Dosen pengampu
Drs. Samian Hadisaputra, M.I.Kom
Di Susun Oleh
Nama : Haza mubarok
Nim : 201530037
Jurusan : PMI 1A
FAKULTAS DAKWAH
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN
2021
1. Tulis 3 judul buku yang berkaitan dengan theologi islam dan resum
dari salah satu buku tersebut.
1. Munculnya perselisihan
Utsman bin affan berasal dari suku Qurays yang dilukiskan sebagai
orang yang dermawan.Kedermawanannya terbukti ketika ia ia pernah
memberikan 940 ekor unta,60 ekor kuda dan 10.000 dinar untukperang
tabuk.Ia juga sangat berjasa dalam pengkodifikasian A qur’an mejadi
mushaf sebagaimana yang dibaca oleh jutaan umat islam di dunia .
Utsman diangkat menjadi khalifah melalui musyawarah yang dilakukan
oleh Utsman bin Affan,Ali bin Abi thalib,Thalhah bin Ubaidillah ,Zubair
bin Awwam dan Saad bin abi waqash.Dan yang terpilih menjadi khalifah
untuk menggantikan umar adalah Utsman.
Setelah Utsman wafat kekhalifahan berpindah ke tangan Ali bin abi
Thalib, namun pengangkatan ali menjadi khalifah tidak dalam kondisi yang
menguntungkan karena ia diangkat dalam kondisi yang tidk stabil.Tak
heran jika rongrongan terhdap kekkhilafahannya berdatangan mulai dari
Thalhah dan Zubair dan Muawiah. Tantangan keras muncul dari Muawiyah
yang menuduh Ali terlibat dalam terbunuhnya Utsman.Perseteruan tersebut
akhirnya melahirkan perang shiffin
b. Dampak Arbitrase
Kekisruhan politik akibat terbunuhnya Utsman pada tahun 35 H
berlanjut di masa Ali .Kekisruhan ini mencapai klimaks dengan meletusnya
perang jamal(35 H/656M). Antara pasukan ali dengan pasukan Aisyah yang
dibantu oleh Zubair dan Thalhah yang disusul dengan perang shiffin (36
H/657 M) antara pihak Ali dan Muawiyah.
Dalam arbitrase ini diangkat dua orang sebagai arbitreryaitu Amr bin
ash (dari pihak Muawiyah) dan Abu Musa Al asy’ari (dari pihak
Ali).diantara keduanya ada kemufakatan untuk menjatuhkan kedua pemuka
itu,Ali dan Muawiyah.Abu Musa mengumumkn tentang penjatuhan kedua
orang yg saling bertentangan tersebut. Namun Amr bin ash hanya
menyetujui penjatuhan Ali dan menolak penjatuhan Muawiyah.
Dari segi politik perang shiffin yang berakhir dengan arbritaseitu tidak
diterima oleh kelompok Ali dan menjadi alasan mereka untuk memisahkan
diri dari golongan Ali.mereka membentuk kelompok yang dinamakan
dengan khawarij. Mereka mudah mengkafirkan orang yang berjalan diluar
hukum-hukum Tuhan,utamanya untuk membawa konsekuensi dosa-
dosa.Pendapat khawarij mengenai pelaku dosa besar mendapat tantangan
dari Murji’ah,menurut mereka pelaku dosa besar ia tidak kafir tetap
mukmin ,soal dosa besar mereka serahkan kepada Tuhan di hari
perhitungan .
Muncul dua aliran lagi dalam teologi islam yaitu Qadariyah yang
berpandangan bahwa manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri
untuk mewujudkan perbuatan-perbuatanya, dan Jabariyah yang
beranggapan bahwa Tuhan telah mentakdirkan manusia sejak awal,manusia
tidak memiliki kehendak dan Qudrah.
Muncul lagi aliran mu’tazilah yang beranggapan bahwa pelaku dosa
besar tidak mukmin juga tidak kafir namun berada di posisi tengah-tengah
(al manzilah bayna al manzilatayn) yakni posisi antara mukmin dan kafir.
