Pengaruh Saling Ketergantungan Dan Sistem Akuntasi Manajemen
Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris perusahaan manufaktur di Semarang)
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Ery Witarto 01.60.0063
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2005 Perpustakaan Unika ABSTRAKSI
Penelitian ini secara empiris menguji dalam mengetahui pengaruh saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melalui sistem akuntansi manajemen sebagai variabel intervening. Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan sistem akuntansi manajemen masih sangat terbatas. Akhir-akhir ini, perhatian peneliti lebih difokuskan dalam memahami bagaimana variabel kontijensi yang lain dan berbeda mempengaruhi sistem akuntansi manajemen. Banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang kurang konsisten. Oleh sebab itu, perlu adanya penelitian- penelitian lanjutan. Penelitian ini membahas peran Sistem Akuntansi Manajemen terhadap hubungan saling ketergantungan dengan kinerja manajerial dan pengaruh saling ketergantungan secara langsung terhadap kinerja manajerial. Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen didefinisikan sebagai tingkat dimana manajer menggunakan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Akuntansi Manajemen untuk pengambilan keputusan manajerial. Penelitian ini dilakukan pada 32 perusahaan manufaktur yang berskala besar di kota Semarang dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner disebarkan sebanyak 140 dan yang kembali sebanyak 98 kuesioner. Namun kuesioner yang dapat dipakai hanya berjumlah 90 kuesioner karena sisanya dianggap tidak dapat dipakai dikarenakan jawaban yang diberikan kepada responden tidak tepat dan tidak jelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen sebagai variabel intervening dalam hubungan antara saling ketergantungan jika menunjukkan tingkat yang tinggi di dalam departemen perusahaan dimana pengaruhnya langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja manajerial.
Kata kunci : saling ketergantungan, sistem akuntansi manajemen, dan kinerja manajerial. Perpustakaan Unika DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... i Halaman Persetujuan ................................................................................ ii Halaman Pengesahan ................................................................................ iii Pernyataan Keaslian Skripsi ...................................................................... iv Halaman Persembahan .............................................................................. v Abstraksi ................................................................................................... vi Kata Pengantar .......................................................................................... vii Daftar Isi ................................................................................................... ix Daftar Tabel .............................................................................................. xii Daftar Gambar .......................................................................................... xiii Daftar Lampiran ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ............................................................... 1 I.2. Perumusan dan Batasan Masalah ................................... 5 I.2.1. Perumusan Masalah .............................................. 5 I.2.2. Batasan Masalah ................................................... 5 I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 6 I.3.1. Tujuan Penelitian .................................................. 6 I.3.2. Manfaat Penelitian ................................................ 6 I.4. Sistematika Penulisan .................................................... 7
Perpustakaan Unika BAB II LANDASAN TEORI II.1. Landasan Teori .............................................................. 8 II.1.1 Saling Ketergantungan ......................................... 8 II.1.2. Sistem Akuntansi Manajemen ............................. 10 II.1.3. Karakteristik SAM .............................................. 12 II.1.4. Kinerja Manajerial .............................................. 14 II.1.5. Variabel Intervening ............................................ 16 II.1.6. Saling Ketergantungan, SAM, Kinerja Manajerial ........................................................... 16 II.2. Hipotesis ........................................................................ 19 II.3. Kerangka Pikir ............................................................... 21 II.4. Definisi dan Pengukuran Variabel ................................. 22 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Obyek dan Lokasi Penelitian ......................................... 24 III.1.1 Obyek Penelitian ................................................. 24 III.1.2. Lokasi Penelitian ................................................ 24 III.2. Populasi dan Sampel ...................................................... 25 III.2.1. Populasi ............................................................. 25 III.2.2. Sampel ............................................................... 25 III.3. Metode Pengumpulan Data ............................................ 27 III.3.1. Pengujian Validitas ............................................ 28 III.3.2. Pengujian Reliabilitas ........................................ 31 III.4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ......................... 32 Perpustakaan Unika III.4.1. Analisis Regresi ................................................. 32 III.4.2. Uji Hipotesis ...................................................... 34 BAB IV HASIL ANALISIS IV.1. Gambaran Umum Responden ........................................ 37 IV.2. Deskripsi Variabel Penelitian ......................................... 39 IV.3. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 41 IV.4. Pengujian Hipotesis ....................................................... 43 IV.5. Pembahasan ................................................................... 46 BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan ..................................................................... 48 V.2. Saran ............................................................................... 48 V.3. Implikasi Penelitian.......................................................... 49 V.4. Keterbatasan Penelitian.................................................... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Perpustakaan Unika BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Sekarang ini, banyak perusahaan menghadapi perubahan lingkungan ekonomi, yang menyebabkan bahwa adanya tuntutan untuk pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Akhir- akhir ini, tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi kita, yang telah memaksa banyak perusahaan untuk mengubah secara dramatis, cara mereka mengoperasikan segala bisnisnya. Perubahan ini yang menyebabkan terciptanya lingkungan yang baru pada akuntansi manajemen. Setidak-tidaknya untuk sejumlah besar organisasi. Karena lingkungan yang telah berubah, maka sistem akuntansi manajemen tradisional sudah tidak banyak lagi digunakan. Oleh sebab itu, banyak dilakukannya penelitian-penelitian yang mempunyai tujuan untuk menemukan sistem akuntansi manajemen yang seperti apakah yang cocok digunakan dalam suatu organisasi untuk usaha yang bisa mencapai tujuan bagi perusahaannya. Teori kontijensi digunakan untuk menganalisa Sistem Akuntansi Manajemen telah lama menarik minat para peneliti. Pendekatan kontijensi yang digunakan dalam akuntansi manajemen didasarkan pada suatu premis bahwa tidak terdapat sistem akuntansi yang sesuai untuk semua organisasi dalam semua situasi (Otley, 1980 dalam Nazaruddin 1998). Dalam melakukan penelitian mengenai Sistem Akuntansi Manajemen, pendekatan kontijensi akan diperlukan untuk mengevaluasi faktor kondisional yang menyebabkan Sistem Akuntansi 1 Perpustakaan Unika Manajemen menjadi semakin lebih efektif (Laksamana dan Muslichah, 2002). Seperti halnya penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini mengidentifikasikan variabel kontijensi di dalam perancangan Sistem Akuntansi Manajemen. Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) menggambarkan bahwa sistem formal yang dirancang, untuk menyediakan informasi untuk manajer. Perusahaan sistem akuntansi manajemen yang merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapat perhatian, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif di dalam keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Sistem Akuntansi Manajemen membantu manajer untuk pengendalian aktivitas dan pengurangan ketidakpastian sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan (Gordon dan Miller 1976; Kaplan 1984; Anthony et al. 1998; Atkinson et. Al. 1995 dalam Nazaruddin, 1998). Rancangan Sistem Akuntansi Manajemen yang berorientasi pada informasi finansial internal organisasi yang berbasis pada data histori tersebut merupakan metode tradisional. Dengan meningkatnya tugas pemecahan masalah yang dihadapi oleh manajemen, maka rancangan sistem akuntansi manajemen tidak hanya berorientasi pada data finansial saja, tetapi berorientasi pada data yang bersifat eksternal dan non finansial (Mia dan Chenhall, 1994 dalam Laksamana dan Muslichah, 2002). Chenhall dan Morris (1986) dalam Rustiana mengidentifikasikan empat karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, yaitu : broad scope, (lingkup), timeliness (tepat waktu), aggregation Perpustakaan Unika (agregasi), dan integration (integrasi). Karakteristik informasi yang tersedia tersebut akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna organisasi, hal ini sejalan dengan pendekatan kontijensi yang dikemukakan oleh Otley (1980) dalam Nazaruddin (1998) bahwa tingkat ketersediaan masing- masing karakteristik informasi akuntansi manajemen tidak sama untuk segala situasi tetapi ada faktor tertentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen. Saling ketergantungan ialah salah satu variabel kontijensi yang perlu dipertimbangkan dalam merancang SAM, tetapi masih sedikit menerima perhatian dari peneliti. Saling ketergantungan organisasional adalah pertukaran aktivitas yang terjadi antar segmen yang ada dalam suatu organisasi (Chenhall dan Morris 1986 dalam Laksamana dan Muslichah, 2002). Evaluasi prestasi di dalam sub-unit organisasi yang mempunyai tingkat saling ketergantungan yang tinggi mungkin dibantu dengan informasi non keuangan lingkungan lingkup luas. Semakin tinggi tingkat saling ketergantungan akan menyebabkan semakin kompleksnya tugas yang dihadapi manajer. Sebagai akibatnya manajer membutuhkan informasi yang lebih banyak, baik itu informasi yang berkaitan dengan departemennya sendiri maupun informasi yang terkait dengan departemen lain. Kinerja manajerial ialah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan manajemen. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang penting didalam suatu perusahaan, karena meningkatnya kinerja manajerial dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sehingga dapat mempercepat perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Perpustakaan Unika Kinerja manajerial yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang diidentifikasikan oleh Mahoney et. al (1956) dalam Isti Rahayu (1995). Mahoney et. al mendefinisikan kinerja manajerial didasarkan pada fungsi- fungsi manajemen yang ada dalam teori manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pemilihan staf, negoisasi, dan perwakilan. Bouwens dan Abernethy (2000) dalam Laksamana dan Muslichah (2002) menyatakan bahwa saling ketergantungan berpotensi untuk menciptakan gap informasi bagi pembuat keputusan. Gap ini terjadi karena informasi yang tersedia lebih sedikit dari yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Ketika ini terjadi, pembuat keputusan menghadapi ketidakpastian. Informasi disediakan oleh Sistem Akuntansi Manajemen dapat mengurangi ketidakpastian tersebut. Informasi yang terintegrasi yang disajikan, oleh Sistem Akuntansi Manajemen akan membantu para manajer mengambil keputusan yang efektif, sehingga dampak kinerja yang ditimbulkan dari pembuatan keputusan itu akan meningkat. Perpustakaan Unika I.2. Perumusan dan Batasan Masalah I.2.1. Perumusan Masalah Pada penelitian ini akan meneliti: 1. Apakah Saling Ketergantungan mempengaruhi Kinerja Manajerial secara tidak langsung dengan melalui SAM? 2. Apakah saling ketergantungan berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial?
I.2.2. Batasan Masalah 1. Responden yang digunakan dalam penelitian ini hanya para manajer di perusahaan dimana dijadikan sebagai subyek penelitian, karena mereka berperan penting didalam mengambil keputusan, serta dinilai lebih mempunyai pengaruh dalam perencanaan strategik, yaitu dalam mencapai dan menentukan pencapaian laba perusahaan. 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saling ketergantungan, karakteristik sistem akuntansi manajemen, kinerja manajerial. 3. Penelitian ini, mengambil sampel manajer perusahaan manufaktur berskala besar yang ada di Semarang, karena peneliti ingin memperkenalkan kepada manajer di perusahaan berskala besar struktur organisasi yang lain, yaitu saling ketergantungan yang akan memberikan pengaruh tidak langsung dan langsung dengan melalui sistem akuntansi manajemen yang mempengaruhi kinerja manajerial dan saling ketergantungan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial didalam perusahaan. Perpustakaan Unika I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mencari suatu bukti empiris mengenai : 1. Pengaruh saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial dengan melalui Sistem Akuntansi Manajemen. 2. Pengaruh saling ketergantungan langsung terhadap kinerja manajerial.
I.3.2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitian yang terdahulu mengenai pengaruh saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial perusahaan dengan melalui Sistem Akuntansi Manajemen dan saling ketergantungan secara langsung terhadap kinerja manajerial. b. Menambah bukti empiris mengenai pengaruh saling ketergantungan dan SAM terhadap kinerja manajerial secara tidak langsung dan pengaruh langsung saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial. 2. Bagi Perusahaan Perusahaan dapat mengenal suatu struktur organisasi yang baru dalam mendelegasikan wewenangnya dengan memperhatikan tingkat saling ketergantungan dimana mempunyai pengaruh terhadap SAM, sehingga dapat menjadikannya sebagai informasi yang sangat berharga bagi manajemen yang dapat meningkatkan kinerja manajerial perusahaan. Perpustakaan Unika I.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian skripsi dengan judul pengaruh saling ketergantungan dan sistem akuntansi manajemen sebagai variabel intervening terhadap kinerja manajerial ini sebagai berikut : 1. Bab I : Pendahuluan Meliputi latar belakang penelitian, perumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2. Bab II : Landasan Teori Meliputi tinjauan teori, pengembangan dan perumusan hipotesis, kerangka pikir, serta definisi dan pengukuran variabel. 3. Bab III : Metode Penelitian Meliputi obyek dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. 4. Bab IV : Hasil Analisi Meliputi gambaran umum responden, distribusi jawaban responden, dan analisis serta hasil pengujian hipotesis. 5. Bab V : Kesimpulan, Saran dan implikasi penelitian Meliputi kesimpulan, saran dan implikasi dibidang akuntansi manajemen. Daftar Pustaka Lampiran Perpustakaan Unika BAB II LANDASAN TEORI
II.1. Landasan Teori II.1.1. Saling Ketergantungan Saling ketergantungan ialah salah satu variabel kontijensi yang perlu dipertimbangkan dalam merancang SAM. Tetapi saling ketergantungan mendapat perhatian yang sedikit dari peneliti. Peneliti yang mengkaitkan secara langsung pengaruh saling ketergantungan dengan SAM adalah Cenhall dan Morris (1986) Mia dan Goyal (1991). Bouwens dan Abernethy (2000). Saling ketergantungan organisasional ialah suatu pertukaran aktivitas yang terjadi antar segmen dimana yang ada di dalam suatu organisasi. Evaluasi prestasi di dalam sub-unit organisasi yang mempunyai tingkat saling ketergantungan yang tinggi kemungkinan dibantu dengan informasi non keuangan dengan lingkup yang luas. Jadi semakin tinggi tingkat saling ketergantungan akan menyebabkan semakin kompleks tugas yang dihadapi manajer, karena manajer tidak hanya memfokuskan kepada aktivitas dari subunit yang lainnya dimana berhubungan dengan subunit manajer tersebut. Maka akibat yang terjadi pada manajer informasi yang dibutuhkan lebih banyak, baik itu informasi yang berkaitan dengan departemennya sendiri maupun informasi yang terkait dengan departemen lain yang berhubungan (Laksamana dan Muslichah, 2002). Disamping itu, Hayes (1977) dalam Laksamana dan Muslichah (2002) menyatakan bahwa pengukuran kinerja terhadap unit yang mempunyai tingkat interdependensi yang tinggi akan sangat bermanfaat bila pengukuran tersebut Perpustakaan Unika tidak hanya mencakup penilaian pencapaian target tetapi juga mencakup penelitian reliabilitas, kerjasama dan fleksibilitas para manajer divisi. Robbins (2001) mengidentifikasi tiga bentuk saling ketergantungan, yaitu: 1. Pooled interdependence : Dua atau lebih unit menyumbang output secara terpisah ke unit yang lebih besar, misalnya departemen pengembangan produk dan departemen pengiriman. Kedua departemen ini pada hakikatnya terpisah dan jelas terbedakan satu sama lain, hal ini tampak pada gambar I bagian (a). 