Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 8

Kolonial Inggris di India

Sejak awal 1600-an, Inggris tiba di India yang diwakili perusahaan dagangnya British East India Company
(EIC). Tujuan awal Inggris di India adalah untuk mendapatkan rempah-rempah. Ketika itu India berada di
bawah kekuasaan Kekaisaran Mughal yang bercorak Islam. Agar bisa meraup keuntungan ekonomi yang
besar, EIC harus memilki akses langsung ke petani. ltu berarti, EIC harus menguasai India secara politik
dan militer. Ambisi itu mulai terwujud seiring dengan melemahnya Kekaisaran Mughal. Pada
pertengahan tahun 1700-an, Dinasti Mughal di India yang berada di bawah kekuasaan Sultan Ahmad
mulai melemah pengaruhnya. Sehingga pada tahun 1830, EIC mengambil keuntungan dari melemahnya
Dinasti Mughal dengan mengambil alih kekuatan politik dan militer. Masa kekuasaan EIC di India secara
resmi dimulai pada 1773 ketika EIC mendirikan ibu kota di Kalkuta. EIC mengeluarkan kebijakan yang
nantinya memicu terjadinya Pemberonrakan Sepoy (1857-1858). Pemberontakan Sepoy menyatukan
rakyat India ke dalam perasaan senasib-sepenanggungan. Hal ini menumbuhkan rasa persatuan dagn
kesadaran sebagai satu bangsa atau kesadaran nasional. Kelak, kesadaran nasional ini melahirkan
berbagai macam pergerakan nasional, dengan satu visi bersama, yaitu kemerdekaan.

Tokoh Tokoh kolonial Inggris di India

Robert Clive (1725–74)

Robert Clive adalah seorang tentara Inggris dan administrator kolonial. Pada 1743 ia dikirim ke Madras
(Chennai) untuk Perusahaan India Timur, di mana permusuhan antara itu dan Perusahaan India Timur
Prancis memungkinkan dia untuk menunjukkan keterampilan militernya. Dia menghasilkan banyak uang
dan kembali ke Inggris pada tahun 1753 tetapi dikirim kembali ke India pada tahun 1755. Pada tahun
1757, kemenangannya atas nawab, atau penguasa, Bengal pada Pertempuran Plassey membuatnya
menjadi penguasa nyata Bengal. Pemerintahannya yang pertama berlangsung hingga Februari 1760.
Kembali di Inggris, ia terpilih menjadi anggota Parlemen (1760) tetapi gagal menjadi negarawan
nasional. Ia kembali ke India sebagai gubernur dan panglima tertinggi Bengal (1765–67). Reorganisasi
koloninya, termasuk perjuangannya melawan korupsi, membantu membangun kekuatan Inggris di India.

Warren Hastings (1732–1818)

Warren Hastings bekerja untuk Perusahaan India Timur Inggris dari tahun 1750, naik menjadi anggota
dewan di Bengal (1761–64) dan Madras (sekarang Chennai; 1769). Sebagai gubernur Benggala (1772–
74), ia memindahkan pemerintah pusat ke Kalkuta (sekarang Kolkata) di bawah kendali langsung Inggris
dan merombak sistem peradilan. Pada 1774 ia memperoleh gelar baru gubernur jenderal, dengan
tanggung jawab untuk mengawasi pemukiman Inggris lainnya di India. Kekuasaannya dibagi dengan
dewan beranggotakan empat orang, beberapa di antaranya mencoba menyalahkan Hastings atas
penyalahgunaan kekuasaan yang terus berlanjut oleh orang Inggris. Dari 1777 hingga 1783 ia berusaha
untuk melawan ketidakstabilan yang diciptakan oleh jatuhnya Kekaisaran Mughal dan mencoba untuk
mempertahankan hubungan damai dengan negara-negara tetangga tetapi ditarik ke dalam Perang
Maratha . Ini mengganggu perdagangan perusahaan dan menentang opini di Inggris, seperti yang
dilakukan beberapa usaha meragukan yang dilakukan Hastings untuk mengumpulkan dana tambahan.
Pada 1785 ia meninggalkan India dengan damai dan pensiun ke Inggris.

Richard Wellesley

yang menjabat sebagai gubernur jenderal di India dari tahun 1798 hingga 1805 berperan penting dalam
memperluas kekuasaan perusahaan di India. Dia memerintahkan invasi dan akuisisi Mysore pada tahun
1799. Dan dekade pertama abad ke-19 menjadi era kesuksesan militer dan akuisisi teritorial bagi
perusahaan.

William Bentinck (1828 -1835).

