GERAK ROTASI
Gerak gabungan antara gerak translasi dan gerak rotasi disebut sebagai
mengelinding. Di bagian depan kita meninjau sebuah partikel yang
bergerak berotasi memiliki tenaga kinetik sebesar K = Iω2.
Bila yang berotasi adalah benda tegar maka kita gunakan momen
inersia benda yang bersangkutan. Untuk benda yang menggelinding
maka tenaga kinetiknya adalah hasil penjumlahan antara tenaga
kinetik translasi dan tenaga kinetik rotasi.
Menggelinding Tanpa Tergelincir
Pada bingkai ini, titik pada roda yang bersentuhan dengan permukaan harus
segera diam agar tidak tergelincir. Oleh karena itu, kecepatan v1 titik kontak
relatif terhadap pusat massa harus sama besarnya tetapi arahnya berlawanan
dengan benda kecepatan pusat massa vcm. Jika jari-jari roda adalah R dan
kecepatan sudutnya terhadap pusat massa adalah w, maka besar v1 adalah Rw;
Gabungan Translasi dan Rotasi: Dinamika
Usaha yang dilakukan oleh sebuah momen gaya yang bekerja untuk
merotasikan sebuah benda tegar sejauh dθ dapat diperoleh dari
rumus gerak linier sebagai berikut:
W = F.s = F. Rθ; karena F.R adalah momen gaya maka:
dengan
W = usaha gerak rotasi dalam joule
τ = momen gaya dalam kg.m
θ = sudut yang dibentuk dalam rad
Hukum kekekalan momentum linear menyatakan bahwa bila pada suatu sistem
tidak bekerja resultan gaya luar (ΣF = 0), momentum linear sistem yaitu baka
(tetap besarnya). Pada gerak rotasi kita akan menjumpai aturan kekekalan
momentum sudut. Untuk resultan torsi luar sama dengan nol (Στ = 0), maka
dari persamaan di atas kita peroleh:
Atau dengan kata lain, momentum sudut sistem yaitu baka (tidak
berubah). Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi: jika tidak ada
resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem (Στ = 0), momentum
sudut sistem yaitu kekal (tetap besarnya).
Hukum Momentum Sudut