Teologi baru dimotori oleh Abu Hasan al asy’ari,pada mulanya ia
pengikut mu’tazilah namun kemudian meninggalkan aliran tersebut
kemudian membentuk aliran asyari’ah(935H).Teologi baru lagi juga
didirikan oleh Abu mansyur Al Maturidi (944H) yang selanjutnya terkenal
dengn aliran Maturidiyah.
Perkembangan selanjutnya saat ini yang tersisa hanya aliran
Maturidiyah dan asyari’ah saja,yang terkenal dengan ahlu sunah wal
jama’ah.Aliran Maturidiyah banyak dianut umat islam yang bermahzab
Hanafi sedangkan aliran asyari’ah banyak di anut oleh islam sunni lainnya.
3. Jelaskan ajaran dan pemikiran aliran-aliran dalam islam
diantaranya :
a. Aliran jabbariyah
Kata Jabariyah diambil dari bahasa Arab yaitu Isim Masdar kata Jabara -
Yajburu”jabron” yang berarti "terpaksa". secara bahasa Jabariyah berasal dari
kata jabara yang mengandung pengertian memaksa, dari segi pendekatan
kebahasaan, Jabariyah juga bisa berarti ‘keterpaksaan’ , artinya suatu paham
bahwa manusia tidak dapat berikhtiar. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah fatalism atau predestination (segalanya ditentukan oleh Tuhan).
Sedangkan secara istilah Jabariyah adalah penolakan terhadap adanya
perbuatan atau kekuatan untuk berbuat dari manusia dan menyandarkan semua
perbuatan kepada Allah. Dengan kata lain segala yang dilakukan atau diperbuat
oleh manusia adalah perbuatan yang terpaksa (majbur). Dalam aliran ini
paham keterpaksaan melaksanakan sesuatu bagi manusia sangat dominan,
karena segala perbuatan manusia telah ditentukan semula oleh Tuhan.
Harun Nasution dalam bukunya”Teologi Islam” berpendapat bahwa
Jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia
telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah. Maksudnya adalah
bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak
manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, di sini
manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, karena tidak memiliki
kemampuan. Ada yang mengistilahkan bahwa Jabariyah adalah aliran manusia
menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.
Dari pengertian diatas dapat difahami bahwa aliran ini disebut Jabariyah karena
menganut paham bahwa manusia melakukan tindakan perbuatannya dalam
keadaan terpaksa, karena segenap tindakan dan perbuatannya itu pada dasarnya
telah ditentukan sedemikian rupa oleh Allah SWT sejak zaman azali.
Sejarah Kelahiran Faham Jabariyah
Artinya: Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu
perbuat itu". (QS. Al-Qamar : 49)
Sifat Allah
Pendapat mereka tentang sifat Allah adalah; tidaklah benar
mensifati Allah SWT dengan sifat-sifat yang terdapat pada makhluk-
Nya. Ayat al-Qur'an yang menyebutkan Allah Maha mendengar,
berbicara, melihat dan lain-lain, tidak difahami secara tekstual tetapi
secara kontekstual. mereka juga peniadaan sifat Allah semisal hayyun
(maha hidup), ‘alim (maha mengetahui) dan juga sifat-sifat lainnya yang
menurutnya dapat menimbulkan tashbih (penyerupaan) Allah dengan
makhluk-Nya
Surga dan Neraka
Surga dan Neraka serta aktifitasnya menurut mereka tidak kekal,
meskipun banyak ayat yang menyatakan kekekalanya, surga dan neraka
adalah ciptaan Allah maka mereka mengganggap semua ciptaan Allah
tidak ada yang kekal, karena jika surga dan neraka kekal maka Allah
tidak lagi Absolut kekekalannya.
Iman dan Kufur
Iman dan Kufur yang menyertai manusia, adalah sebagai sarana
Allah menunjukkan kekuasaan-Nya. Manusia tidak akan menjadi kafir
meskipun ia ingkar terhadap Allah, dan sebaliknya.
b. Aliran Qodariyah
Inti ajaran Syi’ah adalah berkisar masalah khilafah, jadi masalah politik
yang hakhirnya berkembang dan bercampur dengang masalah-masalah agama.
Ajaran-ajarannya yang terpenting yang berkaitan dengan khilafah ialah Al-
Ishmah, Al-mahdi, At-Taqiyyah, dan Ar-Raj’ah.
Kaum Syi’ah memiliki 5 pokok pikiran utama yang harus dianut oleh
para pengikutnya diantaranya yaitu at Tauhid, al ‘Adl, an Nubuwah, al Imamah
dan al Ma’ad.
At tauhid
Kaum Syi’ah meyakini bahwa Allah Swt itu Esa, tempat bergantung
semua makhluk, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan juga tidak serupa
dengan makhluk yang ada di bumi ini.
Al-adl
Kaum Syi’ah memiliki keyakinan bahwa Allah memiliki sifat Maha
Adil. Tuhan selalu melakukan perbuatan yang baik dan tidak melakukan
apapun yang buruk.Tuhan juga tidak meninggalkan sesuatu yang wajib
dikerjakanNya.
An-nubuwwah
Kepercayaan kaum Syi’ah terhadap keberadaan Nabi juga tidak berbeda
halnya dengan kaum muslimin yang lain. Menurut mereka Allah mengutus
nabi dan rasul untuk membimbing umat manusia. Rasul-rasul itu memberikan
kabar gembira bagi mereka-mereka yang melakukan amal shaleh dan
memberikan kabar siksa ataupun ancaman bagi mereka-mereka yang durhaka
dan mengingkari Allah Swt.
Al-imamah
Bagi kaun Syi’ah imamah berarti kepemimpinan dalam urusan agama
sekaligus dalam dunia.Ia merupakan pengganti Rasul dalam memelihara
syari’at, melaksanakan hudud (had atau hukuman terhadap pelanggar hukum
Allah), dan mewujudkan kebaikan serta ketentraman umat. Bagi kaum Syi’ah
yang berhak menjadi pemimpin umat hanyalah seorang imam dan itu hanya
ada pada keturunan Nabi Muhammad.
Al-ma’ad
Secara harfiah al ma’dan yaitu tempat kembali, yang dimaksud disini
adalah akhirat. Kaum Syi’ah percaya sepenuhnya bahwa hari akhirat itu pasti
terjadi. Menurut keyakinan mereka manusia kelak akan dibangkitkan, jasadnya
secara keseluruhannya akan dikembalikan ke asalnya baik daging, tulang
maupun ruhnya. Dan pada hari kiamat itu pula manusia harus
memepertanggungjawabkan segala perbuatan yang telah dilakukan selama
hidup di dunia di hadapan Allah Swt. Pada saaat itu juga Tuhan akan
memberikan pahala bagi orang yang beramal shaleh dan menyiksa orang-orang
yang telah berbuat kemaksiatan.
e. Aliran muktazilah
Mu'tazilah sebagai salah satu aliran dalam islam yang lahir sehubungan
dengan persoalan dosa besar yang dihadapi oleh golongan khawarij dan
Murji'ah. Khawarij mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir
dalam arti keluar dari Islam. Oleh karena itu wajib dibunuh. Muncul aliran
Murji'ah yang menegaskan bahwa orang yang buat dosa besar tetap mukmin
dan bukan kafir. Persoalan dosa yang dilakukannya terserah kepada Allah
SWT. Mu'tazilah tidak menerima pendapat tersebut. Mereka yang berbuat dosa
besar bukan kafir tetapi pula bukan mukmin (posisi diantara dua posisi).
Pandangan-pandangan inilah yang memberikan corak bagi masing-masing
aliran tersebut.
Mu'tazilah dalam pandangan tersebut yang dipelopori oleh Washil Ibn
'Atha', yang dalam perkembangan selanjutnya dikenal sebagai kaum rasionalis
Islam karena membahas persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat
filosofis dari persoalan-persoalan yang dibawa kaum khawarij dan Murji'ah.