2. Sequential interdependence : Satu kelompok tergantung pada satu kelompok lain untuk masukannya tetapi ketergantungan itu hanya satu arah, misalnya departemen pembelian dan departemen suku cadang. Dalam hal ini perakitan suku cadang bergantung pada pembelian untuk masukannya. Dalam kesalingtergantungan berurutan, jika kelompok yang memberi masukannya tidak menjalankan tugasnya dengan benar, kelompok yang bergantung pada kelompok pertama akan sangat terkena (gambar 1 bagian (b)). 3. Reciprocal interdependence : dimana kelompok-kelompok bertukar masukan dan keluaran, misalnya kelompok penjualan dan pengembangan produk saling bergantung secara timbal balik. Kelompok pengembangan produk memerlukan kelompok penjualan untuk informasi tentang kebutuhan pelanggan sehingga mereka dapat menciptakan produk yang dapat dijual dengan sukses (gambar I bagian (c). Perpustakaan Unika Gambar 1 Tipe Saling Ketergantungan ipe Saling Ketergantungan
(Sumber : Robbins, Organization Theory 1990)
II.1.2. Sistem Akuntansi Manajemen Sistem Akuntansi Manajemen ialah salah satu mekanisme pengendalian didalam organisasi, serta alat yang efektif didalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang bisa dilakukan (Nazaruddin, 1998). Salah satu produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen ialah informasi akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang berguna untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih baik (Atkinson, 1995 dalam Nazaruddin, 1998). Sistem akuntansi manajemen itu sendiri mempunyai tiga tujuan utama, yaitu: 1. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam penghitungan biaya, jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. A B B A A B Sequential (b) Reciprocal (c) Pooled (a) Perpustakaan Unika 2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian. 3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut untuk menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer untuk mengidentifikasikan masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan) (Hansen dan Mowen, 1997) Sistem Akuntansi Manajemen dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme pengawasan yang dapat memudahkan pengawasan dengan cara membuat laporan dan menciptakan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian kinerja dari setiap komponen-komponen dalam sebuah organisasi (Chia, 1995 dalam Ritonga dan Zainuddin, 2002). Rekayasa SAM dalam penelitian yang menggunakan perspektif kontigensi selalu mempertimbangkan hubungannya dengan variabel-variabel teknologi, strategi, dan lain-lain. Dalam penelitian ini SAM dikonseptualkan sebagai suatu sistem yang formal yang didesain untuk menyediakan informasi kepada para manajer.
Perpustakaan Unika II.1.3. Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Secara konvensional, rancangan SAM terbatas pada informasi keuangan internal yang berorientasi historis. Meningkatnya peran SAM untuk membantu manajer dalam pengarahan dan pemecahan masalah telah mengakibatkan perubahan SAM untuk memasukan data eksternal dan non keuangan kepada informasi yang berorientasi masa datang (informasi SAM lingkup luas). Diantara karakteristik informasi SAM, informasi broad scope telah teridentifikasi sangat penting dalam membantu pengambilan keputusan manajerial (Chenhall dan Morris, 1986; Gordon dan Nayaranan 1984 dalam Laksamana dan Muslichah, 2002). Chenhall dan Morris mengidentifikasi 4 karakteristik informasi SAM yaitu sebagai berikut: Scope Di dalam sistem informasi, broad scope mengacu kepada dimensi fokus kuantifikasi, dan horizon waktu. SAM tradisional memberikan informasi yang terfokus pada peristiwa-peristiwa dalam organisasi yang dikuantifikasi dalam ukuran moneter, dan yang berhubungan dengan data historis. Lingkup SAM yang luas memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan eksternal yang mungkin bersifat ekonomis seperti Gross National Product, total penjualan pasar, dan pangsa pasar suatu industri, atau mungkin juga bersifat non ekonomi seperti faktor demografi, citarasa konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan teknologi. Perpustakaan Unika Timeliness Kemampuan para manajer untuk merespon secara tepat atas suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh timeliness SAM. Informasi yang timeliness meningkatkan fasilitas SAM untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah dibuat. Aggregation SAM memberikan informasi dalam berbagai bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang tidak diproses hingga berbagai agregasi berdasarkan periode waktu atau area tertentu misalnya pusat pertanggungjawaban atau fungsional. Tipe agregasi yang lain mengacu kepada berbagai format yang konsisten dengan model keputusan formal seperti analisis cash flow yang didiskontokan untuk anggaran modal, simulasi dan linear programming untuk penerapan anggaran, analisis biaya-volume-laba, dan model pengendalian persediaan. Integration Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karakteristik SAM yang membantu koordinasi mencakup spesifikasi target yang menunjukkan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai pengaruh keputusan pada operasi seluruh sub unit organisasi.
Perpustakaan Unika II.1.4. Kinerja Manajerial Kinerja Manajerial ialah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajemen, seperti perencanaan (planning), investigasi (investigating), negoisasi (negotiating), dan perwakilan (representating), (Mahoney dkk, 1963). Kinerja Manajerial merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena meningkatnya kinerja manajerial dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tipe umum penilaian kinerja Menurut Suprihanto (1996), penilaian kinerja manajerial ialah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui sejauh mana seorang karyawan melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Pelaksanaan kerja dalam arti kinerja tidak hanya menilai hasil fisik yang telah dihasilkan oleh seorang karyawan. Pelaksanaan pekerjaan disini dalam artian secara keseluruhan, sehingga dalam penilaian kinerja ditunjukkan pada berbagai bidang seperti kemampuan kerja, kerajinan, disiplin, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatinya. Penilaian kinerja dapat digolongkan dalam dua tipe umum, yaitu (Suprihanto, 1996) : 1. Tipe Objektif Penilaian kinerja didasarkan pada data-data yang terekam, misalnya data pemasaran dan data produksi, seperti : data kecelakaan kerja, absensi, turnover karyawan, jam kerja, dan lain-lain. Perpustakaan Unika Tipe objektif mengandung beberapa kelemahan pada masing-masing bidang kegiatan produksi, sebagai contoh dalam bidang pemasaran : jumlah atau nilai penjualan seorang salesman dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sifatnya diluar jangkauan kendalinya, seperti wilayah (luas, jarak, prasarana jalan raya, dan kondisi lainnya), situasi persaingan dengan barang yang sama atau substitusi, kondisi dan kemampuan masyarakat (pendapatan, kebiasaan, dan lain-lain). Pada hal tujuan penilaian kinerja adalah pada kinerja salesman, bukan pada faktor nir kendali itu. 2. Tipe Subjektif Penilaian tipe subjektif terhadap kinerja tergantung pada pertimbangan kemampuan yang memiliki berbagai kecenderungan. Kecenderungan yang mungkin terjadi misalnya adanya kelonggaran, kecenderungan kepusat (central tendency). Oleh karena itu agar penilaian tipe subjektif bermanfaat, maka penilaian sebaiknya didasarkan pada analisis yang teliti mengenai perilaku yang relevan dengan jabatan atau pekerjaan yang dijabatinya. Untuk mengatasi berbagai kelemahan dan penyimpangan itu, maka dapat digunakan daftar dengan skala rumit maupun sederhana terhadap aspek-aspek yang perlu dinilai dari setiap karyawan. Selain itu dapat juga dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil yang bersifat relatif. Salah satu bentuk tipe subjektif penilaian kinerja adalah metode rating scale. Metode ini memerlukan penilaian untuk memberikan suatu evaluasi yang subjektif mengenai penampilan individu pada skala dari yang terendah sampai tertinggi. Perpustakaan Unika Metode self rating scale tersebut dipergunakan dalam penelitian untuk mengukur kinerja manajerial, karena subjek dalam penelitian ini menggunakan instrumen (kuesioner) yang dikembangkan oleh Mahoney dkk (1963, 1965).
II.1.5. Variabel Intervening Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediating, fungsinya memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel intervening ada ketika variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (Path Analysis), analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kualitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kasualitas antar variabel. Hubungan kasualitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga variabel atau lebih dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner.
II.1.6. Saling Ketergantungan, Sistem Akuntansi Manajemen, dan Kinerja Manajerial Semakin tinggi tingkat saling ketergantungan yang ada didalam suatu perusahaan maka semakin kompleks kinerja manajerial, sehingga informasi yang dibutuhkan juga menjadi semakin meningkat (Scott, 1992). Unit organisasi tidak Perpustakaan Unika hanya perlu informasi yang berkaitan dengan unitnya sendiri, tetapi juga informasi yang berkaitan dengan unit lain. Informasi yang disediakan oleh Sistem Akuntasi Manajemen menyediakan manajer berbagai alternatif solusi untuk dipertimbangkan. Ini memungkinkan para manajer untuk memahami masalah yang terjadi secara lebih baik. Disamping itu, evaluasi prestasi di dalam sub-unit organisasi yang mempunyai tingkat saling ketergantungan yang tinggi kemungkinan dibantu dengan informasi yang mempunyai ruang lingkup luas. Seperti dinyatakan oleh Hayes (1977) dalam Laksamana dan Muslichah (2002) bahwa ukuran kinerja terhadap unit yang mempunyai tingkat saling ketergantungan akan sangat bermanfaat apabila ukuran tersebut mencakup ukuran untuk menilai reliabilitas, kerjasama, dan fleksibilitas para manajer divisi. Senada dengan pendapat tersebut Mulyadi dan Setiawan (2000) menyatakan bahwa penggunaan informasi akuntansi yang tidak tepat dalam pengukuran kinerja sering menghasilkan perilaku yang tidak baik, dan bisa berakibat negatif. Kesulitan dalam penentuan dan penghargaan perilaku manajerial yang layak mengakibatkan perlunya monitoring dan penghargaan atas kerja. Ukuran yang paling sering digunakan dalam pengukuran kinerja melibatkan ukuran akuntansi dan menggunakan anggaran sebagai standar terhadap kinerja yang dihasilkan. Kinerja anggaran dapat dimanipulasi untuk memberi kesan kinerja yang memuaskan walaupun target yang ditetapkan tidak tercapai. Tingkat saling ketergantungan yang tinggi nantinya akan meningkatkan kompleksitas tugas yang akan dihadapi oleh manajer, sehingga membutuhkan Perpustakaan Unika informasi yang cukup memadai yang akan dihasilkan oleh Sistem Akuntansi Manajemen untuk mengatasinya. Apabila tingkat saling ketergantungan yang tinggi dan kompleksitas tugas yang dihadapi oleh manajer tersebut telah berhasil diatasi maka diharapkan Kinerja Manajerial secara keseluruhan dari perusahaan dapat meningkat dan menjadi semakin baik, dimana membawa perusahaan akan semakin maju didalam segala bidangnya.
Perpustakaan Unika II.2. Hipotesis Seperti dijelaskan dalam sub bab terdahulu bahwa semakin tinggi saling ketergantungan maka akan, semakin kompleks pula informasi yang dibutuhkan. Untuk mengatasi hal tersebut Bouwens dan Abernethy (2000) berpendapat bahwa Sistem Akuntansi Manajemen dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh saling ketergantungan. Informasi yang disediakan oleh Sistem Akuntansi Manajemen menyediakan manajer berbagai alternatif solusi untuk dipertimbangkan, ini memungkinkan para manajer untuk memahami masalah yang terjadi secara lebih baik (Bouwens & Abernethy 2000; abernethy & Guthrie 1994; Chenhall & Morris 1986 dalam Laksamana & Muslichah 2002). Pada beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa Saling Ketergantungan yang semakin tinggi menyebabkan tugas para manajer semakin kompleks, karena dalam melakukan kegiatannya manajer membutuhkan informasi dari departemennya sendiri dan juga informasi dari departemen lain yang memiliki hubungan. Oleh karena itu, informasi yang dihasilkan oleh Sistem Akuntansi Manajemen akan sangat membantu manajer untuk mengatasi kompleksitas tugas yang dihadapinya, sehingga dengan informasi yang tersedia tersebut dapat mengurangi tingkat Saling Ketergantungan dan dapat meningkatkan Kinerja Manajerial. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu, maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : H 1 : Saling ketergantungan berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap Kinerja Manajerial melalui Sistem Akuntansi Manajemen. Perpustakaan Unika H 2 : Saling ketergantungan berpengaruh positif secara langsung terhadap kinerja manajerial.
Perpustakaan Unika II.3. Kerangka Pikir Hasil dari Kinerja Manajerial secara tidak langsung dipengaruhi oleh saling ketergantungan dengan melalui Sistem Akuntansi Manajemen dan kinerja manajerial juga dapat dipengaruhi secara langsung oleh saling ketergantungan tanpa melalui Sistem Akuntansi Manajemen, hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar II Kerangka Pikir Penelitian SAM
Saling Ketergantungan Kinerja Manajerial
Dari gambar skema tersebut dapat diartikan bahwa saling ketergantungan mempunyai pengaruh baik secara langsung terhadap Kinerja Manajerial atau mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Kinerja Manajerial dengan melalui SAM. Logikanya semakin tinggi tingkat saling ketergantungan maka akan meningkatkan SAM yang akan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial. Dan semakin rendah tingkat saling ketergantungan maka akan berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial.
Perpustakaan Unika II.4. Definisi dan Pengukuran Variabel Pada penelitian ini ada 3 variabel yang diukur: 1. Saling Ketergantungan Saling ketergantungan sebagai variabel dependen ini akan diukur dengan 3 pertanyaan kuesioner yang digunakan oleh Van de Ven el.al, (1976). Pertanyaan tersebut dijawab dengan menggunakan skala skor satu sampai tujuh yang mempunyai semakin tinggi skala berarti tingkat saling ketergantungan semakin tinggi. Saling ketergantungan diungkapkan dalam pertanyaan, yang berkaitan dengan saling ketergantungan antar departemen yang ada di suatu perusahaan. Pengukuran variabel saling saling ketergantungan ditujukan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara departemen yang satu dengan departemen yang lain yang ada di dalam suatu perusahaan yang mana tiap departemen tersebut dipimpin oleh seorang manajer bagian. 2. Sistem Akuntansi Manajemen Sistem Akuntansi Manajemen akan diukur dengan menggunakan 24 pertanyaan yang diberi skor satu sampai tujuh dimana semakin tinggi skala berarti informasi yang tersedia semakin banyak. Instrumen yang digunakan untuk keandalan informasi akuntansi manajemen adalah instrumen yang dikembangkan oleh Chanhall dan Morris (1986). Pengukuran ini dilakukan untuk melihat seberapa banyak informasi yang tersedia di departemen yang ada di tiap perusahaan untuk memperlancar jalannya operasional di departemen tersebut. Perpustakaan Unika 3. Kinerja Manajerial Kinerja Manajerial diukur dengan menggunakan 31 pertanyaan yang diberi skala skor satu sampai tujuh dimana semakin tinggi skala berarti Kinerja Manajerial perusahaan semakin baik (Mahoney et.al, 1963). Pengukuran Kinerja Manajerial dilakukan untuk melihat sebaik apakah prestasi Kinerja Manajerial yang terdapat didalam suatu perusahaan. Perpustakaan Unika 24 BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Obyek dan Lokasi Penelitian III.1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah semua manajer yang ada didalam suatu perusahaan manufaktur berskala besar yang terletak di sekitar kota Semarang. III.1.2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di dalam sekitar kota Semarang.
