PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM
“Pemikiran Ekonomi Islam Masa
Modernisasi”
Modernisasi sistem ekonomi Islam merupakan proses perubahan pola berpikir dan tata kerja
secara teradisi lalu menggantikannya dengan pola berpikir dan tata kerja baru yang mengalami sedikit
perubahan seperti menambah atau mengurangi konsep asal ulama mazhab, namun tidak lari dari
substansinya. Kegunaannya adalah untuk memperoleh daya guna dan danefesiensi maksimal dalam
pelaksanaannya pada lembaga-lembaga ekonomi modern seperti perbankan syariah dll
Abad ke 19 hingga abad ke 20 kerap disebut sebagai abad modern, dimana umat dihadapkan pada
kenyataan bahwa Barat jauh mengungguli mereka. Keadaan ini membuat berbagai respon bermunculan,
berbagai kalangan Islam merespon dengan cara yang berbeda berdasarkan pada corak keislaman mereka.
Ada yang merespon dengan sikap akomodatif dan mengakui bahwa memang umat sedang terpuruk dan
harus mengikuti Barat agar dapat bangkit dari keterpurukan itu. Ada pula yang tidak mau mengakui
eksistensi Barat.
Di era sekarang ini sistem ekonomi Islam telah
dimodernisasi dan dipraktekkan pada Bank
Syaria’ah. Dalam beroperasinya Bank Syari’ah
ini dia selalu mengikuti ketentuan syariat Islam
dengan menjauhi praktekpraktek yang
dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba
untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi
atas dasar bagi hasil.
2. Pemikiran Ekonomi Islam Jamaluddinal-afghani
Jamaludin Al-Afghani. Ia merupakan tokoh yang membawa ide-ide segar bagi dunia
Islam. Di mana dunia Islam pada saat kehadirannya, tengah mengalami kemunduran
diberbagai aspek kehidupan (ekonomi, sosial, politik, militer dan ilmu pengetahuan).
Kemunduran dunia Islam ditandai dengan tidak berkembangnya ilmu, sebagai akibat
bekunya kegiatan berfikir rasional dikalangan umat Islam, lemahnya ekonomi dan
militer. Di lain pihak negara-negara Barat tengah giat-giatnya mengembangkan falsafah,
sains dan teknologi, sehingga membuat mereka mulai dapat menguasai dunia, termasuk
dunia Islam. Setelah mengalami periode penjajahan dan kemunduran pada abad
sebelumnya, maka dunia Islam sejak awal abad ke 19 mulai menyadari akan kelemahan
mereka. Kesadaran ini muncul setelah terjadi kontak antara dunia Islam dengan dunia
Barat modern
3. Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Abduh (1266-
1323 H/1849- 1905 M)
Pemikiran ekonomi Muhammad Iqbal tidak berkisar tentang hal-hal teknis dalam
ekonomi, tetapi lebih kepada konsep-konsep umum yang mendasar.
. Dalam bukunya yang pertama ialah 'Ilm-ul-iqtisad (Ilmu Ekonomi), diterbitkan di
Lahore pada tahun 1903, tebalnya 216 halaman yang merupakan risalah ekonomi yang
ditulis Iqbal atas anjuran Thomas Arnold berisi penjelasan akan pentingnya ilmu
ekonomi serta hubungan dagang, sistem moneter, pembelanjaan serta konsumsi.
Zakat yang hukumnya wajib dalam Islam dipandang memiliki posisi yang strategis
bagi penciptaan masyarakat yang adil130 Dapat disimpilkan bahwa pemikiran ekonomi
pada masa Muhammad Iqbal ( w 1357 H/ 1938 M) meliputi :
1. Kritis atas kapitalisme dan sosialisme.
2. Keadilan sosial dari sebuah negara.
3. Zakat yang wajib memiliki posisi strategis bagi penciptaan masyarakat yang
adilmanusia
DAFTAR PUSTAKA