Anda di halaman 1dari 4

Pergerakan Nasionalisme di India

A. Pemberontakan Sepoy
Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke
tangan Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan
kebencian rakyat India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit
India yang masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu
pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy.

Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut.


1) Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul
terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
2) East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1
November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
3) Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara
tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak
mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan
yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan
perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National
Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India.
B. Timbulnya Nasionalisme India
Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum,
namun menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab
timbulnya nasionalisme India adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan
Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak
sendiri.
2) Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan
orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
3) Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi
keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan
India asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal
kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4) Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat
Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan
nasionalisme.
5) Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan
bangsa India untuk memperoleh status yang sama.

C. Macam-Macam Gerakan Nasional India


Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di
dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya
gerakan kebangsaanuntuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk
pembaharuan manusianya.
1. Brahma Samad
Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat
Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan
yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus
sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad
melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan
ini ialah Ram Mohan Roy.
2. Rama Krisna
Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada
ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.
3. Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta
bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath
Tagore.
4. Kongres (All Indian National Congres) 1885.
Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk
para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk
mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris.
Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home
(seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan
rakyat India.

Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam


perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh
golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan
"India untuk Hindu" (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang
aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam Kongres
memisahkan diri.Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat dua aliran,
yakni:
a) Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya
menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya
W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.
b) Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj)
dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.
c) Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari
Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League)
dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.
d) Ajaran Mahadma Gandhi, Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak
Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama
kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau
menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut:
1. Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
2. Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes
terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk
memperingati kejadian yang menyedihkan.
3. Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama
dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas
kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.
4. Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan
agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil
usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap
barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-
barang buatan sendiri. Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan
perekonomian bangsa India. Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor
Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan pada swadesi maka gambar
“roda pemintal” tertera pada bendera kebangsaan India yang mulai
berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.

Anda mungkin juga menyukai