Mu'tazilah sebagai salah satu aliran yang berciri rasional dan filosofis
selalu mengedepankan rasio (akal) dalam memberikan bantahan terhadap
lawan-lawannya. Mu'tazilah pada fase-fase perkembangan selanjutnya
merangkum asas-asas pemikiran dalam bentuk global yang terkenal dengan
istilah al-usul al Khamsah. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Ibn Sai'id
dan Usman al-Za'farany. Yang kemudian oleh Abu Huzail dipadukannya
dengan pengetahuannya tentang filsafat dan setelah dirasa sudah mulai matang
lalu dituliskan sebuah buku yang berjudul Usul al Khamsah sebagai suatu
karya monumental dan merupakan pegangan para pengikut Mu'tazilah.
Kemudian oleh Harum Nasution di istilahkan sebagai "Pancasila Mu'tazilah".
Usul al Khamsah yang merupakan ilmu dasar utama yang harus di
pegang oleh setiap orang mengaku dirimya sebagai pengikut Mu'tazilah dan ini
telah merupakan kesempatan mereka semua. Kelima dasar utama di maksud
adalah sebagai berikut :
Al Tauhid
Al-'Adlu
Al-Wa'du wa Al-wa'id
Al-Manzilat Bain Al-Manzilatain
Al-Amr bi Al-Ma'ruf Wa Al-Nahyi'an Al-Munkar
Secara harfiah, Al Usul Al Khamsah yang berarti lima pokok atau lima
asas. Lima asa tersebut menjadi pegangan kaum Mu'tazilah karena orang yang
di akui menjadi pengikut atau penganut Mu'tazilah hanyalah orang yang
mengakui dan menerima kelima asas tersebut.
f. Aliran ahlussunnah wal jamaah
Ajaran Ahlusunnah Wal-Jamaah menggunakan prinsip
tawassuth, tawazun, I‟tidal dan iqtishad. Tawassuth artinya
menselaraskan antara dua sumber nash dan penalaran. Ahlusunnah
Wal-Jamaah berpijak pada nash, baik al-Qur‟an maupun as-Sunnah,
dengan pendekatan yang dapat memuaskan tuntutan penalaran dan
tanpa penjabaran yang terlalu jauh terhadap makna yang tersurat dari
bunyi teks. Sedangkan Tawazun mengandung arti selalu
mempertimbangkan kebenaran sebuah sumber. Begitu juga dalam
menggunakan penalaran, harus mengacu pada syarat-syarat tertentu
sehingga kesalahan dalam penalaran bisa terhindari. I‟tidal mempunyai arti
tegak, lepas dari penyimpangan ke kanan dan ke kiri, dan tidak condong pada
kehendak hati. Dan Iqtishad artinya sederhana, tidak berlebihan dan mudah
difahami.
Sebagai faham Ahlusunnah Wal-Jamaah yang menggunakan
system bermadzhab, maka perilaku keagamaan bagi setiap penganut
faham Ahlusunnah Wal-Jamaah mempunyai konsep-konsep sebagai berikut :
Dalam bidang aqidah
Dalam bidang syari’ah
Dalam bidang akhlak/tasawuf
DAFTAR PUSTAKA
https://republika.co.id/berita/61241/sejarah-munculnya-aliran-teologi-dalam-islam
https://juraganberdesa.blogspot.com/2019/11/pokok-ajaran-dan-dasar-syiah.html#:~:text=Kaum
%20Syi'ah%20meyakini%20bahwa,yang%20ada%20di%20bumi%20ini.&text=Kaum%20Syi'ah
%20memiliki%20keyakinan%20bahwa%20Allah%20memiliki%20sifat%20Maha%20Adil.
https://www.kompasiana.com/ainun49411/5bb4d935c112fe044063ecd2/ajaran-dasar-teologi-mu-
tazilah?page=all#section3
http://digilib.uinsby.ac.id/10953/5/bab%202.pdf