Anda di halaman 1dari 11

POLITIK AWAL DAN TENSI RELIGIUS

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Filsafat islam
Dosen : Ahmad Yani fathur Rohman, m.phil

Disusun oleh :
1. M.BADRUN NADA{23102010}

2. MUHAMMAD PRADANA PUTRA {23102045}


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan


kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya
Alam ciptaan-Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan kita
semua Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang telah memberitahu
kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama yang sempurna serta menjadi
rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena dapat merampugkan makalah yang menjadi


tugas dalam mata pelajaran Filsafat islam dengan judul “ politik awal dan tesis
religuis”. Selain itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang sudah membantu sampai makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata, penyusun sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan
untuk memperbaiki karya-karya kami selanjutnya di waktu yang akan datang.

Kediri, febuari 2024

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
BAB II LATAR PEMBAHASAN
1. Politik awal dalam islam
2. Masalah pada masa itu
3. Tesis agama
BAB III PENUTUP.....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan khususnya dalam zaman ini kita sulit bahkan hampir tidak
bisa keluar dari yang namanya politik. Karena politik negara menjadi maju tapi
juga karena politik suatu negara menjadi mundur bahkan hancur. Di dunia ini
adakarena politik sampai sampai memicu yang namanya perang saudara. Seperti
perang saudara suriah, lebanon , amerika , china dan lain lain. Dalam bahkan
sampai dalam sejarah agama islampun di masa lampau juga sempat terjadi
perang saudara. Antara dua kekuatan besar umat islam
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana politik awal islam
2. Masalah pada masa itu
3. Tesis agama
Politik pada masa awal islam
Pada masa rosulullah
Pada masa rosulullah semua urusan baik politik dan juga hukum berada di
tangan rosulullah. Para sahabat ketika ada masalah tentang apapun langsung
bertanya kepada rosulullah begitupun juga perpolitikan di awal islam dulu.
Seperti ketika nabi membuat perjanjian dengan kaum hubaidiyah dengan orang
quraisy dulu. Dan juga ketika beliau memnyusun piagam madinah.
Awal mula adanya politik islam adalah ketika nabi muhammad hijrah dari
makkah ke yasrib dan di sana ada dua kelompok yang saling berselisih yaitu
kaum aus dan khazraj dan nabi datang sebagai juru damai karena itu beliau di
jadikan pemimpin orang orang madinah dan islam beliau juga menyusun
piagam madinah yang mana isinya perjanjian nabi muhammad dengan
penduduk yasrib termasuk orang orang kristen, yahudi dan juga kaum
paganisme.
“kaum yahudi menjadi komunitas masyarakat bersama muslim .bagi yahudi
agamanya dan bagi muslim agamanya[ini berlaku] bagi dirinya sendiri dan
kerabatnya dengan pengecuali siapapun yang berhianat dan bersalah karena ia
membahayakan keluarganya dan dirinya” piagam madinah1
Pada masa khekalifahan
pada saat setelah wafatnya rosulullah terjadi keguncangan pada umat islam
karena pemilihan siapa pengganti kepemimpinan rosulullah dengan perdebatan
yang sangat sangit antara kaum muhajirin dan ansar sampai hampir saja
memnimbulkan perpecahan dalam umat islam terpilihlah abu bakar as sebagai
pemimpin setelah rosulullah . bukan karena beliau nasabnya dekat dengan rosul
tapi karena beliaulah yang pernah di tunjuk nabi untuk menjadi imam shalat dan
juga karena abu bakar adalah orang yang berpotensi besar untuk menjadi
pengganti rosulullah dan sama abu bakar penggati rosulullah di sebut dengan
khalifah2
pada masa umar umar di pilih langsung oleh abu bakar ketika beliau sakit
karena abu bakar melihat umar memiliki potensi yang besar dalam menjadi
khalifah umat islam kedua . pada masa ini pemerintahan relatif baik bahkan bisa
juga di sebut masa kejayaan khulafaurosidin tetapi setelah beberapa tahun

1
Firas Alkhateeb, “Sejarah Islam Yang Hilang,” Penerebit Bentang Pustaka, 2016,
http://www.bentangpustaka.com.
2
Eman Sulaiman, “Hukum Dan Kepentingan Masyarakat (Memosisikan Hukum Sebagai Penyeimbang
Kepentingan Masyarakat),” Jurnal Hukum Diktum 11, no. 2 (2013): 44.
beliau memimpin umat islam beliau tewas di tusuk oleh lu’luah budak mantan
budak dari persia
dan pada masa sakit beliau ada beberapa calon yang akan memimpin khalifah
beliau sengaja tidak mengangkat anak abdullah sebagai pemimpin sebagai
upaya menolak napotisme maka terpilihlah usman. Pada masa ustman inilah
beliau memecat pejabat pejabat sebelumnya yang kurang cakap dan
mengangkat pejabat pejabat dari keluarganya karena memang pada masa itu
beliau melihat bahwa keluaga ustman lebih cakap dan faham soal tatanegara
dan mengakibatkan pemberontkan dan dari pemberontakan itu tewaslah ustman
setelah tewasnya ustman di angkatlah ali sebagai pemimpin selanjutnya
karena suara mayoritas umat islam yang ada di makkah dan madinah. Dan
keluarga mu’awiyah menuntut supaya pembunuh ustman segara di temukan dan
di hukum sedangkan ali memilih untuk mengesampingan masalah itu di maka
terjadilah perang siffin
” The first serious political rift grew out of a struggle for the leadership of
the Muslim community by the two able contestants for the caliphate, 'Ali, son-
in-law of Muhammad and fourth caliph, and Mu'awiyah, governor of Damascus
and founder of the Umayyad dynasty. According to the traditional account, just
as 'Ali was about to snatch the fruit of victory in a battle at Siffin in 657” 3
dan itulah terjadi perang saudara umat islam di dunia.
Dan setelah itu munculah golongan yang menolak ali dan menolak mu’awiyah
yaitu khawarij yang mana mereka berpendapat bahwa ali dan mua’wiyah telah
menyalahi al-quran .
Maka dari itu golongan khawarrij melakukan pembunuhan terhadap ali yang
mana mengakibatkan ali tewas ketika beliau shalat subuh.
Masalah pada masa itu
1. Pemecatan pejabat yang dilakukan ustman terhadap pejabat sebelumnya
dan juga mengangkat pejabat dari pihak keluarganya sendiri dan karena
itu timbulah napotisme
2. Tidak terkendalinya penduduk mesir sehingga memberontak terhadap
ustaman sehingga beliau tewas
3. Ali tidak menuntaskan kasus tewasnya ustman menjadikan marahnya
keluarga ustman karena itu terjadilah perang siffin tapi di sisi lain ali bin
3
Ibrahim Kalin, “History of Islamic Philosophy,” Teaching Philosophy 26, no. 4 (2003): 397–99,
https://doi.org/10.5840/teachphil200326455.
abi tholib juga di sibukan dengan masalah pemerintahan yang baru saja
terkena guncangan pemberontakan
Tesis agama
Setelah kalahnya ali dan di angkatnya mu’awiyah menjadi raja yang
sebelumnya pemerintahan islam yang bersistemn kekalifahan menjadi sistem
dinasti yang mana pemerintahan di kelolah oleh satu keluarga yaitu keluarga
mu’awiyah.
Tapi terlepas dari itu dari pada membahas fraksi fraksi yang saling bertengkar
ada yang lebih penting dari pada itu yaitu perpecahan umat islam dalam teologis
Sejak filsafat yunani masuk pada awal abad ke 8 dan 9 perpecahan teologi
umat islam menjadi kian membesar meskipun di sisilain peradan yunani juga
memiliki kontribufi yang sangat besar dalam membangun peradaban islam tapi
juga tidak sedikit yang menolak masuknya peradaban yun4ani.
Awal mula perpecahan umat islam pada masa lalu dalam masalah teologi
adalah pemikiran tentang takdir[qodar]. Ada yang mengatakan bahwa manusia
memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya sendiri dan tuhan tidak ikut
campur pada masalah takdir. Juga ada yang mengatakan bahwa tuhan lah yang
menentukan segala apa yang di lakukan makhluknya.
“Most ancient authorities agree that the first abstract issue on which the
earliest theological controversies hinged was the question of free will and
predestination (qadar). Some of the first theologians to discuss this subject were
Ma'bad al-Juhani (d. 699), Ghailan al-Dimashqi (d. before 743), Wa$il b. Ata'
(d. 748), Yonus al-Aswari, and 'Amr b. 'Ubaid (d. 762).'1 Other theo- logians,
