Anda di halaman 1dari 6

1.

Latar belakang Nasionalisme di Asia Selatan

Nasionalisme di Asia Selatan muncul dari serangkaian kondisi yang membuat


masyarakat India sadar akan pentingnya sebuah kemerdekaan yang dapat
menciptakan kebebasan bagi bangsa India. Nasionalisme di Asia Selatan dibangun
atas seluruh elemen yang ada di Asia Selatan, Banyak Mahatmaang menggerakan
nasionaslisme di Asia Selatan untuk berjuang dan lepas dari jerat imperialisme
Inggris.

Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum, namun
menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab timbulnya
nasionalisme India adalah sebagai berikut:

a) Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy


tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
b) Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan
orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
c) Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras
dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli.
Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan
India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
d) Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka
telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
e) Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan
bangsa India untuk memperoleh status yang sama.

2. Bentuk Nasionalisme di Asia Selatan

A. India
Merupakan salah satu negara yang dikuasai oleh Inggris. Pada tahun 1600,
Inggris mendirikan kongsi dagang EIC di India. Kemudian Inggris
mendapatkan izin untuk berdagang di Gujarat. Semenjak itu kemudian sedikit
demi sedikit, Inggris menguasai wilayah yang ada di India. Pada tahun 1857,
EIC dibubarkan dan diambil alih semua wilayah yang dikuasai oleh
pemerintah Inggris.
Gerakan nasionalisme kemudian muncul di India untuk menentang kekuasaan
Inggris. Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi
juga di dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan
hanya gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk
pembaharuan manusianya.

a. Brahma Samad. Brahma Samad ini bertujuan untuk membersihkan


kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan
memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya
upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di
samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah
umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.
b. Rama Krisna. Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali
kepada ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami
Vivekananda.
c. Santineketan. Santineketan bertujuan untuk menanamkan rasa cinta
tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah
Rabindranath Tagore.
d. Kongres Nasional India (All Indian National Congres). Kongres pada
dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat
India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan
kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya
Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang
Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat
India. Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam
perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi
oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim
menyatakan semboyan “India untuk Hindu” (India adalah Hindu).
Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak
mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri.Pada
tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat dua aliran, yakni:
e. Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule.
Artinya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan
Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.
f. Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna
swaraj) dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.
g. Liga Muslim (Muslim League). Pada 1906 kelompok muslim keluar
dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim
(Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali
Khan, dan Aga Khan. Keluarnya Liga muslim salah satu penyebabnya
adalah dominasi orang-orang Hindu dalam Kongres.
h. Ajaran Mahadma Gandhi. Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai
Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat
dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai
tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-
ajarannya sebagai berikut: Ahisma, artinya melawan musuh tanpa
kekerasan fisik. HartalHartal, artinya pemogokan, tidak melakukan
pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda
berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama
dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas
kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation seperti yang
dilakukan oleh Soekarno di Indonesia dengan PNI kepada pemerintah
kolonial Belanda.
i. Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini
menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya
pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan
pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
j. Purna Swaraj, yaitu gerakan yang bertujuan supaya bangsa India dapat
membentuk pemerintahan sendiri atas dasar kebudayaan ssendir
Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa
India. Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai
tanda penghormatan pada swadesi maka gambar “roda pemintal” tertera pada
bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947
B. Bhutan
Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan
dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India
dan Republik Rakyat Tiongkok. Pada abad ke-18, Bhutan menyerang dan
menduduki Kerajaan Cooch Behar di selatan. Pada 1772, Cooch Behar
meminta British East India Company yang membantu mereka dalam mengusir
orang Bhutan, dan kemudian dalam menyerang Bhutan sendiri pada 1774.
Sebuah perjanjian damai ditandatangani di mana Bhutan setuju mundur dari
perbatasannya sebelum 1730. Namun, perdamaian itu renggang, dan
pertempuran perbatasan dengan Inggris berlangsung hingga ratusan tahun
berikutnya. Akhirnya pertempuran itu menimbulkan Perang Duar (1864–
1865), konfrontasi atas mereka yang akan mengendalikan orang Duar dari
Benggala. Setelah Bhutan kalah perang, Perjanjian Sinchula ditandatangani
antara India Britania dan Bhutan. Sebagai bagian pemulihan perang, bangsa
Duar diserahkan kepada Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia dalam
pertukaran sewa Rs. 50,000. Perjanjian itu mengakhiri semua permusuhan
antara India Britania dan Bhutan.
Selama 1870-an, perjuangan kekuatan antara lembah saingan Paro dan
Trongsa menimbulkan perang saudara di Bhutan, akhirnya menimbulkan naik
tahtanya Ugyen Wangchuck, ponlop (gubernur) Tongsa. Dari basis
kekuataanya di Bhutan tengah, Ugyen Wangchuck mengalahkan para musuh
politiknya dan mempersatukan negeri ini menyusul beberapa perang saudara
dan pemberontakan antara 1882–1885.
Pada 1907, tahun penting di negri ini, Ugyen Wangchuck dipilih dengan suara
bulat sebagai raja pusaka negeri ini oleh majelis rahib Buddha, pejabat
pemerintahan, dan kepala keluarga penting yang menonjol. Pemerintah
Britania menyetujui dengan cepat monarki baru ini, dan pada 1910 Bhutan
menandatangani perjanjian yang membuat Britania Raya ‘memandu’ urusan
luar negeri Bhutan.
Setelah India mendapatkan kemerdekaan dari Britania Raya pada 15 Agustus
1947, Bhutan menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan
India. SetelahSetelah Britania meninggalkan kawasan ini, sebuah perjanjian
yang mirip dengan yang pada tahun 1910 diandatangani pada 8 Agustus 1949
dengan India yang baru merdeka.

C. Maladewa/Maldives
Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol
(suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia.
Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah
barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol
administratif dan 1 kota. Maladewa merupakan negara dengan populasi dan
luas wilayah terkecil di kawasan Asia.[4] Tinggi rata-rata permukaan tanah di
Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya
negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia.
Pada 1558 Portugis mendirikan garnisun kecil dengan Viador ( Viyazoru ),
atau pengawas sebuah pabrik (pos perdagangan) di Maladewa, yang mereka
kelola dari koloni utama mereka di Goa . Mereka mencoba memaksakan
agama Kristen pada penduduk setempat. Maka, lima belas tahun kemudian,
seorang pemimpin lokal bernama Muhammad Thakurufaanu Al-Azam dan dua
saudara lelakinya mengorganisir pemberontakan rakyat dan mengusir Portugis
dari Maladewa. Acara ini sekarang diperingati sebagai Hari Nasional, dan
sebuah museum kecil dan pusat peringatan menghormati pahlawan di pulau
asalnya Utheemu di North Thiladhummathi Atoll.

Pada pertengahan abad ke-17, Belanda, yang telah menggantikan Portugis


sebagai kekuatan dominan di Ceylon , mendirikan hegemoni atas urusan-
urusan Maladewa tanpa melibatkan diri secara langsung dalam masalah-
masalah lokal, yang diperintah menurut adat-istiadat Islam yang telah berusia
berabad-abad.
Inggris mengusir Belanda dari Ceylon pada 1796 dan memasukkan Maladewa
sebagai negara yang dilindungi . Inggris terjerat dengan Maladewa sebagai
akibat dari gangguan domestik yang menargetkan komunitas pemukim
pedagang Bora yang merupakan warga negara Inggris pada tahun 1860-an.
Persaingan antara dua keluarga dominan, klan Athireege dan klan Kakaage
diselesaikan dengan mantan memenangkan bantuan pemerintah Inggris di
Ceylon. Status Maladewa sebagai protektorat Inggris secara resmi dicatat
dalam perjanjian 1887. Pada 16 Desember 1887, Sultan Maladewa
menandatangani kontrak dengan Gubernur Inggris Ceylon yang mengubah
Maladewa menjadi negara yang dilindungi Inggris , sehingga menyerahkan
kedaulatan pulau-pulau dalam hal kebijakan luar negeri , tetapi tetap
mempertahankan pemerintahan sendiri secara internal. Pemerintah Inggris
menjanjikan perlindungan militer dan non-campur tangan dalam administrasi
lokal, yang terus diatur oleh institusi tradisional Muslim , dengan imbalan
upeti tahunan. Status pulau-pulau itu mirip dengan protektorat Inggris lainnya
di wilayah Samudra Hindia, termasuk Zanzibar dan Negara-negara Trucial .

Selama era Inggris, yang berlangsung hingga 1965, Maladewa terus diperintah
di bawah suksesi para sultan . Itu adalah periode di mana otoritas dan
kekuasaan Sultan semakin dan dengan tegas diambil alih oleh Ketua Menteri,
sangat disesalkan oleh Gubernur Jenderal Inggris yang terus berurusan dengan
Sultan yang tidak efektif. Akibatnya, Inggris mendorong pengembangan
monarki konstitusional , dan Konstitusi pertama diproklamasikan pada tahun
1932. Namun, pengaturan baru itu tidak menguntungkan Sultan yang sudah
tua maupun Kepala Menteri yang cerdik, melainkan tanaman muda kaum
reformis berpendidikan Inggris. Akibatnya, massa yang marah dihasut
menentang Konstitusi, yang secara publik dihancurkan.

Maladewa hanya sedikit tersentuh oleh Perang Dunia Kedua . Penjelajah bantu
Italia Ramb I ditenggelamkan dari Addu Atoll pada tahun 1941.

Setelah kematian Sultan Majeed Didi dan putranya, anggota parlemen memilih
Muhammad Amin Didi sebagai orang berikutnya yang akan menggantikan
sultan. Namun Didi menolak untuk naik takhta. Jadi, referendum diadakan dan
Maladewa menjadi republik, dengan Amin Didi sebagai Presiden terpilih
pertama , telah menghapus kesultanan 812 tahun. Saat menjabat sebagai
perdana menteri selama tahun 1940-an, Didi telah menasionalisasi industri
ekspor ikan. Sebagai presiden ia dikenang sebagai pembaru sistem pendidikan
dan penganjur hak-hak perempuan . Namun, ketika dia berada di Ceylon untuk
perawatan medis, sebuah revolusi dibawa oleh rakyat Malé , dipimpin oleh
wakilnya Velaanaagey Ibraahim Didi. Ketika Amin Did kembali, dia dikurung
di Pulau Dhoonidhoo. Dia melarikan diri ke Malé dan mencoba untuk
mengambil kendali Bandeyrige , tetapi dipukuli oleh gerombolan yang marah
dan meninggal segera setelah itu. [32]

Setelah jatuhnya Presiden Mohamed Amin Didi , referendum diadakan dan


98% orang memilih mendukung pemulihan monarki, [ rujukan? ] [33]
sehingga negara itu kembali dinyatakan sebagai Kesultanan. Majilis Rakyat
baru terpilih, karena yang pertama telah dibubarkan setelah revolusi berakhir.
Para anggota majelis khusus memutuskan untuk melakukan pemungutan suara
rahasia untuk memilih seorang sultan, dan Pangeran Mohammed Fareed Didi
terpilih sebagai Sultan ke-84 pada tahun 1954. Perdana menteri pertamanya
adalah Ehgamugey Ibraahim Ali Didi (kemudian Ibraahim Faamuladheyri
Kilegefaan). Pada 11 Desember 1957, perdana menteri dipaksa untuk
mengundurkan diri dan Velaanagey Ibrahim Nasir terpilih sebagai perdana
menteri baru pada hari berikutnya..

D. Pakistan
Nasionalisme Pakistan berawal ketika terjadinya pertentangan antara Hindu
dan Islam. Pertentangan ini terjadi karena umat Islam merasa bahwa mereka
diabaikan oleh Kongres Nasional India Bersatu tahun 1885 yang di dominasi
oleh orang-orang Hindu. Setelah perang dunia I, pihak Islam mulai melakukan
gerakan dengan membangun konsolidasi internal dalam rangka menuntut
kemerdekaan dan melepaskan diri dari India.8
Rencana pembentukan negara Islam merdeka yang lepas dari India, mendapat
kecaman keras dari Jami’at al-Ulama (Perkumpulan Ulama-ulama India).
Menurut mereka bahwa pembentukan negara Pakistan yang terpisah dari India
tidak akan menyelesaikan masalah. Alasan tersebut didasarkan pada fakta
bahwa di India terdapat banyak kaum muslimin yang telah lama hidup
berdampingan dengan baik. Kaum agama tersebut melakukan persekutuan
dengan para tuan tanah. Di bawah pemerintahan Inggeris mereka dikukuhkan
atas hak kepemilikan tanah mereka, melindungi dari persaingan kepentingan
financial dengan pihak Hindu, bahkan beberapa tanah tambahan diberikan
kepada mereka. Pada tahun 1945 Liga Muslim mendesak para pemuka agama
bahwa apapun kepentingan lokal mereka, sebuah negara muslim yang
dijalankan oleh muslim untuk mempertahankan prinsip-prinsip pola kehidupan
muslim, mutlak diperlukan.
Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi umat Islam bermula dari
Sayyid Ahmad Khan ketika beliau mencetuskan gagasan komunalisme
(kelompok umat Islam yang berdiri sendiri). Gagasan ini dikembangkan
sebagai rumusan Pakistan dalam pengertian sebuah negara tersendiri bagi
umat Islam, pertama kali dicetuskan oleh Muhammad Iqbal, ia mengatakan
bahwa India pada hakekatnya tersusun dari dua bangsa yang besar yaitu
bangsa Islam dan bangsa Hindu. Umat Islam India harus menuju pada
pembentukan negara tersendiri terpisah dari negara Hindu di India. Tujuan
pembentukan negara tersendiri ini ditegaskan dalam rapat tahunan Liga
Muslim tahun 1930 yakni” saya ingin melihat Punjab, daerah perbatasan utara,
Sindhi dan Balukhistan, bergabung menjadi satu negara” Disinilah ide
pembentukan negara tersendiri diumumkan secara resmi. Kemudian menjadi
tujuan perjuangan nasional umat Islam India. OlehOleh karena itu wajar kalau
Iqbal di pandang sebagai Bapak Pakistan, tugas Ali Jinnah adalah
mewujudkan cita-cita menjadi negara Islam Pakistan yang berdaulat.

Perjuangan Muhammad Ali Jinnah mewujudkan cita-cita tersebut di atas


diawali dengan perjuangannya bersama dengan Liga Muslim untuk
bekerjasama dengan partai Kongres Nasional dan para pemimpinnya. Tetapi
lama kelamaan ia melihat bahwa sangat sulit untuk menciptakan nasionalitas
antara orang Hindu dan orang muslim, karena dia melihat realita yang
berkembang dalam masyarakat India. Pada tahun 1913 M. Muhammad Ali
Jinnah masuk Liga Muslim India, dan tahun itu juga terpilih menjadi Presiden
Liga Muslim. Pada saat Ghandi mengeluarkan konsep nasionalisme India yang
di dalamnya bergabung umat Islam dengan Hindu menjadi satu bangsa, Ali
Jinnah mengundurkan diri dari Liga Muslim dan menetap di London sebagai
pengacara. Setelah Liga Muslim membutuhkan pemimpin yang lebih aktif,
beliau diminta untuk pulang oleh teman-temannya, kemudian beliau dipilih
kembali untuk memimpin Liga Muslim. Berkat kepemimpinannya Liga
Muslim menjadi gerakan yang lebih kuat.11

3. Dampak Nasionalisme Asia Selatan Terhadap Aspek Sosial Politik Ekonomi dengan
Negara lain

Anda mungkin juga menyukai