Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya

framework

core

competency

dan

penjelasan

mengenai

VRIO

Core Competency
Semua kapabilitas kritis yang dimiliki suatu organisasi/perusahaan dalam
upayanya mencapai keunggulan kompetitif.
Sekumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu
perusahaan untuk memberikan manfaat (benefit) tertentu kepada pelanggan.
Berikut kuranglebih pengertian kompetensi inti yang kita temukan pada
halaman 45 buku 2013-2014 Criteria for Perfromance Excellence Baldrige
Criteria Non Profit
Kompetensi inti mengacu pada keahlian yang dimiliki oleh perusahaan
Kompetensi inti adalah kemampuan perusahaan yang memiliki nilai
strategis dan menjadi pusat keahlian untuk mewujudkan misi
perusahaan atau yang berkontribusi memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Kompetensi inti seringkali mengundang minat pesaing atau pemasok
atau mitrakerja untuk menirunya.
Kompetensi inti juga akan memberikan keunggulan daya saing yang
berkelanjutan bagi perusahaan.
Hilangnya kompetensi inti dapat berakibat sebagai tantangan strategis
yang signifikan atau kerugian bagi perusahaan.
Kompetensi inti antara lain : keahlian teknologi, penawaran layanan
yang unik, keahlian perusahaan dalam mengelola ceruk pasar atau
keahlian perusahaan dalam mengelola bisnis di daerah tertentu,
keahlian perusahaan untuk mengakuisisi bisnis, dll.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh CK Prahalad dan Gary Hamel dalam
artikelnya The core competence of corporation, maka menurutnya
kompetensi inti merupakan faktor spesifik yang berkaitan dengan cara
perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Untuk mengetahui apakah keahlian
tersebut adalah kompetensi inti, menurut mereka dapat diuji atas tiga kriteria
berikut :
1. Tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
2. Keahlian tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
dapat memasuki pasar yang potensial
3. Keahlian tersebut berkontribusi pada dimilikinya produk yang bernilai
bagi pelanggan
Kompetensi inti perusahaan sangat luas antara lain dapat berupa:
Keahlian teknis
Kehandalan proses
Hubungan erat antara perusahaan dengan pelanggan
Karyawan yang penuh dedikasi
Pangsa pasar yang luas,
Cakupan layanan yang luas, dll

Kompetensi ini dapat dipahami sebagai kekuatan perusahaan yang relatif lebih
unguul dibanding pesaing dalam memberikan nilai tambah. Kompetensi inti
mencerminkan pembelajaran kolektif perusahaan.

VRIO framework
Kondisi Internal perusahaan, seringkali dijadikan sebagai dasar
pembentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis lebih jauh
terhadap kondisi ini akan memberikan seberapa besar sumber daya yang
dimiliki perusahaan, yang bisa memberikan keunggulan lestari (sustained
advantage), mana yang bersifat sementara (temporary advantage) dan mana
yang justru menjadi kerugian (disadvantage)
Alat analisis untuk mengetahui kondisi tersebut adalah VRIO (Valuable,
Rare, Imitate to Cost dan Organized). Barney (2012) menyebutkan bahwa VRIO
dapat digunakan untuk melihat perbandingan komparatif mengenai kekuatan
dan kelemahan kondisi internal perusahaan.
Metode analisis yang dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah suatu
sumber daya memilikikeunggulan kompetitif adalah dengan menggunakan
analisis VRIO (value,rarity,imitability,dan organization).
Analisis V dilakukan dengan pertanyaan, apakah sumber daya
tersebutmemungkinkan perusahaan menangkap berbagai peluang
bisnis dan mengatasi berbagaitantangan ? Jika jawabannya ya, maka
sumber daya tersebut memiliki keunggulan kompetitif.
Analisis R dilakukan dengan pertanyaan, apakah sumber daya tersebut
sukar diperoleh di pasar dan hanya dimiliki oleh beberapa pemain bisnis
semata ? Jika jawabannya ya, maka sumber dayatersebut memiliki
keunggulan kompetitif.
Analisis I dilakukan dengan pertanyaan, apakah jika sebuah perusahaan
tidak memiliki sumber daya tersebut, dia akan mengalami kesulitan
untuk mengembangkan atau menirunya ? Jika jawabannya ya, maka
sumber daya tersebut memiliki keunggulan kompetitif.
Analisis O dilakukan dengan pertanyaan, apakah kebijakan perusahaan
sudah mampu memanfaatkan semua sumber daya yang memiliki
karakter VRI di atas? Jika jawabannya ya, maka kebijakan perusahaan
sudah mengarah ke penciptaan keunggulan kompetitif

Anda mungkin juga menyukai