like the famous Hasan al-Ba$ri (d. 728), who is at the center of many later
theological developments, tended to confirm the traditional repudia- tion of free
will in the interest of a quasi-absolute predestinarian eschatology. Some ancient
authorities, however, attribute to him belief in free will.”
“VKebanyakan otoritas kuno setuju bahwa isu abstrak pertama yang menjadi
dasar
Kontroversi teologis paling awal yang muncul adalah pertanyaan tentang
kehendak bebas dan takdir (qadar). Beberapa teolog pertama yang membahas
subjek ini adalah Ma'bad al-Juhani (w. 699), Ghailan al-Dimashqi (w. sebelum
743), Wa$il b. Ata' (w. 748), Yonus al-Aswari, dan 'Amr b. 'Ubaid (w. 762).'1
Para teolog lain, seperti Hasan al-Ba$ri (w. 728) yang terkenal, yang menjadi
pusat dari banyak perkembangan teologis di kemudian hari, mengaitkannya
dengan kepercayaan pada kehendak bebas. Kebanyakan otoritas kuno setuju
bahwa isu abstrak pertama yang menjadi dasar masalah ini adalah
4
Ibid.
Kontroversi teologis paling awal yang muncul adalah pertanyaan tentang
kehendak bebas dan takdir (qadar). Beberapa teolog pertama yang membahas
subjek ini adalah Ma'bad al-Juhani (w. 699), Ghailan al-Dimashqi (w. sebelum
743), Wa$il b. Ata' (w. 748), Yonus al-Aswari, dan 'Amr b. 'Ubaid (w. 762).'1
Para teolog lain, seperti Hasan al-Ba$ri (w. 728) yang terkenal, yang menjadi
pusat dari banyak perkembangan teologis di kemudian hari, cenderung
membenarkan penolakan tradisional terhadap kehendak bebas demi
kepentingan eskatologi predestinasi yang kuasi-absolut. Namun, beberapa
otoritas kuno mengaitkannya dengan kepercayaan pada kehendak bebas.
Kebanyakan otoritas kuno setuju bahwa isu abstrak pertama yang menjadi
dasar masalah ini adalah
Kontroversi teologis paling awal yang muncul adalah pertanyaan tentang
kehendak bebas dan takdir (qadar). Beberapa teolog pertama yang membahas
subjek ini adalah Ma'bad al-Juhani (w. 699), Ghailan al-Dimashqi (w. sebelum
743), Wa$il b. Ata' (w. 748), Yonus al-Aswari, dan 'Amr b. 'Ubaid (w. 762).'1
Para teolog lain, seperti Hasan al-Ba$ri (w. 728) yang terkenal, yang menjadi
pusat dari banyak perkembangan teologis di kemudian hari, cenderung
membenarkan penolakan tradisional terhadap kehendak bebas demi
kepentingan eskatologi predestinasi yang kuasi-absolut. Namun, beberapa
pakar kuno mengaitkannya dengan kepercayaan pada kehendak bebas
cenderung membenarkan penolakan tradisional terhadap kehendak bebas demi
kepentingan eskatologi predestinasi yang kuasi-absolut. Namun, beberapa
otoritas kuno “
perpecahan teologi berikutnya adalah adanya golongan syiah yang mana syiah
sangat kontra dengan bani mua’wiyah dulunya syiah hanya berbeda masalah
politik saja tapi lama kelamaan syiah berubah menjadi berbeda dengan akidah
bahkan cara ibadahnyapun berbeda.
Kemudian munculnya golongan khawarij yang mana khawarij juga mengatas
namakan islam mereka beranggapan bahwa tidak ada dosa yang dapat di
ampuni segala kemaksiatan adalah dosa besar. Dan seseorang yang melakukan
dosa adalah orang yang keluar dari islam dan dia bileh di bunuh.
PENUTUP
KESIMPULAN
Umat islam awalnya adalah umat yang satu di bahwah bimbingan rosulullah
tetapi setalah beliau wafat umat islam bingung untuk mencari siapa pengganti
beliau sehingga terdapatlah abu bakae as shidiq yang di anggap cocok untuk
menjadi pengganti beliau.
Kemudia abu bakar melilih umar bin khatab masa umar ini masa kejayaan
khulafaurosyidin kamudian ustman dan lalu ali yang mana terjadi berseteruan
sehingga menjadikan perang saudara.
Ternyata perang saudara itu tidak hanya memunculkan pecahnya dalam
politik tetapi juga dalam teologi seperti munculnya syiah,khawarij. Meskipun
ada berseteruan dalam politik tapi umat islam tetap berkembang di budayanya
dan pemikiran
Munculnya pemikiran islam yang mana di pengaruhi oleh yunani. Yang mana
yunani ini berfikir secara rasional maka mucullah golongan islam yang sangat
rasional yaitu mu’tazilah.

Anda mungkin juga menyukai