Perpustakaan Unika 25 III.2. Populasi dan Sampel III.2.1. Populasi Populasi adalah sejumlah individu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang sama (Sutrisno Hadi, 1997). Populasi dalam penelitian ini adalah semua manajer pada perusahaan manufaktur berskala besar di sekitar kota Semarang. Penelitian ini difokuskan pada manajer dari perusahaan manufaktur karena manajer pada perusahaan manufaktur tersebut biasanya terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan perusahaan. Jumlah perusahaan manufaktur yang berskala besar di kota Semarang berjumlah 185 perusahaan dengan kriteria perusahaan manufaktur berskala besar menurut data yang dikeluarkan oleh BPS (Biro Pusat Statistik) adalah jumlah perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya lebih dari 100 orang.
III.2.2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu memilih sampel penelitian berdasarkan tujuan atau target tertentu secara tidak acak. Kriteria-kriteria penentuan sampel: 1. Manajer perusahaan yang memiliki alamat dan nomor telepon yang jelas untuk dapat dihubungi. 2. Manajer perusahaan yang mau berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. 3. Manajer perusahaan yang masa kerjanya minimal lebih dari 5 tahun. 4. Manajer perusahaan yang mempunyai jumlah staf minimal lebih dari 10 orang Alasan manajer perusahaan manufaktur sebagai sampel adalah bahwa manajer perusahaan manufaktur berperan penting bagi pengambilan keputusan Perpustakaan Unika 26 serta dinilai lebih mempunyai pengaruh dalam perencanaan strategik, sehingga jawaban dari kuesioner lebih dapat mewakili dan hasil penelitian ini dapat menjadi lebih akurat. Pemberian kuesioner untuk 32 perusahaan tersebut berbeda di dalam bidang produk manufakturnya antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya, hal ini karena pemberian kuesioner disesuaikan dengan permintaan dari perusahaan dengan responden manajer dan juga memperhatikan jumlah responden yang ada di perusahaan. Jumlah penyebaran dan pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel 3. Kuesioner yang disebar untuk 32 perusahaan tersebut berjumlah 140 kuesioner. Kuesioner yang diterima sebanyak 98 kuesioner (respon rate 70 %) kuesioner yang diterima kemudian telah diperiksa ulang oleh peneliti untuk melihat kelengkapannya. Dari pemeriksaan kuesioner diterima tersebut terdapat 8 kuesioner yang tidak dapat dipakai, karena tidak memenuhi kriteria sebagai responden (respon rate 5,71 %), berarti sisa kuesioner yang dapat digunakan dalam analisis selanjutnya yaitu 90 kuesioner. Dasar penentuan tidak diterima atau tidak dapat digunakan sebagai data untuk mendasari penelitian antara lain: a. Ada beberapa pertanyaan dalam kuesioner yang tidak diisi oleh responden. b. Jawaban responden terhadap pertanyaan yang diberikan didalam kuesioner kurang jelas. Perpustakaan Unika 27 Tabel 3 Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner No Nama Perusahaan Kuesioner Dikirim Kuesioner Kembali 1 PT. Intermas Tata Trading 4 3 2 PT. Tiga Raksa I 5 3 3 CV. Mutiara Baja 5 3 4 CV. Surya Jaya Teknik 4 3 5 CV. Angkasa 5 3 6 PT. Gloria Megah Perkasa 3 3 7 PT. Indonesia Steel Tube Works 5 3 8 PT. Autech Elektronic 4 3 9 PT. Industri Jamu Borobudur 5 4 10 PT. Tri Jaya 4 3 11 UD. Karunia Abadi 5 3 12 PT. Anugerah 3 3 13 PT. Fumira 4 3 14 CV. Bakti Usaha 5 3 15 PT. Jati Luhur Agung 5 3 16 CV. Barokah 4 2 17 PT. Tiga Raksa II 5 3 18 PT. Tri Serasi Hutomo 3 3 19 PT. Persada Jaya 5 3 20 PT. 57 4 3 21 CV. Serasi 4 3 22 PT. Sanjaya 5 3 23 PT. Andalas Utama 4 3 24 UD. Muria Jaya 5 2 25 PT. Kurios Utama 4 3 26 UD. Dadi Makmur 5 4 27 PT. Top Food Makmur 4 3 28 PT. Cakrawala 3 3 29 CV. Abadi Jaya 5 3 30 PT. Lestari 4 3 31 UD. Cahaya Abadi 5 3 32 PT. Waris Jaya 5 3 Total 140 98
III.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada manajer-manajer perusahaan manufaktur berskala besar di sekitar kota Perpustakaan Unika 28 Semarang. Kuesioner tersebut terdiri atas pertanyaan-pertanyaan dan responden hanya memilih salah satu alternatif dari jawaban yang telah tersedia.
III.3.1. Pengujian Validitas Validitas adalah suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat dikatakan valid atau tidak valid, sehingga dapat diketahui hubungan kuesioner dengan penelitian. Rumus uji validitas adalah sebagai berikut: (Sudjana, 1994:244) Rumus : r = ( ) ( ) ( ) [ ] ( ) [ ]
2 2 2 2 Y Y n X X n Y X - XY n
Keterangan : r = koefisien korelasi n = jumlah responden X = skor tiap-tiap pertanyaan pada kuesioner Y = total skor keseluruhan pertanyaan tiap koresponden Adapun hasil perhitungan sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel , berarti ada korelasi atau hubungan dan dapat dikatakan alat ukur tersebut adalah valid. Jika r hitung < r tabel , berarti tidak ada korelasi atau hubungan dan dapat dikatakan alat ukur tersebut dikatakan tidak valid. Perpustakaan Unika 29 Uji validitas ini dibantu dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science). Dari perhitungan uji validitas tersebut, didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Saling Ketergantungan Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 1 0.3998 0.207 Valid 2 0.6146 0.207 Valid 3 0.5573 0.207 Valid Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil kuesioner valid. Ini ditunjukkan dari nilai validitas yang dilihat dari koefisien korelasi masing-masing instrumen penelitian. Hasil penelitian dianggap valid jika dilihat dari perbandingan antara R hitung dengan R tabel, dimana R hitung > R tabel (0,207). Sedangkan untuk instrumen penelitian sistem akuntansi manajemen, hasil perhitungan uji validitasnya menunjukkan bahwa hasil kuesioner cukup handal dan valid. Ini terbukti dari hasil validitas yang menunjukkan bahwa R hitung > R tabel (0,207). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 3.2. Tabel 3.2. Hasil Validitas Sistem Akuntansi Manajemen Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 1 0.6718 0.207 Valid 2 0.4846 0.207 Valid 3 0.7341 0.207 Valid 4 0.7101 0.207 Valid 5 0.4315 0.207 Valid 6 0.7539 0.207 Valid 7 0.6259 0.207 Valid 8 0.6405 0.207 Valid 9 0.6200 0.207 Valid Perpustakaan Unika 30 10 0.4890 0.207 Valid 11 0.4140 0.207 Valid 12 0.6143 0.207 Valid 13 0.3881 0.207 Valid 14 0.2533 0.207 Valid 15 0.6214 0.207 Valid 16 0.7204 0.207 Valid 17 0.5541 0.207 Valid 18 0.4409 0.207 Valid 19 0.4908 0.207 Valid 20 0.7150 0.207 Valid 21 0.6843 0.207 Valid 22 0.4147 0.207 Valid 23 0.5063 0.207 Valid 24 0.6021 0.207 Valid Sumber : Data primer yang diolah Untuk isntrumen penelitian kinerja manajerial diperoleh hasil perhitungan bahwa hasil kuesioner yang diperoleh valid, hal ini dibuktikan dari R hitung > R tabel (0,207), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 1 0.7112 0.207 Valid 2 0.8904 0.207 Valid 3 0.6830 0.207 Valid 4 0.5734 0.207 Valid 5 0.7484 0.207 Valid 6 0.8644 0.207 Valid 7 0.4096 0.207 Valid 8 0.6572 0.207 Valid 9 0.8571 0.207 Valid 10 0.6892 0.207 Valid 11 0.7397 0.207 Valid 12 0.5643 0.207 Valid 13 0.7671 0.207 Valid 14 0.8938 0.207 Valid 15 0.6590 0.207 Valid 16 0.5478 0.207 Valid 17 0.6463 0.207 Valid Perpustakaan Unika 31 18 0.5340 0.207 Valid 19 0.9002 0.207 Valid 20 0.6416 0.207 Valid 21 0.5723 0.207 Valid 22 0.7349 0.207 Valid 23 0.8981 0.207 Valid 24 0.4247 0.207 Valid 25 0.7307 0.207 Valid 26 0.8898 0.207 Valid 27 0.5256 0.207 Valid 28 0.6480 0.207 Valid 29 0.4954 0.207 Valid 30 0.6175 0.207 Valid 31 0.8969 0.207 Valid Sumber : Data primer yang diolah
III.3.2. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksud untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terhadap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama (Riyadi.2000:142). Uji reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus alpha (Novrensia Jaya, 2001 : 39). = 1)r - (K 1 r . K +
Keterangan : K = jumlah item valid r = rata rata korelasi antar item = koefisien reliabilitas
Perpustakaan Unika 32 Adapun hasil perhitungan tersebut sebagai berikut : Jika dekat dengan nol (misal 0,1), berarti kuesioner kurang reliabel. Jika dekat dengan 1 atau 1 (misal 0,96 atau 0,90), berarti kuesioner reliabel. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas didapatkan hasil yang cukup reliabel. Ini terbukti dari hasil perhitungan = 0,7006 untuk variabel saling ketergantungan, = 0,9266 untuk variabel sistem akuntansi manajemen, dan = 0,9671 untuk variabel kinerja manajerial. Dari hasil perhitungan ketiga variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasilnya cukup reliabel karena mendekati 1, hal ini ditunjukkan pada tabel 3.4 yang terdapat di bawah ini : Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha () Keterangan Saling ketergantungan 0.7006 Reliabel SAM 0.9266 Reliabel Kinerja manajerial 0.9671 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah
III.4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis III.4.1. Analisis Regresi Penelitian ini menggunakan metode analisis intervening yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara tiga variabel, yaitu variabel independent (Saling Ketergantungan dan SAM) dengan variabel dependen (Kinerja Manajerial). Pengujian ini menggunakan persamaan untuk menganalisis apakah Perpustakaan Unika 33 pengaruh Saling Ketergantungan dan SAM terhadap Kinerja Manajerial. Untuk mempermudah perhitungannya peneliti menggunakan alat Bantu program SPSS (Statistical Package For The Social Science) dan dibutuhkan data yang terdiri dari kelompok-kelompok hasil penelitian kuesioner sehingga dihasilkan persamaan regresi. Persamaan regresi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Persamaan : SAM = a + b 1 SK (1) KM = a + b 1 SK + b 2 SAM (2) Dimana : KM = Kinerja Manajerial SK = Saling Ketergantungan SAM = Sistem Akuntansi Manajemen b 1 b 2 = Koefisien regresi Hasil dari persamaan (1) dan (2) harus signifikan, dimana dari hasil 2 persamaan tersebut akan menunjukkan adanya hubungan antara Saling Ketergantungan terhadap SAM dan hubungan Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial secara tidak langsung dengan melalui SAM. Standarized koefisien untuk Saling Ketergantungan pada persamaan (1) akan memberikan nilai q2, sedangkan koefisien untuk Saling Ketergantungan dan Sistem Akuntansi Manajemen pada persamaan (2) akan memberikan nilai q1 dan q3.
Perpustakaan Unika 34 SAM
Saling Ketergantungan Kinerja Manajerial
q1 menunjukkan besarnya pengaruh Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial secara langsung. Perkalian q2 dan q3 menunjukkan besarnya pengaruh Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial secara tidak langsung dengan melalui SAM. Pengaruh tidak langsung antara Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial dengan melalui SAM hanya dapat diterima jika nilai hasil perkalian q2 dan q3 lebih besar dari nilai q1 dan pengaruh secara langsung antara saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial hanya dapat diterima jika nilai perkalian q2 dan q3 lebih kecil dari nilai q1.
III.4.2 Uji Hipotesis Dari diagram di atas dapat menunjukkan bahwa Saling Ketergantungan dapat berpengaruh langsung ke Kinerja Manajerial dan dapat juga berpengaruh secara tidak langsung yaitu dengan melalui SAM. Untuk menentukan hubungan Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial dengan cara mengkalikan nilai q2 dengan q3. apabila hasil perkalian q2 dengan q3 nilainya lebih besar dari nilai q1 maka hipotesis pertama dapat diterima dan hipotesis kedua ditolak, yaitu bahwa Saling Ketergantungan mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap Kinerja Manajerial dengan melalui SAM. Jika nilai perkalian q2 dengan q2 q1 q3 Perpustakaan Unika 35 q3 lebih kecil dari q1 maka hipotesis kedua diterima, sedangkan hipotesis yang pertama ditolak, yaitu Saling Ketergantungan mempunyai pengaruh secara langsung terhadap Kinerja Manajerial. Pengujian pada hipotesis ini menguji besarnya q2, q3 terhadap q1 apakah pengujian pada penelitian ini terdapat pengaruh saling ketergantungan secara langsung atau tidak langsung terhadap kinerja manajerial. Untuk pengujian terhadap hipotesis, ditentukan dengan menggunakan taraf nyata (level of signifikan) sebesar 5%, pengujian ini menggunakan program SPSS. Cara pengujian : H 01 : 0 = 0, saling ketergantungan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial baik secara langsung maupun tidak langsung dengan variabel SAM sebagai variabel intervening. H a1 : 0 > 0, saling ketergantungan mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja manajerial dengan variabel SAM sebagai variabel intervening. H a2 : 0 > 0, saling ketergantungan mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial. Kriteria keputusannya adalah : - H a1 diterima jika : Persamaan (1) dan (2) signifikan pada 5 %, yaitu besarnya nilai probabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan persamaan regresi harus lebih kecil dari 5 %. (q 2 )(q 3 ) > (q 1 ).
Perpustakaan Unika 36 - H a1 ditolak jika : Tidak memenuhi salah satu atau kedua kriteria H a1 diterima, yaitu persamaan (1) dan (2) nilai probabilitasnya besar dari 5 % atau tidak signifikan pada 5 %. (q 2 )(q 3 ) < (q 1 ). - H a2 diterima jika : Persamaan q 1 signifikan pada 5 %, yaitu besarnya nilai probabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan persamaan regresi harus lebih kecil dari 5 %. (q 2 )(q 3 ) < (q 1 ). - H a2 ditolak jika : Persamaan q 1 atau persamaan q 2 dan q 3 dinilai lebih besar dari q 1 dan tidak memenuhi salah satu atau kedua kriteria H a2 diterima, yaitu persamaan (1) dan (2) nilai probabilitasnya mempunyai nilai lebih dari 5 % atau tidak signifikan pada 5 %. (q 2 )(q 3 ) > (q 1 ).
