Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TINGKAT MI/SD

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kompetensi Guru MI/SD
Dosen Pengampu : Tri Ratna Dewi, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (Tiga)
1. Eli Yuliani (2286232082)
2. Pika Saputri (2286232050)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL HUDA OKU TIMUR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas rahmat, nikmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TINGKAT MI/SD” untuk memenuhi
tugas mata kuliah teori belajar dan pembelajaran.
Kami yakin bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini karena kurang waktu dan
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki atau kami dapatkan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi lebih sempurnanya pembuatan makalah ini yang akan
datang dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa,
dosen dan para pembaca pada umumnya.

OKU Timur, Maret 2023


Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2


A. Pengertian Karasteristik Siswa ...................................................................................... 2
B. Bentuk –Bentuk Karakteristik Peserta Didik SD/MI .................................................... 2
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Karakteristik Peserta Didik SD/MI .................... 3
D. Manfaat Memahami Karakteristik Peserta Didik SD/MI .............................................. 6
E. Implikasi Karakteristik Peserta Didik SD/MI Terhadap Pembelajaran......................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9


A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia selalu mengalami proses perkembangan yang cukup
panjang. Perkembagan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Perkembangan manusia bahkan sudah dimulai saat masa pra-kelahiran, menuju ke
masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja hingga masa dewasa.Perkembangan yang
terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik
maupun non fisik.
Perkembangan anak pada usia enam sampai dua belas merupakan sesuatu yang
kompleks. Artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam
berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-
unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan, saling
memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karakteristik Peserta Didik ?
2. Bagaimana bentuk- bentuk Karakteristik Peserta Didik SD/MI ?
3. Apa saja Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Karakteristik Peserta Didik SD/MI ?
4. Apa saja Manfaat Memahami Karakteristik Peserta Didik SD/MI ?
5. Bagamana Implikasi Karakteristik Peserta Didik SD/MI Terhadap Pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah penulis susun, maka
penulis dapat membuat tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu tentang ruang lingkup
Karakteristik Peserta Didik SD/MI.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karasteristik Siswa


Karakter menurut Puerwadarminta adalah watak, tabiat atau sifat-sifat kejiwaan.
Sedangkan menurut IR Pedjawijatna karakter atau watak adalah seluruh aku yang
ternyata dalam tindakannya (insani). Dengan beberapa pengertian tersebut dapat penulis
katakan bahwa Karakteristik Peserta Didik adalah merupakan semua watak yang nyata
dan timbul dalam suatu tindakan siswa dalah kehidupannya setiap saat. Sehingga dengan
demikian, karena watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas dari kondrat, dan
sifat, serta bentuknya yang berbeda-beda, maka tidak heran jika bentuk dan karakter
siswa juga berbeda-beda.

B. Bentuk –Bentuk Karakteristik Peserta Didik SD/MI


Adapun bentuk- bentuk Karakteristik Peserta Didik SD/MI yaitu:
1. Senang bermain
Karakteristik ini menuntut guru SD/MI untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD/MI
seyogiyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur
permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang
serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata
pelajaran serius seperti ipa, matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur
permainan seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan keterampilan
2. Senang bergerak
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD/MI dapat duduk
dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak.
Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak
sebagai siksaan.
3. Anak senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang
penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok,
belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar
menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat
(sportif), mempelajarai olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus

2
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompokSenang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.
Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD/MI memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan
konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa
membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis
kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD/MI, penjelasan guru tentang materi
pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
Pada pendidikan dasar yaitu SD/MI, anak susah dalam memahami apa yang
diberikan guru, disini guru harus dapat membuat atau menggunakan metodeh yang tepat
misalnya dengan cara metode eksperimen agar anak dapat memahami pelajaran yang
diberikan dengan menemukan sendiri inti dari pelajaran yang diberikan sedangkan
dengan ceramah yang dimana guru Cuanak biasanya ma berbicara didepan malah
membuat anak tidak memahami isi dari apaa yang dibicarakan oleh gurunya.

C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Karakteristik Peserta Didik SD/MI


Pertumbuhan karakter tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Setiap faktor dalam sekolah memberikan kontribusi dalam pembentukan
karakter setiap murid. Jika sekolah adalah tempat untuk mencapai efektivitas maksimum
dalam pengembangan karakter, maka kebijakan yang jelas harus diadopsi untuk
tercapainya tujuan ini dan menjadi prinsip koordinasi kerja. Berikut ini adalah beberapa
faktor yang memberikan kontribusi pasti dalam pencapaian karakter yang layak:
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang bertanggung jawab.
Kepribadiannya mempengaruhi seluruh institusi dan memainkan peranan besar dalam
menentukan atmosfer moral dan intelektual. Dengan cara yang tegas tapi ramah,
kepala sekolah akan mampu membangun kondisi sekolah yang kondusif. Dengan
kepemimpinan yang demokratis dan bijaksana, kepala sekolah dapat memandu para
staf dan guru dalam merumuskan falsafah pendidikan yang terpadu sehingga

3
berfungsi dalam kehidupan sekolah. Dengan cara ini kepala sekolah akan berperan
dalam memaksimalkan sumber daya para guru dan stafnya untuk kebaikan para
murid. Perkembangan karakter terbaik pada setiap murid akan menjadi tujuan penting
setiap saat. Kepala sekolah adalah kekuatan moral yang terdepan di sekolah.
2. Guru
Pengaruh guru terhadap karakter murid-muridnya sangatlah jauh
jangkauannya. Hal ini diberikan tidak hanya melalui instruksi yang diberikan di kelas
dan hal-hal yang murid lakukan di bawah arahannya, tetapi guru merupakan sosok
baik yang dianggap teladan. Minat, hobi, dan apresiasi guru dapat menjadi sarana
membangkitkan minat, hobi dan apresiasi yang sama pada murid yang berpotensi
menjadi kekuatan dalam kehidupan mereka nantinya. Sepertinya guru harus berpose
untuk murid-muridnya sebagai model, yaitu bahwa guru menerapkan karakter yang
dia harapkan akan diterapkan oleh para muridnya nanti. Selanjutnya, guru harus
memiliki pandangan sosial, sikap hormat terhadap kepribadian anak, dan keinginan
tulus untuk membentuk karakter murid-muridnya dengan benar.
3. Organisasi dan Manajemen Kelas dan Sekolah
Pengelolaan sekolah memiliki pengaruh pada karakter murid. Sekolah yang
dikelola dengan baik lebih mengedepankan pada bagaimana mendidik para murid
untuk mencapai potensi terbaik yang mereka miliki. Jadwal kelas, tugas guru, dan
peraturan sekolah harus dikelola sedemikian rupa untuk menjamin adanya interaksi
terbaik antara guru dan murid dan menghindari gesekan dari rutinitas yang ada.
Sekolah besar atau kecil harus mampu mengembangkan sebuah program yang
bervariasi, menarik, dan mamandu tindakan yang bertanggung jawab. Sekolah harus
memastikan bahwa guru memiliki kesempatan dan tanggung jawab kepada murid
mereka baik di dalam ruang kelas dan di luar.
4. Kurikulum
Mata pelajaran pada kurikulum dapat mempengaruhi karakter murid
setidaknya dalam tiga cara yaitu :
a. Dengan berkontribusi langsung ke pengetahuan, sikap, dan perilaku, seperti pada
bidang kesehatan, kewarganegaraan, dan apresiasi sastra dan seni.
b. Dengan membangkitkan minat baru yang mungkin berpengaruh di kemudian
hari.
c. Dengan menghasilkan kualitas seperti ketelitian, ketekunan dalam menghadapi
kesulitan, dan kepuasanketika menguasai/berhasil.

4
5. Metode Pengajaran
Metode mengajar terikat dengan bagaimana kelas dikelola. Metode yang
mengedepankan banyak inisiatif dari murid sebagai respon dari arahan guru dan
berlimpahnya aktivitas yang bervariasi tidak hanya menghasilkan hasil belajar yang
terbaik, tetapi juga pembentukan karakter yang diinginkan. Metode seperti sosialisasi,
perencanaan dan penerapan diri, tugas projek kelas, harus dipertimbangkan dengan
cermat oleh guru dalam kaitannya dengan efek moral pada murid baik secara kolektif
dan individual.
6. Kegiatan Murid
Kegiatan murid, selain dari instruksi yang diberikan di ruang kelas, memiliki
tempat yang sangat penting di sekolah dasar, terutama dari sudut pandang pendidikan
karakter. Sekolah harus memiliki perayaan untuk menandai peristiwa khusus dan
perayaan ini melibatkan murid untuk berpartisipasi, seperti Hari Peringatan Nasional,
Hari Raya Keagamaan dan lainnya. Peristiwa ini melibatkan seluruh sekolah dan
masyarakat juga. Dengan pemikiran dan pertimbangan matang, guru dapat
memberikan beberapa tanggung jawab untuk setiap murid.
7. Disiplin
Cara disiplin ditangani memiliki pengaruh yang sangat besar pada karakter
murid. Tujuan pertama adalah untuk mencegah timbulnya kasus-kasus disiplin.
Ketika kondisi sekolah dan kelas baik dan disesuaikan dengan kemampuan murid,
dan ketika suasana sosial ruangan kelas menyenangkan, kasus disiplin tidak sering
terjadi. Disiplin yang baik tergantung juga pada sikap mendorong dan simpatik dan
juga pada humor yang baik dan kontrol diri dari guru.
8. Bimbingan ke Murid.
Setiap guru bertanggung jawab membimbing murid secara individual dalam
semua hal penting pendidikan, dengan penekanan khusus dalam pengembangan
karakter. Bimbingan adalah fungsi kontinu dan sangat penting ketika segalanya
berjalan lancar dan ketika adanya kesulitan pribadi pada murid. Murid yang sikap dan
perilakunya normal tetap membutuhkan bimbingan dari segi peningkatan pemahaman
kecerdasan sesuai dengan arah pertumbuhan maksimal karakter sifat yang diinginkan.
Bagi murid yang sikap dan kelakuannya tidak wajar, bimbingan tidak harus dianggap
sebagai sinonim dengan disiplin. Kecenderungannya adalah untuk murid yang agresif
yang menarik perhatian besar dan menyerap sebagian besar upaya guru.

5
9. Hubungan dengan Rumah dan Badan Sosial Lainnya
Jika pendidikan adalah untuk menghasilkan karakter yang layak, maka penting
bahwa sekolah dan rumah bekerja di tujuan dan lintas yang sama. Ini berarti
pengetahuan dan pemahaman haruslah mutual. Organisasi Orangtua-Guru adalah
langkah di arah yang benar dalam membina hubungan antara orangtua dan guru demi
kepentingan terbaik murid dalam kapasitas yang sifatnya saling mendukung.
10. Semangat sekolah
Sekolah, pada jangka panjang, mencerminkan pandangan dan cita-cita stafnya.
Apakah itu sebuah sekolah pedesaan dengan satu guru atau sekolah yang lebih besar
di perkotaan, kepala sekolah menentukan standar. Semangat sekolah yang tepat
terletak pada kepercayaan dan sikap saling menghormati antara guru dan kepala
sekolah dan antara murid dan guru. Sekolah yang baik tidak hanya ditandai oleh
tatanan sempurna tetapi oleh keinginan nyata untuk bekerja sama dan berbagi
tanggung jawab secara aktual dalam bekerja dan bermain. Murid perlu diberi
kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan secara demokratis mengganggu
tanggung jawab guru dalam mengarahkan dan mengawasi mereka.

D. Manfaat Memahami Karakteristik Peserta Didik SD/MI


Guru harus memahami karakterisitik siswa yang berada di ruangan kelas. Sehingga,
guru dapat mengendalikan atau mengelola media pembelajaran dan pengolahan strategi
yang berkaitan dengan bagaimana menyusun metode pembelajaran. Karena, karakteristik
yang dimiliki oleh setiap siswa itu berbeda-beda.
Setelah guru secara perlahan mengenali karakter siswa, maka guru tidak akan
kebingungan dari mana guru harus memulai dan membatas pembelajaran dan patokan
berakhirnya kegiatan belajar mengajar setiap harinya yang merupakan tanggung jawab
setiap pengajar.
Guru harus mengenal karakteristik siswa abad 21 ini, karena dengan mengenal
siswa pada abad tersebut, siswa dapat membantu guru agar lebih mudah memahami
mereka sehingga cita-cita yang mereka harapkan akan terwujud dengan bantuan guru
tersebut.
Kemudian, guru tentunya harus memahami karakteristik setiap murid. Karena,
untuk memahami karakter tersebut butuh kesungguhan yang melibatkan hati dan pikiran
guru dengan harapan dapat memahami karakternya dengan baik dan benar.
Ada empat hal dominan dari karakteristik siswa abad 21 yang harus selalu dipahami
oleh guru, di antaranya adalah kemampuan dasar ( kognitif atau intelektual), latar

6
belakang/kultur ( status sosial, ekonomi, agama), perbedaan kepribadian (sikap, perasaan,
minat), cita-cita (pandangan ke depan, keyakinan diri, daya tahan).
Identifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik mempunyai berbagai
tujuan, yaitu memperoleh informasi yang lengkap serta akurat yang berkenaan dengan
kemampuan serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti program belajar mengajar;
menyeleksi tuntutan bakat, minat, kemampuan serta kecenderungan peserta didik yang
berkaitan dengan pemilihan program pembelajaran; dan menentukan desain program
pembelajaran dan pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan
awal peserta didik.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil jika seorang guru bisa mengenal
kepribadian dan karakter seorang siswa dengan baik. Beberapa manfaat tersebut di
antaranya adalah:
1. Mengetahui kelebihan yang mereka miliki sehingga dapat ditingkatkan.
2. Mencari titik lemah yang mereka miliki sehingga dapat diperbaiki.
3. Mengetahui potensi yang ada pada diri siswa sehingga dapat mengo
4. Menyadarkan mereka bahwa mereka masih mempunyai kekurangan sehingga tidak
diperbolehkan untuk bersikap sombong dan merendahkan orang lain.

E. Implikasi Karakteristik Peserta Didik SD/MI Terhadap Pembelajaran


1. Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja
dalam kelompok, serta senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung. Oleh
karena itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur
permainan, memungkinkan siswa berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar
dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung
dalam pembelajaran.
2. Menurut Havighurst tugas perkembangan anak usia SD adalah sebagai berikut:
a. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas
fisik,
b. Membina hidup sehat,
c. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok,
d. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
e. Belajar membaca, menulis, dan menghitung agar mampu berpartisipasi dalam
masyarakat,
f. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif,
g. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai

7
h. Mencapai kemandirian pribadi.
Tugas perkembangan tersebut menurut guru untuk:
a. menciptkaan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik,
b. melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya sehingga kepribadian sosialnya
berkembang,
c. mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang
konkret atau langsung dalam membangun konsep; serta
d. melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai sehingga
siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.
3. Pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangat
penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh
karena itu, pemerintah menetapkan pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun. Program wajib belajar ini bertujuan untuk meningkatkan
pemerataan kesempatan bagi setiap anak yang berusia 7 – 15 tahun untuk
memperoleh pendidikan serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia hingga mencapai minimal kelas 3 SLTP.
4. Jenis penyelenggaraan pendidikan pada jenjang sekolah dasar meliputi Sekolah Dasar
(SD) baik negeri maupun swasta, SD Kecil, SD Pamong, SD Luar Biasa baik negeri
maupun swasta, SD Terpadu, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri maupun
swasta.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik Peserta Didik adalah merupakan semua watak yang nyata dan timbul
dalam suatu tindakan siswa dalah kehidupannya setiap saat. Sehingga dengan demikian,
karena watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas dari kondrat, dan sifat, serta
bentuknya yang berbeda-beda, maka tidak heran jika bentuk dan karakter siswa juga
berbeda-beda.
Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD/MI memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan
konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa
membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis
kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD/MI, penjelasan guru tentang materi
pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil jika seorang guru bisa mengenal
kepribadian dan karakter seorang siswa dengan baik. Beberapa manfaat tersebut di
antaranya adalah:
1. Mengetahui kelebihan yang mereka miliki sehingga dapat ditingkatkan.
2. Mencari titik lemah yang mereka miliki sehingga dapat diperbaiki.
3. Mengetahui potensi yang ada pada diri siswa sehingga dapat mengo
4. Menyadarkan mereka bahwa mereka masih mempunyai kekurangan sehingga tidak
diperbolehkan untuk bersikap sombong dan merendahkan orang lain.
Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja
dalam kelompok, serta senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung. Oleh
karena itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur
permainan, memungkinkan siswa berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.

9
Pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangat
penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena
itu, pemerintah menetapkan pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun. Program wajib belajar ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan
kesempatan bagi setiap anak yang berusia 7 – 15 tahun untuk memperoleh pendidikan
serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia hingga mencapai
minimal kelas 3 SLTP.

B. Saran
Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak
didik kita, agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah. Hendaknya kita
bisa menjadi panutan yang baik untuk anak-anak didik kita,karena segala tingkah laku
kita akan mudah sekali ditiru oleh peserta didik kita. Dengan materi yang disajikan dalam
makalah ini diharapkan dapat menjadikan referensi untuk bekal kelak dalam mengetahui
dan memahami perkembangan peserta didik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung: PT. Remaja RoSD/MIakarya.

Bafadal, Ibrahim, 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Uzer Usman, Moh, 2001. Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja.

Ali, Muhammad, 2010. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Bafadal, Ibrahim, 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: PT.Bumi
Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
Rineka Cipta.

Baharuddin, 2009. Pendidikan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Al Abrasyi, Athiyah,1970. Al Tarbiyah al Islamiyah, terj. Bustami: Dasar-Dasar Pokok


Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

11

Anda mungkin juga menyukai