Anda di halaman 1dari 34

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SISTEM AKUNTANSI

MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

(Studi Kasus Di Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan oleh:

Mar atul afifah


Npm : 1834030008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2021
PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SISTEM AKUNTANSI
MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Studi Kasus Di Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Guna Menyelesaikan Mata Kuliah Metode Penelitian Bisnis


Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Prodi Akuntansi

Diajukan oleh :

MAR ATUL AFIFAH


NPM : 1834030008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

“ Bismillahirrahmanirrahim ”

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan

taufik hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini

dengan judul “pengaruh ketidakpastian lingkungan sistem akuntansi manajemen

terhadap kinerja manajerial (Studi Kasus Di Puskesmas Basuki Rahmad Kota

Bengkulu)”. Proposal penelitian ini adalah sebagai salah satu tugas pengganti ujian

akhir semester dan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah

metode penelitian bisnis semester VI pada prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

bisnis Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Didalam penyusunan proposal penelitian

ini peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bimbingan, saran-saran

dan masukan moral maupun materil. Peneliti mengucapkan banyak terimakasih dan

penghargaan setinggi-tingginya terutama kepada:

1. Ibu Yusmaniarti SE.,MM selaku dosen Pengampuh mata kuliah metode penelitian

bisnis semester VI prodi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis yang telah memberikan

petunjuk dan arahan dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

2. Rekan-rekan angkatan 2018 prodi akuntansi di Fakultas Ekonomi dan bisnis

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini masih

banyak terdapat kekurangan, untuk itu peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun dan peneliti akan menerima dengan senang hati demi kesempurnaan nilai-

nilai proposal penelitian ini. Akhir kata peneliti berharap semoga proposal penelitian ini

dapat bermanfaat bagi kita semua serta mendapat ilmu pengetahuan bagi pembacanya.

Amin, amin yarobbal ‘alamin

Bengkulu, Juni 2021

Peneliti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................8

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.....................................................................................................9


2.1.1 Definisi Ketidakpastian Lingkungan..........................................................9
2.1.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Sistem Akuntansi
Manajemen................................................................................................10
2.2 Sistem Akuntansi Manajemen..............................................................................11
2.2.1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.............................14
2.3 Kinerja Manajerial...............................................................................................16
2.3.1 Indikator Kinerja Manajerial......................................................................17
2.4 Penelitian Terdahulu............................................................................................18
2.5 Kerangka Penelitian.............................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian...................................................................................................26


3.2 Jenis dan Sumber Data.........................................................................................26
3.3 Populasi dan Sampel............................................................................................26
3.3.1 Populasi......................................................................................................26
3.3.2 Sampel........................................................................................................27
3.4 Teknik Pengolahan Data......................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...28


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini

berlangsung dengan cepat dan terus menerus, hal tersebut mengakibatkan

perusahaan- perusahaan melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang ada

dengan melakukan perubahan strategi dan pengendalian manajemen yang lebih

baik. Masalah serius muncul karena terjadinya perubahan lingkungan bisnis

ternyata mampu meningkatkan kondisi ketidakpastian lingkungan, dimana

kondisi tersebut dapat menyulitkan proses perencanaan, pengawasan dan

pengambilan keputusan suatu organisasi. Keberadaan sistem informasi

akuntansi manajemen sangat berguna dalam menyediakan informasi penting

untuk membantu manajer dalam mengendalikan aktivitas, serta mengurangi

ketidakpastian lingkungan dalam usaha mencapai tujuan organisasi (Gordon

dan Miller, 1976; Atkinson, 1995).

Perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial

ekonomi akan memunculkan tantangan-tantangan dan peluang dalam bisnis.

Setiap organisasi harus berusaha dan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki

untuk meningkatkan kinerjanya semaksimal mungkin agar dapat mencapai

tujuan organisasi, yaitu memperoleh keuntungan semaksimal mungkin serta

dapat bertahan dalam persaingan. Kinerja manajerial merupakan salah satu

faktor yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Semakin baik kinerja

manajerial suatu organisasi, maka akan semakin baik pula kualitas informasi

akuntansi manajemen

yang dipergunakan. Demikian pula sebaliknya, semakin buruk kinerja


manajerial

1
suatu perusahaan, maka akan semakin buruk pula kualitas informasi akuntansi

manajemen yang dipergunakan (Tahyudin, 2013). Kinerja organisasi

akan tercapai apabila organisasi secara keseluruhan telah mencapai atau

memperoleh target yang telah ditetapkan (Utami, 2012).

Berbagai faktor akan menentukan kebutuhan informasi akuntansi

manajemen dalam suatu organisasi. Pendekatan kontingensi yang

dikemukakan oleh Outley (dalam imron, 2003; Yubiharto, 2003) dari masing-

masing karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen mungkin tidak

selalu sama untuk setiap organisasi, tetapi ada faktor lainnya yang akan

mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen.