Sepeninggal Lord Amherst yang menjadi pejabat sementara Gubernur Jendral adalah Mr. Butterworth
Bailey sampai Lord William Bentinck tiba di India. Masa pemerintahannya ditandai oleh adanya tata
tertib dan perbaikan-perbaikan administratif, serta dua perang kecil, yaitu melawan Krishna Raja dari
Mysore karena rakyatnya memberontak akibat kekejamannya. Tahun 1831 Gubernur Jendral mengirim
sebuah pasukan kecil untuk memecat Krishna Raja dan menempatkan kerajaan itu di bawah suatu
Komisariat yang berlangsung sampai tahun 1881, ketika kerajaan itu dipulihkan kepada seorang anak
angkat raja terakhir; dan Raja dari Coorg dilaporkan sebagai seorang raja yang kejam. Rakyat minta
diperbaiki dan Inggris mencaplok kerajaan itu. Distrik Kachar dari Assam juga dicaplok ketika rajanya
meninggal tanpa seorang keturunan.

Dampak Kolonialisme Inggris di India

1) Negatif
a) Membuat struktur masyarakat sendiri: Ras unggul > Pukhtun, Punjab, Sikh, dan Gurkha, Ras
rendah >Benggali.
b) Terjadinya disintegrasi masyarakat India, terutama Muslim pasca Pemberontakan Sepoy 1857 
Sulit masuk tentara dan kampus.
c) Ikut campur soal agama, terutama praktik keagamaan Hindu.
d) Masyarakat India tidak memiliki kekuatan politik pasca dihapusnya Kerajaan Mughal.
e) Terjadinya eksploitasi SDA untuk kebutuhan industri di Inggris > Industri rakyat India hancur dan
timbul wabah kelaparan.
2) Positif
a) Menyelenggarakan pendidikan Barat > Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar (Lord
Macaulay) dan skema pendidikan terdiri dari sekolah dasar, menengah, dan tinggi (Sir Charles
Wood).
b) Melahirkan elite intelektual > Timbul nasionalisme.
c) Menerjemahkan karya sastra > Mahabharata dan Ramayana.
d) Mengenal pembagian kekuasaan (eksekutif, legislatif & yudikatif) dan demokrasi liberal yang
masih dipakai saat ini.
e) Adanya jalur kereta api, saluran irigasi di Sungai Indus & Gangga, dan UU
Perburuhan.Perburuhan

Timbulnya Pergerakan Kebangsaan India.

Seperti kebanyakan bangsa-bangsa lain, bangsa India dan Pakistan juga tidak senang dijajah oleh Inggris.
Mereka berusaha keras untuk mematahkan tali penjajahan yang melilit diri mereka. Dalam
penderitaannya, mereka banyak melakukan kegiatan-kegiatan politik dan gerakan-gerakan kebangsaan
guna merebut kemerdekaan dari tangan penjajahan Inggris. Pada dasarnya kedua Negara ini merupakan
satu bangsa. Namun diantara kedua golongan yaitu golongan Hindu dan golongan Muslim terjadi
perselisihan paham yang mengakibatkan terciptanya dua negara berbeda. Penjajahan Inggris di awali
dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan
penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme
atau penjajahan.

A. REVOLUSI SEPOY
Antara 1857 – 1859 rakyat India mengadakan revolusi bersenjata untuk mengganyang Inggris.
Revolusi itu sering disebut dengan pemberontakan Sepoy atau juga Indian Mutiny. Sebab utama
perlawanan yaitu pemerintah Inggris memaksa melumuri senjata tentara Sepoy dengan minyak
yang kemudian menyuruhnya untuk menjilati sehingga menjadi perdebatan mengenai hal itu.
Para tentara Sepoy membunuh orang-orang Eropa dan menobatkan Sultan Bahadhursyah
sebagai pemimpinnya. Meskipun bersifat anti penjajahan, revolusi tadi merupakan gerakan yang
kolot. Karena bertujuan memulihkan kekuasaan dan kebesaran Negara feodal Moghol. Maka
dari itu tidak disokong oleh seluruh lapisan rakyat. Orang-orang Hindhu dan Sikh menganggap
pemulihan kerajaan Moghol berarti kembalinya penindasan penguasa Islam terhadap diri
mereka. Akhirnya revolusi bersenjata itu mengalami kegagalan. Sepoy banyak yang ditahan,
Sultan Bahadhursyah dibuang ke Birma. Kesultanan Moghul dihapuskan dan pemerintah Inggris
mengambil alih EIC di India.
B. GERAKAN SOSIAL KEAGAMAAN
1) Brahma Samaj
Didirikan oleh Ramahon Roy, tokoh Hindhu yang diberi gelar Bapak India Modern. Gerakan
dapat dipandang sebagai perpaduan antara semangat Hindhu dan budaya barat.
Tujuan :
• Menyebarkan paham keesaan Tuhan yang disebut Brahman.
• Meninggikan derajat rakyat India dengan mengambil kebudayaan Barat sebaliknya
membrantas budaya-budaya dan tradisi-tradisi kolot India , seperti sati, perkawinan anak-
anak dll.
2) Arya Samaj
Didirikan oleh Dayananda Saraswati.
Tujuan :
Menyebarkan faham keesaan Tuhan dengan berlandaskan kitab suci Hindu yaitu Veda.
Mereka berpendapat bahwa masyarakat modern dapat diatur dan diselenggarakan dengan
Veda. Veda dianggap sebagai sumber kebenaran.kebenaran
3) Misi Rama Krishna.
Didirikan oleh Svami Vivekananda (murid Rama Krishna).
Tujuan :
•Menyebarkan ajaran gurunya yang antara lain mengatakan bahwa Tuhan itu hanya satu,
meskipun bermacam-macam namanya.
•Memperbaiki taraf hidup rakyat India yang amat rendah.
jadi gerakan-gerakan tersebut brtujuan untuk memperkuat ketahanan lahir dan batin,
ketahanan materiil dan spiritual rakyat India, agar lama-kelamaan mampu mengusir Inggris
dari India. Dengan kata lain usaha melawan penjajahan secara damai dan tidak langsung.

