0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
57 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas proses kemerdekaan beberapa negara di Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh dari penjajahan asing. India memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947 setelah gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh Gandhi dan Nehru. Pakistan terbentuk sebagai negara terpisah untuk umat Islam. Bangladesh memperoleh kemerdekaan dari Pakistan setelah perang kemerdekaan pada 1971.
Dokumen tersebut membahas proses kemerdekaan beberapa negara di Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh dari penjajahan asing. India memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947 setelah gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh Gandhi dan Nehru. Pakistan terbentuk sebagai negara terpisah untuk umat Islam. Bangladesh memperoleh kemerdekaan dari Pakistan setelah perang kemerdekaan pada 1971.
Dokumen tersebut membahas proses kemerdekaan beberapa negara di Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh dari penjajahan asing. India memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947 setelah gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh Gandhi dan Nehru. Pakistan terbentuk sebagai negara terpisah untuk umat Islam. Bangladesh memperoleh kemerdekaan dari Pakistan setelah perang kemerdekaan pada 1971.
Orang Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama pada bulan Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana. Kemudian usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan tempat kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat lainnya seperti Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut datang ke India dengan maksud yang sudah cukup terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di Asia. Kekuasaan Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India Company (EEIC) pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang. Kemudian dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan raja- raja India. Kemenangan Inggris dalam pertempuran itu membuat Inggris berhasil menguasai daerah-daerah Benggala, Bihar dan Orissa yang kemudian dalam kurun waktu yang kurang dari setengah abad disusul pula dengan penguasaan terhadap daerah-daerah lain di India. Pada tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English East India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak mendudukkan kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris masih mengizinkan berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai oleh pangeran-pangeran. Inggris juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di India sebagai Wakil Mahkota dan Pemerintahnya. Ahli- ahli sejarah India menganggap zaman penjajahan Inggris tersebut sebagai suatu proses modernisasi yang menguntungkan bagi penyatuan seluruh wilayah India secara politis dan administratif dan berlakunya ketentuan-ketentuan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat. Demikian juga menjelang abad ke-19 diletakkan dasar-dasar pembangunan industri serta peningkatan lembaga-lembaga pendidikan di India. Gerakan kemerdekaan dan perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan abad ke-19 dengan meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India pada tahun 1857. Gerakan kemerdekaan tersebut mencapai suatu bentuk yang lebih nyata dengan berdirinya Indian National Congres pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya “Swaraj” (self-rule): dari-oleh- untuk bangsa India. Kemudian pada tahun 1906 didirikan pula Indian Muslim League untuk menyatukan dan menjamin kepentingan- kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah sebetulnya awal permulaan lahirnya negara Pakistan.
Demikianlah selama kurang lebih setengah abad lamanya,
gerakan kemeredekaan India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin terkenal dalam gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Mohd. Ali Jinnah. Pada tahun 1935, Inggris mengumumkan “The Government of India Act” yang merupakan Undang-Undang Dasar untuk pemilihan dewan-dewan perwakilan di negara-negara bagian. Banyak kedudukan dalam dewan-dewan tersebut dimenangkan oleh National Congress dan Muslim League. Dan pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara khusus untuk orang-orang Islam.
Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan
kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang menghasilkan dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia ikut serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu negara tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu akhirnya dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal 15 Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan Pakistan. Setelah berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya, yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian k.l. 600 kerajaan- kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran- pangeran ke dalam Negara Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari 1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya. Salah satu tujuan India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi. Sejak April 1951 india berusaha merdeka dari malasah ekonomi, dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah berhasil membangun industri- industri berat dan mendidik tenaga-tenaga teknologi yang menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya lebih lanjut (seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan generator- genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya sendiri akan bahan-bahan pangan. Disamping prestasi-prestasinya tersebut, India masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti usaha penerapan bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal (Hindu-Muslim) dan bahkan pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai.
Sejak kemerdekaannya, India beberapa kali
mengalami konflik bersenjata dengan negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962 mengenai soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir dengan perubahan status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh. KEMERDEKAAN PAKISTAN Tahun 1947 India menuntut kemerdekaannya dari Inggris. Dalam proses itu, wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam memisahkan diri menjadi Pakistan. Sedangkan wilayah lainnya bergabung menjadi India. Satu tahun setelah terbentuknya Pakistan, Muhammad Ali Jinnah, bapak bangsa itu meninggal tahun 1948.
Militer Pakistan melakukan kudeta yang pertama
sekitar lima setelah merdeka. Tokoh intelektual Pakistan, Harris Khalique, menilai masalah demokrasi di negaranya juga disebabkan oleh situasi kependudukan dan geografis. Pakistan merupakan bagian dari daerah Kerajaan Inggris di India yang mencakup hampir seluruh wilayah India modern, Pakistan dan Bangladesh. Setelah berada di bawah kendali asing selama hampir dua abad, dimulai dari Perusahaan Dagang India Timur pada 1757 dan dilanjutkan oleh kekuasaan Inggris pada 1858, rakyat India mulai bergerak untuk menuntut kemerdekaannya.
Pada 1940-an, seiring dengan semakin menguatnya
gerakan kemerdekaan India, gerakan nasionalisme Muslim pimpinan Muhammad Ali Jinnah juga muncul ke permukaan. Gerakan itu diwakili oleh Liga Muslim sebagai sebuah partai politik yang memperjuangkan kepentingan diaspora Muslim di India. Liga Muslim memainkan peran penting dalam pergerakan kemerdekaan India pada 1940 dan turut menjadi pendorong di balik terbentuknya Pakistan sebagai negara Islam di Asia Selatan. Sidang umum Liga Muslim yang digelar pada 22-24 Maret 1940 memunculkan Resolusi Lahore, sebuah seruan untuk membentuk negara merdeka untuk umat Muslim.
Pada 1946, Pemerintah Inggris kehabisan sumber
daya setelah menghadapi sejumlah peristiwa besar termasuk Perang Dunia II dan sejumlah kerusuhan. Menyadari bahwa Inggris tidak memiliki mandat dari dalam negeri, mau pun dunia internasional, serta melihat keadaan di India yang semakin tak stabil, London memutuskan untuk mengakhiri pemerintahannya di India. Partai Kongres Nasional India meminta dibentuknya satu negara saja. Namun, warga Muslim mayoritas yang tak setuju dengan permintaan itu mengajukan pembentukan Pakistan yang terpisah dengan India sebagai alternatifnya.
Di tahun yang sama, Inggris kemudian
mengirimkan Misi Kabinet ke India untuk mencapai kompromi antara Partai Kongres dan Liga Muslim dengan mengusulkan sebuah negara bersistem desentralisasi dengan kekuasaan yang besar pada pemerintah daerah. Usulan tersebut ditolak kedua partai sehingga menimbulkan sejumlah kerusuhan di kawasan Asia Selatan. Akhirnya pada Februari 1947, Perdana Menteri (PM) Inggris Clement Atlee mengumumkan bahwa London akan memberikan pemerintahan mandiri kepada India paling lambat pada Juni 1948. Empat bulan kemudian, pada Juni 1947, Pemerintah Inggris menyatakan telah menerima prinsip untuk membagi India menjadi dua negara merdeka.
Tanggal 14 Agustus 1947 yang juga menjadi
peringatan dua tahun menyerahnya Jepang pada sekutu dalam Perang Dunia II dipilih menjadi tanggal upacara penyerahan kekuasaan pada Pakistan. Sejak saat itu, 14 Agustus diperingati sebagi Hari Kemerdekaan Pakistan. KEMERDEKAAN BANGLADESH
Perang Kemerdekaan Banglades adalah konflik
bersenjata antara Pakistan Barat (kini Pakistan) dan, Pakistan Timur (kini Bangladesh) dan India, yang menyebabkan didirikannya negara Bangladesh.
Perang ini berlangsung dari tanggal 26 Maret
sampai 16 Desember 1971 dengan Pakistan Barat melancarkan operasi militer terhadap penduduk, pelajar dan personel bersenjata di Pakistan Timur untuk menghancurkan perlawanan mereka menuju kemerdekaan dari Pakistan. Pada tanggal 25 Maret 1971, meningkatnya ketidakpuasan politik dan nasionalisme budaya di Pakistan Timur menyebabkan dilakukannya operasi penekanan oleh pasukan Pakistan Barat yang brutal, yang disebut Operasi Searchlight. Kekerasan oleh tentara Pakistan Barat menyebabkan pernyataan kemerdekaan Pakistan Timur sebagai negara Bangladesh dan dimulainya perang saudara. Perang ini menyebabkan pengungsi (diperkirakan sekitar 10 juta penduduk) membanjiri provinsi timur India. Karena menghadapi krisis ekonomi dan kemanusiaan, India mulai membantu dan mengorganisir grup perlawanan Bangladesh yang disebut Mukti Bahini. Bantuan India terhadap Mukti Bahini menyebabkan konflik bersenjata antara India dan Pakistan (Perang India-Pakista 1971). Tentara militer India dan Mukti Bahini berhasil mengalahkan pasukan Pakistan Barat di Pakistan Timur. Setelah perang ini, Pakistan Timur merdeka sebagai negara yang kini disebut Bangladesh. KEMERDEKAAN NEPAL Nepal modern dibangun pada abad ke-18 oleh seorang Raja Gurkha, bernama Prithvi Nalayan Shan. Gurkha berhasil menyatukan kerajaan dan memperkenalkan agama Hindu di sekitar kalangan istana dan masyarakat. Kemudian Nepal resmi menjadi negara agama. Negara Nepal terbentuk dari persatuan Nepal pada tanggal 21 Desember 1768. Pada abad ke 18 dan ke 19, Nepal berperang dengan Tibet, Cina dan Inggris. Pada tahun 1788, Nepal menaklukkan bangsa Sikkim dan mengirimkan tentara ke Tibet, di bagian utara India yang sudah diduduki oleh Nepal. Pada tahun 1809 seorang penguasa Sikh di Punjab bernama Ranjit Singh mengusir tentara Nepal yang berada di sungai Sutlej bagian timur. Nepal Raya meliputi daerah sungai Tista sampai Kangra, sungai Sutlej dan jauh ke bagian selatan menguasai daerah dataran Terai dan Himalaya bagian utara. Namun Tibet berhasil menguasai daerah kekuasaan pegunungan sehingga Nepal harus membayar atas kerusakan Nepalmendapatkan kemerdekaan dan diakui oleh Inggris pada tahun 1923. Nepal awalnya menganut monarki absolute. Pada tahun 1990 sistem pemerintahannya berubah menjadi monarki konstitusional.
Pada tahun 2008 kerajaan Nepal resmi dibubuarkan
dan berubah menjadi Negara federal dan sekuler. Dengan republik multipartai dengan lembaga perwakilan unikameral. Saat ini Nepal dipimpin oleh seorang presiden yang memiliki hak untuk menunjuk ketua Mahkamah Agung , berdasarkan rekomendasi dari dewan konstitusional. KEMERDEKAAN SRILANKA
Srilanka meraih kemerdekaannya pada 4 Februari
1948. Kelompok etnis pertama yang mendiami wilayah Srilanka berasal dari daratan India bagian selatan, yang mulai berdatangan ke sana pada abad ke-5 Sebelum Masehi. Mereka kemudian menetap di sekitar pesisir pantai sebelah barat. Di sana mereka membangun sarana irigasi, saluran air, dan membuka lahan pertanian, bahkan berdagang ke wilayah lain. Pada tahun 1947, Srilanka memperoleh kedaulatan penuh dari Inggris, dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran. Pada tahun itu pula mereka mengadakan pemilihan umum pertama, untuk menetapkan siapa yang berhak menjalankan pemerintahan.
Pada abad ke-15, mulai terjadi upaya invasi dan
perebutan kekuasaan, baik antar etnis di sana, maupun dari pihak luar. Pada abad ke-16, Srilanka menjadi jajahan Portugis, dan kemudian jatuh ke tangan Belanda. Setelah itu, pada tahun 1789, Inggris menduduki Srilanka setelah mengambil alih kekuasaan dari Belanda. Sekitar tahun 1900, mulai tumbuh kesadaran nasionalisme di kalangan penduduk asli. Sembilan belas tahun kemudian, mereka membentuk sebuah kongres nasional (Ceylon National Congress). Dalam kongres itu mereka mengajukan sebuah rancangan konstitusi yang menyatakan bahwa penduduk asli berhak mendapatkan mayoritas kursi dalam pemerintahan.
Semenjak pecahnya Perang Dunia I, rakyat Srilanka
telah berusaha memperjuangkan kemerdekaan negeri mereka. Hingga pada tahun 1931, Inggris terpaksa memberikan hak pilih kepada rakyat, dan terbentuklah parlemen Srilanka. Tetapi, dalam politik luar negeri, Inggris masih campur tangan, sehingga Srilanka belum merdeka seutuhnya. Pada tahun 1947, Srilanka memperoleh kedaulatan penuh dari Inggris, dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran. Pada tahun itu pula mereka mengadakan pemilihan umum pertama, untuk menetapkan siapa yang berhak menjalankan pemerintahan.
Dalam pemilihan umum tersebut Partai
Persatuan Nasional (United National Party) memenangkan suara terbanyak. Satu tahun kemudian, Srilanka pun menjadi negara merdeka seutuhnya.