Faktor-faktor tersebut antara lain ketidakpastian lingkungan, kompleksitas

teknologi, task uncertainty, strategy uncertainty,dan strategi perusahaan.

Penyediaan informasibagi para manajer untuk perencanaan ,pengkoordinasian

dan pengendalian kegiatan proses identifikasi, pengukuran akumulasi,analisa,

penyiapan, penafsiran dan komunikasitentang informasi yang membantu

masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuanorganisasi, hal ini disebut

akuntansi manajemen (Imron, 2003; Yubiharto,

2003).

Ketidakpastian lingkungan merupakan suatu kondisi lingkungan eksternal

yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan (Outley, 1980).

Perencanaan yang disusun dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi

akan menjadi masalah, karena adanya ketidakmampuan manajer dalam

memprediksi kondisi di masa yang akan datang. Demikian juga aktivitas

pengawasan juga akan terpengaruh oleh kondisi ketidakpastian

lingkungan,
sehingga pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajer pun akan

terhambat. Tahyudin (2013) menjelaskan bahwa seseorang mengalami

ketidakpastian karena diamerasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk

memprediksi masa depan secara akurat. Bagi perusahaan, sumber utama

ketidakpastian berasal dari lingkungan, yang meliputi pesaing, konsumen,

pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan. Dalam kondisi

ketidakpastian lingkungan yang tinggi, informasi merupakan komoditi yang

sangat berguna sekali dalam proses kegiatan perencanaan dan kontrol dalam

suatu organisasi (Desmiyawati, 2010).

Masalah yang muncul akibat ketidakpastian lingkungan yang

tinggi membuat manajer membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen

yang handal (Yubiharto,2003; Utami, 2012). Salah satu fungsi dari sistem

akuntansi manajemen adalah menyediakan sumber inforamsi penting untuk

membantu manajemen mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi

ketidakpastian lingkungan dalam usaha mencapai tujuan organisasi dengan

sukses (Atkinson et al.1995). Dengan adanya informasi juga akan meningkatkan

kemampuan manajemen untuk memahami keadaan lingkungan sebenarnya dan

informasi berfungsi pula mengidentifikasikan aktivitas yang relevan (Marina,

2009).

Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi

manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang terjadi atas

berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti

perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan (Imron, 2003;

Herdiansyah, 2012). Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

yang
3
bermanfaat berdasarkan berdasarkan persepsi para manajerial sebagai pengambil

keputusan menurut Chenhall dan Morris (1986) dibagi menjadi empat

bagian, yaitu broadscope (karakteristik informasi yang bercakupan luas),

timeliness (ketepatwaktuan), aggregation (tingkat pengumpulan informasi secara

keseluruhan), dan integration (informasi yang tergabung).

Salah satu pelayan kesehatan pada masyarakat ini disebut dengan

puskesmas.puskesmas adalah sebuah pelayanan kesehatan masyarakat untuk

rakyat kecil.untuk meningkatkan kinerja manajerial puskesmas dalam

menyediakan pelayanan dan program kesehatan.oleh karena itu membutuhkan

suatu sistem informasasi yang dapat melancarkan hubungan mereka.salah satu

sitem informasi akuntansi manajemen.sistem informasih akuntansi manajemen

merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang bermanfaat

guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari aktivitas yang

diilakukan organisasi (Hansiadi,2002).

Sedangkan,kinerja manajerial adalah kemampuan atau prestasi kerja yang telah

di capai oleh para personil atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,untuk

melaksanakan fungsi,tugas dan tanggung jawab merka dalam menjalankan

operasional perusahaan (komelius harefa, 2008 : 17)

Secara umum, kinerja diartikan sebagai suatu prestasi atau tingkat

keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi pada suatu periode

tertentu.Menurut Bastian (2006) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.Pada

sektor pemerintahan, kinerja dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai

oleh rumah sakit dan instansi pemerintah dalam melaksanakan pelayanan

kepada masyarakat dalam suatu periode.


Kinerja manajerial kinerja para individu dalam kegiatan-kegiatan

manajerial, seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi,

pengawasan, pengaturan staf, negosiasi dan perwakilan (Mahoney, 1963 dalam

Dzillan 2010). Weihrich dan Koontz (2005) dalam Nonce (2007)

mendefenisikan kinerja manajerial sebagai kinerja manajer dalam mengerti dan

memahami fungsi manajer dalam mencapai sasaran kinerjanya, yang diukur dari

bagaimana manajer tersebut menjalankan aktivitas manajerialnya seperti:

planning, organizing, staffing, leading, dan controlling

Penelitian ini memberikan lebih banyak gambaran mengenai hubungan

antara variabel ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi manajemen

terhadap kinerja manajerial pada objek penelitian yang berbeda dengan

sebelumnya .Selain itu, hasil penelitian ini juga bisa memberikan kontribusi

positif bagi peningkatan kinerja manajerial di lingkungan puskesmas

sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam

mengerjakan aktivitas manajerial sehingga dapat memudahkan manajemen

dalam pengambilan keputusan. Teori kontingensi digunakan untuk

mengetahui tingkat keandalan suatu sistem akuntansi manajemen pada berbagai

kondisi sehingga muncul perbedaan tingkat ketidakpastian lingkungan dan

kebutuhan informasi akuntansi manajemen yang akan berpengaruh terhadap

kinerja manajerial.