C. PARTAI KONGGRES
Berbeda dengan gerakan-gerakan tersebut tadi, pada tahun 1885 berdiri organisasi politik yang
pertama di India yaitu : All India National Congress. Kongres didirikan oleh oarng Inggris
bernama Octavian Hume (mengapa justru orang Inggris). Sedangkan motor penggeraknya yang
mula-mula yaitu kaum Borjuis India. Tujuan Kongres pada mulanya hanya sekedar menghendaki
perubahan-perubahan dibidang tatakenegaraan, dengan mengikutsertakan bangsa India dalam
dewan-dewan pemerintahan Inggris di India. Jadi , tidak menuntut kemerdekaan hanya
perbaikan saja.(Indianisasi).
Pembagian Benggala dan Akibatnya
Pada tahun 1905 raja muda Lord Curzon membagi propinsi Benggala menjadi 2. alasan resmi
pembagian ini untuk memudahkan administrasi Pemerintahan mengingat propinsi Benggala
sangat luas. Tetapi sebenarnya merupakan pelaksanaan dari politik devide et impera.
Pembagian Propinsi Benggala itu membawa akibat sebagai berikut :
•Partai Congres bersikap keras terhadap Inggris.
Atas anjuran Tilak, kongres mengadakan sabotase dan boikot terhadap barang-barang buatan
Inggris. Ada anggota-anggota Konggres yang tidak menyetujui perbuatan-perbuatan itu. Mereka
termasuk golongan moderate. Sedang anggota-anggota Konggres yang mendukung sikap keras
terhadap Inggris, termasuk golongan extrimis. Dengan demikian partai Konggres terpecah
menjadi 2 golongan yaitu moderate dan extrimis.
•Hubungan orang Hindu dengan orang Islam menjadi tegang.
Sebab :
a.Orang Hindu menentang pembagian Benggala.
b.Orang Islam menyetujui pembagian Benggala. Dengan pembagian propinsi Benggala menjadi 2
propinsi orang-orang Islam di Benggala Timur merasa bebas dari tekanannya oaring Hindu di
Benggala Timur.

Mengapa Umat Muslim Keluar dari Kongres?


Munculnya aliran radikal yang dipimpin oleh Bal Gangadhar Tilak yang menyatakan bahwa India untuk
umat Hindu > Sistem Bangsa Barat lebih rendah dibanding Hindu.
Penolakan Kongres terhadap rencana George Curzon membagi Benggala menjadi dua provinsi pada
1905: Barat untuk umat Hindu, Timur untuk umat Islam.

D. LIGA MUSLIM
Berhubung dengan runcingnya keadaan maka pada 1906 orang-orang Islam di India membentuk
Organisasi bernama Liga Muslimin atas anjuran Aga Khan. Bila partai Konggres dimaksudkan
untuk menghimpun seluruh rakyat India tanpa memandang Agama maka Liga Muslimin hanya
menghimpun orang-orang Islam saja. Tokoh-tokoh Liga Muslim yang terkenal meliputi : Moh. Ali
Jinnah dan Liaqual Ali Khan.
Bertujuan:
o Memperbesar rasa kesetiaan umat Islam terhadap pemerintah Inggris dan
menghilangkan kesalahpahaman yang timbul.
o Menjaga dan memajukan hak dan kepentingan politik umat Islam.
o Mencegah timbulnya rasa permusuhan umat Islam kepada umat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai