Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pengangguran,ketimpangan dan kemiskinan

Untuk memenuhi Tugas Matakuliah

Pemberdayaan ekonomi

Dosen pengampu: Gleydis Herwinda, M.Pd

Oleh:

Nazalul Baiz (2061206007)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

Mei 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan berkat dan rahmat-Nya semata
MAKALAH yang berjudul “pengangguran,ketimpangan dan kemiskinan” ini telah dapat
terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
dan umatnya. Sehubungan dengan selesainya makalah ini maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Prof. HM. Zainuddin, M.Pd, selaku rektor UNU Blitar.


2. Bapak Puji Wianto, M.Pd, selaku wakil rektor UNU Blitar
3. Ibu Gleydis Herwinda, M.Pd,selaku dosen pengampu dan pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan koreksi sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang
direncanakan.
4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan beliau diterima Allah dan tercatat sebagai amal sholeh.

Akhirnya karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran kritik yang
bersifat produktif demi pengembangan dan perbaikan lebih sempurna dalam kajian kajian pendidikan
islam.

Semoga karya ini bermanfaat dan mendapatkan ridho Allah. Amiin.

Blitar,3 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................. ii


Daftar Isi........................................................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan .......................................................................................................................... 1
    1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan .......................................................................................................................... 2
2.1 pengertian penganggruan……………………………………… ……………………………. 3
2.2 saja jenis-jenis penganggura…………………………………… ……………………………. 3
2.3 sebab-sebab terjadinya pegangguran…………………………………………………………. 4
2.4 dampak pengangguran terhadap perekonomian…………………………………...…………. 5
2.5 kebijkan pengangguran………………………………………………………………………. 6
2.6 pengertian kemiskinan………………..………………………………………………………. 8
2.7 jenis-jenis kemiskinan dan pengertiannya……………………………………………………. 8
2.8 factor penyebab kemiskinan………………….………………………………………………. 8
2.9 upaya mengurangi kemiskinan………………………………………………………………. 9
Bab III Penutup .................................................................................................................................. 10
    3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 10
   3.2 Saran ......................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka .................................................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi
ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah
mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika
pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu
persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia
hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai
rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh
pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.
Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di
Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah 116,53 juta
orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan
DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010). "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di
Indonesia semakin berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar
Rusman. Secara jumlah, total pengangguran di Indonesia pada Agustus 2010 juga menurun, dari 8,96 juta
orang di Agustus 2009 menjadi 8,32 juta orang di Agustus 2010. "Penurunannya karena pertumbuhan
ekonomi, kalau bagus akan banyak lapangan kerja yang tumbuh.
Semua lapangan kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. Selain
itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga menurun 500 ribu orang
atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 mengalami kenaikan terutama di sektor
industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sektor konstruksi sebesar 748 ribu orang (15,44%).
Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang
(3,11%) dan sektor transportasi sekitar 198 ribu orang (3,41%). Sektor pertanian, perdagangan, jasa
kemasyarakatan dan sektor industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga
kerja pada bulan Agustus 2010.
Selain masalah di atas, masalah kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran
adalah kemiskinan, Sejak tahun 2002, sebuah tim yang terdiri dari para analis Indonesia dan manca
negara, dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank Dunia
Jakarta, telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah berusaha untuk
mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam upaya pengentasan kemiskinan,
dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga
non-pemerintah dalam upaya mereka untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat
miskin Makalah mencoba untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di
Indonesia pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan penting yang
terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir.
Sebelum ini, Bank Dunia telah menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan, yaitu pada tahun 1993 dan
2001, namun kajian-kajian tersebut tidak membahas masalah kemiskinan secara mendalam. Kajian ini
memaparkan kekayaaan pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia dan
penulis berharap bahwa kajian ini akan menjadi sumbangan penting untuk menghangatkan diskusi
kebijakan yang ada dan, pada akhirnya akan membawa perubahan dalam penyusunan kebijakan dan
pelaksanaan upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 apa pengertian penganggruan?
1.2.2 apa saja jenis-jenis pengangguran?
1.2.3 apa sebab-sebab terjadinya pegangguran?
1.2.4 apa dampak pengangguran terhadap perekonomian?
1.2.5 apa kebijkan pengangguran?
1.2.6 apa pengertian kemiskinan?
1.2.7 apa jenis-jenis kemiskinan dan pengertiannya?
1.2.8 apa factor penyebab kemiskinan?
1.2.9 apa upaya mengurangi kemiskinan?

1.3 Tujuan 
1.3.1 mengetahui pengertian penganggruan?
1.3.2 mengetahui saja jenis-jenis pengangguran?
1.3.3 mengetahui sebab-sebab terjadinya pegangguran?
1.3.4 mengetahui dampak pengangguran terhadap perekonomian?
1.3.5 mengetahui kebijkan pengangguran?
1.3.6 mengetahui pengertian kemiskinan?
1.3.7 mengetahui jenis-jenis kemiskinan dan pengertiannya?
1.3.8 mengetahui factor penyebab kemiskinan?
1.3.9 mengetahui upaya mengurangi kemiskinan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian Pengangguran


Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu
pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri,
kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja . Selain definisi
di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya: 
Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman
J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja
sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan. 
Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja
Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang
meskipun dapat dan mampu melakukan kerja. Definisi pengangguran menurut Menakertrans
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha
baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. 

2.2 Jenis-Jenis Pengangguran


Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja
secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu :

1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat
pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa
jenis, yaitu :
a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat
permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat kebijakan
pemerintah.
c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul
akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini
sering disebut pengangguran sukarela.
d. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim
misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
f. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya
permintaan masyarakat (aggrerat demand).

2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:

a. Angkatan Kerja Tidak Seimbang


dengan Kesempatan KerjaKetidak seimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih
besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
b. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
c. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat
pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan
sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
d. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan
Kerja Indonesia.Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
e. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan
di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara
lainnya.

2.4. Dampak-Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian 

2.4.1 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara


Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika
tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti
yang dijelaskan di bawah ini:

a. Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat


kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa
menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih
rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena
itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
b. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector
pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat
pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat
pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus
menurun.
c. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran
akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan
terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak
merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
2.4.2 Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:

a. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian


b. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
c. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

2.5 Kebijakan-Kebijakan Pengangguran


Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :

2.5.1 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural


Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :

a. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja


b. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang
kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
c. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan
(lowongan) kerja yang kosong, dan
d. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran.

2.5.2 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional


Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:

a. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,


terutama yang bersifat padat karya
b. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru
c. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
d. Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector
agraris dan sector formal lainnya
e. Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan
jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga
kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan
swasta.

2.5.3 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.


Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :

a. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
b. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.

2.5.4 Cara mengatasi Pengangguran Siklus


Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :

a. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan


b. Meningkatkan daya beli Masyarakat.

2.6 Pengertian Kemiskinan


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup.
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu
mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan
untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok
masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua
masalah besar di banyak negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.

2.7 Jenis-Jenis Kemiskinan Dan pengertian


Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep
yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang
pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut

a. Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi


pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-
rata dari distribusi yang dimaksud.
b. Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-
kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

2.8 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan


Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat
sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan
tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan :

a. Tingkat dan laju pertumbuhan output


b. Tingkat upah neto
c. Distribusi pendapatan
d. Kesempatan kerja
e. Tingkat inflasi
f. Pajak dan subsidi
g. Investasi
h. Alokasi serta kualitas SDA
i. Ketersediaan fasilitas umum
j. Penggunaan teknologi
k. Tingkat dan jenis pendidikan
l. Kondisi fisik dan alam
m. Politik
n. Bencana alam
o. Peperangan

2.9 upaya mengurangi kemiskinan


Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan
bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :

a. pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan


b. Pemerintahan yang baik (good governance)
c. Pembangunan sosial
Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai
dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :

a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan
b. Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi: Pembangunan sektor swasta,
Kerjasama regional, APBN dan administrasi, Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan
Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatnkan, banyak sekali terdapat
pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat pada masalah sumber
daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke
133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia, semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah
jumlah pengangguran yang terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini
pemerintah telah membuat suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan
bantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber
daya kita agar tidak menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah. 
Dengan besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat kemiskinan di
Indonesia. Indonesia yang sekarang tentu saja sangat berbeda dari Indonesia satu dekade yang lalu. Maka
bukan hal yang mengejutkan apabila strategi-strategi pengentasan kemiskinan telah berubah seiring
dengan perubahan yang telah dialami oleh Indonesia oleh karena itu dibuatlah makalah yang berjudul
“Pengentasan Kemiskinan” dan penulis sangat berharap bahwa kajian kemiskinan ini dapat menjadi
sumbangan berarti dalam menghadapi berbagai tantangan.

3.2 Saran 
Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan atau pun kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.html
http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-tingginya-
pengangguran-di-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Kemiskinan-Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai