleh kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia.

#2. Pendudukan Bangsa Spanyol di Sulawesi

Tahun 1522, Spanyol mulai melakukan kolonialisasi di Sulawesi utara. Puncaknya,


pada tahun 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado, Sulawesi Utara.

Spanyol memperluas penjajahan hingga ke Minahasa karena tempat itu merupakan


ladang menggiurkan sebagai penghasil beras.

Pada tahun 1617 rakyat Minahasa di Sulawesi Utara melakukan gerakan


perlawanan. Rakyat Minahasa melakukan gerakan perlawanan dengan tujuan untuk
mengusir penjajah Spanyol.

Setelah dilakukan perlawanan oleh rakyat Minahasa selama bertahun-tahun,


akhirnya pada 1646 Spanyol berhasil diusir dari tanah Sulawesi. Namun, Spanyol
terus mencoba membujuk kerajaan sekitar dengan tujuan untuk menjajah kembali
tanah Minahasa.

Niat jahat Spanyol untuk menjajah kembali Sulawesi pun gagal. Selanjutnya,
Spanyol mencoba meminta dukungan pada kerajaan Bolaang Mongondow, namun
tetap saja gagal. Spanyol pun angkat kaki dari wilayah Indonesia pada tahun 1692.

#3. Kolonialisasi VOC


Pendirian VOC menjadi senjata awal Belanda untuk menguasai wilayah Indonesia.
Ekspedisi kompeni ke Indonesia diawali dengan kedatangan pelaut Belanda
bernama Cornelis de Houtman pada 1596 di Pelabuhan Banten.

Kedatangan Cornelis de Houtman pun diikuti ekspedisi-ekspedisi lain para


pedagang Belanda. Maraknya pedagang Belanda yang datang ke Indonesia
menimbulkan persaingan tidak sehat. Oleh karena itu dibentuklah VOC merupakan
kepanjangan dari Vereenigde Oost Compagnie.

VOC dalam bahasa Indonesia berarti Perserikatan Maskapai Hindia Timur. VOC
adalah gabungan dari beberapa perusahaan Belanda untuk mengatasi pedagang-
pedagang Belanda di Indonesia.

Persatuan dagang ini bermarkas di Jayakarta yang pada waktu itu dijadikan sebagai
pelabuhan penting di Pulau Jawa. Penempatan markas VOC di Jayakarta ini
bertujuan untuk menguasai Jawa sebagai lalu lintas perdagangan dan ingin
menyingkirkan Portugis di Malaka.

#4. Pemerintahan Sementara Perancis dan Inggris

Pada akhir abad ke-18, VOC dibubarkan karena Belanda kalah dalam Perang
Eropa. Indonesia pun jatuh ke dalam kekuasaan Perancis namun masih di bawah
pemerintahan Belanda atau biasa disebut dengan Belanda-Perancis.

Jatuhnya Indonesia ke tangan Perancis, membuat Inggris geram. Kemudian terjadi


perebutan kekuasaan wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Belanda-Perancis dan
Inggris. Perseteruan ini pun berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Amiens
dan Kapitulasi Tuntang.

Pemerintahan Belanda-Perancis pun berakhir dengan kedatangan Inggris di bawah


Lord Minto yang berhasil merebut Jawa. Kemudian Lord Minto yang bermarkas di
India mengangkat Raffles menjadi Letnan Gubernur yang berkuasa di Jawa.

Kekuasaan bangsa Inggris di Indonesia dimulai pada tahun 1811. Raffles mengubah
tatanan di Jawa berdasarkan sistem pemerintahan Inggris. Pendudukan bangsa
Inggris di Indonesia pun berakhir pada tahun 1816.

#5. Penjajahan Belanda

Setelah perginya Inggris dari Indonesia pada tahun 1816, Belanda pun kembali
menguasai negara ini. Kembalinya kekuasaan Belanda di Indonesia ini tercatat
dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda tahun 1814.

Tahun 1830-an Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa yang membuat
rakyat Indonesia sangat menderita.

Sistem ini memaksa penduduk Indonesia untuk menanam hasil kebun seperti kopi,
teh, pala demi memenuhi kebutuhan ekspor kompeni.
Selain itu, penduduk Indonesia juga dipaksa melakukan kerja rodi. Salah satu
proyek kerja rodi adalah pembangunan jalan dari Anyer hingga Panarukan. Jalan
yang melintasi pesisir pantai utara Jawa dari ujung barat hingga timur ini dibuat
untuk kepentingan Belanda semata.

Pemerintahan Belanda yang menyengsarakan rakyat Indonesia menimbulkan


berbagai pemberontakan.

Pemberontakan besar yang pernah terjadi yaitu Perang Diponegoro, Perang Paderi,
dan perang lainnya.

#6. Gerakan Nasionalisme

Gerakan nasionalisme muncul karena faktor internal dan eksternal. Sejumlah faktor
internal yang melatar belakangi gerakan ini yaitu perluasan pendidikan, kegagalan
perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, dan perkembangan
organisasi etnik kedaerahan.

Sedangkan faktor eksternal yang memprakarsai gerakan ini antara lain munculnya
paham baru di dunia.

Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 dan perkembangan berbagai
organisasi nasional di berbagai negara turut menjadi faktor pendorong terbentuknya
gerakan ini.

Gerakan nasionalisme di Indonesia yang pertama adalah Serikat Dagang Islam,


didirikan tahun 1905 dan disusul berdirinya Budi Utomo pada 1908. Organisasi-
organisasi ini berisi para profesional muda dan pelajar yang sebagian menuntut ilmu
di sekolah bentukan Belanda.

Berdirinya gerakan nasionalisme di Indonesia pun memancing Belanda untuk


melakukan penindasan dengan cara memenjara para anggotanya.

#7. Propaganda Jepang

Pendudukan Jepang di Indonesia bermula karena kemenangannya mengalahkan


Belanda pada tahun 1942. Indonesia dianggap sebagai jalur dagang yang strategis
dan menggiurkan untuk pemasaran industri Jepang.

Jepang menguasai Indonesia dimulai dari Palembang pada 16 Februari 1942, lalu
ke Jawa. Untuk melancarkan aksinya, Jepang menarik simpati penduduk Indonesia
dengan propaganda Tiga A yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia,
dan Jepang Cahaya Asia.

Jepang membentuk banyak organisasi sosial dan militer yang diisi rakyat Indonesia
demi kepentingannya sendiri.

Jepang juga menerapkan sistem kerja paksa romusha yang dikenal lebih sadis
daripada kerja rodinya Belanda.
Tak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia, Jepang juga mengeksploitasi sumber
daya alam negeri ini besar-besaran. Penderitaan rakyat Indonesia oleh penjajahan
Jepang berujung pada kelaparan dan penyakit busung lapar hingga kematian.

#8. Hengkangnya Jepang dari Indonesia

Kekejaman Jepang terhadap rakyat Indonesia membuat para tokoh


memperjuangkan kemerdekaan. Para pejuang memanfaatkan organisasi-organisasi
bentukan Jepang sebagai batu loncatan untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Sekutu berhasil mengalahkan Jepang dengan
diluluhlantakkannya kota Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom.

Tak hanya itu, kekalahan Jepang atas Amerika ini juga menjadi kesempatan para
pejuang Indonesia untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Jepang yang
telah menyerah kepada Sekutu pun berjanji untuk memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia.

Pada tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat
terbang menuju Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Dalam pertemuan itu,
diketahui info bahwa proklamasi Indonesia bisa diumumkan pada tanggal 24
Agustus 1945.

Namun para pejuang menginginkan kemerdekaan secepatnya diproklamasikan


dengan menolak kemerdekaan pemberian dari Jepang.

#9. Peristiwa Rengasdengklok

Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat yang disebut golongan tua
kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945. Namun golongan muda yakni Sutan
Sjahrir, Chaerul Saleh, Wikana, dan Darwis mendesak golongan tua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan.

Golongan tua menolak usulan itu karena beranggapan bahwa kekuasaan Jepang
belum sepenuhnya menghilang sehingga akan menyebabkan pertumpahan darah.
Perbedaan pendapat antara dua golongan ini menyebabkan terjadinya peristiwa
Rengasdengklok.

Peristiwa ini terjadi pada 16 Agustus 1945 yang mana para golongan muda menculik
Soekarno dan Moh. Hatta. Pada peristiwa ini Soekarno dan Moh.Hatta diculik lalu
dibawa ke Rengasdengklok.

Penculikan ini bertujuan untuk membawa kedua tokoh ini ke tempat aman agar tidak
terkena pengaruh Jepang. Kedua tokoh ini diamankan dari pengaruh Jepang agar
kemerdekaan Indonesia bisa segera diproklamasikan.

#10. Perumusan Teks Proklamasi


Peristiwa Rengasdengklok bertujuan untuk memaksa Soekarno dan Moh.Hatta agar
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Soekarno bersedia
memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta.

Lalu, Soekarno dan Moh. Hatta dibawa ke rumah Laksamana Muda Maeda yang
bersedia menjamin keselamatan kedua tokoh ini. Di rumah Laksamana Muda Maeda
yang berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta ini pun naskah proklamasi
dirumuskan.

Setelah teks disepakati peserta rapat, naskah proklamasi pun diketik oleh Sayuti
Melik. Kemudian naskah proklamasi ini ditandatangani oleh Soekarno dan
Moh.Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Naskah proklamasi pun disepakati akan dibacakan di kediaman Soekarno tepatnya


di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Ketika para peserta rapat bersiap
untuk pulang, Moh. Hatta berpesan agar memperbanyak teks untuk disebarkan ke
rakyat dan seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai