Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum, namun
menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab timbulnya
nasionalisme India adalah sebagai berikut:
A. India
Merupakan salah satu negara yang dikuasai oleh Inggris. Pada tahun 1600,
Inggris mendirikan kongsi dagang EIC di India. Kemudian Inggris
mendapatkan izin untuk berdagang di Gujarat. Semenjak itu kemudian sedikit
demi sedikit, Inggris menguasai wilayah yang ada di India. Pada tahun 1857,
EIC dibubarkan dan diambil alih semua wilayah yang dikuasai oleh
pemerintah Inggris.
Gerakan nasionalisme kemudian muncul di India untuk menentang kekuasaan
Inggris. Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi
juga di dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan
hanya gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk
pembaharuan manusianya.
C. Maladewa/Maldives
Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol
(suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia.
Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah
barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol
administratif dan 1 kota. Maladewa merupakan negara dengan populasi dan
luas wilayah terkecil di kawasan Asia.[4] Tinggi rata-rata permukaan tanah di
Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya
negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia.
Pada 1558 Portugis mendirikan garnisun kecil dengan Viador ( Viyazoru ),
atau pengawas sebuah pabrik (pos perdagangan) di Maladewa, yang mereka
kelola dari koloni utama mereka di Goa . Mereka mencoba memaksakan
agama Kristen pada penduduk setempat. Maka, lima belas tahun kemudian,
seorang pemimpin lokal bernama Muhammad Thakurufaanu Al-Azam dan dua
saudara lelakinya mengorganisir pemberontakan rakyat dan mengusir Portugis
dari Maladewa. Acara ini sekarang diperingati sebagai Hari Nasional, dan
sebuah museum kecil dan pusat peringatan menghormati pahlawan di pulau
asalnya Utheemu di North Thiladhummathi Atoll.
Selama era Inggris, yang berlangsung hingga 1965, Maladewa terus diperintah
di bawah suksesi para sultan . Itu adalah periode di mana otoritas dan
kekuasaan Sultan semakin dan dengan tegas diambil alih oleh Ketua Menteri,
sangat disesalkan oleh Gubernur Jenderal Inggris yang terus berurusan dengan
Sultan yang tidak efektif. Akibatnya, Inggris mendorong pengembangan
monarki konstitusional , dan Konstitusi pertama diproklamasikan pada tahun
1932. Namun, pengaturan baru itu tidak menguntungkan Sultan yang sudah
tua maupun Kepala Menteri yang cerdik, melainkan tanaman muda kaum
reformis berpendidikan Inggris. Akibatnya, massa yang marah dihasut
menentang Konstitusi, yang secara publik dihancurkan.
Maladewa hanya sedikit tersentuh oleh Perang Dunia Kedua . Penjelajah bantu
Italia Ramb I ditenggelamkan dari Addu Atoll pada tahun 1941.
Setelah kematian Sultan Majeed Didi dan putranya, anggota parlemen memilih
Muhammad Amin Didi sebagai orang berikutnya yang akan menggantikan
sultan. Namun Didi menolak untuk naik takhta. Jadi, referendum diadakan dan
Maladewa menjadi republik, dengan Amin Didi sebagai Presiden terpilih
pertama , telah menghapus kesultanan 812 tahun. Saat menjabat sebagai
perdana menteri selama tahun 1940-an, Didi telah menasionalisasi industri
ekspor ikan. Sebagai presiden ia dikenang sebagai pembaru sistem pendidikan
dan penganjur hak-hak perempuan . Namun, ketika dia berada di Ceylon untuk
perawatan medis, sebuah revolusi dibawa oleh rakyat Malé , dipimpin oleh
wakilnya Velaanaagey Ibraahim Didi. Ketika Amin Did kembali, dia dikurung
di Pulau Dhoonidhoo. Dia melarikan diri ke Malé dan mencoba untuk
mengambil kendali Bandeyrige , tetapi dipukuli oleh gerombolan yang marah
dan meninggal segera setelah itu. [32]
D. Pakistan
Nasionalisme Pakistan berawal ketika terjadinya pertentangan antara Hindu
dan Islam. Pertentangan ini terjadi karena umat Islam merasa bahwa mereka
diabaikan oleh Kongres Nasional India Bersatu tahun 1885 yang di dominasi
oleh orang-orang Hindu. Setelah perang dunia I, pihak Islam mulai melakukan
gerakan dengan membangun konsolidasi internal dalam rangka menuntut
kemerdekaan dan melepaskan diri dari India.8
Rencana pembentukan negara Islam merdeka yang lepas dari India, mendapat
kecaman keras dari Jami’at al-Ulama (Perkumpulan Ulama-ulama India).
Menurut mereka bahwa pembentukan negara Pakistan yang terpisah dari India
tidak akan menyelesaikan masalah. Alasan tersebut didasarkan pada fakta
bahwa di India terdapat banyak kaum muslimin yang telah lama hidup
berdampingan dengan baik. Kaum agama tersebut melakukan persekutuan
dengan para tuan tanah. Di bawah pemerintahan Inggeris mereka dikukuhkan
atas hak kepemilikan tanah mereka, melindungi dari persaingan kepentingan
financial dengan pihak Hindu, bahkan beberapa tanah tambahan diberikan
kepada mereka. Pada tahun 1945 Liga Muslim mendesak para pemuka agama
bahwa apapun kepentingan lokal mereka, sebuah negara muslim yang
dijalankan oleh muslim untuk mempertahankan prinsip-prinsip pola kehidupan
muslim, mutlak diperlukan.
Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi umat Islam bermula dari
Sayyid Ahmad Khan ketika beliau mencetuskan gagasan komunalisme
(kelompok umat Islam yang berdiri sendiri). Gagasan ini dikembangkan
sebagai rumusan Pakistan dalam pengertian sebuah negara tersendiri bagi
umat Islam, pertama kali dicetuskan oleh Muhammad Iqbal, ia mengatakan
bahwa India pada hakekatnya tersusun dari dua bangsa yang besar yaitu
bangsa Islam dan bangsa Hindu. Umat Islam India harus menuju pada
pembentukan negara tersendiri terpisah dari negara Hindu di India. Tujuan
pembentukan negara tersendiri ini ditegaskan dalam rapat tahunan Liga
Muslim tahun 1930 yakni” saya ingin melihat Punjab, daerah perbatasan utara,
Sindhi dan Balukhistan, bergabung menjadi satu negara” Disinilah ide
pembentukan negara tersendiri diumumkan secara resmi. Kemudian menjadi
tujuan perjuangan nasional umat Islam India. OlehOleh karena itu wajar kalau
Iqbal di pandang sebagai Bapak Pakistan, tugas Ali Jinnah adalah
mewujudkan cita-cita menjadi negara Islam Pakistan yang berdaulat.
3. Dampak Nasionalisme Asia Selatan Terhadap Aspek Sosial Politik Ekonomi dengan
Negara lain