Perpustakaan Unika BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Responden dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah semua manajer yang bekerja pada beberapa perusahaan di kota Semarang. Data penelitian dikumpulkan dengan mengirimkan 140 kuesioner dan jumlah yang kembali 98, sedangkan jumlah yang dapat diolah hanya sebanyak 90 karena 8 dari kuesioner yang kembali tidak dapat dianalisis karena memiliki jawaban yang tidak lengkap. Tabel 4.1 Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner
Dari jumlah kuesioner yang layak untuk diolah selanjutnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai identitas responden. Secara rinci responden dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja.posisi jabaran dan jumlah staff Dari identitas responden tersebut Pengiriman 140 Kuesioner yang kembali 98 Kuesioner yang kembali tetapi tidak lengkap jawabannya 8 Kuesioner data yang dapat diolah 90 Perpustakaan Unika diharapkan nantinya tidak menimbulkan adanya biasa penelitian yang diakibatkan oleh sampel penelitian. Tabel 4.2 Profil Responden
Jumlah Persentase JENIS KELAMIN Pria Wanita
54 36
60,0 40,0 UMUR 30,1 35 tahun 35,1 40 tahun 40,1 45 tahun 45,1 50 tahun > 50 tahun
23 25 28 4 10
25,6 27,8 31,1 4,4 11,1 POSISI JABATAN: Manajer Pemasaran Manajer Produksi
43 47
47,8 52,2 JUMLAH STAFF 10 20 orang > 30 orang
43 47
47,8 52,2 MASA KERJA 6 10 th 11 15 th
31 59
34,4 65,6 PENDIDIKAN Diploma Sarjana (S1)
18 72
20,0 80,0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pria lebih mendominasi menjadi manajer dikota Semarang di banding wanita, hal ini menunjukkan laki- Perpustakaan Unika laki mempunyai ekspansi usaha didunia bisnis lebih tinggi dibanding dengan perempuan. Kebanyakan dari manajer mempunyai umur 40 tahun hingga 45 tahun, dimana pada usia ini seseorang sudah matang dalam usaha tertentu. Tingkat pendidikan sebagian besar didominasi oleh lulusan strata satu, hal ini berarti kemampuan pemikiran secara makro lebih diutamakan dalam pengambilan solusi dan strategi usaha ini. Mengenai masa kerja paling banyak 11-15 tahun jadi pengalaman menjadi manajer dari responden cukup lama sehingga dimungkinkan seseorang telah banyak mengetahui seluk beluk perusahaan serta mengetahui banyak mengenai hal-hal pengembangan usaha, ketika melebihi masa jabatan ini relatif orang lebih tua sehingga kurang energik Jumlah manajer produksi sedikit lebih banyak dibanding manajer pemasaran, dengan staf yang juga berimbang antara yang kurang dari 20 orang dengan yang lebih dari 30 orang.
IV.2. Deskripsi Variabel Penelitian: Dalam penelitian ini, data-data yang digunakan dibuat dengan skala likert, yaitu skala pengukuran yang dikuantitatifkan dengan memberikan skor atau angka dimana angka tersebut menunjukkan suatu posisi, dengan ketentuan angka yang terkecil menunjukan nilai yang kurang setuju. Dimana pemberian angka tersebut didapat berdasarkan tanggapan para responden terhadap masing- masing variabel:
Perpustakaan Unika Tabel 4.3 Diskripsi Variabel Variabel Kisaran teoritis Kisaran empiris Median teoritis Rata-rata Saling Ketergantungan 3 21 12 19 12 14,86 SAM 24 168 68 148 96 120,79 Kinerja 31 217 78 178 124 122,08 Sumber : Data primer yang diolah Tabulasi data tersebut menunjukkan bahwa untuk variabel Saling ketergantungan menunjukkan rata-rata empiris sebesar 14,86. Nilai tersebut berada di atas median teoritis dari skala pengukurannya yaitu sebesar 12. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum beberapa perusahaan sampel memiliki saling ketergantungan antar unit atau departemen yang cukup tinggi Variabel Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) diperoleh rata-rata empiris sebesar 120,79 yang berada di atas rata-rata atau median teoritisnya yaitu 96. Hal ini menunjukkan bahwa secara empiris terdapat pemanfaatan Sistem Akuntansi manajemen yang cukup besar pada perusahaan sampel. Kinerja menunjukkan rata-rata empiris sebesar 122,08 yang berada dibawah rata-rata teoritisnya yaitu sebesar 124. Hal ini mengindikasikan adanya bentuk kinerja yang lebih kecil di atas rata-rata teoritisnya atau terdapat adanya kinerja yang masih kurang baik pada perusahaan sampel.
Perpustakaan Unika IV.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian kualitas instrumen dimaksudkan untuk menghindarkan adanya bias yang diperoleh dari data penelitian dalam menjelaskan konstruk variabel yang diukur melalui instrumen kuesioner . Uji kualitas instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas instrumen. Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment yang sudah dikoreksi, sedangkan pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha. Hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Korelasi Keterangan Saling ketergantungan 0,3998 0,6146 Valid semua SAM 0,2533 0,7204 Valid semua Kinerja Manajerial 0,4096 0,9002 Valid semua Sumber : Data primer yang diolah Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa uji validitas untuk masing- masing item menunjukkan nilai yang berada diatas nilai r tabel untuk n = 90 yaitu 0,207. Dengan demikian, item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik. Perpustakaan Unika Untuk pengujian reliabilitas instrumen, diperoleh semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Diperoleh bahwa semua indikator penyusun masing-masing vareiabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai loading factor yang lebih besar dari 0,5. Hal ini berarti bahwa semua indikator-indikator tersebutr adalah valid. Hasil uji reliabilitas kuisioner didapat hasil cronbach Alpa yang diringkas sebagai berikut : Tabel 4.5 Diskripsi Variabel Variabel Alpha Keterangan Saling ketergantungan 0,7006 Reliabel SAM 0,9266 Reliabel Kinerja Manajerial 0,9671 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefiien Alpha untuk seluruh yang lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa semua konstruk variabel adalah reliabel.
