Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Penggaran Perusahaan Eni Noviarni, SE, M.Si. Ak. CA

“PENGANGGARAN PADA PERUSAHAAN DAGANG ”

DISUSUN OLEH:

1. Suci Oktavia 11773201497


2. Syarafana Putri 11773201483
3. Zahara Maharani 11770323470

JURUSAN AKUNTANSI VA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatulllahi Wabarakaatuh

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah
Penganggaran Perusahaan ini. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
berserta keluarga dan para sahabat dan pengikut-pengikutnya. Tidak lupa pula penulis ucapkan
terimakasih kepada Dosen Pengampu yaitu Eni Noviarni, SE., M.Si, Ak. CA yang telah
membimbing penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya ilmiah ini.

Karya Ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Anggaran Pada
Perusahaan Dagang yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan, baik itu dari diri penulis maupun dari luar.
Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah
ini dapat terselesaikan.

Semoga Karya Ilmiah penulis dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, terutama bagi
penulis dan semua yang membaca karya ilmiah penulis ini. Dan mudah-mudahan juga dapat
memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Karya Ilmiah ini jauh dari sempurna, dan
apabila ada kelebihan atau kekurangan, penulis mohon kritik dan sarannya. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatulllahi Wabarakaatuh.

Pekanbaru,19 September 2019

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 2

2.1 Anggaran Perusahaan.................................................................. 2

2.2 Anggaran Pembelian Barang Dagang......................................... 3

2.3 Anggaran Beban Operasional..................................................... 6

2.4 Anggaran Beban Pokok Penjualan............................................. 8

BAB III PENUTUP.......................................................................... 11

3.1 Kesimpulan................................................................................... 11

3.2 Saran............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang.
Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin meluasnya unit
usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya unit usaha dalam perusahaan menuntut
pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-orang tertentu yang mampu dan
bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dlam pengelolaan unit usaha tersebut.
Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan merencanakan sumber
daya perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan
adalah anggaran. Anggaran merupakan alat manajerial yang menjamin pencapaian sasaran
organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari.
Proses penyusunan anggaran haruslah dianalisis guna mengetahui kuat atau tidaknya
unsur perencanaan keuangan. Penyusunan anggaran tidak hanya dilaksanakan pada
perusahaan manufaktur, akan tetapi juga pada perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan
dagang sendiri memiliki beberapa jenis anggaran, diantaranya meliputi anggaran operasional
( anggaran penjulalan, anngaran pembelian, anggaran biaya operasional, dan anggaran
laporan laba rugi).

Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana anggaran induk pada perusahaan dagang?
2. Bagaimana penyusunan anggaran induk pada perusahaan dagang?

Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana anggaran induk dalam perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran induk dalam perusahaan dagang

1
BAB II

PEMBAHASAN (ISI)

Kegiatan usaha utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagang.
Perusahaan membeli barang dagang dari pemasok, kemudian langsung menjualnya kepada
pelanggan tanpa ada perubahan yang signifikan terhadap barang dagang. Contoh perusahaan
dagang adalah minimarket atau department store.

Setiap tahun layaknya perusahaan lain (perusahaan manufaktur dan jasa), perusahaan dagang
selalu menyiapkan anggaran induk (master budget). Anggaran tersebut diperlukan untuk
perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan.

Bab-bab sebelumnya pada buku ini telah membahas proses penyusunan anggaran induk
untuk perusahaan manufaktur dan jasa. Pada bab ini, kita akan memabahas tentang penyusunan
anggaran induk untuk perusahaan dagang.

Seperti anggaran perusahaan manufaktur dan jasa, perusahaan dagang memulai penyusunan
anggaran induk dengan menyusun anggaran penjualan.

ANGGARAN PERUSAHAAN

Anggaran penjualan pada perusahaan dagang menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah
barang dagang yang akan dijual berikut harga jualnya untuk satu periode anggaran.

Contoh 1

PT Kencana Sari, yang didirikan sejak tahun 2004, memiliki toko Kidstore yang khusus
menjual pakaian anak-anak. Selama ini, toko tersebut menjual empat jenis pakaian, yaitu baju
model Ax dan Bx serta celana model Cy dan Dy.

Berikut ini adalah tabel yang menyajikan data penjualan aktual untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2007.

