Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat di

segala bidang kegiatan, begitu pula dalam kegiatan pendidikan. Globalisasi ini

sangat mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia

sehingga diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan pendidikan bagi warga

negaranya tidak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan dan menyediakan

fasilitas pendukungnya termasuk memberlakukannya Undang-Undang No. 14

tahun 2005 tentang guru dan dosen. Seperti yang disampaikan dalam

penjelasan umum atas Undang-Undang No. 14 tahun 2005, Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 menyatakan

bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk

mewujudkan tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat

menentukan.

Selanjutnya, Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 mengamanatkan bahwa (1) Setiap warga Negara berhak mendapat

pendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya; (3) Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang; (4) Negara

memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 % (dua puluh

persen) dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggeraan

pendidikan nasional; dan (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan menjunjung tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Salah satu amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 tersebut kemudian diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memiliki visi

terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa

untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi

manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan

zaman yang selalu berubah.

Sumber daya manusia unggul merupakan persyaratan utama bagi

terwujudnya bangsa dan negara yang maju. Berapapun besar sumber daya alam

(SDA), modal sarana prasaran yang tersedia, pada akhirnya di tangan SDM

yang handal sajalah target pembangunan bangsa dan negara dapat dicapai.

Dalam perspektif berpikir seperti ini, suatu bangsa tak dapat mencapai kemajuan

tanpa adanya suatu sistem pendidikan yang baik.


Pendidikan adalah modal dasar untuk menciptakan SDM yang unggul.

Dunia pendidikan yang utama adalah sekolah. Sekolah merupakan salah satu

lembaga alternatif pelayanan pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga

tentunya memiliki visi, misi, tujuan dan fungsi. Untuk mengemban misi,

mewujudkan visi, mencapai tujuan, dan menjalankan fungsinya sekolah

memerlukan tenaga profesional, tata kerja organisasi dan sumber-sumber yang

mendukung baik finansial maupun non finansial.

Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen yang

berkaitan satu sama lain serta berkontribusi pada pencapaian tujuan.

Komponen-komponen tersebut adalah siswa, kurikulum, bahan ajar, guru, kepala

sekolah, tenaga kependidikan lainnya, lingkungan, sarana, fasilitas, proses

pembelajaran dan hasil atau output. Semua komponen tersebut harus

berkembang sesuai tuntutan zaman dan perubahan lingkungan yang terjadi di

sekitarnya. Untuk berkembang tentunya harus ada proses perubahan.

Pengembangan ini hendaknya bertolak dari hal-hal yang menyebabkan

organisasi tersebut tidak dapat berfungsi dengan sebaik yang diharapkan (Gupta

& Shingi, 2001). Dalam konsepsi pengembangan kelembagaan tercermin

adanya upaya untuk memperkenalkan perubahan cara mengorganisasikan suatu

lembaga, struktur, proses dan sistem lembaga yang bersangkutan sehingga

lebih dapat memenuhi misinya. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada

lembaga sekolah harus meliputi seluruh komponen yang ada di dalamnya.

Perubahan tersebut terjadi dalam struktur, proses, ketenagaan dan sistem

suatu lembaga serta proses perubahan itu sendiri, menyangkut bagaimana


sekolah sebagai lembaga diorganisasikan sehingga mampu mengemban

misinya dengan baik. Dalam proses perubahan tersebut individu organisasi dan

lembaga meningkatkan kemampuan dan performancenya sehubungan dengan

tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Perubahan tidak akan berjalan

tanpa dukungan dari sumber daya manusia yang merupakan asset yang dapat

memberikan kontrbusi lebih dalam pencapaian tujuan organisasi.

Guru merupakan salah satu SDM yang berada di sekolah. Kinerja guru di

sekolah mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan sekolah. Masalah

kinerja menjadi sorotan berbagai pihak, kinerja pemerintah akan dirasakan oleh

masyarakat dan kinerja guru akan dirasakan oleh siswa atau orang tua siswa.

Berbagai usaha dilakukan untuk mencapai kinerja yang baik. Perhatian

pemerintah terhadap pendidikan sudah disosialisasikan, anggaran pendidikan

yang diamanatkan Undang-Undang 20 % sudah mulai dilaksanakan. Maka

kinerja guru tentunya akan menjadi perhatian semua pihak. Guru harus benar-

benar kompeten dibidangnya dan guru juga harus mampu mengabdi secara

optimal. Kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal

maupun eksternal.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bandung Barat terdiri

dari 60 sekolah negeri dan 76 sekolah swasta. Salah satu indikator suatu

sekolah dianggap sudah berhasil adalah dengan perolehan nilai Ujian Nasional

yang tinggi dan tingkat kelulusan yang maksimal. Sekolah yang perolehan nilai

ujian nasionalnya paling tinggi dan tingkat kelulusannya setiap tahun selalu 100

% dianggap sudah berhasil dan akan mendapat kepercayaan masyarakat.


Padahal belum tentu keberhasilan siswa merupakan hasil kinerja guru. Seperti di

SMPN 1 Cisarua yang terletak di Jalan Kolonel Masturi 312 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat, berikut dapat kita lihat hasil rata-rata nilai Ujian Nasional (UN)

dan prosentasi kelulusan dalam empat tahun terakhir.

Tabel I.I. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional dan Kelulusan

No Mata Pelajaran 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010


1 B. Indonesia 7,46 6,90 6,25 7,43
2 B Inggris 6,46 6,41 6,39 7,27
3 Matematika 6,07 6,31 6,20 7,46
4 IPA - 7,07 6,13 6,95
Rata-rata 6,66 6,67 6,24 7,28
% Lulusan 100% 100% 99% 100%
Sumber : Dokumen SMPN 1 Cisarua

Pada tabel rata-rata nilai UN dan kelulusan di atas terlihat peningkatan

prestasi siswa belum optimal walaupun pada rata-rata nilai UN terakhir ada

sedikit peningkatan. Apakah keberhasilan siswa merupakan prestasi kinerja

guru? Tentunya perlu ada penelitian untuk membuktikan asumsi tersebut.

Keberhasilan prestasi sekolah ditentukan oleh berbagai faktor,

diantaranya kepemimpinan kepala sekolah. AlanTucker dalam Syafarudin (2002

: 49) mengemukakan bahwa : kepemimpinan sebagai kemampuan

mempengaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar bekerja

secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau sasaran dalam situasi

tertentu. Tabrani Rusyan (2000) mengungkapkan bahwa :

kepemimpinan kepala sekolah memberikan motivasi kerja bagi peningkatan

produktivitas kerja guru dan hasil belajar siswa. Menurut Mulyasa (2009 : 98)
Kepala sekolah sedikitnya mempunyai peran dan fungsi sebagai Edukator,

Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM).

Kepala sekolah sebagai pimpinan harus mampu memberikan petunjuk

dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo (2002 : 10)

mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter

yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan

pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai pimpinan

dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan

misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan

berkomunikasi.

Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-

sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil resiko

dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.

Implementasi kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah terwujud

dalam pelaksanaan tugas-tugasnya antara lain menyusun perencanaan,

mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan

kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan,

menentukan kebijaksanaan, mengadakan rapat, mengambil keputusan,

mengatur pembelajaran dan mengadakan hubungan masyarakat. Selain itu

tugas menyelenggarakan administrasi antara lain menyusun perencaan,


pengorganisasian, pengarahan keuangan, penyusunan kurikulum, penanganan

kesiswaan, sarana prasarana, kepegawaian, dan lain-lain.

Melihat tugas kepala sekolah yang begitu banyak, maka seorang kepala

sekolah dituntut memiliki kemampuan manajerial. Jika tidak, maka tidak akan

dapat mengelola sekolah dan suasana sekolah menjadi tidak kondusif.

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru menurut

Uben dan Hughes berupa penciptaan iklim sekolah yang dapat memacu atau

menghambat efektifitas kerja guru. Sebagai pemimpin suatu instansi pendidikan,

kepala sekolah harus menjadi motor penggerak bagi berjalannya proses

pendidikan.

Kepala sekolah selalu berupaya mencurahkan kemampuannya dalam

menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan. Kemampuan yang harus dimiliki

seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah adalah memiliki kepribadian

yang menjadi teladan bagi bawahannya, kemampuan memotivasi, pengambilan

keputusan, komunikasi dan pendelegasian wewenang.

Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua dipandang sudah

dilaksanakan dengan baik. Dugaan tersebut didukung oleh data jadwal

pembinaan/pengarahan dan supervisi yang dilaksanakan secara intensif seperti

yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2 Kegiatan Pembinaan dan Supervisi Kepala Sekolah

No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

1. Rapat dinas pembinaan Guru Setiap bulan


dan tenaga kependidikan sekali
2. Rapat evaluasi program dan Setiap bulan
kegiatan KBM sekali
3. Rapat tim pengembang SSN Setiap Lihat situasi kondisi
triwulan
4. Pemerikasaan administrasi Setiap awal
guru semester
5. Supervisi kelas Setiap Sudah terjadwal
semester untuk setiap guru
6. Pembinaan siswa melalui Setiap senin
upacara awal bulan
Sumber : Dokumen SMPN 1 Cisarua

Jika dilihat dari tabel jadwal pembinaan dan pengawasan di atas,

kemajuan kinerja guru seharusnya meningkat lebih baik. Untuk mengetahui hal

tersebut tentunya memerlukan penelitian yang lebih mendalam.

Faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja guru adalah motivasi kerja.

