Anda di halaman 1dari 15

MEREVIEW PP NO.

47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN


LINGKUNGAN PT DAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4
TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN

Dosen Pengampu:
SUMILIR, SE, MM, CRP
Kelompok 2
Anggota:
Muhamad Naufal Baihaqi 2010112177
Shafa Wahyu Nadafaira 2010112181
Aulia Salsabila 2010112183
Zahwa Nur Aini 2010112192
Fitto Ramadhan 2010112207

PROGRAM STUDI SARJANA S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
SEMESTER GENAP TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Review PP No 47 Tahun 2012 Tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT dan Perbup Sleman No 4 Tahun 2017 Tentang
Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sumilir, S.E., MM., CRP selaku
dosen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah membimbing dan mendukung dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari review perundang-undangan ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap review perundang-undangan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak

Jakarta, 30 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
HASIL REVIEW 4
PERPUB SLEMAN NO.4 TH 2015 TENTANG CSR 4
PP NO.47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
PT 11
HASIL REVIEW

PERPUB SLEMAN NO.4 TH 2015 TENTANG CSR


Pasal 1
Menjelaskan mengenai ketentuan umum yang digunakan dalam penulisan peraturan daerah ini.
Daerah, pemerintah daerah, Bupati, dan DPRD yang dimaksud adalah khusus untuk kabupaten
Sleman. Terdapat beberapa poin penting lainnya yang dijelaskan pada pasal ini, seperti
pengertian dari perangkat daerah, tanggung jawab sosial perusahaan (TJSP), pelaku dunia usaha,
pemangku kepentingan wilayah sasaran TJSP, dan Forum TJSP.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 2
Menjelaskan lebih detail mengenai peraturan daerah yang dimaksud. Peraturan tersebut
digunakan untuk kepastian dan perlindungan hukum dalam melaksanakan program TJSP dengan
melakukan program pembangunan daerah demi mencapai kesejahteraan dan mengurangi
kemiskinan.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 3
Menjelaskan mengenai tujuan adanya peraturan daerah ini, yaitu adanya batasan TJSP bagi
perusahaan dan pihak yang terkait, TJSP dapat terpenuhi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku bisnis terwujud,
melindungi dalam penyaluran iuran bantuan sosial agar lebih terarah dan tepat sasaran, dan
mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif perusahaan.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 4
Menjelaskan mengenai ruang lingkup TJSP yang merupakan bantuan pembiayaan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, kompensasi pemulihan dan/atau peningkatan fungsi
lingkungan hidup dan memacu pertumbuhan ekonomi berkualitas yang merakyat dan selaras
dengan program Pemda baik di luar kawasan yang memberikan dampak langsung maupun tidak
langsung dari kegiatan operasional perusahaan.
Review: Bantuan biaya yang dimaksud adalah sejumlah uang yang telah dianggarkan oleh
manajemen secara sukarela tetapi terprogram untuk TJSP. Uang tersebut bukan aliran dana
derma (charity) atau yang bersifat kedermawanan (philanthropy). Dan yang dimaksudkan dengan
kompensasi adalah penggantian atas kerugian yang diakibatkan oleh pendirian bangunan fisik
dan operasional perusahaan.

Pasal 5
Menjelaskan bantuan pembiayaan yang dijelaskan pada pasal 4 dialokasikan dari sebagian
keuntungan bersih setelah pajak atau anggaran lain yang ditentukan perusahaan.
Review: Mata anggaran dana TJSP sangat ditentukan oleh otoritas dalam lingkungan perusahaan
yang tidak dapat diintervensi oleh pemerintah. Namun demikian tetap dalam koridor peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6
Menjelaskan 9 asas penyelenggaraan TJSP, yaitu kepastian hukum, umum, kebersamaan,
partisipatif dan aspiratif, profesional, keterbukaan, akuntabilitas, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, dan kemandirian
Review: Asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan.
Asas kepentingan umum adalah asas kepentingan di semua aspek dalam bernegara, berbangsa
dan bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya dan yang menyangkut kepentingan hajat
hidup masyarakat yang luas. Asas kebersamaan adalah asas yang mendorong peran seluruh
pelaku usaha/perusahaan secara bersama-sama dalam kegiatan usahanya untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Asas partisipatif adalah keterlibatan dalam suatu program atau kegiatan
tertentu dalam berbagai tahapan tindakan, yakni keterlibatan dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatan. Asas aspiratif adalah harapan dan
tujuan, cita-cita, keinginan dan hasrat untuk keberhasilan pada masa yang akan datang. Asas
profesional adalah profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
kompeten dalam suatu pekerjaan tertentu, mampu menguasai ilmu pengetahuan secara
mendalam, kreatif dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berpikir positif
dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. Asas keterbukaan adalah membuka
kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi luas tentang
tanggung jawab. Asas akuntabilitas adalah penanggungjawab penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan ditentukan berdasarkan kedekatannya dengan luas, besaran dan jangkauan dampak
yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Asas berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan adalah bahwa penyelenggaraan tanggungjawab sosial harus dilakukan
secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan serta
pemeliharaan lingkungan hidup. Asas kemandirian adalah sikap keswaskarsaan, yaitu berbuat
sendiri secara aktif dan kebebasan untuk mengambil keputusan, penilaian, pendapat dan
pertanggungjawaban.

Pasal 7
Menjelaskan pembentukan Forum TJSP yang difasilitasi oleh Pemda dengan terbentuk paling
lama 1 tahun sejak perda diundangkan dan susunan keanggotaan ditetapkan oleh bupati.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 8
Menjelaskan mengenai tugas-tugas dari forum TJSP, yaitu menyusun tata tertib, program yang
terencana, mengoordinasikan dan mensinkronisasikan program, melaporkan pelaksanaan TJSP
selama satu tahun sekali kepada pemda dengan tembusan DPRD.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 9
Menjelaskan jenis perusahaan yang menjadi anggota forum TJSP, yaitu berbadan hukum yang
meliputi izin usaha dan anak perusahaan, cabang, unit yang berada di Sleman. Selain itu
dijelaskan juga apabila perusahaan tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan dipublikasikan
ke media masa.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 10
Menjelaskan pembentukan Sekretariat Forum TJSP yang berguna untuk kelancaran tugas forum
TJSP. Pembentukan tersebut dilakukan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan daerah dan ditetapkan oleh keputusan
Bupati.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 11
Menjelaskan unsur sekretariat forum TJSP, yaitu pemerintahan daerah, perguruan tinggi, dan
lembaga swadaya masyarakat. Pasal ini juga menjelaskan mengenai tugas Sekretariat TJSP, yaitu
fasilitasi pelaksanaan kegiatan, penyusunan tata tertib, komunikasi antara forum TJSP dengan
pemerintah daerah, menyiapkan data dan informasi kegiatan,monitoring dan evaluasi program
kegiatan.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 12
Menjelaskan mengenai pelaksanaan TJSP yang merupakan perusahaan yang menjalankan
usahanya di daerah, seperti BUMN, BUMD di Kabupaten Sleman. Dimana status perusahaan
tersebut meliputi tingkat pusat, cabang atau unit yang berkedudukan di wilayah Sleman.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 13
Menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan TJSP, yaitu menyusun, menata,
merancang dan melaksanakan kegiatan TJSP sesuai dengan prinsip TJSP, menumbuhkan,
mengembangkan, memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan TJSP, dan menetapkan TJSP
tidak terpisahkan dengan kebijakan manajemen maupun program pengembangan perusahaan
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 14
Menjelaskan mengenai perusahaan yang tidak melaksanakan sesuai dengan ketentuan akan
dipublikasikan ke media massa.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.
Pasal 15
Menjelaskan tentang forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) terkait penetapan
kepengurusan di dalam rapat pleno. Rapat pleno TJSP diselenggarakan oleh bupati atau pejabat
yang ditunjuk untuk memimpin forum TJSP tersebut. Pasal 15 ini juga menjelaskan masa kerja
kepengurusan forum TJSP yang dimana masa tersebut selama 3 tahun dan dapat dipilih kembali.
Penetapan kepengurusan forum TJSP ditetapkan oleh ketua forum tersebut.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 16
Menjelaskan mengenai kewajiban struktur forum TJSP untuk menyusun tata tertib forum setelah
terbentuk. Tata tertib yang dimaksud ialah terdapat pada ayat (1) dimana paling sedikit memuat
mekanisme, sasaran, capaian yang diperlukan untuk kelancaran koordinasi dalam melaksanakan
tugas serta tanggung jawab forum TJSP yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi program.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 17
Menjelaskan mengenai mekanisme pengesahan dokumen perencanaan program dan kegiatan
forum TJSP dimana perencanaan tersebut datang dari sebuah usulan dalam musyawarah
perencanaan forum TJSP. Dalam kegiatan musyawarah tersebut semua anggota forum TJSP
diundang guna mensinkronisasi perencanaan program dan kegiatan forum TJSP. Usulan
perusahaan yang telah disepakati, menjadi dokumen perencanaan program dan kegiatan forum
TJSP dengan ditandatangani oleh Ketua forum TJSP dan diserahkan kepada DPRD sebagai
tembusan.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 18
Menjelaskan mengenai program TJSP yang akan dijalani yaitu, bina lingkungan dan sosial,
kemitraan usaha mikro, kecil, dan koperasi serta program langsung kepada masyarakat. Sesuai
ayat (1), program ini dijalankan dengan maksud meningkatkan kesejahteraan sosial,
mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, memperkokoh keberlangsungan pelaku dunia
usaha dan memelihara fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 19
Menjelaskan lebih dalam mengenai yang dimaksud pada pasal 18 ayat (1) huruf a tentang
program bina lingkungan dan sosial yang bertujuan mempertahankan fungsi hidup dan
pengelolaannya kepada masyarakat yang berada di wilayah sasaran yang dimana meliputi, bina
lingkungan fisik, bina lingkungan sosial, dan bina lingkungan usaha mikro, kecil serta koperasi.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 20
Menjelaskan lebih detail pasal 18 ayat(1) huruf b mengenai program kemitraan usaha mikro,
kecil dan koperasi yang bertujuan untuk menumbuhkan, meningkatkan, dan membina
kemandirian berusaha masyarakat di wilayah sasaran. Dan pada pasal 20 ini menjelaskan
mengenai program-program kegiatan kemitraan yang dimaksud pada ayat (1).
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 21
Menjelaskan mengenai yang dimaksud pada pasal 18 ayat (1) huruf c tentang program langsung
pada masyarakat yang berupa, hibah, penghargaan, beasiswa, subsidi, bantuan sosial, pelayanan
sosial, serta bantuan pembinaan terhadap peningkatan seni dan budaya.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 22
Menjelaskan tentang fasilitas yang diberikan oleh Bupati dalam rangka penyusunan program
TJSP, lalu penyampaian program skala prioritas pembangunan daerah kepada forum TJSP.
Berdasarkan program skala prioritas tersebut, forum TJSP menyusun program TJSP dan
menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan tersebut kepada Bupati melalui OPD yang
membidangi perencanaan pembangunan daerah.
Review: Program skala prioritas dari pemerintah daerah dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan perusahaan dalam merencanakan pelaksanaan TJSP agar di lapangan terjadi
keharmonisan antara upaya pemerintah daerah dengan kegiatan swasta.
Pasal 23
Menjelaskan lebih detail mengenai penyampain program skala prioritas yang dilakukan oleh
pemerintah daerah sebagai bahan dalam perencanaan program TJSP kepada forum TJSP. Maka
dari itu, forum TJSP wajib menyampaikan rencana, pelaksanaan dan evaluasi TJSP dari setiap
perusahaan yang menjadi anggota kepada pemerintah daerah.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 24
Menjelaskan mengenai peran masyarakat dalam penyelenggaraan program TJSP dalam bentuk
penyampaian usulan, saran dan masukan dalam proses penyusunan program TJSP, juga
melakukan pengaduan ke forum TJSP terhadap pelaksanaan TJSP yang tidak sesuai dengan
program atau kegiatan yang sudah ditetapkan.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 25
Menjelaskan mengenai penghargaan yang diberikan oleh Bupati kepada perusahaan yang
konsisten dalam melaksanakan tugas TJSP dengan hasil yang baik dan sesuai dengan program
TJSP yang sudah ditetapkan
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 26
Menjelaskan mengenai Peraturan Bupati yang dimana sebagai Peraturan Daerah harus ditetapkan
paling lambat 1 (satu) tahun dimulai sejak tanggal diundangkannya peraturan daerah tersebut.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 27
Menjelaskan lebih detail mengenai mulai berlakunya Peraturan Daerah tersebut agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatan dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Sleman.
Review: Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.
PP NO.47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
PT
Pasal 1
1. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas serta peraturan pelaksanaannya.
2. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ Perseroan
yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar.
3. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.
4. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada
Direksi.
Review :
Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 1 sudah cukup jelas.

Pasal 2
Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Review :
Ketentuan ini menegaskan bahwa pada dasarnya setiap Perseroan sebagai wujud kegiatan
manusia dalam bidang usaha, secara moral mempunyai komitmen untuk bertanggung jawab atas
tetap terciptanya hubungan Perseroan yang serasi dan seimbang dengan lingkungan dan
masyarakat setempat sesuai dengan nilai, norma, dan budaya masyarakat tersebut.
Pasal 3
(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi
kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan baik di dalam maupun di
luar lingkungan Perseroan.
Review :
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
sumber daya alam” adalah Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan
sumber daya alam.
Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan
dengan sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan
sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya
alam termasuk pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Yang dimaksud dengan “berdasarkan Undang-Undang” adalah undang-undang beserta
peraturan pelaksanaan undang-undang mengenai sumber daya alam atau yang berkaitan dengan
sumber daya alam, serta etika menjalankan perusahaan, antara lain: peraturan
perundang-undangan di bidang perindustrian, kehutanan, minyak dan gas bumi, badan usaha
milik negara, usaha panas bumi, sumber daya air, pertambangan mineral dan batu bara,
ketenagalistrikan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, larangan praktik monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat, hak asasi manusia, ketenagakerjaan, serta perlindungan
konsumen.

Ayat (2)
Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 3 ayat (2) sudah cukup jelas.

Pasal 4
(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana
kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS
sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan.
(2) Rencana kerja tahunan Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana
kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
Review :
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan” adalah
peraturan perundang-undangan menentukan lain bahwa persetujuan atas rencana kerja diberikan
oleh RUPS, maka anggaran dasar tidak dapat menentukan rencana kerja disetujui oleh Dewan
Komisaris atau sebaliknya.

Ayat (2)
Tidak ada penjelasan dikarenakan pada Pasal 4 ayat (2) sudah cukup jelas.

Pasal 5
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam, dalam menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) harus memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(2) Realisasi anggaran untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
dilaksanakan oleh Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan.
Review:
Pada ayat satu dijelaskan bahwa setiap entitas perseroan yang menggunakan sumber daya alam
sebagai komponen kegiatan usahanya dalam penyusunan dan perencanaan anggaran, maka
entitas tersebut harus memerhatikan kepatuhan dan kewajaran.Yang dimaksud dengan “kepatutan
dan kewajaran” adalah kebijakan Perseroan, yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan
Perseroan, dan potensi risiko yang mengakibatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
harus ditanggung oleh Perseroan sesuai dengan kegiatan usahanya yang tidak mengurangi
kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Kemudian dijelaskan pada ayat dua bahwa realisasi
anggaran yang disusun dan direncakan untuk pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan
sebagaimana yang dijelaskan pada pasal satu, maka entitas tersebut harus memperhitungkan
realisasi anggaran tersebut sebagai biaya perseoran.
Pasal 6
Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan Perseroan dan
dipertanggungjawabkan kepada RUPS.
Review:
Sebagaimana yang dijelaskan pada pasal 6 bahwa setiap entitas perseroan yang melaksanakan
tanggungjawab sosial dan lingkungan harus mencantumkannya pada laporan tahunan perseroan
tersebut yang nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada RUPS.
Pasal 7
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Review:
Yang dimaksud dengan dengan “dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan” adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang terkait.
Pasal 8
(1) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak
menghalangi Perseroan berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(2) Perseroan yang telah berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan penghargaan oleh instansi yang berwenang.
Review:
Yang dimaksud dengan “tidak menghalangi Perseroan berperan serta melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan” yang tercantum pada ayat satu adalah Perseroan tetap dapat
melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan selain yang telah menjadi kewajibannya.
Kemudian yang dimaksud dengan “penghargaan” pada ayat kedua dapat dimisalkan seperti
fasilitas atau bentuk penghargaan lainnya.
Pasal 9
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Review:
Pada pasal 9 menjelaskan bahwa kebijakan tersebut akan berlaku dan berjalan sebagaimana
mestinya ketika peraturan tersebut telah diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai