Anda di halaman 1dari 3

Bayu Adhi Prabowo

13/358607/PEK/18668
Chapter 7 Creating Corporate Advantage
Strategi korporasi yang efektif dapat dianggap sebagai sistem yang terintegrasi
dalam semua elemen strategi yang selaras. Visi, tujuan, sumber daya, bisnis, dan
organisasi membentuk dasar dari sistem strategi korporasi. Agar memiliki efek yang
maksimum, tiap elemen harus saling berhubungan satu sama lain, dalam proses yang
saling menguatkan.
Logika dibalik kebutuhan untuk mencipatakan konsistensi antara sumber daya
perusahaan dan bisnis adalah sumber daya harus dapat menciptakan keunggulan
kompetitif dalam bisnis dimana perusahaan bersaing. Untuk mencapai hal ini, sumber
daya korporasi harus dievaluasi menggunakan faktor sukses yang pada tiap bisnis.
Persyaratan untuk melakukan kontrol yang efektif adalah adanya kesesuaian antara
bisnis dan struktur, sistem, serta proses organisasi. Isunya adalah bagaimana korporasi
dapat memonitor dan mengontrol individual bisnis. Infrastruktur perusahaan harus
dapat didesain untuk memungkinkan dalam mencapai koherensi diseluruh bisnis.
Ketika elemen pada segitiga strategi korporasi dapat konsisten secara eksternal
dan internal, ketika mereka dikendalikan oleh visi yang kuat dan didukung jalur
ekspansi yang layak, strategi sebagai suatu kesatuan harus dapat menciptakan
keunggulan korporasi dan menghasilkan nilai. Dalam mengembangkan strategi
korporasi tidak hanya dibutuhkan kemampuan analitis yang baik tapi juga
pengetahuan yang mendalam mengenai perilaku manajerial dan sistem, serta intuisi
dan kreatifitas. Tantangan strategi korporasi adalah untuk mengembangkan
pandangan dan menerjemahkannya kedalam keunggulan korporasi yang unik dan
berkelanjutan.

Corporate Strategy The Quest For Parenting Advantage


Kebanyakan proses perencanaan fokus pada pengembangan pada tingkat
bisnis, daripada tingkat korporasi. Yang lebih penting, kerangka perencanaan strategi
tingkat korporasi telah umum digunakan dan telah terbukti tidak tepat atau tidak
praktis. Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Campbell, Gold, dan Alexander (2000)
mengusulkan pola kerangka kerja induk untuk mengisi dalam kekurangan dari konsep
kompetensi inti. Ini dapat memberikan model konseptual yang ketat serta peralatan
yang diperlukan untuk melakukan proses perencanaan pada tingkat korporasi yang
efektif.

Langkah 1: Memahami faktor penentu keberhasilan dari bisnis, apa yang


benar-benar membuat bisnis dapat sukses.

Langkah 2: Menilai peluang perusahaan induk. Sebuah bisnis yang tidak


efisien memiliki banyak keunggulan tetapi beberapa perusahaan akan sangat
baik dijalankan dan dibiayai meskipun hanya ada sedikit kesempatan.

Langkah 3: Memahami karakteristik perusahaan induk mengenai keterampilan


mereka, pengalaman, struktur, proses, dan karyawan.

Langkah 4: Petakan ke jaringan induk.

The Value of The Parent Company


Perusahaan induk mempengaruhi nilai dalam empat cara yaitu melalui
pengaruhnya yang berdiri sendiri, melalui pengaruh linkage, melalui fungsi pusat dan
jasa, dan melalui kegiatan pengembangan perusahaan. Pada masing-masing area,
mungkin bagi perusahaan induk untuk dapat menciptakan nilai. Namun, untuk
daerah-daerah yang memiliki pengaruh, hal tersebut dapat. menyebabkan kerusakan
nilai.
Ada beberapa kondisi yang dapat membantu dalam penciptaan nilai. Kondisi
pertama adalah bahwa bisnis dalam portofolio perusahaan harus memiliki beberapa
kesempatan untuk meningkatkan kinerja dengan perusahaan induk. Jika bisnis dapat
optimal, tidak ada kesempatan untuk menambah nilai. Perusahaan induk hanya bisa
menambahkan nilai jika bisnis menawarkan kesempatan untuk membamtu. Kedua,
perusahaan induk harus memiliki beberapa kemampuan khusus atau sumber daya
yang akan memungkinkan untuk meningkatkan kinerja dan memanfaatkan
kesempatan dari perusahaan induk. Karakteristik dalam pola asuh adalah alat untuk
menciptakan nilai. Ketiga, perusahaan induk harus memiliki pemahaman yang cukup
tentang faktor penentu keberhasilan dalam bisnis untuk memastikan bahwa hal
tersebut tidak mempengaruhi bisnis dengan cara yang tidak pantas.
Langkah pertama yang berguna dalam mengembangkan strategi perusahaan
yang baru adalah untuk mengidentifikasi area-area dimana perusahaan induk saat ini
menghancurkan nilai. Dengan divestasi bisnis atau mengubah perilaku perusahaan
induk situasi ini dapat dihindari. Bagi banyak perusahaan langkah pertama ini sangat
meningkatkan nilai pemegang saham. Langkah kedua adalah untuk mulai mencari
parenting opportunities. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kinerja melalui
keterlibatan perusahaan induk. Langkah ketiga adalah menilai bagaimana perusahaan
dapat menangkap peluang dari induk. Hal ini melibatkan penciptaan pengelompokan
bisnis dengan peluang induk yang sama. Setiap pengelompokan ini kemudian dinilai
sesuai dengan induk organisasi.

Anda mungkin juga menyukai