2
PT Kencana Sari
Laporan Penjualan Aktual Tahun 2007
(dalam ribuan rupiah)
  Ax Bx Cy Dy Total
Kuantitas 12.000 6.000 24.000 18.000  
Dikalikan:harga Jual 50.000 75.000 80.000 100.000  
Penjualan 600.000 450.000 1.920.000 1.800.000 4.770.000

Manajemen PT Kencana Sari menargetkan kenaikan kuantitas penjualan barang untuk seluruh model
ditahun 2008 sebesar 10% dibandingkan penjualan di tahun 2007. Harga jual untuk setiap produk yang
dijual ditargetkan hanya naik sebesar 5% dibandingkan dengan harga jual di tahun 2007 karena tingginya
tingkat persaingan dalam penjualan baju khusus anak-anak.

Berdasarkan informasi tentang perkiraan harga jual dan kuantitas barang yang akan dijual di
atas, kemudian manajemen PT Kencana Sari menyusun anggaran penjualan untuk tahun 2008
seperti tersaji di bawah ini.

PT Kencana Sari
Anggaran Penjualan Tahun 2008
ANGGARAN PEMBELIAN BARANG (dalam DAGANG
ribuan rupiah)
  Ax Bx Cy Dy Total
Kuantitas 13.200 6.600 26.400 19.800  
Dikalikan:harga Jual 52.500 78.750 84.000 105.000  
Penjualan 693.000 519.750 2.217.600 2.079.000 5.509.350

Setelah anggaran penjualan dibuat, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran


pembelian barang dagang. Anggaran pembelian barang dagang adalah anggaran yang
menyajikan informasi tentang jumlah barang dagang yang akan dibeli berikut harga belinya untuk
satu periode anggaran.

Informasi yang diperlukan dalam penyusunan anggaran pembelian barang dagang adalah
sebagai berikut.

1. Jumlah penjualan barang dagang.


Informasi tentang jumlah barang dagang yang direncanakan untuk dijual pada satu
periode anggran. Informasi ini diperoleh dari anggaran penjualan.

3
2. Perkiraan jumlah persediaan akhir barang dagang di akhir periode.
Informasi tentang jumlah persediaan akhir barang dagang diperoleh dengan menganalisis
kebijakan perusahaan terkait dengan persediaan barang dagang yang ingin dimiliki di
akhir periode. Perusahaan perlu memiliki cadangan persediaan barang jadi untuk
menghindari stock out cost, yaitu biaya yang timbul karena perusahaan tidak memiliki
persediaan saat pelanggan ingin membelinya
3. Jumlah persediaan awal barang dagang.
Informasi tentang jumlah persediaan awal barang dagang dapat diperoleh dari anggaran
pembelian barang dagang periode sebelumnya.
4. Perkiraan harga pembelian barang dagang untuk satu periode.
Selain informasi tentang kuantitas barang dagang yang akan dibeli, perusahaan juga
harus memperkirakan harga pembelian barang dagang dari pemasok. Informasi ini dapat
diperoleh dengan menanyakan secara langsung kepada para pemasok tentang harga jual
barang dagang mereka untuk periode anggaran mendatang.
Berikut ini adalah format sederhana anggaran pembelian barang dagang.

PT ……….
Anggaran Pembelian Tahun ………
  Produk A Produk B Total
Penjualan (unit)      
Ditambah:      
Persediaan barang dagang akhir      

PT ……….
Anggaran Pembelian Tahun ………
Persediaan barang yang dibutuhkan      
Dikurangi:      
persediaan barang dagang awal      
Jumlah barang dagang yang akan dibeli      
Dikalikan:      
Harga pembelian barang dagang      
Anggaran pembelian barang dagang      

Contoh 2

4
Setelah anggaran penjualan tahun 2008 dibuat, staf anggaran PT Sari Kencana Sari segera
menyiapkan anggaran pembelian barang dagang untuk tahun 2008.

Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperoleh staf PT KS untuk menyusun anggaran
pembelian barang dagang.

  Ax Bx Cy Dy
Perkiraan penjualan (unit) 13.200 6.600 26.400 19.800
1. Jumlah penjualan barang dagang dalam unit untuk 2007 diperoleh dari anggaran
penjualan barang dagang. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan perkiraan penjualan
barang dagang untuk produk Ax, Bx, Cy, Dy.

2. Persediaan akhir barang dagang untuk tahun 2008 adalah 10% dari penjualan (unit) di
tahun 2008 untuk setiap produk.

3. Berikut ini adalah informasi tentang persediaan awal barang dagang PT KS di tahun
2008.

  Ax Bx Cy Dy
Kuantitas persediaan awal 1.000 500 240 350
Harga beli Rp 26.000 39.000 32.000 50.000

  Ax Bx Cy Dy
Harga beli Rp 28.000 42.000 35.000 55.000
4. Berikut ini adalah informasi tentang harga beli produk Ax, Bx, Cy, dan Dy dari pemasok
untuk tahun 2008.

Di bawah ini adalah anggaran pembelian barang dagang PT KS untuk tahun 2008.

PT KENCANA SARI
Anggaran Pembelian Tahun 2008
(dalam ribuan rupiah)
  Ax Bx Cy Dy Total

5
Penjualan (unit) 13.200 6.600 26.400 19.800  
Ditambah:  
1.320 660 2.640 1.980
Persediaan barang dagang akhir  
Persediaan barang dagang yang
14.250 7.260 29.040 21.780  
dibutuhkan
Dikurangi:
1.000 500 240 350  
Persediaan barang dagang awal
Jumlah barang dagang yang akan
13.250 6.760 28.800 21.430  
dibeli
Dikalikan:
Harga pembelian barang dagang 28.000 42.000 35.000 55.000  
(Rp)
Anggaran pembelian barang
378.560 283.920 1.008.000 1.178.650 2.849.130
dagang (dalam ribuan rupiah)

ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL

Anggaran beban operasional dagang dapat dibagi menjadi dua kelompok.

1. Beban Penjualan (selling expense)


Beban penjualan adalah segala pengeluaran yang ditujukan untuk menunjang kegiatan
penjualan barang dagang.
Berikut ini adalah perkiraan beban penjualan PT KS untuk tahun 2008.

Komponen Beban
Jenis Pengeluaran Komponen Beban Tetap Variabel
Beban gaji Rp3.000.000/bulan 0,5% dari penjualan
Beban utilitas Rp500.000/bulan 0,1% dar pennjualan
Beban iklan Rp30.000.000/tahun  
Beban penyusutan-peralatan Rp2.500.000/bulan  
Beban lain-lain Rp200.000/bulan  

2. Beban administrasi (administrative expenses)


Beban administrasi adalah beban operasi perusahaan yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan penjualan barang dagang.
Berikut ini adalah perkiraan beban administrasi PT KS untuk tahun 2008.

6
Komponen Beban
Jenis Pengeluaran Komponen Beban Tetap Variabel
Beban gaji Rp2.500.000/bulan  
Beban utilitas Rp500.000/bulan  
Beban pemesanan pembelin Rp50.000/order. Jumlah order
barang dagang di tahun 2007 sebesar 24 order  
Beban penyusutan peralatan Rp2.500.000/bulan  
Beban perlengkapan Rp50.000/bulan  
Beban lain-lain Rp100.000/bulan  

Berikut ini adalah anggaran beban operasional PT KS untuk tahun 2008.

PT KENCANA SARI
Anggaran Beban Operasional untuk 2008
  Beban Tetap Beban Variabel Total
Beban Penjualan        
Beban gaji 36.000.000 27.546.750 Rp 63.546.750
Beban utilitas 6.000.000 5.509.350   11.509.350
Beban iklan 30.000.000     30.000.000
Beban penyusutan peralatan 30.000.000     30.000.000
Beban lain-lain 2.400.000     2.400.000
Beban Administrasi        
Beban gaji 30.000.000     30.000.000
Beban utilitas 6.000.000     6.000.000
Beban pemesanan pembelian barang
1.200.000     1.200.000
jadi
Beban penyusutan peralatan 30.000.000     30.000.000
Beban perlengkapan 600.000     600.000
Beban lain-lain 1.200.000     1.200.000
Total 173.400.000 33.056.100 Rp 206.456.100

ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN


Anggaran beban pokok penjualan menyajikan informasi tentang perkiraan beban pokok
penjualan untuk periode mendatang. Beban pokok penjualan adalah biaya persediaan barang
dagang yang telah terjual pada suatu periode tertentu. Informasi yang diperlukan untuk
menentukan beban pokok penjualan adlaah sebagai berikut.

7
1. Data tentag pembelian barang dagang, persediaan awal barang dagang, dan persediaan akhir
barang dagang.
2. Asumsi arus biaya yang digunakan, FIFO, LIFO, atau rata-rata.

Berikut ini adalah format sederhana anggaran beban pokok penjualan.

PT ……….
Anggaran Beban Pokok Penjualan Tahun ……….
  Produk A Produk B Total
Pembelian barang dagang      
Ditambah:      
Persediaan barang dagang awal      
Persediaan baranag dagag tersedia untuk dijual      
Dikurangi:      
Persediaan barang dagang akhir      
Anggaran beban pokok penjualan      

Contoh 3
Setelah anggaran beban operasional disusun, manajemen PT KS hendak menyusun anggaran
beban pokok penjualan untuk tahun 2008.
Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran beban pokok penjualan
adalah sebagai berikut.
1. Informasi tentang perkiraan pembelian barang dagang tahun 2007 yang diperoleh dari
anggaran pembelian barang dagang.

  Ax Bx Cy Dy Total
Anggaran pembelian barang 2.849.13
dagang (dalam ribuan rupiah) 378.560 283.920 1.008.000 1.178.650 0

2. Data persediaan barang dagang awal di tahun 2008 yang diperoleh dari anggaran pembelian
barang dagang.

  Ax Bx Cy Dy
Kuantitas persediaan awal 1.000 500 240 350
Harga beli Rp 26.000 39.000 32.000 50.000

3. Anggaran pembelian barang dagang menyajikan data persediaan barang dagang akhir tahun
2008.

8
  Ax Bx Cy Dy
Kuantitas persediaan awal 1.320 660 2.640 1.980
Harga beli Rp 28.000 42.000 35.000 55.000

4. PT KS menggunakan metode FIFO untuk menghitung nilai persediaan barang dagang dan
beban pokok penjualannya.

Berikut ini adalah anggaran beban pokok penjualan PT KS untuk tahun 2008.

PT KENCANA SARI
Anggaran Beban Pokok Penjualan Tahun 2008
(dalam ribuan rupiah)
  Ax Bx Cy Dy Total
1.008.00
Pembelian barang dagang (Rp) 378.560 283.920 0 1.178.650  
Ditambah:
Persediaan barang dagang 26.000 19.500 7.680 17.500
awal (Rp)  
Persediaan barang dagang 1.015.68
tersedia untuk dijual (Rp) 404.560 303.420 0 1.196.150  
Dikurangi:
36.960 27.720 92.400 108.900  
Persediaan barang akhir (Rp)
Anggaran beban pokok
367.600 275.700 923.280 1.087.250 2.653.830
penjualan

ANGGARAN LABA RUGI


Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang
perkiraan laba atau rugi yang akan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. Informasi-
informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal dari anggaran-anggaran
yang telah disusun sebelumnya.

Berikut ini adalah anggaran laba rugi PT Kencana Sari untuk tahun 2008.

PT KENCANA SARI
Anggaran Laba Rugi Tahun 2008
Penjualan (anggaran penjualan) 5.509.350.000
Beban pokok penjualan (anggaran beban pokok
-2.653.830.000
penjualan)

9
Laba (rugi) kotor 2.855.520.000
Beban operasi (anggaran beban opeerasional) -206.456.100
Laba (rugi) operasi 2.649.063.900
Pendapatan (beban) lain-lain 0
Laba sebelum pajak 2.649.063.900
Pajak penghasilan (asumsi 30%) -794.719.170
Laba bersih Rp1.854.344.730

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setiap tahun perusahaan dagang selalu menyiapkan anggaran induk yang diperlukan
untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di perusahan. Seperti pada
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang memulai penyusunan anggaran induk dengan
menyusun anggaran penjualan, anggaran pembelian barang dagang, anggaran beban
operasional, anggaran beban pokok penjualan.
Anggaran penjualan pada perusahaan dagang menyajikan informasi tentang perkiraan
jumlah barang dagang yang akan dijual berikut harga jualnya untuk satu periode tertentu.
Anggaran pembelian barang dagang adalah anggaran yang menyajikan informasi tentang
jumlah barang dagang yang akan dibeli berikut harga belinya untuk satu periode anggaran.
Anggaran beban operasional dibagi menjadi dua, yakni beban penjualan dan beban
adminstrasi.
Anggaran beban pokok penjualan menyajikan informasi tentang pekiraan beban pokok
penjualan untuk periode mendatang.

Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan meningkatkan banyak
ilmu tentang penyusunan anggran pada peusahaan daagang. Kami berharap semoga
makalah yang kami sajikan dapat membantu para pembaca. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Catur Sasongko, Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Jakarta: Salemba Empat.

12

Anda mungkin juga menyukai