Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Karakteristrik Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Didi Darmadi, M. Pd.

Kelompok 9 :
Dini Nurjanah (213011700)
Yuli Sri Wulansari (213011757)
Destiana M. Nur'aini (223011452)
Ajeng Desi Kurnia (223011551)
Anisa Damayanti Sukarya (223011528)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PANGERAN DHARMA KUSUMA SEGERAN INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang karakteristik
kebutuhan peserta didik sekolah dasar yang penyusun sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh kami dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STKIP Pangeran Dharma
Kusuma Indramayu. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.

Tasikmalaya, 18 Mei 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakteristik sekolah dasar ..................................
B. Pengertian kebutuhan ..................................................................
C. kebutuhan menurut lindgren
D. Aplikasi pemenuhan kebutuhan anak SD
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada beberapa kebutuhan anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru,
agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar
(SD).Seorang guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan
keadaansiswanya, maka sangat penting bagi seorang pendidik mengetahui kebutuhan
siswanya.Pemahaman terhadap kebutuhan peserta didik dan tugas-tugas perkembangan
anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di SD, dan
untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan anak itu sendiri. Secara ideal, dalam rangka pencapaian
perkembangan dirisiswa, sekolah dan guru seyogiyanya dapat menyediakan dan
memenuhi berbagaikebutuhan siswanya dalam rangka pencapaian perkembangan diri
siswa. SepetiPemenuhan Kebutuhan Fisiologis, Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman,
PemenuhanKebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan, Pemenuhan Kebutuhan Harga
Diri, Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri.
Implikasi pendidikan dapat juga bertolak dari kebutuhan peserta didik.
Pemaknaankebutuhan siswa SD dapat diidentifikasi dari tugas-tugas
perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada
saat atau suatu periode tertentu darikehidupan individu, yang jika berhasil akan
menimbulkan rasa bahagia dan membawaarah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-
tugas berikutnya, sementara kegagalandalam melaksanakan tugas tersebut
menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak olehmasyarakat dan kesulitan dalam
menghadapi tugas-tugas berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari karakteristik peserta didik
2. Apa pengertian dari kebutuhan
3. Apa sajakah yang menjadi aspek kebutuhan anak menurut lindgren
4. Bagaimna aplikasi pemenuhan kebutuhan siswa disekolah dasar
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang pengertian Karakteristik anak sekolah dasar
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang kebutuhan
3. Untuk mengetahui kebutuhan menurut lindgren
4. Untuk mengetahui aplikasi pemenuhan kebutuhan siswa sekolah dasar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik pesrta didik


Karakteristik peserta didik adalah salah satu hal yang penting untuk diketahui oleh
pendidik, hal ini disebabkan karena karakteristik ini merupakan acuan dalam membuat
strategi mengajar. Instruksi strategis meliputi metode serta teknik atau prosedur yang
memastikan siswa mencapai indikator keberhasilan dari kegiatan pembelajaran. Karakteristik
siswa mengacu pada sifat-sifat tertentu yang dimiliki siswa, yang dimana sifat-sifat
tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Septianti &Afiani, 2020).
Karakteristik siswa adalah karakteristik khusus yang dimiliki setiap siswa sebagai
individu atau sebagai kelompok, yang diperhitungkan dalam proses menyelenggarakan
pembelajaran. Analisis karakteristik awal peserta didik ialah salah satu cara yang dilakukan
dalam memahami; Persyaratan, kebutuhan, bakat dan minat peserta didik. Tahap ini
dianggap perlu dengan mempertimbangkan siswa, ekonomi, budaya, perkembangan sosial,
ilmu pengetahuan jugateknologi serta minat program pendidikan khusus yang diikuti
oleh peserta didik (Alfin, 2015).
Perkembangan siswa untuk anak usia sekolah dasar terdiri dari perkembangan usia,
psikomotorik, fisik dan akademik. Karakteristik perkembangan fisik masa kanak-kanak
berusia 5 -8 tahun, perkembangan lebih lambat jika dibandingkan dengan pada masa
kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, otot-otot kecil masih belum
berkembang, kesehatan anak masih belum stabil atau mudah sakit. Selanjutnya pada saat
siswa berusia 8 -9 tahun, koordinasi tubuh meningkat, daya tahan tubuh meningkat, anak-
anak biasanya menyukai aktivitas fisik misalnya berkelahi atau gulat, koordinasi antara mata
dan juga tangan lebih baik, namun pada usia ini sistem peredaran darah belum kuat dan
koordinasi otot-saraf belum bagus. Dan pada usia 10-11 tahun, anak laki-laki lebih kuat jika
dibandingkan dengan anak perempuan, mengalami peningkatan pada tekanan darah dan
metabolism tubuh.
Selain perkembangan fisik siswa sekolah dasar, adapunperkembangan kognitifnya
yakni, pada siswa usia 7 –11 tahun siswa sudah bisa menggunakan logikanya dalam
menalar suatu hal. Tahap ini dinamakan tahap oprasional kongkrit, dimana siswa belajar
untuk berfikir dengan menggunakan bantuan benda kongkrit. Selanjutnya pada usia 12 –15
siswa berada pada fase operasional formal, siswa sudah bisa berfikir secara abstrak, dapat
berfikir logis dan juga mampu untuk menyimpulkan informasi yang di dapat (Hayati et
al., 2021).
Pada dasarnya siswa sekolah dasar masih sangat menyukai kegiatan yang
menyenangkan, seperti bermain. Berdasarkan hal itu guru tentunya harus bisa merancang
pembelajaran dengan memfasilitasi peserta didik untuk dapat bergerak dengan bebas
dengan tetap berada pada lingkungan atau situasi edukasi. Siswa juga sangat menyukai
kegiatan belajar yang dilaksanakan secara berkelompok dan melakukan peragaan langsung.
Dengan mengetahui karakter –karakter siswa tersebut guru diharapkan mampu dapat
menciptakan suuasana belajar yang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas
pembelajaran. Dan hal ini di sesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan siswa di
sekolah dasar.
Siswa SD biasanya memiliki karakteristik yang dapat terlihat ketika dalam proses
belajar yaitu kecenderungan untuk belajar secara konkret, integratif, dan hierarkis. Belajar
secara konkret yaitu peserta didik dapat mencapai pembelajaran yang maksimal melalui
proses belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dapat lebih
bermakna dan bernilai karena siswa berkesempatan untuk menghadapi keadaan nyata dan
faktual secara langsung. Integratif dimaksudkan bahwa anak usia SD masih memandang
suatu hal dalam pembelajaran sebagai kesatuan dan terpadu. Hierarkis bermakna bahwa
siswa SD belajar mulai dari sesuatu yang sederhana kemudian bertahap pada hal yang
kompleks (Praswoto, 2014).

B. Pengertian Kebutuhan
Sebenarnya, sebagai makhluk psiko-fisik, anak-anak sejak bayi sudah memilikikebutuhan-
kebutuhan dasar yaitu seperti kebutuhan fisik dan psikis. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak menuju kedewasaan, terjadi perubahan- perubahan kebutuhan
seperti di atas menjadi lebih besar. Kebutuhan sosial psikologis seorangakan semakin lebih
banyak dibandingkan kebutuhan fisiknya sejalan dengan usianya.
Pertama-tama, perlu dijelaskan penggunaan beberapa istilah yang pemakaian sehari-
harinya- sering bergantian. Istilah lersebut adalah “kebutuhan”, “dorongan”, dan “motif.Secara
definisi istflah “dorongan” atau “motif adalah keadaan di dalam diri pribadi seseorangyang
merupakan pemicu dalam melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu
tujuan.Sedangkan“kebutuhan” lebih sering digunakan untuk mengacu pada keadaan
fisiologisseseorang yang tidak mempunyai suatu jaringan tertentu. Dari penjelasan tadi, dapat
tergambar bahwa sebenarnya kebutuhan dan dorongan atau motif berjalan seiring namuntidak
sama. Dorongan atau motif lebih merupakan sesuntu yang merupakan akibat psikologisdari
suatu kebutuhan. (Sumadi,1970:70; I.efloiv 1982:137).
Sedangkan Thompson (1987) mendefinisikan istilah need alau kebutuhan sebagai
istilahyang sering digunakan untuk menunjuk suatu drive atau dorongan seperti contohnya
manusiamembutuhkan tidur, dan kelinci butuh mcnggali liang. Sehingga di sini kata
kebutuhantersebut menunjukkan adanya suatu kekuatan yang bersifat emotivasi yang
mendorongterbentuknya suatu ketegangan dalam diri makhluk hidup karena adanya
kekurangan-kekurangan tertentu. Jadi dari kedua jabaran definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa kataneed atau kebutuhan bersifat fisik dan mendasar, sedangkan drive atau dorongan
lebih merupakan
kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi dan bersifat psikologis; Namun demikian, pada
pembahasan materi di Kegiatan Belajar 2 ini, akan digunakan istilah kebutuhan supayatidak
terjadi kebingungan.
Pada dasarnya, kebutuhan individu dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar,
yaitukebutuhan fisiologis dan psikologis (Cole dan Bruce, 1959). Kebutuhan fisiologis
adalahkebutuhan primer seperti makan, minum, tidur, seksual, atau perlindungan diri.
Sedangkankebutuhan psikologis yang disebut juga kebutuhan sekunder dapat mencakup
kebutuhanuntuk mengembangkan kcpribadian pada seseorang. Contohnya adalah kebutuhan
untuk dicintai, kebutuhan mengaktualisasikan diri, atau kebutuhan untuk memiliki scsuatu di
mana kebutuhnn psikologis tersebut bersifat lebih rumit dan sulit diidentifikasi segera.
Sejalan dengan teori kebutuhan Maslow, pada pembahasan ini akan diambil suatu
tcorikebutuhan yang yang dikembangkan olch Lindgren (1980). Arti mendasar di sini adalah
padaumumnya. setiap individu memiliki kebutuhan ini. Teori ini bisa dianggap mewakili untuk
menjelaskan perbedaan kebutuhan pada tahapan usia anak SD, sehingga pada pembahasan
berikut akan dikaitkan dengan perbedaan individu anak usia SD.
Bertolak dari kebutuhan peserta didik. Pemaknaan kebutuhan siswa SD dapatdiidentifikasi
dari tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah ”tugas-tugas yang
muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan
menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalammelaksanakan tugas-tugas
berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugastersebut menimbulkan rasa tidak
bahagia, ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalammenghadapi tugas-tugas berikutnya”
.Tugas-tugas perkembangan yang bersumber darikematangan fisik diantaranya adalah belajar
berjalan, belajar melempar menangkap danmenendang bola, belajar menerima jenis kelamin
yang berbeda dengan dirinya,. Beberapatugas pekembangan terutama bersumber dari
kebudayaan seperti belajar membaca, menulisdan berhitung, belajar tanggung jawab sebagai
warga negara. Sementara tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari nilai-nlai
kepribadian individu diantaranya memilih danmempersiapkan untuk bekerja.
Anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu (1)kepercayaan anak
untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya (2)kepercayaan anak memasukidunia
permainan dan kegiatan yang memperlukan keterampilan fisik, dan (3) kepercayaanmental
untuk memasuki dunia konsep, logika, dan ligika dan simbolis dan komunikasi orangdewasa.
Dengan demikian pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-tugas
perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan diSD,
dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai
dengankebutuhan perkembangan anak itu sendiri.

C . Aspek Kebutuhan Menurut Lindgren Lindgren


mengklasifikasikan kebutuhan dasar ini menjadi 4 aspek yang sebenarnya ada juga di
dalam teori kebutuhan o!eh Maslow. Klasifikasi 4 aspek kebutuhan tersebut adalahseperti
berikut.

1.Jenjang ke-1 Kebutuahan Jasmaniah, keamanan dan pertahanan Berkaitan dengan


pemeliharaan dan pertahanan diri yg sifatnya individual
2.Jenjang ke-2 Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memiliki, bisa berupa
kebutuhan untuk diperhatikan, diterima dan diakui teman
3.Jenjang ke-3 Kebutuhan yg terkait dengan mencari teman, atau pegangan pada oranglain
4.Jenjang ke- 4 Kebutuhan yg terkait dengan pengembangan diri yg lebih rumit dan bersifat
sosial
Pembagian keempat aspek kebutuhan di atas juga bersifat hierarkis dari kebutuhanyang
mendasar yaitu jasmani hingga aktualisasi diri. Selanjutnya di bawah ini, akandipaparkan
keempat aspek kebutuhan di atas jika dikaitkan dengan kebutuhan anak usiaSD.

1. Kebutuhan Jasmaniah pada Anak Usia SDSesuai dengan perkembangan fisik anak usia SD
yang bersifat individual, pada masatumbuh kembang tersebut, kebutuhan anak akan bervariasi
misalnya seperti porsimakanan dan minuman meningkat. Karena perkembangan tubuh dan
juga kognitifnya,anak usia SD membutuhkan makna yang bcrgizi sehingga perkembangan fisik
danintelektualnya tidak terhambat.
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SDmemasuki
tahapan perkembangan moral dan sosial yang mempcrhatikan pemuasankeinginan dan
kebutuhannya sendiri tanpa mcmpcrtinibangkan kebutuhan orang. Olehkarena itu guru perlu
mcmbcrikan kesadaran kepada siswa, bahwa dia dapat menghindarihukuman dcngan
memohon maaf dengan cara yang baik agar tidak terkena sanksi.
Pada masa usia SD, anak juga sudah mulai merasakan adanya kebjtuhan untuk melindungi
diri dari bahaya baik secara fisik maupun psikis dari orang lain. Contohnya:Anak sudah mulai
dapat berkelit dengan mengemukakan berbagai alasan, apabila gurumenanyakan suatu hal yang
dikerjakan secara salah oleh siswa karena takut dimarahi.Perilaku memberi bantahan atau
alasan atas perbuatannya timbul sejalan dengan perkembangan berbahasa anak yang sudah
mempunyai banyak perbendaharaan kata danungkapan-ungkapan.
Kebutuhan rasa aman pada siswa akan terpenuhi apabila guru dapat
mcnghadirkansuasana kelas yang tenang dan damai. berpihakan seorang guru kepada siswa-
siswatertentu, juga dapat mengakibatkan timbulnya rasa tidak aman pada siswa. Sehingga guru
hendaknya dapat bersikap adil dan netral. Namun demikian seperti dikemukakansebelumnya,
bahwa guru perlu memberikan stimulus-stimulus yang dapat menyadarkansiswa bahwa
disiplin dan aturan belajar yang disepakati dan dikompromikan adalah perlu.Sehingga siswa
tidak salah mengartikan dengan perilaku yang suka-suka sendiri dalam pemenuhan rasa aman
tersebut.
Sehubungan dengan pemenuhan beberapa kebutuhan melalui disiplin, Hurlock
(1978)mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk: Memberikan rasa aman
kepadaanak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas apa yang boleh dilakukan
dantidak boleh dilakuka Dapat membantu anak untuk menghindari rasa bersalah atau
malukarena telah berbuat salah. Hal ini dapat terjadi karena disiplin memungkinkan anak untuk
hidup sesuai standar yang telah disepakati dan mendapat persetujuan olehkelompok sosialnya;
Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akanmendatangkan pujian yang akan
ditafsirkan sebagai tanda saya dan penerimaan. Hal ini penting bagi anak agar tumbuh dan
berkembang sccara positif; Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan a’ari dirinya, jika
diriplin tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya; Membantu anak mengembnngkan hati
nuraninya, dar, mengasahintuisi dalam dirinya, sehingga dia dapat mengambil keputusan
secara bertanggung jawabdan juga dapat mengendalikan tirgkah laku.
2. Kebutuhan akan Kasih Sayang
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD tcrutama yang dudnk di kelas tirggiSD,
sudah ingin meniiliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut juga sejalan
dengankebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada
temansaja, tetapi juga sudah ada kebutuhan untuk memberikan rasa omta terhadap suatu
benda.Misalnya anak usia SD sudah sadar akan niengoleksi sesuatu yang
mcrupakankesenangannya bisa berupa perangko, komik, kartu, dan sebagainya dan koleksi
tersebutdirawat dengan hati-haci serta rasa sayang. Oleh karena itii, guru perlu peka untuk
mengarahkan anak-anak agar rasa kasih sayang yang sudah muncul dapat tcrpelihara
danmenjadikan anak-anak bersikap penuh kasih terhadap sesuatu seperti mcnunjukkan
minatsiswa yang sudah dipunyainya, memupuk scrta memelihan minat atau hobi para siswa.
Pada anak-anak yang duduk di kelas tinggi (4, 5 atau 6) di SD yang memasuki masa
bersosialisasi dan meninggalkan keakuannya, dapat menerima suatu otoritas orang tliadan guru
sebagai sesuatu yang wajar. Sehingga anak-anak tersebut juga membutuhkan perlakuan yang
objcktif dari orang tua atau guru sebagai pemegang otoritas. Pada masa ini, anak-anak sangat
sensitif dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan ketidakadilan.Sehingga di sini guru harus
bertindak bijaksana dan propcrsional dalam memutuskansuatu tindakan.

3. Kebutuhan untuk Memiliki


Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkandirinya
sebagai pusat perhatian.. Namun demikian, anak-anak di kelas rendah di SDmasih suka memuji
diri sendiri, dan membanding bandingkan dirinya dengan teman.Sehingga kebutuban untuk
memiliki dan dimiliki masih dominan. Artinya, segala sesuatu baik teman-teman di sekolah
maupun guru dipandang sebagai punya dirinya sendiri,sehingga kadang kadang anak usia ini
suka meremehkan atau mengacuhkan pendapatteman atau guru. Seperti pada kebutuhan-
kebutuhan yang lainnya, kebutuhan untuk memiliki pada setiap anak akan berbeda tergantung
dari perkembangannya Sedangkankebutuhan untuk dimiliki adalah berhubungan dengan
mulainya masa membentuk gangatau kelompok bermain. Anak-anak ini akan cenderung
mengikuti aturan dari kelompok bermainnya setia, dan juga menggantungkan dirinya kepada
kelompok tersebut.Kebutuhan untuk memiliki ini tidak terbatas pada pemilikan teman saja,
tetapi juga pada benda-benda miliknya dan milik teman sekelompoknya. Dia akan menjaga
dengansepenuh hati benda-benda yang menjadi kebanggaannya atau teman gangnya.
Namun demikian, pada masa ini, anak masih menggantungkan dirinya kepada orangyang
dirasa mempunyai keunggulan atau kekuatan apabila i kelompok bermainnya, atau tergantung
pada pemegang otoritas yang discnangi seperti guru di kelas. Oleh karena itu banyak kasus
para siswa kelas rendah di SD lebih menuruti kata teman dekatnya ataugurunya dibandingkan
dengan orang tua sendiri, karena mungkin bukan merupakan sosok yang dikaguminya.
Sehingga jika anak-a.iak dapat menemukan kelompok teman yang positif maka mereka akan
positif pula. Dalam pemenuhan kebutuhan untuk memiliki,guru perlu memberikan dorongan
kearah yang positif tentang bagaimana membentuk kelompok yang dapat bermanfaat misalnya
dalam kegiatan pramuka. Guru juga harusmemberikan orientasi kepada anak-anak di usia ini,
agar tidak begitu saja melakukan berbagai hal yang kadang-kadang berbahaya dan negatif,
hanya karena disuruh olehteman kelompoknya.

4. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Kebutuhan ini relatif lebih abstrak dan kompleks, dan merupakan kebutuhan
tingkattinggi yang pada dasarnya merupakan perkemba’igan dari kebutuhan-
kebutuhansebelumnya. Kebutuhan ini terasa mulai dominan pada anak-anak usia kelas tinggi
di SD.Pada usia tersebut, anak-anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi
yangdimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap
persaingan, atai: berusaha . mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangattinggi
dan muluk seperti ingin jadijuara tinju, pembalap formula, astronot dan sebagainya.
Salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan
berprestc.si atau reefl for achievement. Karena anak-anak SD di kelas tinggi sudah
timbulkeinginan untuk mcnjadi tcrhcbat, maka mereka berusaha semaksimal mungkin untuk
mencapai prestasi. Semua sikap dan tindakan anak-anak tersebut juga dalam rangka
pcmenuhan kebutuhan untuk diakui. Di sinilah guru berfungsi untuk memotivasi
sikapkompetisi pada anak-anak menjadi kompetisi yang sehat dan terarah.
Dari uraian keempat aspek kebutuhan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
semuakebutuhan di atas .bisa saling mengisi dan berbeda satu dengan yang lain terhadap
setiapmasing-masing anak dan sejalan dengan perbedaan perkembar.gan mereka. Peran
gurudalam memenuhi kebutuhan anak adalah dengan memberikan dan meningkatkan
motivasikepada siswanya agar sikap mereka berkembang positif dalam memenuhi kebutuhan
seperti di atas.
D. Aplikasi Pemenuhan Kebutuhan Siswa di Sekolah Dasar
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis
a)Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis, b)Menyediakan ruangan
kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yangtepat,
c)Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
d)Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif
2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
a)Sikap guru menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya,dan tidak
menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
b)Adanya ekspektasi yang konsisten
c)Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan
siswa secara adil
d)Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas
segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa:
1)Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereresterhadap
siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
2)Guru dapat menerapkan pembelajaran individu dan dapat memahami siswanya(kebutuhan,
potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
3)Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang
negatif.
4)Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dankeputusan setiap
siswanya.
5)Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikankepercayaan terhadap
siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
1)Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja samamutualistik
dan saling percaya di antara siswa
2)Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum,seperti olah raga
atau kesenian.
3)Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan
pembelajaran.
4)Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
4.Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
1)Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yangdimiliki
siswanya(scaffolding )
2)Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
3)Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
4)Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
5)Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
6)Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
7)Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara
pribadi,tidak di depan umum
b. Penghargaan dari pihak lain
1)Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswadapat saling
menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
2)Mengembangkan program “star of the week”
3)Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yangdiperoleh
siswa.
4)Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap
empatik dan menjadi pendengar yang baik.
5)Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yangterkait dengan
kepentingan para siswa itu sendiri.
c. Pengetahuan dan Pemahaman
1)Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang- bidang yang
ingin diketahuinya.
2)Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan
discovery-inquiry
3)Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
d. Estetik
1)Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
2)Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk didalamnya
memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
3)Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
4)Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
5)Ruangan yang bersih dan wangi
6)Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
5.Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
1)Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan hal yang terbaiknya
2)Memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuandan
potensi yang dimilikinya
3)Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
4)Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik peserta didik di Sekolah Dasar merupakan salah satu acuan guru dalam
menentukan pembelajaran, karena setiap siswa harus melaksanakan kegiatan belajar
yang sesuai dengan usia perkembangannya agar tercapai pembelajaran yang efektif.
Siswa SD pada umunya memiliki karakteristik yang dapat terlihat ketika dalam proses
belajar yaitu kecenderungan untuk belajar secara konkret, integratif, dan hierarkis.
2.Pengertian Kebutuhan adalah keadaan di dalam diri pribadi seseorang yangmerupakan
pemicu dalam melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
3.Aspek Kebutuhan anak SD menurut Lindgren meliputi : Kebutuhan Jasmaniah, Kebutuhan
akan kasih sayang, kebutuhan untuk memiliki,Kebutuhanaktualisasi diri.
4.Aplikasi pemenuhan kebutuhan anak SD meliputi:
a)Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis
b)Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
c)Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan
d)Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri
e)Kebutuhan Akatualisasi Diri

B. Saran
Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah dan
guruseyogiyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya
dalamrangka pencapaian perkembangan diri siswa. Sepeti Pemenuhan Kebutuhan
Fisiologis,Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman, Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang
atauPenerimaan, Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri , Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/54258783/Karakteristik-Dan-Kebutuhan-Anak-Sekolah-Dasar

https://mahasiswa.ung.ac.id/831413104/home/2015/3/19/jenis-jenis-kebutuhan-anak-usia-sekolah-
dasar-sd.html

https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3886/3247

Anda mungkin juga menyukai