5
Fenomena yang terjadi pada puskesmas ini adalah ketidakpastian

lingkungan diindentifikasi sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat

menyulitkan perencanaan dan pengendalian yang terjadi pada puskesmas basuki

rahmad kota bengkulu. Ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan

merupakan faktor yang kontijensi yang penting sebab ketidakpastian

lingkungan yang diprediksi dapat menyebabkan proses perencanaan dan kontrol

menjadi lebih sulit.

Pelayana yang sukses akan selalu beradaptasi dengan perubahan

lingkungannya dan secara proaktif merubah lingkungannya. Jika diterapkan

dalam pengawasan akuntansi, ketidakpastian lingkungan diukur dengan melihat

pengaruhnya terhadap penggunaan informasi dan karakteristik informasi.Suatu

kondisi lingkungan yanag pasti dengan mudah dapat diperdiksi tidak selalu

berpengaruh terhadap kinerja sedangkan pada kondisi lingkunganyang tidak

pasti lebih sulit untuk diperdiksi. Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

Sering menghadapi permasalahan-permasalahan yang mengharuskan adanya

perbaikan dan pengembangan dibanyak hal, seperti sistem dan prosedur-

prosedur lainnya ke arah yang lebih baik agar tercipta situasi yang kondusif

untuk semua bagian yang terlibat dalam puskesmas bagi pencapaian tujuan.

Permasalahan permasalahan yang dialami oleh kebanyakan puskesmas

(termasuk di dalamnya buruknya pelayanan) diindikasikan sebagai bentuk

masih rendahnya kinerja manajerial dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat atau pun pasien dan rendahnya kinerja karyawan tersebut dapat di

indikasikan bahwa kurangnya disiplin pelayanan/karyawan terhadap

pekerjaannya. Permasalahan ketidakpastian lingkungan pada

pelayanan/pimpinan dan bawahan, ketidakpercayaan, merupakan masalah yang

timbul karena tidak sehatnya komunikasi organisasi. Banyaknya permasalahan

yang terjadi di puskesmas menuntut perbaikan kinerja manajerial dan juga


kinerja pelayanan/ karyawan puskesmas. Perbaikan kinerja menjadi perhatian

penting bagi Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

7
Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan

Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial” di

Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja manajerial pada Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu ?

2. Apakah sistem akuntansi manajemen berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja manajerial pada Puskesmas Basuki Rahmad Kota

Bengkulu?

3. Apakah ketidakpastian lingkungan, sistem akuntansi manajemen

dan kompensasi pegawai berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

manajerial pada Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh ketidakpastian

lngkungan terhadap kinerja anajerial pada Puskesmas Basuki Rahmad

Kota Bengkulu

2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh sistem akuntansi manajemen

terhadap kinerja manajerial pada Puskesmas Basuki Rahmad Kota

Bengkulu
3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh ketidakpastian

lingkungan, sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada

Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian diharapkan akan menambah pengalaman dan bahan

referensi bagi penelitian yang akan datang mengenai Pengaruh

Ketidakpastian Lingkungan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap

Kinerja

Manajerial” di Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu


2. Manfaat bagi puskesmas

Menjadi bahan masukan dan informasi bagi puskesmas sebagai

informasi untuk menentukan seberapa besar pengaruh ketidakpastian

lingkungan dan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial

di Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu

3. Bagi penulis

Sebagai perbandingan antara teori-teori yang didapat sesuai dengan

mata kuliah khususnya pengaruh ketidakpastian lingkungan dan sistem

akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial di Puskesmas Basuki

Rahmad Kota Bengkulu

9
BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan teori

2.1.1 Denifisi Ketidakpastian Lingkungan

Ketidakpastian lingkungan diidentifikasikan sebagai variabel

konstektual dalam sistem akuntansi. Namun dalam kondisi yang tidak pasti

proses perencanaan dan pengendalian akan menjadi lebih sulit dan banyak

menghadapi masalah ada kejadian di masa yang akan datang sulit untuk

diperkirakan (Duncan,1997 dalam Prasetyo,2002).(Chenhall dan Morris (1986)

dan Fisher (1996) dalam Prasetyo (2002) (Gofford, 1979 dalam Rahayu, 1999).

Menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan yang dihadapi seorang manajer

akan mempengaruhi karakteristik informasi yang dibutuhkannya.

Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi eksternal sebagai rasa

ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi secara akurat pada operasional

perusahaan (Miliken, 1987). Penelitian Burn dan Stalker Gudon (1999)

menemukan bahwa struktur organisasi yang mekanitis (dengan ciri-ciri

pembagian tugas yang spesifik dan tegas) untuk lingkungan yang stabil

sedangkan untuk organisasi yang organis(dengan ciri: Struktur fleksibel) untuk

lingkungan yang tidak stabil. Ketidakpastian lingkungan yang dirasakan

menjadi variabel independen yang dijadikan perusahaan sulit untuk

memprediksi, membuat perencanaan dan pengendalian mengenal lebih sulit

(Penelitian Burn dan Stalker Gudon, 1999). Seseorang mengalami

ketidakpastian karena dia merasa tidak mampu membedakan antara data yang

relevan dengan data yang tidak relevan. Watson (1975) dalam Gudono (1999),

menyatakan bahwa karakteristik sistem informasi akuntansi mengarahkan ke

mekanisme yang akan mendukung struktur oerganisasi. Disamping itu semakin

tinggi pengaruh ketidakpastian lingkungan, semakin membutuhkan informasi


yang berkarekteristik sistem informasi akuntansi yang memungkinkan para

manajer mempunyai peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan

lebih bertanggung jawab terhadap unit kerja yang dipimpinnya.

Konsekuensinya,mereka membutuhkan karakteristik sistem informasi

akuntansi yang andal agar dapa menyediakan kebtuhan informasi yang tepat

waktu dan relevan dalam pembuatan kebijaksanaan dan mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Kaplan dan Atkinson, 1989; Emmanuel, 1990; Gul, 1995

dalam Gudono, 2000) Suasana ketidakpastian lingkungan, seorng manajer

mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan dan melakukan

pengendalian akan menjadi masalah dalam situasi ketidakpastian karena

peristiwaperistiwa yang akan datang tidak dapat diprediksi. Keadaan

ketidakpastian lingkungan tinggi diperlukan informasi dengan cakupan luas,

informasi yang tepat waktu, informasi terimtegrasi dan informasi tersgregasi.

2.1.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Sistem Akuntansi

Manajemen.

Untuk memprediksi manajer agar lebih akurat, maka dibutuhkan dua

faktor yang harus dipertimbangkan secara bersama-sama, yaitu faktor

personalitas dan faktor situasional. Karena apabila hanya mempertimbangkan

faktor personalitassaja dinilai tidak cukup dalam memprediksi perilaku

manajer. Dengan kemampuanmanajer memprediksi masa depan, maka manajer

dapat memberikan informasi-informasi yang menjadirguna bagi perusahaan

dalam bidang perencanaan maupun pengendalian. Apa yang ada dalam proses

pengambilan keputusan, dimanaseorang manajer harus mampu memberikan

informasi yang akurat. selainkemampuan seorang manajer dalam memprediksi

masa depan, cara pandang seorang manajer dalam menghadapi ketidakpastian

lingkungan juga dibutuhkan, apakah dia mampu atau tidak dalam

11
mengendalikan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan

datang.Perencanaan dan pengendalian akan menjadi masalah dalam situasi

ketidakpastian karena kejadian yang akan datang tidak dapat diprediksi.

Chenhalldan Morris (1986), Fisher (1996), Gordon dan Miller (1976)telah

menunjukkan hasil studi empiris bahwa informasi sistem akuntansi manajemen

yang bersifat Broadscope, garis waktu,Aggregate danTerintegrasimenjadi

sangat penting bila ketidakpastian meningkat.

2.2 Sistem Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan

keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan

terutama oleh pemakai intern organisasi.Menurut Mulyadi (2006) akuntansi

manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu akuntansi manajemen sebagai

salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe

informasi.Sistem akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme

pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan

informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi

dari berbagai alternatif aktivitas yang dapat dilakukan (Nazaruddin, 1998).

Atkinson (1995) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah sistem

informasi yang mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya,

menyimpannya dan melaporkan kepada pengguna.Produk yang dihasilkan oleh

sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi manajemen.Sistem

Akuntansi Manajemen merupakan suatu pendekatan kontinjensi dari faktor

kondisional yang digunakan dalam penelitian sebagai variabel yang memoderasi

suatu hubungan.Pendekatan kontinjensi akuntansi manajemen didasarkan

premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal

selalu tepat digunakan seluruh organisasi, namun sistem akuntansi


manajemen hanya sesuai (fit untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja.

Teori kontijensi dalam metoda penelitian mengargumenkan bahwa

efektivitas desain sistem akuntansi manajemen tergantung eksistensi perpaduan

antara organisasi dengan lingkungannya.

13
Sistem Akuntansi Manajemen sering digunakan untuk memotivasi dan

mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang akan

memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem Akuntansi

Manajemen sebagai alat kontrol organisasi dan alat yang efektif menyediakan

informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin

terjadi pada berbagai aktivitas yang dilakukan

Indikator akuntansi manajemen

- Memgurangi terjadinya konflik

- Bermanfaat sebagai input dalam mengevaluasi kinerja manajer

merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang berguna untuk

memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif aktivitas

yang dapat dilakukan (Nazaruddin, 1998).

Atkinson (1995) menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen adalah

sistem informasi yang mengumpulkan data operasional dan finansial,

memprosesnya, menyimpannya dan melaporkan kepada pengguna.Produk yang

dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi

manajemen.Sistem Akuntansi Manajemen merupakan suatu pendekatan

kontinjensi dari faktor kondisional yang digunakan dalam penelitian sebagai

variabel yang memoderasi suatu hubungan.Pendekatan kontinjensi akuntansi

manajemen didasarkan premis bahwa tidak ada sistem akuntansi

manajemen secara universal selalu tepat digunakan seluruh organisasi,

namun sistem akuntansi manajemen hanya sesuai (fit untuk suatu konteks atau

kondisi tertentu saja. Teori kontijensi dalam metoda penelitian

mengargumenkan bahwa efektivitas desain sistem akuntansi manajemen

tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi dengan lingkungannya.

Sistem Akuntansi Manajemen sering digunakan untuk memotivasi dan

mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang akan


memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem Akuntansi

Manajemen sebagai alat kontrol organisasi dan alat yang efektif menyediakan

informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin

terjadi pada berbagai aktivitas yang dilakukan Indikator akuntansi manajemen

Indikator akuntansi manajemen

- Memgurangi terjadinya konflik

- Bermanfaat sebagai input dalam mengevaluasi kinerja manajer

- Memgurangi terjadinya konflik

- Bermanfaat sebagai input dalam mengevaluasi kinerja manajer

2.2.1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Atkinson (1995) dalam Astuti (2007) mengatakan bahwa informasi

akuntansi manajemen merupakan produk dari sistem informasi akuntansi

manajemen. Informasi ini digunakan untukmembantu para pekerja, manajer dan

eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih baik. Hansen dan Mowen (2004)

mendefinisikan “Sistem akuntansi manajemen adalah sisinformasi yang

menghasilkan keluaran (keluaran) dengan menggunakan (memasukkan) dan

berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen

Pendapat Gory dan Morton; Larker; serta Gordon dan Narayanan

dalamPramudita (2009) menyatakan bahwakarakteristik informasi yang

bermanfaat menurut persepsi manajer terdiri dari Broadscope,Garis waktu,

Agregat,dan Terintegrasi. Dimana yang dimaksud adalah:

1. Informasi yang bersifat Broadscope adalah informasi yang mengandung

dimensi fokus dan kuantifikasi.

2. Informasi yang bersifat Garis waktuadalah informasi yang tersedia ketika

dibutuhkan dan sering dilaporkan secara sistematis.

15
3. Informasi yang bersifat Agregat adalah informasi yang diperhatikan

bentuk kebijakan formal.

4. Informasi yang bersifat Terintegrasi menunjukan bahwa ada koordinasi

antar segmen-segmen perusahaan, informasi ini akan bermanfaat bagi

manajer ketika menyajikan pembuatan keputusan yang berdampak pada

beberapa segmen perusahaan.

Sedangkan menurut Mc.Leod (1998) karakterisitik sistem informasi akuntansi

adalah:

1. Pelaksanaan yang diperlukan apabila perusahaan tidak memutuskan untuk

melaksanakan data atau tidak, perusahaan diharuskan oleh undang-undang

untuk mencatat catatan kegiatannya.

2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar dimana peraturan dan praktek

yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala

jenisorganisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.

3. Menangani data yang rinci karena berbagai catatan pengolahan data

menjelaskann kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut

menyediakan jejak audit (jejak audit).

4. Terutama berfokus pada data yang dikumpulkan oleh Sistem Informasi

Akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.

5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal dimana Sistem

Informasi Akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer

perusahaan.
2.3 Kinerja Manajerial

Penelitian Mahonay et al. (1963) menyatakan bahwa kinerja

(performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung 6

jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam

penelitianya, Lubis (2008) juga mengatakan bahwa kinerja dapat di artikan

sebagai penentuansecara periodik efektifitas operasional suatu perusahaan,

bagian dari perusahaandan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, kriteria

yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Pabundu (2006:121), kinerja

merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun

kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk

mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Menurut Donelly,

Gibson, dan Ivancevic (2005: 15), kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan

dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Sementara itu menurut Simanjuntak (2005: 1), kinerja adalah tingkat

pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Pada dasarnya kinerja

menajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan

manajerial, antara lain: perencanaan, investasi, koordinasi, pengaturan staf,

negosiasi, dan lain-lain. Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan

mampumenghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengan kinerja karyawan

umumnya yang bersifat konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan

kopmpleks (Mulyadi, 1999: 164). Seseorang manajer mengharapkan mampu

menggunakan seluruh bakat dan kemampuanyadalam menciptakan suatu hasil

kerja yang maksimal untuk perusahaan dengan tidak melupakan sumber daya-

sumberdaya yang terdapat dalam perusahaan seperti sumberdaya modal, sumber

daya manusia (karyawan) dan lain sebagainya. Sehingga, dengan tingkat

17
pengendalian yang dilakukan kinerja menajerial ini diharapkan akan

meningkatkan efektifitas dalam penghasilan keuntungan bagi perusahaan.

2.3.1 Indikator Kinerja Manajerial

Menurut Azhar Susanto (2013) dalam Silitonga, Niko (2019) personil

kegiatan dan kinerja manajerial meliputi delapan dimensi, yaitu:

1. Evaluasi Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau

dilaporkan, barang pegawai, penilaian catatan hasil, pevaluasi laporan

keuangan, pemeriksaan produk.

2. Investigasi Menelan dan menyampaikan informasi untuk catatan laporan dan

rekening. Mengukur hasil, menentukan persediaan dan analisis pekerja.

3. Negosiasi Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk produk

menghubungi pemasok, tawar menawar dengan mewakili penjual, tawar

menawar secara kelompok.

4. PerencanaanMenentukantujuan kebijakan dan pelaksanaan penjadwalan

kerja, penganggaran, merancang prosedur dan pemrograman.

5. PengkoordinasianTukarmenukar informasi dengan orang lain dibagian

organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program,

memberitahu bagian lain, hubungan dengan manajer lain.

6. Pengawasan Mengarahkan, memimpin dan mengembangkanbawahan

Sebuahnda, membimbing, melatihmemberikan tugas pekerjaan dan

pegangan bawahan.

7. Pengaturanstaf(Staf) mempertahankan angkatan dan menjelaskan peraturan

kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai, dan memilih kerja pada

bawahan,pegawai baru,menempatkan,mereferensikan dan mutasi pegawai.

8. Perwakilan(wakil)Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan

perkumpulan bisnis, bicara untuk acara acara, mempromosikan tujuan umum

perusahaan anda
2.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa Penelitan terdahulu tentang pengaruh ketidakpastian

lingkungan,sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
N Penelitian Tahu Indeks variabel hasil
o & judul n
1 1.Melantho 2018 Jurnal
n Rumapea Manaje  X1=pengaru 1. Metode
2.Jaminta men h penerapan pengukuran
Sinaga Informa sistem kinerja
3.Ririn tika & informasi berpengaruh
Elvani Komput akunntansi positif dan
Saragih erisasi manajemen signifikan
Akunta  X2=metode terhadap
Pengaruh nsi Vol. pengukuran kinerja
Penerapan 2 No. 1 kinerja manajerial
Sistem (April  X3=sistem pada rumah
Informasi 2018) penghargaan sakit Estomihi
Akuntansi Medan.
Manajemen, Y= kinerja 2. Sistem
Metode manajerial penghargaan
Pengukuran pada rumah berpengaruh
Kinerja Dan sakit positif dan
Sistem estomihi tidak
Penghargaa Medan signifikan
n terhadap
Terhadap kinerja
Kinerja manajerial
Manajerial pada rumah
Pada sakit Estomihi
Rumah Medan,
Sakit 3. Sistem
Estomihi informasi
Medan akuntansi
manajemen,
metode
pengukuran
kinerja dan
sistem
penghargaan
secara
simultan
19
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
manajerial
pada rumah
sakit Estomihi
Medan.
2 1.Dwika 2016 Pekbis  X1= ketidakpastian
Lodia Putri Jurnal, Pengaruh lingkungan
2. Jeni Vol.8, Ketidak berpengaruh
Wardi No.2, Pastian terhadap
3. Reni Juli Lingkunga karakteristik
Farwitawat 2016 : n sistem
i 144-154  X2= informasi
Karakteris akuntansi
Pengaruh tik Sistem manajemen
Ketidak Impormasi pada Bank
Pastian Akuntansi Mandiri
Lingkungan Manajeme Syariah
Terhadap n Pekanbaru.
Karakteristi Dimana dapat
k Sistem memudahkan
Impormasi pengambilan
Akuntansi keputusan
Manajemen manajer,
Pada Bank sehingga
Syariah memudahkan
Mandiri manajer dalam
Pekanbaru menjalankan
sistem
informasi
akuntansi
manajemen
perusahaan
3 1.Rizka 2020 Jurnal  X1= 1) Broad scope
Febrianti Ilmiah Pengaruh berpengaruh
2.Yulia Mahasis Karakteris signifikan
Fitri wa tik positif
Ekono Informasi terhadap
mi Sistem kinerja
Pengaruh Akunta Akuntansi manajerial.
Karakteristi nsi Vol. Manajeme 2) Timeliness
k Informasi 5, No. n berpengaruh
Sistem 2,  X2= signifikan
Akuntansi (2020) Ketidakpa positif
Manajemen, stian terhadap
Ketidakpast Lingkunga kinerja
ian n manajerial.
Lingkungan  X3= 3) Aggregation
, Dan Desentrali berpengaruh
Desentralisa sasi signifikan
si Terhadap positif
Kinerja  Y= terhadap
Manajerial Kinerja kinerja
(Studi Manajerial manajerial.
Empiris (Studi 4) Integration
Pada Empiris berpengaruh
Perusahaan Pada signifikan
Bumn Di Perusahaa positif
Banda n Bumn terhadap
Aceh) Di Banda kinerja
Aceh) manajerial.
5)
Ketidakpastia
n lingkungan
berpengaruh
signifikan
negatif
terhadap
kinerja
manajerial.
6)
Desentralisasi
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
kinerja
manajerial.
7) Broad scope,
timeliness,
aggregation,
integration,
ketidakpastian
lingkungan,
dan
desentralisasi
secara
simultan
berpengaruh
terhadap
21
kinerja
manajerial.
Keterbatasan
4 1. Jilie 2017 Jurnal  X1= 1. Hasil
Maria Riset Pengaruh penelitian ini
Senduk Akunta Desentrali menunjukkan
2. Ventje nsi sasi bahwa
Ilat Going  X2= Desentralisasi
3. Concer Strategi berpengaruh
Victorin n 12(1), Bisnis signifikan
a 2017  X3= positif terhadap
Tirayoh Pemanfaat Kinerja
Pengaruh an Manajerial pada
Desentralisa Informasi PT Bank
si, Strategi Sistem Mandiri di
Bisnis Dan Akuntansi Manado.
Terhadap Manajeme 2. Hasil
Kinerja n penelitian ini
Manajerial menunjukkan
Pada Pt  Y= bahwa Strategi
Bank Kinerja Bisnis tidak
Mandiri Di Manajerial berpengaruh
Manado Pada Pt terhadap
Bank Kinerja
Mandiri Manajerial pada
Di PT Bank
Manado Mandiri di
Manado.
3. Hasil
penelitian ini
menunjukkan
bahwa
Informasi
Sistem
Akuntansi
Manajemen
berpengaruh
signifikan
positif terhadap
Kinerja
Manajerial pada
PT Bank
Mandiri di
Manado.

5 .Febrianty 2018 Jurnal  X1= 1. penelitian ini


2.Jovan Ilmiah Pengaruh yang
Febriantok Ekono Implement menyatakan
o mi dan asi Sistem bahwa ada
Bisnis Informasi pengaruh
Pengaruh Vol. 14. Akuntansi implementas
Implementa No.2, Manajeme i Sistem
si Sistem Septem n (Siam) Informasi
Informasi ber  X2= Akuntansi
Akuntansi 2017 Desentrali Manajemen
Manajemen sasi (SIAM)
(Siam),  X3= terhadap
Desentralisa Kejelasan kinerja
si, Dan Sasaran penyusunan
Kejelasan Anggaran anggaran
Sasaran pada
Anggaran  Y= pemerintaha
Terhadap Kinerja n daerah
Kinerja Penyusuna Kabupaten
Penyusunan n Empat
Anggaran Anggaran Lawang,
Kabupaten Kabupaten diterima
Empat Empat 2. desentralisas
Lawang Lawang i terhadap
kinerja
penyusunan
anggaran
pada
pemerintaha
n daerah
Kabupaten
Empat
Lawang,
ditolak
3. ada
pengaruh
kejelasan
sasaran
anggaran
terhadap
kinerja
penyusunan
anggaran
pada
pemerintaha
n daerah
Kabupaten
Empat
23
Lawang,
diterima
4. secara
simultan
implementas
i SIAM,
desentralisas
i, dan
kejelasan
sasaran
anggaran
berpengaruh
siginifikan
terhadap
terhadap
kinerja
penyusunan
anggaran
pada
pemerintaha
n daerah
Kabupaten
Empat
Lawang,
diterima

6 1.Supranti 2021 Volume X1= Sistem 1. Sistem


ningrum 5 Informasi Pengendalia
2.Aurora Nomor Akuntansi n
Diskayani 1, Manajemen manajemen
Lukas Februar X2= berpengaruh
i 2021 Pengendalian positif
Sistem Manajemen signifikan
Informasi X3= Kinerja terhadap
Akuntansi Manajerial kinerja
Manajemen, manajerial.
Pengendalia Y= Variabel 2. Interaksi
n Moderating sistem
Manajemen Teknologi informasi
terhadap Informasi akuntansi
Kinerja manajemen
Manajerial dengan
dengan teknologi
Variabel informasi
Moderating memperoleh
Teknologi hasil positif
Informasi signifikan
terhadap
kinerja
manajerial
3. Pengaruh
Interaksi
sistem
pengendalian
manajemen
dengan
teknologi
informasi
memperoleh
hasil positif
signifikan.

7 1. BADE 2021 Jurnal X1=Desentral 1. desentralisasi


WIN Akunta isasi tidak
2. M. nsi dan X2=Sistem mempengaru
NURDI Keuang Akuntansi hi terhadap
N an – Manajemen kinerja
Vol. 9, manajerial
Pengaruh No. 2, Y= Kinerja pada
Desentralisa Juli - Manajerial perusahaan
si Dan Desemb perbankan di
Sistem er 2020 Tembilahan
Akuntansi sedangkan
Manajemen secara
Terhadap parsial
Kinerja penerapan
Manajerial sistem
Pada akuntansi
Perbankan manajemen
Di berpengaruh
Tembilahan terhadap
Kabupaten kinerja
Indragiri manajerial
Hilir Riau pada
perusahaan
perbankan di
Tembilahan.

2.
Desentralisas
25
i dan sistem
akuntansi
manajemen
secara
simultan
mempengaru
hi terhadap
kinerja
manajerial.

2.5 Kerangka Pemikiran

gambar 2.1
kerangka pemikiran

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan


X1

Kinerja manajerial
Y1

Sistem Akuntansi Manajemen


X2
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengaruh ketidakpastian lingkungan,sistem

akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Lokasi penelitian merupakan

tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lokasi penelitian ini dilakukan pada puskesmas Basuki Rahmat yang berada di

Kota Bengkulu

3.2Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian saya adalah data primer, yaitu

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak

melalui media perantara). Sumber data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuisioner dan wawancara. Kuisioner yaitu metode pengumpulan

data seorang yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara memberikan set

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab Dan

wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan tanya jawab atau wawancara

langsung dengan para pegawai yang bewenang dilingkungan puskesmas untuk

mengumpulkan data mengenai objek yang diteliti

3.3 Populasi Dan Sampel

3.2.1 Populasi

27
menurut Tika (2005:24) popolasi adalah himpunan atau objek yang

banyaknya terbatas atupun tidak terbatas . himpunan individu atau objek

yang terbatas tersebut adalah himpunan individu atau objek yang dapat

diketahui dan diukur dengan jumlah maupun batsnya. Adapun popularitas

dalm penelitian ini adalah seluruh penduduk kecamatan selebar kota

bengkulu yang memanfaatkan puskesmas

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Dengan demikian

sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki, dan bisa mewakili keseluruhan populasinya sehingga

jumlahnya lebih sedikit dari populasi.

Penentuan pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui

teknik accidental sampling atau siapa saja yang secara kebetulan

(accidental) rdengan peneliti dapat digunaan sebaga sampel.sampel dalam

penelitian adalah pengguna puskesmas yang diambhil pada waktu

penelitian.responden dalam penelitian ini adalah pengguna puskesmas

maupun salah satu anggota keluarga dari kepala keluarga itu sendiri yang

pernah melakukan pelyanan kesehatan puskesmas.

3.4 Teknik Pengolahan Data

Teknik yang digunakan untuk penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner. Dan peneliti langsung turun kelapangan untuk membagikan dan

mengumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati

Menurut Indrianto dan Supomo (2013) pengumpulan data yang dilakukan

dengan menggunakan kuesioner langsung memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya adalah peneliti dapat memberi penjelasan tentang pertanyaan-


pertanyaan yang kurang dipahami serta kuesioner bisa langsung

dikumpulkan peneliti setelah diisi oleh responden, sedangkan kelemahannya

adalah waktu dan biaya pengumpulan data relatif besar jika responden yang

harus dihubungi secara geografis terpancar.

29
DAFTAR PUSTAKA

\(Febrianti & Fitri, 2020)Febrianti, R., & Fitri, Y. (2020). Pengaruh Karakteristik Informasi
Sistem Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Dan Desentralisasi
Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Di Banda Aceh).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 5(2), 257–269.
https://doi.org/10.24815/jimeka.v5i2.15561
Handayani, S., & Hariyati, H. (2014). Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen: Broad Scope, Timeliness, Aggregated, Dan Integrated Terhadap Kinerja
Manajerial Umkm. (Studi Pada Umkm Di Desa Wedoro, Kab. Sidoarjo). AKRUAL:
Jurnal Akuntansi, 5(2), 184. https://doi.org/10.26740/jaj.v5n2.p184-204(Handayani &
Hariyati, 2014)
Senduk, J. M., Ilat, V., & Tirayoh, V. (2017). Pengaruh Desentralisasi, Strategi Bisnis Dan
Pemanfaatan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
Pada Pt Bank Mandiri Di Manado. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 12(01), 73–
82. https://doi.org/10.32400/gc.12.01.17139.2017(Senduk et al., 2017)

Anda mungkin juga menyukai