Perpustakaan Unika IV.4. Pengujian Hipotesis Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh langsung dari variabel Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial secara langsung maupun secara tidak langsung dengan melalui SAM. Dengan demikian pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan 2 model regresi dengan menggunakan variabel SAM sebagai variabel intervening Hasil pengujian kedua model regresi tersebut diperoleh sebagai berikut : Model regresi pertama dilakukan dengan melihat hubungan antara Saling ketergantungan terhadap SAM terlebih dahulu untuk melihat bahwa SAM akan mampu berfungsi sebagai variabel intervening. Tabel 4.6 Koefien regresi Saling Ketergantungan terhadap SAM Var Koef SE Std. Koef t Sig t Konstan 16.152 10.185 1.586 0.116 Saling ketergantungan 7.044 0.680 0.741 10.353 0.000 F 107.186 Sig F 0.000 R 2 0.549 Sumber : Data primer yang diolah Hasil pengujian untuk model ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari Saling ketergantungan terhadap Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) dimana diperoleh nilai F sebesar 107.186 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang jauh di bawah 0,05. Hal ini akan memungkinkan untuk mendapatkan Perpustakaan Unika bahwa SAM merupakan variabel intervening bagi pengaruh Saling ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial. Besarnya hubungan antara Saling ketergantungan dengan SAM diperoleh dari besarnya koefisien standardized beta pada hasil regresi yaitu sebesar 0,741. Model kedua dilakukan dengan melihat hubungan antara Saling Ketergantungan dan SAM terhadap Kinerja manajerial dengan tujuan untuk melihat pengaruh langsung Saling ketergantungan terhadap Kinerja dan SAM terhadap Kinerja yang akan mendukung pengaruh tidak langsung dari Saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial. Tabel 4.6 Koefisien regresi Saling Ketergantungan dan SAM terhadap Kinerja Manajerial Var Koef SE Std. Koef t Sig t Konstan -35.329 17.400 -2.030 0.045 Saling ketergantungan 4.966 1.707 0.327 2.910 0.005 SAM 0.692 0.180 0.433 3.856 0.000 F 44.317 Sig F 0.000 Adjusted R 2 0.493
Pada model kedua ini diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan nilai sebesar 44.317 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama model variabel kinerja manajerial dapat dipengaruhi oleh saling ketergantungan dan SAM. Perpustakaan Unika Dari kedua model persamaan regresi tersebut selanjutnya akan dapat diketahui jenis Saling keergantungan cenderung memiliki pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap kinerja manajerial. Jika dinyatakan dalam diagram jalur mengenai besarnya pengaruh masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Pengaruh Saling ketergantungan secara langsung dan tidak langsung
Gambar tersebut dapat menjelaskan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari Saling ketergantungan sebagai berikut : Pengaruh langsung = 0,327 Pengaruh tidak langsung = 0,741 x 0,433 = 0,321
Berdasarkan pada kedua bentuk perhitungan pengaruh Saling ketergantungan terhadap Kinerja manajerial tersebut maka diperoleh bahwa pengaruh langsung dari Saling ketergantungan menunjukkan pengaruh langsung SAM SK Kinerja 0,741 (p = 0,000) 0,327 (p = 0,005) 0,433 (p = 0,000) Perpustakaan Unika yang signifikan terhadap kinerja manajerial (p = 0,005 < 0,05).. Dengan demikian maka Hipotesis 2 diterima. Sedangkan pengujian secara tidak langsung diperoleh sebesar 0,321 yang tercipta dari pengaruh signifikan dari saling ketergantungan terhadap SAM (p = 0,000 < 0,05) yang dilanjutkan dengan pengaruh SAM terhadap kinerja manajerial (p = 0,000 < 0,05). Hal ini berarti bahwa Hipotesis 1 diterima. Namun demikian dari koefisien pengaruh menunjukkan bahwa Saling Ketergantungan memiliki pengaruh langsung yang lebih dominan dalam mempengaruhi kinerja manajerial dibanding pengaruh tidak langsungnya. Dengan kata lain, pemanfaatan SAM dalam menunjang kinerja manajerial dalam menjelaskan pengaruh saling ketergantungan antar departemen atau unit kerja perusahaan relatif rendah
IV.5. Pembahasan Berdasarkan hasil temuan dari penelitian ini suatu hasil bahwa Saling Ketergantungan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial. Pengujian secara tidak langsung dari model tersebut juga menunjukkan adanya pengaruh tidak langsung dari variabel Saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial dengan melalui Sistem Akuntansi Manajemen (SAM), namun pengaruh langsung memiliki koefisien hubungan yang lebih kuat dan besar. Perpustakaan Unika Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) dalam hal ini secara empiris menunjukkan dapat membantu dalam meningkatkan kinerja manajerial. Sistem Akuntansi Manajemen yang berbasis 4 karakteristik diperoleh memiliki keunggulan dalam meningakatkan kinerja manajerial. Semakin tinggi tingkat saling ketergantungan yang ada didalam suatu perusahaan maka semakin kompleks kinerja manajerial, sehingga informasi yang dibutuhkan juga menjadi semakin meningkat (Scott, 1992). Informasi yang disediakan oleh Sistem Akuntasi Manajemen menyediakan manajer berbagai alternatif solusi untuk dipertimbangkan. Ini memungkinkan para manajer untuk memahami masalah yang terjadi secara lebih baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hayes (1977) sebagaimana dikutip oleh Laksamana dan Muslichah (2002) bahwa ukuran kinerja terhadap unit yang mempunyai tingkat saling ketergantungan akan sangat bermanfaat apabila ukuran tersebut mencakup ukuran untuk menilai reliabilitas, kerjasama, dan fleksibilitas para manajer divisi. Perpustakaan Unika BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis data dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Saling ketergantungan memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap kinerja manajerial. 2. Saling ketergantungan juga memiliki pengaruh positif secara tidak langsung, namun pengaruh secara tidak langsung melalui Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) lebih rendah dibanding pengaruh langsungnya.
5.2. Saran Penelitian Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Masalah update Sistem Akuntansi Manajemen nampaknya masih memerlukan pembenahan dalam sumber daya manusia maupun peralatan teknologi informasi yang lebih baik. Hal ini akan sangat diperlukan mengingat adanya pengaruh saling ketergantungan yang besar yang dimiliki oleh perusahaan akan memerlukan cakupan luas terhadap informasi yang disediakan 2. Dengan cukup besarnya ketidakpastian yang dapat diakibatkan oleh saling ketergantungan yang memungkinkan diperolehnya gap antar unit atau Perpustakaan Unika departemen yang dapat menurunkan kinerja manajer, maka Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) mutlak akan diperlukan untuk mempersempit gap antara departemen tersebut.
5.3. Implikasi Penelitian 1. Dapat mendorong dilakukan penelitian-penelitian berikutnya dibidang Akuntansi Manajemen khususnya mengenai pengaruh saling ketergantungan secara langsung atau tidak langsung terhadap kinerja manajerial dengan SAM sebagai variabel intervening. 2. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong dan memperbaiki pada penelitian-penelitian selanjutnya. 3. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi perancang organisasi mengenai perlunya melakukan penelitian terhadap Sistem Akuntansi Manajemen apa yang sesuai dan cocok untuk diterapkan dalam organisasi perusahaan tersebut. Perpustakaan Unika 37 DAFTAR PUSTAKA
Algitari, 1997, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi, BPFE, Yogyakarta Dajan, Anto, 1996, Pengantar Metode Statistik, Jilid II, Jakarta: LP3ES Hansen dan Mowen, 1971, Akuntansi Manajerial, jilid 2, Erlangga, Jakarta. Hansen, D.R, dan Maryame M. Mowen, Anceila A. Hermawan, M.B.A, 1997, Akuntansi Manajemen Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Husein Umar, 1998, Riset Akuntansi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE Juniarti et. al, Hubungan Karakteristik Informasi Yang Dihasilkan Oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan, Jurnal Akuntansi, Vol. 5, No. 2, November 2003 : 110 122 Laksamana, Arsono dan Mustichah, 2002, Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2, Surabaya Muslichah 2003, Interaksi Antara Interdependensi dan Desentralisasi Serta Pengaruhnya Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol 6. No. 1, April 2003 Nazaruddin, 1998, Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi SAM terhadap Kinerja Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, Jakarta Robbins, S.P. Jusuf Udaya, Lic, EC, 1994, Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi, Edisi 3, ARCAN, Jakarta Robbins, S.R, Jusuf Udaya, LIC., EC. 1994, Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, Edisi 3, Arcan, Jakarta. Rustiana, 2002, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi dan Perceived Envioronmental Uncertainty (PEU) Terhadap Kinerja Manajerial: Three Way Interaction, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2. Perpustakaan Unika Regression Variables Entered/Removed b SK a . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method All requested variables entered. a. Dependent Variable: SAM b.
Model Summary .741 a .549 .544 11.92 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), SK a.
ANOVA b 15237.174 1 15237.174 107.186 .000 a 12509.815 88 142.157 27746.989 89 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: (Constant), SK a. Dependent Variable: SAM b.
Coefficients a 16.152 10.185 1.586 .116 7.044 .680 .741 10.353 .000 (Constant) SK Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig. Dependent Variable: SAM a.
Perpustakaan Unika Regression Variables Entered/Removed b SAM, SK a . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method All requested variables entered. a. Dependent Variable: KINERJA b.
Model Summary .710 a .505 .493 20.08 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), SAM, SK a.
ANOVA b 35752.590 2 17876.295 44.317 .000 a 35093.865 87 403.378 70846.456 89 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: (Constant), SAM, SK a. Dependent Variable: KINERJA b.
Coefficients a -35.329 17.400 -2.030 .045 4.966 1.707 .327 2.910 .005 .692 .180 .433 3.856 .000 (Constant) SK SAM Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig. Dependent Variable: KINERJA a.
Perpustakaan Unika Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted