1
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
2
B. PEMBAHASAN
a. Sejarah Timbulnya Firqoh Islam
r.a. Ahli sejarah menggambarkan „Usman sebagai orang yang lemah dan tak
sanggup menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu
untuk menjadi gubernur. Tindakan-tindakan yang dijalankan Usman ini
mengakibatkan reaksi yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Sahabat-
sahabat nabi setelah melihat tindakan Usman ini mulai meninggalkan
khalifah yang ketiga ini. Perasaan tidak senang akan kondisi ini
mengakibatkan terjadinya pemberontakan, seperti adanya lima ratus
pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke Madinah. Perkembangan
suasana di Madinah ini membawa pada pembunuhan Usman oleh pemuka-
pemuka pemberontak di Mesir ini.
Setelah Usman wafat Ali sebagai calon terkuat menjadi khalifah keempat.
Tetapi segera ia mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula
menjadi khalifah, terutama Talhah dan Zubeir dari Mekkah yang mendapat
sokongan dari Aisyah. Tantangan ini dapat dipatahkan Ali dalam
pertempuran yang terjadi di Irak tahun 656 M. Talhah dan Zubeir mati
terbunuh dan Aisyah dikirim kembali ke Mekkah.[1]
3
Tantangan kedua datang dari Mu‟awiyah, Gubernur Damaskus dan
keluarga dekat Usman. Ia menuntut Ali supaya menghukum pembunuh-
pembunuh Usman, bahkan ia menuduh bahwa Ali turut campur dalam soal
pembunuhan itu. Dalam pertempuran yang terjadi antara kedua golongan ini
di Siffin, tentara Ali mendesak tentara Mu‟awiyah sehingga yang tersebut
akhir ini bersiap-siap untuk lari. Tetapi tangan kanan Mu‟awiyah Amr Ibn al-
‟As yang terkenal sebagai orang licik minta berdamai dengan mengangkat al-
Quran keatas. Qurra‟ atau syi‟ah yang ada dipihak Ali mendesak Ali untuk
mnerima tawaran itu dan dicarilah perdamaian dengan mengadakan arbitase.
Sebagai pengantara diangkat dua orang, yaitu Amr Ibn al-„As dari pihak
Mu‟awiyah dan Abu Musa al-Asy‟ari dari pihak Ali. Dalam pertemuan mereka,
kelicikan Amr mengalahkan perasaan takwa Abu Musa. Sejarah mengatakan
bahwa keduanya terdapat pemufakatan untuk menjatuhkan kedua pemuka yang
bertentangan, Ali dan Mu‟awiyah.Tradisi menyebutkan bahwa Abu Musa
terlebih dahulu mengumumkan kepada orang ramai putusan
menjatuhkan kedua pemuka yang bertentangan itu. Berlainan dengan
apa yang telah disetujui, Amr mengumumkan hanya menyutujui penjatuhan Ali
yang telah di umumkan Abu Musa, tetapi menolak penjatuhan Mu‟awiyah.
Peritiwa ini merugikan bagi Ali dan menguntungkan bagi Mu‟awiyah. Khalifah
yang sebenarnya adalah Ali, sedangkan Mu‟awiyah kedudukannya tak lebih
dari Gubernur daerah yang tak mau tunduk kepada Ali sebagai khalifah.
Dengan adanya arbitase ini kedudukannya telah naik menjadi khalifah
yang tidak resmi.
Mereka memandang Ali telah berbuat salah, oleh karena itu mereka
meninggalkan barisannya. Golongan mereka inilah dalam sejarah islam terkenal
4
dengan nama al-Khawarij, yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri. Karena
memandang Ali bersalah dan berbuat dosa, mereka melawan Ali. Ali sekarang
menghadapi dua musuh, yaitu Mu‟awiyah dan Khawarij.karena selalu
mendapat serangan dari kedua pihak ini Ali terlebih dahulu memusatkan
usahanya untuk menghancurkan Khawarij. Setelah Khawarij kalah Ali terlalu
lelah untuk meneruskan pertempuran dengan Mu‟awiyah. Mu‟awiyah
tetap berkuasa di Damaskus dan setelah Ali wafat ia dengan mudah dapat
memperoleh pengakuan sebagai khalifah umat Islam pada tahun 661 M.
pendapat dalam islam. Sejak itu lahir para filosuf dan ulama kalam yang
menggunakan pemikiran filsafat di bidang akhidah islam.
5
4. Adanya ayat-ayat mutasyabihad
Sumber hukum islam adalah al qur‟an dan hadist yang bersifat umum dan
global, sementara persoalan yang di hadapi umat terus berkembang . kerena
menetapkan persoalan tersebut membutuhkan hukum syari . para ulama; menggali
hukum mengunakan metode yang berbeda,oleh sebab itu timbullah instibhat yang
berbeda
6. Munculnya para pendongeng
A. Khawarij
Pada thun 657 M terjadi perng siffin antara pasukan Ali melawan pasukan
Mu‟awiyah ketika perang memuncak pasukan muawiyah terdesak ,tiba-tiba
beberapa orang mengangkat mushaf dengan ujung tombak sebagai tanda damai.
Akan tetapi sekelompok orang pasukan beliau memuntut agar menerima tafkim
sehingga beliau menerimannya
6
Tahfkim di laksanakan di daumatul jandal dan masing maing pihak mengangkat
seorang hakim .tapi khalifah ali menolak tuntutan sehingga mereka mrnyatakan
keluar dari golongan ali
Selanjutnya mereka berhimoun di harura, dekat kota khufah dengan
mengangkat abdullah bin abdul wahab arrasbi sebagai imam sehingga mereka di
kenal dengan Al hurruyah mereka dikenal juga dengan sebutan Al muahkiamah.
Ajaran yang bertentangan dengan ASWAJA yaitu
a. Hanya mengakui sahnya kahalifah abu bakar, umar bin khatab dan enam
tahun pertama masa khalifah utsman bin affan
b. Mengutuk sayyiatina aisyah ra umulmuminin karena melakukan
pemberontakan pada perang jamal
c. Dengan mudah mengafirkan orang yang tidak sefaham
B. Syi‟ah
Syiah artinya kelompok atau pengikutb ali bin abi tholib.inti ajaran syiah
adalah masalah imamah yang harus berdasarkan syara‟, dari ajaran tersebut
melahirkan beberapa faham dalam aqidah dan ibadah, misalnya :
C. Mu‟tazilah
Aliran yang muncul di basrah pada abad ke-2 hijriyah. Mu‟tazilah dikenal
7
sebagai golongan yang menganut kebebasan berfikirdan mendewakan akal. Aliran
mu‟tzilah memiliki prinsip yaitu :
a. At-tauhid, artinya allah maha esa tanpa memiliki sifat lainnya.
e. Al-amru bil ma‟ruf wal nahyu anil munkar, artinya menyuruh berbuat
baik danmencegah kemunkaran.
D. Wahabiyah
E. Aswaja
Aswaja sebanarnya sudah ada sejak zaman Rosulullah SAW, sebagai gerakan
pemurnian islam. Golongan Aswaja selalu berpedoman pada dalil naqli dan dalil
aqli.
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, tali (agama) Allah adalah Al-Quran Jadi dalam Islam,
seharusnya tidak boleh ada perpecahan, tidak boleh ada sekte atau golongan-
golongan
8
Jadi terpecah-belah dan membuat golongan-golongan sendiri dalam Islam,
hukumnya Haram. Oleh karena itu, semua Muslim harus mengikuti Al-Quran dan
Al-Hadits (hadits yg shahih). Ulama manapun di dunia ini, jika mengatakan
sesuatu yg sesuai dengan Qur'an dan Hadits sahih, maka kau ikuti. Jika tak sesuai,
maka tolaklah. .
Aqidah Ahlussunnah wal Jamâ‟ah adalah aqidah Islam yang benar, berada
di pertengahan di antara akidah-aqidah golongan-golongan sesat yang
menisbatkan diri kepada agama Islam. Dalam setiap bab-bab akidah, Ahlussunnah
wal Jamâ‟ah berada ditengah antara dua golongan, yang pemikiran keduanya
saling bertentangan, salah satunya ghuluw (melewati batas), yang lain
meremehkannya. Jadi, akidah ahlussunnah wal Jamâ‟ah adalah akidah yang haq di
antara dua kebatilan. Inilah di antara contoh hal tersebut.
9
dengan ‘Alawiyyin, meninggalkan peribadatan kepada Allâh sama sekali. Mereka
tidak menjalankan shalat, tidak berpuasa, tidak menunaikan zakat, DALAM
10
C. PENUTUP
Kesimpulan
Jadi firqah adalah sebuah paham keagamaan yang di anut oleh orang
islam,yang memiliki kepercayaan yang berbeda tentang masalah (pandangan)
terhadap hukum islam yang kurang begitu jelas.
Tapi perlu di ingat kita tidak boleh menyalahkan begitu saja orang yang
tidak sepaham dengan kita ,karena semua adalah benar dan yang salah adalah
orang yang menyalahkan hal-hal tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://aswajacenterpati.wordpress.com/tag/firqah/
https://agungnahdlatussubban.blogspot.com/2016/11/firqah-dalam-islam.html
http://kajialquran.blogspot.com/2015/03/firqah.html#.XGYqalUzbDc
https://whitekingdoms.wordpress.com/2013/03/30/73-golongan-firqah-dalam-
islam/
https://almanhaj.or.id/6319-sikap-ahlussunnah-diantara-firqahfirqah-sesat.html
https://imamnajibm.blogspot.com/2016/10/pengertian-dan-sebab-munculnya-
firqah.html
12