WAHAB HASBULLAH
(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Biografi dan Prosopografi)
Dosen Pengampu:
Drs. Marjono, M. Hum.
Oleh:
Yeni Purwanti 160210302071
Pendidikan
Masa pendidikan K.H. Wahab Hasbullah dari kecill hingga besar kebanyakan dari
pondok pesantren. Ketika memasuki usia tujuh tahun, Wahab Hasbullah mulai
mendapatkan pelaajaran agama secara intensif. Selama enam tahun awal pendidikannya,
ia dididik langsung oleh ayahnya. Selama kurang dari 20 tahun, ia secara intensif
menggali pengetahuan keagamaan dibeberapa pesantren.
Diantara pesantren yang pernah disinggahi Wahab Hasbullah adalah sebagai
berikut :
1. Pesantren Langitan, Tuban.
2. Pesantren Mojosari, Jombang.
3. Pesantren Cempaka.
4. Pesantren Tawangsari, Sepanjang.
5. Pesantren Kademangan Bangkalan, Madura.
6. Pesantren Branggahan, Kediri.
7. Pesantren Tebuireng, Jombang.
Di Pesantren Tebuireng, ia cukup alam menjadi santri. Hal ini terbukti kurang
lebih selama 4 tahun, ia menjadi lurah pondok, sebuah jabatan tertinggi yang dalam
kehidupan pesantren.
Setelah laam belajar ke berbagai pesantren, seperti halnya kebanayakn santri Jawa
saat itu, K.H. Wahab Hasbullah pada umur 27 tahun juga memperdalam keilmuannya,
terutama ilmu agama di Makkah. Beliau belajar dikota suci selama kurang lebih 5 tahun.
Di Makkah, ia bertemu dengan ulama terkemuka dan kemudian berguru pada mereka.
Selain belajar pada kitab-kitab atau pelajaran agama, ia juga belajar ilmu
berorganisasi dan pergerakan. Selama di Makkah ia aktif dalam dunia pergerkan dan
organisasi. Bersama Kiai Abbas dari Jember, Kiai Asnawi dari Kudus, dan Kiai Dahlan
dari Kertosono melopori berdirinya Sarikat Islam cabang Makkah.
Dalam rangkaian perjalanan intelektual yang demikian panjang, pada usia 34
tahun K.H. Wahab Hasbullah telah menjadi pemuda yang mengusai berbagai disiplin
ilmu keagamaan, seperti Ilmu Tafsir, Hadis, Fikih, Akidah, Tasawuf, Nahwu Shorof,
Ma’ani, Manthiq, dan lainnya.