Seorang guru dapat bekerja secara professional jika pada dirinya terdapat

motivasi yang tinggi. Pegawai/guru yang memiliki motivasi yang tinggi biasanya

akan melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan energik, karena ada

motif-motif atau tujuan tertentu yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif

itulah sebagai faktor pendorong yang memberi kekuatan kepadanya, sehingga ia

mau dan rela bekerja keras. Hal itu dibuktikan berdasarkan hasil penelitian

McCleland (1961), Edward Murray (1957), Miller dan Gordon W (1967) yang

dikutip Mangkunegara (2005), menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif

antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kinerja/prestasi kerja. Artinya

pimpinan, manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi

akan mencapai kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya

rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah.

Berkaitan dengan pencapaian prestasi kerja guru SMPN 1 Cisarua,

berikut dapat kita lihat tabel prestasi guru dalam empat tahun terakhir:
Tabel 1.3 Prestasi Guru dalam Perlombaan

Perolehan Kejuaraan
1 s/d 3 dlm 3 th terakhir
No Jenis Lomba Tingkat Jumlah Guru
1. Lomba PTK Nasional -
Provinsi -
Kota/Kab -
2. Lomba karya tulis inovasi Nasional -
Pembelajaran Provinsi -
Kota/Kab -
3. Lomba guru berprestasi Nasional -
Provinsi -
Kota/Kab -
4 Lomba keberhasilan guru Nasional -

dalam mengajar Provinsi -


Kota/Kab -
5 Lomba lainnya Nasional -
Provinsi -
Kota/Kab -
Sumber : Dokumen SMPN 1 Cisarua.

Terlihat dari tabel di atas bahwa masih belum ada hasil prestasi kerja guru

SMPN 1 Cisarua dalam satu lombapun. Hal ini diduga salah satu faktornya

adalah rendahnya motivasi guru baik dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya maupun motivasi berprestasi.

Pada sisi lain faktor disiplin dapat pula meningkatkan kinerja guru.

Simamora (2006 : 610) menyatakan bahwa :

Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan


karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk
pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan
tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu organisasi.

Keith Davis (2003 : 129) menyatakan disiplin kerja sebagai pelaksanaan

manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman dipandang erat


keterkaitannya dengan kinerja. Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat

Malthis dan Jackson bahwa disiplin kerja berkaitan erat dengan perilaku

karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja. Kepemimpinan kepala sekolah

adalah motivator bagi kepatuhan diri pada disiplin kerja para guru. Walaupun

disiplin ini hanya merupakan salah satu bagian dari ciri kinerja guru dan

berkaitan dengan prosentasi kehadiran, ketidakpatuhan pada aturan,

menurunnya produktivitas kerja dan apatis, tetapi ternyata hal ini membawa

dampak yang sangat besar terutama pada sistem pendidikan kita yang masih

memerlukan keberadaan guru secara dominan dalam proses pembelajaran.

Pada tahap inilah kepemimpinan kepala sekolah dituntut untuk mampu

memimpin atau mengelola sekolah, juga dituntut untuk mampu menciptakan

suasana yang kondusif di lingkungan kerja (climate-maker) sehingga dapat

mencegah timbulnya desintegrasi dan mampu memberikan dorongan agar

semua komponen yang ada di sekolah bersatu mencapai tujuan yang ingin

dicapai.

Dalam kasus pada SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat yang

sedang berusaha mencapai status Sekolah Standar Nasional (SSN) masih

banyak hal yang harus ditingkatkan, baik dari kinerja guru, kedisiplinan, motivasi

kerja, sampai gaya kepemimpinan kepala sekolah. Fakta menunjukkan tingkat

kedisiplinan guru di SMPN 1 Cisarua masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari

absensi (kehadiran/ketidakhadiran) dari guru. Tabel berikut ini data

ketidakhadiran guru SMPN 1Cisarua dalam kurun waktu semester terakhir.

Tabel 1.4 Prosentasi Ketidakhadiran Guru


No Ket Bulan Rata-
Juli Agust Sept Okt Nop Des rata
1 Hari kerja 18 22 12 26 26 4
Efektif
2 Jumlah guru 4,6% 5,21% 4,1% 7,89% 7,92% 5,57% 5,88%
tidak hadir
Sumber : Sie Kurikulum SMPN 1 Cisarua.

Jika kita memperhatikan tabel di atas, ketidakhadiran dalam setiap

bulannya hanya di bawah 10 % sekilas tampaknya bukan masalah besar. Tetapi

sesungguhnya dalam sistem pendidikan kita saat ini, hal itu dapat membawa

pengaruh buruk, siswa jadi terlantar karena gurunya absen. Apalagi kalau

ditambah dengan prilaku guru yang hadir di sekolah karena malas atau kurang

tanggung jawab kadang tidak hadir di kelas. Proses pembelajaran jadi terhambat

sehingga para siswa tidak mendapat ilmu secara optimal.

Pada tahap inilah peran kepemimpinan kepala sekolah diperlukan. Kepala

sekolah harus bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi, agar semua

komponen yang ada dalam sekolah memberikan pelayanan yang optimal kepada

para siswa.

Sehubungan dengan uraian di atas maka masalah faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru perlu dibuktikan dengan mengadakan penelitian.

Oleh karena itu, penulis membuat judul penelitian Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat .

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru perlu

ditingkatkan.

2. Motivasi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar belum optimal.

3. Motivasi guru untuk berprestasi masih rendah.

4. Komunikasi personal belum terjalin dengan baik.

5. Disiplin kerja guru masih rendah.

6. Kinerja guru masih belum optimal.

7. Program diklat untuk pengembangan kompetensi guru frekuensinya masih

kurang.

8. Budaya kerja belum tercipta dengan baik.

9. Konflik organisasi belum teratasi dengan baik.

10. Reward dan punishment belum berjalan efektif.

11. Kompetensi guru belum dikuasai menyeluruh.

12. Kesadaran diri akan tugas masih lemah.

13. Komitmen pencapaian kinerja guru di SMPN 1 Cisarua masih rendah.

14. Tingkat kepuasan kerja guru masih rendah.

15. Sarana prasarana yang tersedia di sekolah belum dimanfaatkan secara

maksimal.

1.3 Pembatasan Masalah

Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan sangatlah

kompleks. Salah satunya adalah masalah manajemen sumber daya manusia.


Permasalahan-permasalahan perlu mendapat tanggapan dan solusi. Dalam tesis

ini penulis hanya membatasi masalah pada skup kecil yaitu mengenai kinerja

guru yang ada di SMP tepatnya di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung

Barat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru di SMP diantaranya

kompetensi, kompensasi, kepuasan kerja, lingkungan kerja, budaya kerja,

kepemimpinan, disiplin dan motivasi kerja. Namun dalam penelitian ini penulis

membatasi masalah kinerja guru SMP yang dipengaruhi oleh kepemimpinan,

motivasi dan disiplin kerja.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Bagaimana gambaran motivasi kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

3. Bagaimana gambaran disiplin kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

4. Bagaimana gambaran kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Barat.

5. Berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

6. Berapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.


7. Berapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri

1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

8. Berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan

disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat.

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan data, mengolah dan

menginterpretasikan untuk dijadikan sebagai karya tulis berupa tesis, sebagai

syarat memperoleh gelar Megister Manajemen (MM) di STIE Pasundan

Bandung.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Mengetahui gambaran motivasi kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

3. Mengetahui gambaran disiplin kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

4. Mengetahui gambaran kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat.

5. Mengetahui berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung

Barat.
6. Mengetahui berapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru

di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

7. Mengetahui berapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

8. Mengetahui berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

1.6 Kegunaan Penelitian

Peneliti berharap hasil penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun

praktis.

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pengembangan

keilmuan untuk peneliti selanjutnya, terutama yang berhubungan

dengan peningkatan kinerja guru di sekolah.

b. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi para guru,

praktisi pendidikan, dan pengambil kebijakan khususnya kebijakan

yang berkenaan dengan upaya meningkatkan kinerja guru di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.


1.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

1.1.1 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kepemimpinan Kepala

Sekolah di SMPN 1 Cisarua

Bagian ini akan menguraikan bagaimana gambaran mengenai

kepemimpinan kepala sekolah di SMPN 1 Cisarua. Gambaran mengenai hal

tersebut dapat dilihat dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.13
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui rapat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 19 95 30.16
Setuju 4 29 116 46.03
Kurang Setuju 3 15 45 23.81
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 256 100.00
Rata-Rata Skor 4,06
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui rapat,

yakni sebanyak 30.16% menyatakan sangat setuju, 46.03% menyatakan setuju,

dan 23.81% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata skor sebesat 4.06

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui rapat,

berada pada kategori baik.


Tabel 4.14
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru
melalui pembinaan perorangan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 24 96 38.10
Kurang Setuju 3 16 48 25.40
Tidak Setuju 2 9 18 14.29
Sangat Tidak Setuju 1 8 8 12.70
Jumlah 63 200 100.00
Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui

pembinaan perorangan, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju,

38.10% menyatakan setuju, 25.40% menyatakan kurang setuju, 14.29%

menyatakan tidak setuju, 12.70% sangat tidak setuju, dengan rata-rata dengan

rata-rata skor sebesat 3,17

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui

pembinaan perorangan, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.15
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada siswa
melalui upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 17 85 26.98
Setuju 4 30 120 47.62
Kurang Setuju 3 13 39 20.63
Tidak Setuju 2 3 6 4.76
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 250 100.00
Rata-Rata Skor 3.97

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada siswa melalui

upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin, yakni sebanyak 26.98%

menyatakan sangat setuju, 47.62% menyatakan setuju, dan 20.63% menyatakan

kurang setuju, dengan rata-rata 3.97 .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada siswa melalui

upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin, berada pada kategori

baik.

Tabel 4.16
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah membuat perencanaan visi dan misi secara matang
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 12 60 19.05
Setuju 4 34 136 53.97
Kurang Setuju 3 17 51 26.98
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 247 100.00
Rata-Rata Skor 3.92

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah membuat perencanaan visi dan misi secara matang,

yakni sebanyak 19.05% menyatakan sangat setuju, 53.97% menyatakan setuju,

dan 26.98% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 3.92.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah membuat perencanaan visi dan misi secara matang,

berada pada kategori baik.

Tabel 4.17
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah memberdayakan guru sebagai tim kerja
dalam pelaksanaan program kegiatan
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 14 70 22.22
Setuju 4 26 104 41.27
Kurang Setuju 3 17 51 26.98
Tidak Setuju 2 6 12 9.52
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 237 100.00
Rata-Rata Skor 3.76

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberdayakan guru sebagai tim kerja dalam

pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat

setuju, 41.27% menyatakan setuju, 26.98% menyatakan kurang setuju, dan

9.52% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata sebesar 3.76.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah memberdayakan guru sebagai tim kerja dalam

pelaksanaan program kegiatan, berada pada kategori baik.

Tabel 4.18
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 20 100 31.75
Setuju 4 26 104 41.27
Kurang Setuju 3 17 51 26.98
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 255 100.00
Rata-Rata Skor 4.05

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah senantiasa melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak 31.75% menyatakan sangat

setuju, 41.27% menyatakan setuju, 26.98% menyatakan kurang setuju, dengan

rata-rata 4.05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah senantiasa melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan program kegiatan, berada pada kategori baik

Tabel 4.19
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan evaluasi setelah pelaksanaan
program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 17 85 26.98
Setuju 4 26 104 41.27
Kurang Setuju 3 20 60 31.75
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 249 100.00
Rata-Rata Skor 3.95

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melakukan evalusi setelah pelaksanaan program

kegiatan, yakni sebanyak 26.98% menyatakan sangat setuju, 41.27%

menyatakan setuju, 31.75% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 3.95.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan evaluasi setelah pelaksanaan program

kegiatan, berada pada kategori baik.

Tabel 4.20
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan solusi perbaikan untuk
program berikutnya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 24 120 38.10
Setuju 4 22 88 34.92
Kurang Setuju 3 17 51 26.98
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 259 100.00
Rata-Rata Skor 4.11
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melakukan solusi perbaikan untuk program

berikutnya, yakni sebanyak % menyatakan sangat setuju, % menyatakan setuju,


% menyatakan kurang setuju, % menyatakan tidak setuju, % sangat tidak setuju,

dengan rata-rata .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan solusi perbaikan untuk program berikutnya,

berada pada kategori baik.

Tabel 4.21
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan pengadministrasian
pelaksanaan program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 18 90 28.57
Setuju 4 28 112 44.44
Kurang Setuju 3 17 51 26.98
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 253 100.00
Rata-Rata Skor 4.02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melakukan pengadministrasian pelaksanaan program

kegiatan, yakni sebanyak 28.57% menyatakan sangat setuju, 44.44%

menyatakan setuju, 26.98% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 4.02.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pengadministrasian pelaksanaan program

kegiatan, berada pada kategori baik

Tabel 4.22
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melakukan pendokumentasian hasil
pelaksanaan program kegiatan
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 18 90 28.57
Setuju 4 27 108 42.86
Kurang Setuju 3 18 54 28.57
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 252 100.00
Rata-Rata Skor 4.00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melakukan pendokumentasian hasil pelaksanaan

program kegiatan, yakni sebanyak 28.57% menyatakan sangat setuju, 42.86%

menyatakan setuju, 28.57% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 4.00.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pendokumentasian hasil pelaksanaan

program kegiatan, berada pada kategori baik.

Tabel 4.23
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah membuat program supervise

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 16 80 25.40
Setuju 4 32 128 50.79
Kurang Setuju 3 15 45 23.81
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 253 100.00
Rata-Rata Skor 4.02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah membuat program supervisi, yakni sebanyak 25.40%


menyatakan sangat setuju, 50.79% menyatakan setuju, 23.81% menyatakan

kurang setuju, % sangat tidak setuju, dengan rata-rata 4.02.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah membuat program supervisi, berada pada kategori

baik.

Tabel 4.24
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada guru
yang mengajar di kelas

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 14 70 22.22
Setuju 4 32 128 50.79
Kurang Setuju 3 17 51 26.98
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 249 100.00
Rata-Rata Skor 3.95

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada guru yang mengajar

di kelas, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat setuju, 50.79%

menyatakan setuju, 26.98% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 3.95.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada guru yang mengajar

di kelas, berada pada kategori baik.

Tabel 4.25
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah dapat memberi contoh keteladanan
kepada guru
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 22 110 34.92
Setuju 4 25 100 39.68
Kurang Setuju 3 16 48 25.40
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 258 100.00
Rata-Rata Skor 4.10

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah dapat memberi contoh keteladanan kepada guru,

yakni sebanyak 34.92% menyatakan sangat setuju, 39.68% menyatakan setuju,

25.40% menyatakan kurang setuju,, dengan rata-rata 4.10.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah dapat memberi contoh keteladanan kepada guru,

berada pada kategori baik

Tabel 4.26
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 20 100 31.75
Setuju 4 23 92 36.51
Kurang Setuju 3 20 60 31.75
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 252 100.00
Rata-Rata Skor 4.00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat, yakni


sebanyak 31.75% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan setuju,

31.75% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 4.00.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat, berada

pada kategori baik

Tabel 4.27
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah memberikan gagasan-gagasan baru
dalam proses pembelajaran

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 19 95 30.16
Setuju 4 26 104 41.27
Kurang Setuju 3 18 54 28.57
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 253 100.00
Rata-Rata Skor 4.02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan gagasan-gagasan baru dalam proses

pembelajaran, yakni sebanyak 30.16% menyatakan sangat setuju, 41.27%

menyatakan setuju, 28.57% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 4.02.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan gagasan-gagasan baru dalam proses

pembelajaran, berada pada kategori bai

Tabel 4.28
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru
yang berprestasi
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 14 70 22.22
Setuju 4 28 112 44.44
Kurang Setuju 3 21 63 33.33
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 245 100.00
Rata-Rata Skor 3.89

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang

berprestasi, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat setuju, 44.44%

menyatakan setuju, 33.33% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 3.89.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang

berprestasi, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.29
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah memberikan sangsi kepada guru
yang melanggar disiplin

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 14 70 22.22
Setuju 4 31 124 49.21
Kurang Setuju 3 18 54 28.57
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 248 100.00
Rata-Rata Skor 3.94
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan sangsi kepada guru yang melanggar


disiplin, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat setuju, 49.21% menyatakan

setuju, 28.57% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 3.94.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan sangsi kepada guru yang melanggar

disiplin, berada pada kategori baik.

Tabel 4.30
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis
dengan guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 18 90 28.57
Setuju 4 29 116 46.03
Kurang Setuju 3 16 48 25.40
Tidak Setuju 2 0 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 254 100.00
Rata-Rata Skor 4.03

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis dengan guru,

yakni sebanyak 28.57% menyatakan sangat setuju, 46.03% menyatakan setuju,

25.40% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 4.03 .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis dengan guru,

berada pada kategori baik


1.1.2 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Kerja di SMPN 1

Cisarua

Bagian ini akan menguraikan bagaimana gambaran mengenai motivasi

kerja guru di SMPN 1 Cisarua. Gambaran mengenai hal tersebut dapat dilihat

dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.31
Pendapat responden mengenai :
Saya diberi kesempatan untuk berprestasi

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 17 68 26.98
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 14 28 22.22
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3.17
Jumlah 63 198 100.00
Rata-Rata Skor 3.14

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya diberi kesempatan untuk berprestasi, yakni sebanyak 7.94%

menyatakan sangat setuju, 26.98% menyatakan setuju, 39.68% menyatakan

kurang setuju, 22.22% menyatakan tidak setuju, 3.17% sangat tidak setuju,

dengan rata-rata 3.14.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya diberi kesempatan untuk berprestasi, berada pada kategori

cukup baik
Tabel 4.32
Pendapat responden mengenai :
Teman sejawat memberi pengakuan terhadap prestasi kerja saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 4 20 6.35
Setuju 4 17 68 26.98
Kurang Setuju 3 30 90 47.62
Tidak Setuju 2 10 20 15.87
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3.17
Jumlah 63 200 100.00
Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : teman sejawat memberi pengakuan terhadap prestasi kerja saya,

yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju, 26.98% menyatakan setuju,

47.62% menyatakan kurang setuju, 15.87% menyatakan tidak setuju, 3.17%

sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.17.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : teman sejawat memberi pengakuan terhadap prestasi kerja saya,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.33
Pendapat responden mengenai :
Saya merasa bangga dengan pekerjaan saya sebagai guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 13 52 20.63
Kurang Setuju 3 38 114 60.32
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 205 100.00
Rata-Rata Skor 3.25
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya merasa bangga dengan pekerjaan saya sebagai guru, yakni

sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 20.63% menyatakan setuju,

60.32% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya merasa bangga dengan pekerjaan saya sebagai guru, berada

pada kategori cukup baik

Tabel 4.34
Pendapat responden mengenai :
Saya berusaha untuk bertanggung jawab atas pekerjaan
saya sebagai guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 14 56 22.22
Kurang Setuju 3 37 111 58.73
Tidak Setuju 2 6 12 9.52
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 209 100.00
Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab atas pekerjaan saya

sebagai guru, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 22.22%

menyatakan setuju, 58.73% menyatakan kurang setuju, 9.52% menyatakan tidak

setuju, dengan rata-rata 3.32.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab atas pekerjaan saya

sebagai guru, berada pada kategori cukup baik

Tabel 4.35
Pendapat responden mengenai :
Saya merasa pekerjaan yang saya jalani sesuai
dengan minat dan bakat saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 17 68 26.98
Kurang Setuju 3 33 99 52.38
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 208 100.00
Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya merasa pekerjaan yang saya jalani sesuai dengan minat dan

bakat saya, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 26.98%

menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.30.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya merasa pekerjaan yang saya jalani sesuai dengan minat dan

bakat saya, berada pada kategori cukup baik

Tabel 4.36
Pendapat responden mengenai :
Saya merasa pekerjaan saya sebagai guru adalah
Pekerjaan yang menantang

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 3 15 4.76
Setuju 4 19 76 30.16
Kurang Setuju 3 32 96 50.79
Tidak Setuju 2 9 18 14.29
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 205 100.00
Rata-Rata Skor 3.25
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya merasa pekerjaan saya sebagai guru adalah pekerjaan yang

menantang, yakni sebanyak 4.76% menyatakan sangat setuju, 30.16%

menyatakan setuju, 50.79% menyatakan kurang setuju, 14.29% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya merasa pekerjaan saya sebagai guru adalah pekerjaan yang

menantang, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.37
Pendapat responden mengenai :
Saya diberi kesempatan untuk meningkatkan karier

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 19 76 30.16
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94
Jumlah 63 202 100.00
Rata-Rata Skor 3.21

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya diberi kesempatan untuk meningkatkan karier, yakni

sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 30.16% menyatakan setuju,


39.68% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, 7.94%

sangat tidak setuju, rata-rata 3.21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya diberi kesempatan untuk meningkatkan karier, berada pada

kategori cukup baik

Tabel 4.38
Pendapat responden mengenai :
Gaji atau honor yang saya terima telah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 9 45 14.29
Setuju 4 17 68 26.98
Kurang Setuju 3 27 81 42.86
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4.76
Jumlah 63 211 100.00
Rata-Rata Skor 3.35

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab, yakni sebanyak 14.29% menyatakan sangat setuju, 26.98%

menyatakan setuju, 42.86% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan

tidak setuju, 4.76% sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.35.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.39
Pendapat responden mengenai :
Gaji atau honor yang saya terima telah memenuhi
kebutuhan saya
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 6 24 9.52
Kurang Setuju 3 40 120 63.49
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94
Jumlah 63 188 100.00
Rata-Rata Skor 2.98
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah memenuhi kebutuhan saya,

yakni sebanyak 7.94 % menyatakan sangat setuju, 9.52% menyatakan

setuju, 63.49% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju,

7.94% sangat tidak setuju, dengan rata-rata 2.98.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah memenuhi kebutuhan saya,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.40
Pendapat responden mengenai :
Sekolah menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 20 80 31.75
Kurang Setuju 3 26 78 41.27
Tidak Setuju 2 6 12 9.52
Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94
Jumlah 63 205 100.00
Rata-Rata Skor 3.25

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : sekolah menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan, yakni


sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 31.75% menyatakan setuju,

41.27% menyatakan kurang setuju, 9.52% menyatakan tidak setuju, 7.94%

sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : sekolah menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.41
Pendapat responden mengenai :
Kebijakan yang diambil manajemen sekolah
membuat saya nyaman dalam bekerja

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 18 72 28.57
Kurang Setuju 3 27 81 42.86
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94
Jumlah 63 202 100.00
Rata-Rata Skor 3.21

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : kebijakan yang diambil manajemen sekolah membuat saya nyaman

dalam bekerja, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 28.57%

menyatakan setuju, 42.86% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan

tidak setuju, 7.94% sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kebijakan yang diambil manajemen sekolah membuat saya nyaman

dalam bekerja, berada pada kategori cukup baik.


Tabel 4.42
Pendapat responden mengenai :
Jika mengalami kesulitan di dalam pekerjaan
saya lebih senang membicarakan dengan pimpinan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 9 45 14.29
Setuju 4 14 56 22.22
Kurang Setuju 3 30 90 47.62
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4.76
Jumlah 63 208 100.00
Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : jika mengalami kesulitan di dalam pekerjaan saya lebih senang

membicarakan dengan pimpinan, yakni sebanyak 14.29% menyatakan sangat

setuju, 22.22% menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju, 11.11%

menyatakan tidak setuju, 4.76% sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.30.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : jika mengalami kesulitan di dalam pekerjaan saya lebih senang

membicarakan dengan pimpinan, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.43
Pendapat responden mengenai :
Saya berhubungan baik dengan pimpinan/kepala sekolah
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 7 35 11.11
Setuju 4 18 72 28.57
Kurang Setuju 3 30 90 47.62
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 213 100.00
Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan pimpinan/kepala sekolah, yakni

sebanyak 11.11% menyatakan sangat setuju, 28.57% menyatakan setuju,

47.62% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan pimpinan/kepala sekolah, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.44
Pendapat responden mengenai :
Saya berhubungan baik dengan teman sejawat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 10 50 15.87
Setuju 4 12 48 19.05
Kurang Setuju 3 33 99 52.38
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 213 100.00
Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan teman sejawat, yakni sebanyak

15.87% menyatakan sangat setuju, 19.05% menyatakan setuju, 52.38%


menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan teman sejawat, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.45
Pendapat responden mengenai :
Saya berhubungan baik dengan siswa

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 9 45 14.29
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 31 93 49.21
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 214 100.00
Rata-Rata Skor 3.40

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan siswa, yakni sebanyak 14.29%

menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju, 49.21% menyatakan

kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, % sangat tidak setuju,

dengan rata-rata 3.40.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden


mengenai : saya berhubungan baik dengan siswa, berada pada kategori baik.

1.1.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja Guru di


SMPN 1 Cisarua

Tabel 4.46
Pendapat responden mengenai :
Saya datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal yang telah dibuat
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 18 72 28.57
Kurang Setuju 3 28 84 44.44
Tidak Setuju 2 11 22 17.46
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 208 100.00
Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal yang telah

dibuat, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 28.57% menyatakan

setuju, 44.44% menyatakan kurang setuju, 17.46% menyatakan tidak setuju,

dengan rata-rata .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal yang telah

dibuat, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.47
Pendapat responden mengenai :
Begitu bel masuk berbunyi saya langsung masuk ruangan kelas sesuai
dengan jam mengajar

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 7 35 11.11
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 16 32 25.40
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 202 100.00
Rata-Rata Skor 3.21
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : begitu bel masuk berbunyi saya langsung masuk ruangan kelas

sesuai dengan jam mengajar, yakni sebanyak 11.11% menyatakan sangat

setuju, 23.81% menyatakan setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 25.40%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : begitu bel masuk berbunyi saya langsung masuk ruangan kelas

sesuai dengan jam mengajar, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.48
Pendapat responden mengenai :
Saya menggunakan jam mengajar seefisien mungkin
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 20 80 31.75
Kurang Setuju 3 20 60 31.75
Tidak Setuju 2 17 34 26.98
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 204 100.00
Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya menggunakan jam mengajar seefisien mungkin, yakni

sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 31.75% menyatakan setuju, 31.75%

menyatakan kurang setuju, 26.98% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.24.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya menggunakan jam mengajar seefisien mungkin, berada pada

kategori cukup baik

Tabel 4.49
Pendapat responden mengenai :
Saya menggunakan jam istirahat seefisien mungkin

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 4 20 6.35
Setuju 4 23 92 36.51
Kurang Setuju 3 26 78 41.27
Tidak Setuju 2 10 20 15.87
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 210 100.00
Rata-Rata Skor 3.33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya menggunakan jam istirahat seefisien mungkin, yakni sebanyak

6.35% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan setuju, 41.27%

menyatakan kurang setuju, 15.87% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.33.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya menggunakan jam istirahat seefisien mungkin, berada pada

kategori cukup baik

Tabel 4.50
Pendapat responden mengenai :
Saya mengikuti upacara bendera setiap senin pagi

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 4 20 6.35
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 30 90 47.62
Tidak Setuju 2 12 24 19.05
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3.17
Jumlah 63 196 100.00
Rata-Rata Skor 3.11

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi, yakni

sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju, 47.62%

menyatakan kurang setuju, 19.05% menyatakan tidak setuju, 3.17% sangat

tidak setuju, dengan rata-rata 3.11.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi, berada pada

kategori cukup baik

Tabel 4.51
Pendapat responden mengenai :
Saya hadir di kelas sesuai jam mengajar yang telah terjadwal

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 4 20 6.35
Setuju 4 23 92 36.51
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 11 22 17.46
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 209 100.00
Rata-Rata Skor 3.32
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya hadir di kelas sesuai jam mengajar yang telah terjadwal, yakni

sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan setuju,

39.68% menyatakan kurang setuju, 17.46% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya hadir di kelas sesuai jam mengajar yang telah terjadwal,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.52
Pendapat responden mengenai :
Saya hadir pada rapat pembinaan/pengarahan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 3 15 4.76
Setuju 4 23 92 36.51
Kurang Setuju 3 22 66 34.92
Tidak Setuju 2 15 30 23.81
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 203 100.00
Rata-Rata Skor 3.22

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya hadir pada rapat pembinaan/pengarahan, yakni sebanyak

4.76% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan setuju, 34.92%

menyatakan kurang setuju, 23.81% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.22.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya hadir pada rapat pembinaan/pengarahan, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.53
Pendapat responden mengenai :
Saya bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 2 10 3.17
Setuju 4 21 84 33.33
Kurang Setuju 3 26 78 41.27
Tidak Setuju 2 14 28 22.22
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 200 100.00
Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya, yakni sebanyak

3.17% menyatakan sangat setuju, 33.33% menyatakan setuju, 41.27%

menyatakan kurang setuju, 22.22% menyatakan tidak setuju, % sangat tidak

setuju, dengan rata-rata 3.17.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.54
Pendapat responden mengenai :
Saya memahami mekanisme kerja yang ditetapkan oleh sekolah

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 2 10 3.17
Setuju 4 19 76 30.16
Kurang Setuju 3 29 87 46.03
Tidak Setuju 2 13 26 20.63
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 199 100.00
Rata-Rata Skor 3.16

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya memahami mekanisme kerja yang ditetapkan oleh sekolah,

yakni sebanyak 3.17% menyatakan sangat setuju, 30.16% menyatakan setuju,

46.03% menyatakan kurang setuju, 20.63% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.16.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya memahami mekanisme kerja yang ditetapkan oleh sekolah,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.55
Pendapat responden mengenai :
Saya bertanggung jawab terhadap semua tugas yang
diberikan kepada saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 2 10 3.17
Setuju 4 18 72 28.57
Kurang Setuju 3 30 90 47.62
Tidak Setuju 2 13 26 20.63
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 198 100.00
Rata-Rata Skor 3.14

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diberikan


kepada saya, yakni sebanyak 3.17% menyatakan sangat setuju, 28.57%

menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju, 20.63% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.14.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diberikan

kepada saya, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.56
Pendapat responden mengenai :
Saya melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah
dengan baik

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 3 15 4.76
Setuju 4 20 80 31.75
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 15 30 23.81
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 200 100.00
Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya senantiasa melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah

dengan baik, yakni sebanyak 4.76% menyatakan sangat setuju, 31.75%

menyatakan setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 23.81% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.17.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya senantiasa melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah

dengan baik, berada pada kategori cukup baik.


Tabel 4.57
Pendapat responden mengenai :
Saya bisa bekerja sama dengan seluruh teman sejawat
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 1 5 1.59
Setuju 4 23 92 36.51
Kurang Setuju 3 19 57 30.16
Tidak Setuju 2 20 40 31.75
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 194 100.00
Rata-Rata Skor 3.08

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya bisa bekerja sama dengan seluruh teman sejawat, yakni

sebanyak 1.59% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan setuju, 30.16%

menyatakan kurang setuju, 31.75% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.08.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya bisa bekerja sama dengan seluruh teman sejawat, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.58
Pendapat responden mengenai :
Saya mentaati peraturan-peraturan sekolah
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 1 5 1.59
Setuju 4 19 76 30.16
Kurang Setuju 3 26 78 41.27
Tidak Setuju 2 17 34 26.98
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 193 100.00
Rata-Rata Skor 3.06
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya mentaati peraturan-peraturan sekolah, yakni sebanyak 1.59%

menyatakan sangat setuju, 30.16% menyatakan setuju, 41.27% menyatakan

kurang setuju, 26.98% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.06.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya mentaati peraturan-peraturan sekolah, berada pada kategori

cukup baik

Tabel 4.59
Pendapat responden mengenai :
Sangsi atas pelanggaran terhadap setiap peraturan telah disosialisasikan
kepada para guru
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 1 5 1.59
Setuju 4 21 84 33.33
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 16 32 25.40
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 196 100.00
Rata-Rata Skor 3.11

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : sangsi atas pelanggaran terhadap setiap peraturan telah

disosialisasikan kepada para guru, yakni sebanyak 1.59% menyatakan sangat

setuju, 33.33% menyatakan setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 25.40%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.11.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : sangsi atas pelanggaran terhadap setiap peraturan telah

disosialisasikan kepada para guru, berada pada kategori cukup baik.


Tabel 4.60
Pendapat responden mengenai :
Pemberian sangsi telah sesuai dengan tingkat pelanggaran

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 1 5 1.59
Setuju 4 23 92 36.51
Kurang Setuju 3 21 63 33.33
Tidak Setuju 2 18 36 28.57
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 196 100.00
Rata-Rata Skor 3.11

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : pemberian sangsi telah sesuai dengan tingkat pelanggaran, yakni

sebanyak 1.59% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan setuju, 33.33%

menyatakan kurang setuju, 28.57% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.11.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : pemberian sangsi telah sesuai dengan tingkat pelanggaran, berada

pada kategori cukup baik.

1.1.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Guru di

SMPN 1 Cisarua
Tabel 4.61
Pendapat responden mengenai :
Sebelum pelajaran dimulai saya mengajak siswa untuk berdoa bersama
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 33 99 52.38
Tidak Setuju 2 10 20 15.87
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 204 100.00
Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : sebelum pelajaran dimulai saya mengajak siswa untuk berdoa

bersama, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 23.81%

menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju, 15.87% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : sebelum pelajaran dimulai saya mengajak siswa untuk berdoa

bersama, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.62
Pendapat responden mengenai :
Saya mengarahkan siswa untuk memiliki sikap jujur
dan terbuka pada orang lain
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 13 52 20.63
Kurang Setuju 3 34 102 53.97
Tidak Setuju 2 10 20 15.87
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 204 100.00
Rata-Rata Skor 3.24
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya mengarahkan siswa untuk memiliki sikap jujur dan terbuka

pada orang lain, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 20.63%

menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang setuju, 15.87% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya mengarahkan siswa untuk memiliki sikap jujur dan terbuka

pada orang lain, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.63
Pendapat responden mengenai :
Dalam proses KBM saya sering menyelipkan pendidikan kedisiplinan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 33 99 52.38
Tidak Setuju 2 10 20 15.87
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 204 100.00
Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : dalam proses KBM saya sering menyelipkan kedisiplinan, yakni

sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju,

52.38% menyatakan kurang setuju, 15.87% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : dalam proses KBM saya sering menyelipkan kedisiplinan, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.64
Pendapat responden mengenai :
Saya menyiapkan perencanaan pembelajaran sebelum saya mengajar
berupa program tahunan/semesteran, silabus, RPP dll.
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 16 64 25.40
Kurang Setuju 3 33 99 52.38
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 209 100.00
Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya menyiapkan perencanaan pembelajaran sebelum saya

mengajar berupa program tahunan/semesteran, silabus, RPP dll, yakni sebanyak

9.52% menyatakan sangat setuju, 25.40% menyatakan setuju, 52.38%

menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, % sangat tidak

setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya menyiapkan perencanaan pembelajaran sebelum saya

mengajar berupa program tahunan/semesteran, silabus, RPP dll, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.65
Pendapat responden mengenai :
Saya mengorganisasi materi agar sesuai dengan silabus
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 9 45 14.29
Setuju 4 13 52 20.63
Kurang Setuju 3 34 102 53.97
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 213 100.00
Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya mengorganisasi materi agar sesuai dengan silabus, yakni


sebanyak 14.29% menyatakan sangat setuju, 20.63% menyatakan setuju,

53.97% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya mengorganisasi materi agar sesuai dengan silabus, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.66
Pendapat responden mengenai :
Pada pelaksanaan KBM saya selalu berpedoman pada silabus dan RPP
yang telah dibuat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 10 50 15.87
Setuju 4 14 56 22.22
Kurang Setuju 3 31 93 49.21
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 215 100.00
Rata-Rata Skor 3.41

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Pada pelaksanaan KBM saya selalu berpedoman pada silabus dan

RPP yang telah dibuat, yakni sebanyak 15.87% menyatakan sangat setuju,

22.22% menyatakan setuju, 49.21% menyatakan kurang setuju, 12.70%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.41.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Pada pelaksanaan KBM saya selalu berpedoman pada silabus dan

RPP yang telah dibuat, berada pada kategori baik.

Tabel 4.67
Pendapat responden mengenai :
Saya menguasai materi pelajaran yang menjadi garapan saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 20 80 31.75
Kurang Setuju 3 25 75 39.68
Tidak Setuju 2 13 26 20.63
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 206 100.00
Rata-Rata Skor 3.27

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya senatiasa menguasai materi pelajaran yang menjadi garapan

saya, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 31.75% menyatakan

setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 20.63% menyatakan tidak setuju,

dengan rata-rata 3.27.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya senatiasa menguasai materi pelajaran yang menjadi garapan

saya, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.68
Pendapat responden mengenai :
Saya mendisain model pembelajaran sebelum mengajar

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 18 72 28.57
Kurang Setuju 3 31 93 49.21
Tidak Setuju 2 9 18 14.29
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 208 100.00
Rata-Rata Skor 3.30
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya mendisain model pembelajaran sebelum mengajar, yakni

sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 28.57% menyatakan setuju,

49.21% menyatakan kurang setuju, 14.29% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.30.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya mendisain model pembelajaran sebelum mengajar, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.69
Pendapat responden mengenai :
Saya berusaha menggunakan metode dan media pembelajaran yang
sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 16 64 25.40
Kurang Setuju 3 34 102 53.97
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 207 100.00
Rata-Rata Skor 3.29

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya berusaha menggunakan metode dan media pembelajaran yang

sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, yakni sebanyak 7.94%

menyatakan sangat setuju, 25.40% menyatakan setuju, 53.97% menyatakan

kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.29.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya berusaha menggunakan metode dan media pembelajaran yang


sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, berada pada kategori cukup

baik.

Tabel 4.70
Pendapat responden mengenai :
Saya membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 18 72 28.57
Kurang Setuju 3 30 90 47.62
Tidak Setuju 2 10 20 15.87
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 207 100.00
Rata-Rata Skor 3.29

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran, yakni

sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 28.57% menyatakan setuju, 47.62%

menyatakan kurang setuju, 15.87% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata

3.29.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.71
Pendapat responden mengenai :
Saya menyediakan waktu tersendiri untuk membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 35 105 55.56
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 209 100.00
Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya menyediakan waktu tersendiri untuk membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat

setuju, 23.81% menyatakan setuju, 55.56% menyatakan kurang setuju, 11.11%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya menyediakan waktu tersendiri untuk membimbing siswa

yang mengalami kesulitan dalam belajar, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.72
Pendapat responden mengenai :
Saya mengarahkan siswa agar berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 6 30 9.52
Setuju 4 16 64 25.40
Kurang Setuju 3 34 102 53.97
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 210 100.00
Rata-Rata Skor 3.33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya mengarahkan siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 25.40%

menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.33.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya mengarahkan siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.73
Pendapat responden mengenai :
Saya memberikan arahan-arahan dalam belajar
tentang tata tertib sekolah

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 8 40 12.70
Setuju 4 13 52 20.63
Kurang Setuju 3 33 99 52.38
Tidak Setuju 2 9 18 14.29
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 209 100.00
Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya memberikan arahan-arahan dalam belajar tentang tata tertib

sekolah, yakni sebanyak 12.70% menyatakan sangat setuju, 20.63%

menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju, 14.29% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya memberikan arahan-arahan dalam belajar tentang tata tertib

sekolah, berada pada kategori cukup baik.


Tabel 4.74
Pendapat responden mengenai :
Saya memberikan latihan soal yang sesuai dengan materi
yang telah diajarkan
Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase
Sangat Setuju 5 5 25 7.94
Setuju 4 17 68 26.98
Kurang Setuju 3 29 87 46.03
Tidak Setuju 2 12 24 19.05
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 204 100.00
Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya memberikan latihan soal yang sesuai dengan materi yang telah

diajarkan, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 26.98%

menyatakan setuju, 46.03% menyatakan kurang setuju, 19.05% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya memberikan latihan soal yang sesuai dengan materi yang telah

diajarkan, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.75
Pendapat responden mengenai :
Saya memberikan pekerjaan rumah untuk melatih
kemampuan siswa

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 4 20 6.35
Setuju 4 15 60 23.81
Kurang Setuju 3 36 108 57.14
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 204 100.00
Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya memberikan pekerjaan rumah untuk melatih kemampuan siswa,

yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju,

57.14% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya memberikan pekerjaan rumah untuk melatih kemampuan siswa,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.76
Pendapat responden mengenai :
Saya melakukan penilaian pekerjaan siswa secara obyektif

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 7 35 11.11
Setuju 4 16 64 25.40
Kurang Setuju 3 32 96 50.79
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 211 100.00
Rata-Rata Skor 3.35

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : saya melakukan penilaian pekerjaan siswa secara obyektif, yakni

sebanyak 11.11% menyatakan sangat setuju, 25.40% menyatakan setuju,


50.79% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.35.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya melakukan penilaian pekerjaan siswa secara obyektif, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.77
Pendapat responden mengenai :
Saya mengisi buku nilai sesuai hasil kerja siswa

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 12 60 19.05
Setuju 4 8 32 12.70
Kurang Setuju 3 38 114 60.32
Tidak Setuju 2 5 10 7.94
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 216 100.00
Rata-Rata Skor 3.43

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya selalu mengisi buku nilai sesuai hasil kerja siswa, yakni

sebanyak 19.05% menyatakan sangat setuju, 12.70% menyatakan setuju,

60.32% menyatakan kurang setuju, 7.94% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.43.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya selalu mengisi buku nilai sesuai hasil kerja siswa, berada pada

kategori baik.

Tabel 4.78
Pendapat responden mengenai :
Saya melakukan evaluasi baik formatif maupun sumatif

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 7 35 11.11
Setuju 4 17 68 26.98
Kurang Setuju 3 32 96 50.79
Tidak Setuju 2 7 14 11.11
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 213 100.00
Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya melakukan evaluasi baik foraif maupun sumatif, yakni

sebanyak 11.11% menyatakan sangat setuju, 26.98% menyatakan setuju,

50.79% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya melakukan evaluasi baik foraif maupun sumatif, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.79
Pendapat responden mengenai :
Saya melaksanakan remedial bagi siswa yang nilainya
dibawah KKM

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 11 55 17.46
Setuju 4 10 40 15.87
Kurang Setuju 3 34 102 53.97
Tidak Setuju 2 8 16 12.70
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 213 100.00
Rata-Rata Skor 3.38
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya selalu melaksanakan remedial bagi siswa yang nilainya

dibawah KKM, yakni sebanyak 17.46% menyatakan sangat setuju, 15.87%

menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan

tidak setuju, dengan rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya selalu melaksanakan remedial bagi siswa yang nilainya

dibawah KKM, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.80
Pendapat responden mengenai :
Saya memberikan pengayaan kepada siswa yang melampaui KKM

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase


Sangat Setuju 5 9 45 14.29
Setuju 4 14 56 22.22
Kurang Setuju 3 29 87 46.03
Tidak Setuju 2 11 22 17.46
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00
Jumlah 63 210 100.00
Rata-Rata Skor 3.33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan responden

mengenai : Saya selalu memberikan pengayaan kepada siswa yang melampaui

KKM, yakni sebanyak 14.29% menyatakan sangat setuju, 22.22% menyatakan

setuju, 46.03% menyatakan kurang setuju, 17.46% menyatakan tidak setuju,

dengan rata-rata 3.33.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya selalu memberikan pengayaan kepada siswa yang melampaui

KKM, berada pada kategori cukup baik.


1.1.5 Statistik Deskriptif

Sesuai dengan pendapat responden di atas, hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata skor masing-masing variabel sebagai berikut :

Tabel 4.81
Rata-Rata Skor Variabel
Variabel N Rata - Rata
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 63 3,94
Motivasi Kerja (X2) 63 3,26
Disiplin Kerja (X3) 63 3,18
Kinerja Guru (Y) 63 3.31

Tabel rata-rata skor variabel tersebut menunjukkan skor rata-rata variabel

kepemimpinan kepala sekolah lebih tinggi dibandingkan tiga variabel lainnya.

Juga terlihat bahwa skor rata-rata untuk variabel disiplin kerja lebih kecil

dibandingkan tiga variabel lainnya.

Guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai makna hasil

perhitungan statistik deskriptif di atas, selanjutnya dibandingkan dengan tabel

kriteria penafsiran kondisi variabel penelitian pada masing-masing variabel yang

diteliti. Model yang dipakai mengadaptasi model tentang pengontrolan kualitas

(Supranto : 2000) sebagai berikut :

Tabel 4.82
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian

Rata-Rata Skor Penafsiran


4,2 5,0 Sangat baik
3,4 4,1 Baik
2,6 3,3 Cukup Baik
1,8 2,5 Kurang baik
1,0 1,7 Sangat kurang baik

Sesuai dengan kriteria di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.83
Kriteria Ketercapaian Skor Tiap Variabel

Rata-rata Kriteria
Variabel
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 3.94 Baik
Motivasi Kerja (X2) 3.26 Cukup Baik
Disiplin Kerja (X3) 3.18 Cukup Baik
Kinerja Guru (Y) 3.31 Cukup Baik
Sumber : Hasil pengolahan data

1.1.6 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

1.1.6.1 Hubungan Antar Variabel

Untuk mengungkap pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi

kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru dilakukan pengujian hipotesis

menggunakan analisis jalur. Variabel penelitian kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja guru diukur melalui indikator yang

dijabarkan dalam kuesioner penelitian. Data variabel penelitian yang

dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner memiliki skala ukur ordinal. Untuk

memenuhi syarat data dalam perhitungan analisis jalur sekurang-kurangnya

mempunyai skala pengukuran interval terhadap data yang diperoleh dari

kuisioner terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan

Method of Successive Interval (MSI). Hasil data interval dapat dilihat pada
lampiran. Menggunakan data dengan skala ukur interval yang diperoleh dari

kuesioner penelitian selanjutnya diperoleh skor untuk setiap variabel yang

digunakan dalam analisis data. Skor untuk masing-masing variabel merupakan

total skor item.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja

guru. Dalam penelitian ini variabel kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

dan disiplin kerja sebagai variabel sebab (eksogenus variabel) dan kinerja guru

sebagai variabel akibat (endogenus variabel). Langkah awal dalam perhitungan

adalah mengetahui besaran korelasi antar variabel. Hasil perhitungan korelasi

antar variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.84
Korelasi Antara Variabel

Kepemimpinan
kepala sekolah Motivasi Disiplin Kinerja
(X1) kerja (X2) kerja (X3) guru (Y)
Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .723** .438** .828**
kepala Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
sekolah (X1)
Motivasi kerja (X2) Pearson Correlation .723** 1 .505** .766**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
Disiplin kerja (X3) Pearson Correlation .438** .505** 1 .564**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
Kinerja guru (Y) Pearson Correlation .828** .766** .564** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
a. Listwise N=63
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

1.1.6.2 Analisis Jalur


Koefisien jalur diperoleh berdasarkan korelasi antar variabel. Dengan

melalui perhitungan SPSS diperoleh koefisien jalur kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru sebagai berikut :

Tabel 4.85

Hasil Koefisien Jalur X terhadap Y

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.479 3.710 .399 .692
Kepemimpinan kepala .695 .116 .546 5.982 .000
sekolah (X1)
Motivasi kerja (X2) .351 .120 .278 2.920 .005
Disiplin kerja (X3) .186 .074 .184 2.518 .015
a. Dependent Variable: Kinerja guru (Y)

Diperoleh koefisien jalur dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru (PYX1) sebesar 0,546, koefisien jalur dari motivasi kerja terhadap

kinerja guru (PYX2) sebesar 0,278, dan koefisien jalur dari disiplin kerja terhadap

kinerja guru (PYX3) sebesar 0,184.

Besar pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru diperoleh dari hasil

perkalian koefisien jalur dengan matriks korelasi antara variabel sebab dengan

variabel akibat. Adapun hasil perhitungan pengaruh secara bersama-sama

variabel kepemimpinan kepala sekolah, motivasi dan disiplin terhadap kinerja

guru dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.86

Hasil Koefisien Determinasi (Pengaruh Total) X terhadap Y


Model R Adjusted R Std. Error of the
R Square Square Estimate
dimension0
1 .877a .769 .757 5.60296
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X3), Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), Motivasi
Kerja (X2)

Diperoleh pengaruh secara bersama-sama variabel kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi dan disiplin terhadap kinerja guru sebesar 0,769. Selain

pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah,motivasi dan disiplin terhadap

kinerja guru, terdapat probabilitas munculnya pengaruh variabel lain (residu).

Maka untuk menghitung besarnya koefisien pengaruh variabel dimaksud

digunakan formula sebagai berikut :

= 1 0,769 = 0,481

Besar koefisien jalur untuk faktor lain yang tidak masuk dalam spesifikasi

adalah 0,481

Persamaan koefisien jalur yang terbentuk dinyatakan sebagai berikut :

Y= 0,546 X1 + 0,278 X2 + 0,184 X3 + 0,481

Persamaan tersebut dapat digambarkan dalam model struktural sebagai

berikut :
1

12 = 0,723 1 = 0,546

= 0,481

12 = 0,438 2 Y
2 = 0,278

12 = 0,505

3 = 0,184

Gambar 4.1
Model Struktural Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah , Motivasi dan
Disiplin terhadap Kinerja Guru

Dari gambar 4.1. di atas, dapat diformulasikan hasil pengujian melalui tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.87
Hasil Perhitungan Jalur

Variabel Koefisien Jalur

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 0,546

Motivasi Kerja (X2) 0,278

Disiplin Kerja (X3) 0,184

Sumber : Hasil Pengolahan Data


Hasil pengolahan data untuk membuktikan pengaruh langsung dan tidak

langsung variabel disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.88
Pengaruh X1, X2 dan X3 Langsung dan Tidak langsung terhadap Y
Pengaruh tidak langsung
Koefisien Pengaruh Total
Variabel (melalui)
Jalur Langsung
X1 X2 X3
4,4%
X1 0,546 29.8% 11% 45.2%

0,278 7,7% 2,6% 21.3%


X2 11,0%

X3 0,184 3,4% 4,4% 2,6% 10.4%


Total Pengaruh (R2) 76,9%
Pengaruh faktor lain () 23,1%

1.1.6.3 Hasil Uji Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru

Setelah pengujian koefisien jalur dari Kepemimpinan kepala sekolah ke

kinerja guru diperoleh ada pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru selanjutnya dapat diketahui besarnya pengaruh secara langsung

dan tidak dari Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru .

Pengaruh langsung X1 terhadap Y

= yx1 . yx1 = 0,546 x 0,546 = 0,298 (29,8%)

Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2

= yx1 . rx1.x2 . Pyx2 = 0,546 x 0,723 x 0,278 = 0,110 (11%)

Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X3

= yx1 . rx1.x3 . yx3 = 0,546 x 0,438 x 0,184 = 0,044 (4,4%)


Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung

Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja sebesar 29,8%. Besarnya

pengaruh tidak langsung Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru

karena ada keterkaitan (hubungannya) dengan Motivasi kerja memberikan

penambahan pengaruh sebesar 11,0% dan pengaruh tidak langsung

Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru karena ada keterkaitan

(hubungannya) dengan Disiplin kerja memberikan penambahan pengaruh

sebesar 4,4%

Total Pengaruh (Pengaruh langsung dan tidak langsung) Kepemimpinan

kepala sekolah terhadap Kinerja diperoleh sebesar 29,8% + 11,0% + 4,4% =

45,2%.

1.1.6.4 Hasil Uji Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

Setelah pengujian koefisien jalur dari Motivasi kerja ke Kinerja guru

diperoleh ada pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja guru selanjutnya dapat

diketahui besarnya pengaruh secara langsung dan tidak dari Motivasi kerja

terhadap Kinerja guru .

Pengaruh langsung X2 terhadap Y

= yx2 . yx2 = 0,278 x 0,278 = 0,077 (7,7%)

Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X1

= yx2 . rx1.x2. Pyx1 = 0,278 x 0,723 x 0,546 = 0,11 (11%)

Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X3

= yx2 . rx2.x3 . yx3 = 0,278 x 0,505 x 0,184 = 0,026 (2,6%)


Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung Motivasi kerja

terhadap Kinerja sebesar 7,7%. Besarnya perhitungan diperoleh pengaruh tidak

langsung Motivasi kerja terhadap Kinerja guru karena ada keterkaitan

(hubungannya) dengan Kepemimpinan kepala sekolah memberikan

penambahan pengaruh sebesar 11,0% dan pengaruh tidak langsung variabel

Motivasi kerja terhadap Kinerja guru karena ada keterkaitan (hubungannya)

dengan Disiplin kerja memberikan penambahan pengaruh sebesar 2,6%.

Total Pengaruh (Pengaruh langsung dan tidak langsung) Motivasi kerja terhadap

Kinerja diperoleh sebesar 7,7% + 11,0% + 2,6% = 21,3%.

1.1.6.5 Hasil Uji Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru

Setelah pengujian koefisien jalur dari Disiplin kerja ke Kinerja guru secara

statistik bermakna selanjutnya dapat diketahui besarnya pengaruh secara

langsung dan tidak dari Disiplin kerja terhadap Kinerja guru .

Pengaruh langsung X2 terhadap Y

= yx3 . yx3 = 0,184 x 0,184 = 0,034 (3,4%)

Pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y melalui X1

= yx3 . rx1.x3. yx1 = 0,184 x 0,438 x 0,546 = 0,044 (4,4%)

Pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y melalui X2

= yx3 . rx2.x3 . yx2 = 0,184x 0,505 x 0,278= 0,026 (2,6%)

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung variabel

Disiplin kerja terhadap Kinerja sebesar 3,4%. Besar perhitungan di atas

diperoleh pengaruh tidak langsung Disiplin kerja terhadap Kinerja guru karena
ada keterkaitan (hubungannya) dengan Kepemimpinan kepala sekolah

memberikan penambahan pengaruh sebesar 4,4% dan pengaruh tidak langsung

Disiplin kerja terhadap Kinerja guru karena ada keterkaitan (hubungannya)

dengan Motivasi kerja memberikan penambahan pengaruh sebesar 2,6%

1.1.6.6 Hasil uji Pengaruh Bersama-sama Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru

Hasil pengaruh langsung dan tidak langsung yang diperoleh dapat

dirangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.89
Besarnya Koefisien Jalur Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru
Pengaruh
Koefisien Pengaruh Total
tidak
Jalur 1 langsung Pengaruh
langsung
Kepemimpinan
0,546 29.8% 15.4% 45.2%
kepala sekolah
Motivasi kerja 0,278 7,7% 13.5% 21.3%
Disiplin kerja 0,184 3,4% 7,0% 10.4%
Total 76.9%

Hasil yang diperoleh memperlihatkan terdapat pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat sebesar 45,2%, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat sebesar 21,3% dan pengaruh

disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung

Barat sebesar 10,4%. Jadi terlihat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah


terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat paling

besar diantara ketiga variabel yang diteliti dan diikuti dengan pengaruh motivasi

kerja dan disiplin kerja. Secara total pengaruh kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat diperoleh sebesar 76,9%, sedangkan sisanya

sebesar 23,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

4.3.7 Pembahasan

4.3.7.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang kepemimpinan kepala

sekolah (X1), diperoleh skor rata-rata sebesar 3,94 (tabel 4.81) sesuai dengan

kriteria penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66) berada

diantara hubungan 3,4 4,1 maka gambaran kepemimpinan kepala sekolah di

SMP Negeri 1 Cisarua termasuk kategori baik.

Hal ini berarti pola kepemimpinan kepala sekolah yang ditampilkan sudah

baik dan pemahaman terhadap tugas dan peranannya sebagai seorang

pemimpin cukup memadai. Tanpa adanya pemahaman tentang kepemimpinan

maka tujuan yang diharapkan sulit dicapai. Peran dan fungsi yang harus

dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai seorang pemimpin seperti yang

dijelaskan oleh Mulyasa (2009 : 98) diantaranya sebagai edukator, manajer,

administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator.

4.3.7.2 Motivasi Kerja (X2)


Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang motivasi kerja (X 2),

diperoleh skor rata-rata sebesar 3,26 (tabel 4.81) sesuai dengan kriteria

penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66) berada diantara

hubungan 2,6 3,3 maka gambaran motivasi kerja termasuk kategori cukup

baik.

Hal ini berarti motivasi kerja guru SMP Negeri 1 Cisarua belum optimal.

Masih harus diupayakan langkah untuk meningkatkan baik motivasi instrinsik

maupun motivasi ekstrinsiknya.

4.3.7.3 Disiplin Kerja (X3)


Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang disiplin kerja (X3),

diperoleh skor rata-rata sebesar 3,18 (tabel 4.81) sesuai dengan kriteria

penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66) berada diantara

hubungan 2,6 3,3 maka gambaran disiplin kerja termasuk kategori cukup baik.

Hal ini berarti disiplin kerja guru SMP Negeri 1 Cisarua belum optimal.

Masih harus diupayakan langkah untuk meningkatkan disiplin kerja menyangkut

ketepatan waktu, kesadaran dalam bekerja dan kepatuhan pada peraturan yang

berlaku.

4.3.7.4 Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang kinerja guru (Y),

diperoleh skor rata-rata sebesar 3,31 (tabel 4.81) sesuai dengan kriteria
penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66) berada diantara

hubungan 2,6 3,3 maka gambaran kinerja guru termasuk kategori cukup baik.

Tenaga pendidik atau guru merupakan tulang punggng sekolah dalam

menjalankan proses kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tinggi rendahnya

prestasi siswa tidak terlepas dari kinerja gurunya.

Kinerja guru dapat diukur dari cara guru tersebut mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan ,mengevaluasi siswa. Selain

itu kinerja gurupun diakibatkan oleh faktor lain diantaranya kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja.

Guru hendaknya selalu berusaha mencari cara untuk meningkatkan

prestasi siswa. Guru dapat meningkatkan wawasan pengetahuannya dengan

membaca beberapa buku pegangan. Untuk meningkatkan kinerjanya, guru harus

selalu berusaha tepat waktu, menggunakan metode dan strategi pembelajaran

dengan tepat, mengikuti pelatihan dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan

kualitas kegiatan pembelajaran

1.3.7.5 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan,

diperoleh besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap

kinerja guru (Y) secara langsung sebesar 0,298 atau 29,8% sedangkan

pengaruh tidak langsung melalui motivasi kerja (X2) sebesar atau 0,11 atau

11 % serta melalui disiplin kerja (X3) sebesar 0,044 atau 4,4%. Dengan

demikian total pengaruhnya sebesar 0,452 atau 45,2% termasuk cukup

signifikan.
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar

45,2%, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 21,3% dan

pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat sebesar

10,4%. Jadi terlihat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat paling besar diantara

ketiga variabel yang diteliti dan diikuti dengan pengaruh motivasi kerja dan

disiplin kerja.

Hal ini dikarenakan Kepala SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat

mampu berfungsi sebagai Educator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader,

Inovator dan Motivator (EMASLIM) dengan cukup baik. Menurut Mulyasa (2009 :

90) bahwa kepala sekolah berperan utama dalam menggerakan organisasi

sekolah. Kepala sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan cukup baik akan

berpengaruh terhadap kinerja guru. Kepala sekolah yang mampu melaksanakan

peran dan fungsinya sebagai EMASLIM akan meningkatkan kinerja guru dan

dapat juga meningkatkan mutu pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah

merupakan faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan tujuan dan

sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana

dan bertahap.

4.3.7.6 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru

Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan,

diperoleh besarnya pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y)

secara langsung sebesar 0,077 atau 7,7% sedangkan pengaruh tidak langsung
melalui disiplin kerja (X3) sebesar 0,026 atau 2,6% serta melalui kepemimpinan

kepala sekolah (X1) sebesar 0,110 atau 11%. Dengan demikian total

pengaruhnya sebesar 0,026 atau 2,6% termasuk cukup tinggi

Motivasi kerja cukup berpengaruh terhadap kinerja guru, sebagaimana

pendapat Gordon W. yang dikutif Mangkunegara (2005 : 104) menyatakan

bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan

pencapaian kinerja. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai motivator dapat

melakukan penerapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang dapat

memacu motivasi kerja para guru.

4.3.7.7 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan,

diperoleh besarnya pengaruh Disiplin kerja (X3) terhadap kinerja guru (Y) secara

langsung sebesar 0,034 atau 3,4 % sedangkan pengaruh tidak langsung melalui

kepemimpinan kepala sekolah (X1) sebesar 0,044 atau 4,4% serta melalui

motivasi kerja (X2) sebesar 0,026 atau 2,6%. Dengan demikian total

pengaruhnya sebesar 0,104 atau 10,4% termasuk cukup tinggi.

Disiplin di lingkungan kerja sangat diperlukan karena akan berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pegawai dengan disiplin kerja yang baik

akan menguntungkan perusahaan dan pegawai itu sendiri. Tingkat kedisiplinan

seorang pegawai dapat diukur dari ketepatan waktu dalam melaksanakan

pekerjaan, kesadaran dalam bekerja serta kepatuhan terhadap peraturan yang

berlaku.
4.3.7.8 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

Hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru secara bersama-

sama memperlihatkan bahwa :

1. Pengaruh total kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru

(Y) sebesar 45,2 %.

2. Pengaruh total motivasi kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar

21,3 %.

3. Pengaruh total disiplin kerja (X3) terhadap kinerja guru (Y) sebesar

10,4 %.

4. Pengaruh total kepemimpinan kepala sekolah (X1), motivasi kerja (X2) dan

disiplin kerja (X3) terhadap kinerja guru sebesar 76,9 %.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa variabel-variabel yang

mempengaruhi kinerja guru tidak dapat berjalan sendiri-sendiri namun harus

selalu bersinergi dalam pelaksanaannya sehingga memberikan kontribusi yang

tinggi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya

mengenai pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin

kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat,

penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah yang meliputi kepala sekolah sebagai

edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan

motivator sesuai dengan hasil pengolahan data termasuk dalam kategori

baik.

2. Motivasi kerja yang meliputi motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuai

dengan hasil pengolahan data termasuk kategori cukup baik.

3. Disiplin kerja yang meliputi ketepatan waktu, kesadaran dalam bekerja

dan kepatuhan pada peraturan sesuai dengan hasil pengolahan data

termasuk kategori cukup baik.

4. Kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua yang meliputi mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi sesuai

dengan pengolahan data berada pada kategori cukup baik.

5. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru secara

langsung maupun tidak langsung termasuk besar

6. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru secara langsung maupun

tidak langsung cukup besar.


7. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru secara langsung maupun

tidak langsung cukup besar.

8. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja

terhadap kinerja guru sangat besar.

5.2 Saran

Dengan mengetahui adanya pengaruh yang positif antara kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru baik

secara bersama-sama maupun secara parsial serta mengetahui karakteristik

yang memberi pengaruh paling besar terhadap kinerja guru SMP Negeri 1

Cisarua, maka :

1. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat berada pada kategori baik. Sejalan dengan semakin

meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan, maka untuk

meningkatkan kinerja guru kepemimpinan kepala sekolah harus lebih

efektif. Untuk itu kepala sekolah perlu mengikuti workshop manajemen

serta lebih terbuka pada saran dan kritik yang sifatnya membangun.

2. Berdasarkan pengolahan data, motivasi kerja guru SMP Negeri 1 Cisarua

termasuk pada kategori cukup baik. Motivasi kerja guru perlu ditingkatkan

terutama motivasi eksternal. Hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah

dengan cara peningkatan kesejahteraan guru, menjalin hubungan

interpersonal yang lebih harmonis dan peningkatan lingkungan kerja

yang aman dan nyaman sehingga para guru dapat meraih prestasi kerja

yang lebih baik pada waktu mendatang.


3. Berdasarkan pengolahan data, disiplin kerja guru SMP Negeri 1 Cisarua

termasuk pada kategori cukup baik. Sejalan dengan tuntutan masyarakat

terhadap peningkatan kualitas sekolah, perlu ditingkatkan kedisiplinan

kerja guru dengan pembinaan dan pengawasan yang lebih intensif.

4. Kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat berada

pada kategori cukup baik. Perlu diperhatikan hal-hal yang memberikan

kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru. Untuk peningkatan kinerja

guru kepala sekolah harus dapat menentukan strategi yang efektif dan

apabila terjadi penurunan kualitas kinerja dapat mengidentifikasi

penyebabnya.

5. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat pada umumnya sudah baik. Agar lebih baik lagi perlu

mengoptimalkan manajemen dan supervisi terhadap kinerja guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat meningkatkan

kinerja guru dan mutu pendidikan.

6. Untuk meningkatkan motivasi kerja guru sebaiknya kepala sekolah

memberikan kebijakan yang dapat memotivasi guru agar melakukan

kinerja terbaik, seperti memberikan apresiasi terhadap guru berprestasi

dan memberikan kesempatan kepada guru seluas-luasnya untuk lebih

mengembangkan potensi yang ia miliki.

7. Untuk meningkatkan disiplin kerja guru sebaiknya kepala sekolah

meningkatkan sistem pembinaan dan pengawasan. Sistem pembinaan

yang dilaksanakan hendaknya bervariasi misalnya dengan menggunakan


metode ESQ. Sistem pengawasan dapat ditingkatkan dengan

menggunakan kemajuan sistem informasi untuk memantau kehadiran

guru di sekolah maupun di kelas.

Anda mungkin juga menyukai