(UEA)
A. PROFIL
the US Dollar)(1)
7.8 %.
dan Parsi.
bendera.
Sumber daya alam terdiri dari minyak bumi dan gas alam;
1.17/km.(2)
1
2
Dalam perkembangan stabilitas pemerintahan PEA, diikuti dengan pembentukan perangkat
Dasar. Kekuasaan dibagi-bagi dalam fungsi-fungsi legislatif, eksekutif dan yudikatif, yang
17. Federal Supreme Council, sebagai institusi kekuasaan tertinggi negara federal.
19. Council of Minister atau Dewan Menteri, sebagai pemegang kekuasaan eksekutif
20. Federal National Council (FNC), sebagai lembaga legislatif, berfungsi sebagai
badan konsultatif.
Aktifitas PEA dalam berbagai forum internasional antara lain sebagai berikut:
Tanggal 6 Desember 1971, PEA resmi menjadi anggota negara-negara Liga Arab.
Tahun 1981 menjadi tuan rumah pembentukan organisasi regional kawasan Teluk,
Arab Gulf Cooperation Council (AGCC). Tercatat beberapa kali (tahun 1981, 1986,
1992, 1998) sebagai penyelenggara KTT Kepala Negara Teluk (AGCC) dan
1. KETERANGAN UMUM
3
Menteri Luar Negeri : YM Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan
a. Sistem Politik
PEA memiliki tingkat stabilitas politik memadai dan merupakan satu-satunya negara
di dunia Arab dengan sistem Federasi yang telah bertahan cukup lama.
1) Sistem Politik
2) Konstitusi
permanen oleh Supreme Council (SC) tahun 1996. Sesuai Kontitusi pasal 120 dan
Federal antara lain bidang Urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Keamanan,
4
permasalahan bidang lainnya diserahkan kepada masing-masing pemerintah /
Emirat.(4)
3) Partai Politik
Dalam Negeri
meningkatkan kesejahteraan.
Regional
Cooperation Coucil (AGCC) yang diresmikan di Abu Dhabi bulan Mei 1981.
Luar Negeri
urusan dalam negeri negara lain. Dalam kebijakan politik luar negeri
7
c. Sistem Pemerintahan
1) Pembagian Administratif
Sumber: indonesianembassy.ae
Masing-masing dari tujuh emirat memiliki pemerintahan sendiri dengan ibu kota
masing-masing dan departemen Tujuh emirat tersebut yaiu, Abu Dhabil Dubai, Sharjah,
2) Lembaga Tinggi
Berdasarkan Konstitusi PEA pada Bab IV pasal 45 menyatakan bahwa lembaga tinggi
FSC yakni institusi pemegang kekuasaan tertinggi negara federal PEA. FSC
merupakan instrumen federal yang secara ekslusif memiliki kekuasan eksekutif, ratifikasi,
dan legislatif. Kekuasaan eksekutif FSC meliputi penerimaan anggota baru negara federal,
memilih Presiden dan Wakil Presiden, memformulasi GBHN, melakukan fungsi kontrol.
Kekuasaan meratifikasi mengenai persetujuan setiap keputusan yang diambil oleh dua atau
keamanan negara, menyetujui atau menolak terhadap persetujuan yang diambil pemerintah
FSC dalam keadaan tertentu dapat mengeluarkan setiap peraturan hukum dan
perundang-undangan. Apabila sedang tidak dalam keadaan "in session", kekuasaan tersebut
dapat dijalankan oleh Presiden. Namun demikian menurut konstitusi, FSC tetap merupakan
b) Presiden
Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh FSC untuk masa jabatan 5 tahun. Apabila
tanggungjawabnya. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif dan legislatif yang luas. Presiden
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata dan melakukan tugas mewakili negaranya dalam
hubungan luar negeri, baik secara internal maupun eksternal. Presiden juga menandatangani
urusan pemerintahan, yakni melakukan dan menindaklanjuti GBHN PEA, memiliki hak
Hukum Federal bagi tiap emirat. Dalam melaksanakan fungsi eksekutif tersebut di atas,
untuk mewakili Parlemen PEA melakukan hubungan luar negeri dengan lembaga/Badan
Berdasarkan keputusan Presiden PEA, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan pada
bulan Desember 2005 bahwa penetapan anggota FNC PEA akan dilakukan melalui 2 (dua)
mekanisme; pertama, 1/2 anggota FNC akan dipilih langsung melalui mekanisme pemilu.
Kedua, 1/2 anggota FNC lainnya akan tetap ditunjuk langsung oleh emir (penguasa wilayah)
di 7 wilayah keemiratan. Proses pemilu tersebut telah dilakukan untuk pertama kalinya pada
tanggal 16, 18 dan 20 Desember 2006 dan telah menghasilkan 20 orang anggota baru FNC
PEA (50% dari total anggota FNC). Sementara 1/2 anggota FNC lainnya akan ditunjuk
disyahkan oleh FSC menjadi Undang-undang. FNC juga merupakan lembaga yang lebih
cenderung sebagai lembaga konsultatif dan memberikan masukan kepada lembaga negara
Fungsi legislatif yang melekat pada FNC terbatas pada tingkat proseduril (lembaga
namun wakil lembaga Parlemen PEA dalam hubungan dengan lembaga parlemen negara
e) Federal Judiciary
konflik juridis antar anggota emirat, termasuk permasalahan dengan negara federal, menguji
aturan-aturan hukum anggota emirat dan pemberi interpretasi aturan- aturan hukum yang
3) Pemerintah Federal
fungsi ketatanegaraan, baik urusan internal maupun eksternal. Dalam menjalankan fungsi
internal terhadap stabilitas politik dan keamanan, keuangan, pajak dan bea cukai,
4) Pemerintah Lokal
Dalam sistem pemerintah federal PEA, pada setiap emirat terdapat pemerintahan lokal
yang memperoleh perlindungan atas kemerdekaan, kedaulatan, stabilitas dan keamanan dari
Pemerintah Federal. Para emir dapat membentuk dan mengatur sistem hukum tersendiri
sesuai dengan keperluan masyarakatnya. Termasuk yang paling penting adalah kewenangan
para emir mengatur “natural resources”. Sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat
setiap wilayah menjadi wewenang pemerintah emirat lokal. Sementara itu, pemerintah lokal
pembiayaan Pemerintah Federal (pusat). Sesuai semangat “unitary” dalam bentuk negara
federal para emir dari 7 emirat secara “voluntary” memberikan kekuasaan hak prerogatifnya
Konstitusi menjamin secara hukum untuk menjalankan hak (souvereignty) dan segala
urusan (di luar jurisdiksi pemerintah federal) setiap emir di wilayah dan perairannya masing-
kedaulatan, stabilitas dan keamanan dari pemerintahan Federal. Sementara itu berkewajiban
Status kekuasaan tradisional para emir atas masing-masing wilayahnya tetap mendapat
pengakuan. Para emir dapat menunda atau tidak memberlakukan peraturan yang telah
ditetapkan negara federal atas wilayahnya, apabila hal tersebut dipandang tidak sesuai
mengatur sistem hukum tersendiri sesuai dengan keperluan masyarakatnya. Termasuk yang
paling penting adalah kewenangan besar para emir mengatur “natural resources”.
emirat (lokal). Sementara itu, tiap-tiap emirat berkewajiban untuk memberikan kontribusi
5) Tradisional
Meskipun PEA berbentuk negara federasi (modern) namun sistem pemerintahan yang
Pemerintahan tradisional tersebut dikenal dengan organ atau wadah yang disebut dengan
“Majelis”.
Para pemimpin suku/kabilah yang berada pada Emirat-Emirat, secara teratur selalu
(terutama bulan Ramadhan) membuka majelis dan bertemu dengan masyarakat kabilahnya
dari masyarakatnya yang dapat disampaikan secara langsung. Masukan langsung dari
privilese para emir dan proses pengambilan keputusan langsung dari masyarakatnya tanpa
melalui lembaga perwakilan telah berlangsung mewarnai kehidupan ketatanegaraan secara
tradisional PEA.
c. Sistem Peradilan
FSC, Badan Federal tertinggi melaksanakan fungsi yudikatif negara federal, yakni
menyangkut hubungan antar emirat, dan memberikan interpretasi juridis mengenai UUD.
FSC adalah pengadilan banding tingkat tertinggi. Prinsip norma keadilan, dengan lembaga
dan kewenangan administratif yang berlaku sesuai dengan prinsip hukum sebagaimana
diterapkan di negara Barat. Namun dasar hukum yang menjadi keputusan adalah syariat
Islam. Anggota Peradilan Federal diangkat oleh Presiden setelah mendapat persetujuan dari
Supreme Council. Komposisi FSC terdiri dari seorang Ketua dan 5 orang Hakim Agung.
2) Primary Tribunals
pengadilan federal yang diperkenalkan pada tahun 1971, semua emirat memiliki pengadilan
sekuler untuk mengadili kasus pidana, perdata, dan komersial, dan pengadilan “syariat”
Pengadilan Negeri memiliki yuridiksi yang terbatas pada wilayah hukum tiap emirat.
Tugasnya menyelesaikan perkara yang tidak tercakup oleh kedua peradilan Federal di atas.
d. Sistem Kabinet
Dewan Menteri dicalonkan oleh Perdana Menteri dan disetujui oleh Presiden.
DAFTAR PUSTAKA
Website Resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia – Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
“Tentang UEA”. Indonesianembassy.ae. http://indonesianembassy.ae/id/about-uae/.
(diakses pada 15 Februari 2018, pukul 22:20 WIB).
Website Resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. “Kependudukan – Persatuan
Emirat Arab”. Kemlu.go.id. https://www.kemlu.go.id/abudhabi/id/Pages/Persatuan-
Emirat-Arab1.aspx. (diakses pada 15 Februari 2018, pukul 22:13 WIB).
Website Resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. “Tentang Persatuan Emirat
Arab”. Kemlu.go.id. https://www.kemlu.go.id/abudhabi/lc/Pages/Persatuan-Emirat-
Arab1.aspx. (diakses pada 15 Februari 2018, pukul 22:16 WIB).
Wikipedia. “Uni Emirat Arab”. Wikipedia.org.
https://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Emirat_Arab. (diakses pada 16 Februari 2018,
pukul 10:34 WIB).