Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN UKM ESSENSIAL
PENYEDIAAN TENAGA DENGAN PERJANJIAN KERJA
TAHUN ANGGARAN 2022

KEMENTERIAN NEGARA/ /LEMBAGA : Kementerian Kesehatan RI


UNIT ESELON I/ II : PPSDMK
PROGRAM : Bantuan Operasional Kesehatan Upaya
Kesehatan Masyarakat

SASARAN PROGRAM : Puskesmas dan Jaringannya


INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Meningkatkan Kinerja Puskesmas dan
Jaringannya
KEGIATAN : Bantan Operasional Kesehatan Puskesmas
SASARAN KEGIATAN : Tenaga Kesehatan Lainnya dan Administrasi
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya dan
Administrasi
KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT : Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
INDIKATOR KRO : Meningkatnya Kualitas Kerja Serta Pelayanan
di Puskesmas
RINCIAN OUTPUT : Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
INDIKATOR RO : Jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan ke
masyarakat
VOLUME RO : 1 Tahun
SATUAN RO : 20 Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;

e. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaanNasional


f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

h. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kaliny adengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
i. Peraturan Pemerintah RI Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
j. Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah


antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

m. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

n. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja Terkait Dan/Atau Penugasan Tambahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2017, Renstra OPD


disusun sesuai tugas dan fungsi OPD serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat
indikatif. Renstra OPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi
program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap OPD.
Gambaran pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
merupakan gambaran hasil penyelenggaraan upaya kesehatan yang tidak terlepas dari
amanat Pembukaan UUD 1945 yang bertujuan mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu, untuk dapat menggambarkan penyelenggaraan
pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2014 - 2019 yang
menjadi dasar dalam perencanaan strategis dapat ditinjau dari keberhasilan
penyelenggaraan upaya kesehatan sebagai suatu sistem.
Berdasarkan Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat,
dijelaskan bahwa Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin
oleh kepala dinas yang berkududukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati
melalui sekretaris daerah.

3. Gambaran Umum

Bantuan Operasional Puskesmas (BOK) merupakan bantuan pemerintah pusat


kepada pemerintah daerah untuk mendukung oprasional puskesmas dalam rangka
pencapaian program kesehatan prioritas nasional khususnya kegiatan promotiv, prefentif
sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat. Bantuan Operasional Puskesmas
diharapkan dapat mendekatkan petugas kesehatan kepada masyarakat dan memberdayakan
masyarakat, melalui mobilisasi kader kesehatan untuk berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan. Dalam pengelolaan dipuskesmas, BOK merupakan satu kesatuan sumber
pembiayaan oprasional untuk pelaksanaan upaya kesehatan bersama sumber dana lain yang
ada di puskesmas seperti dana kapasitasi BPJS dan dana lainya yang sah.
Seiring dengan di terbitkanya Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang desa
yang di dalamnya mengatur tentang alokasi dana desa dan undang-undang No 24 tahun
2011 tentang BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosoial) dan peraturan turunanya
yang mengatur dana kapitasi untuk puskesmas di harapkan terjadi sinergisme
pembiayaan oprasional puskesmas, sehingga akan semakin meningkatkan capaian
pembangunan kesehatan.
Sesuai dengan yang tersebut di dalam sistim kesehatan nasional (SKN/2004)
bahwa puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehtan tingkat pertama.
Adapun fungsi puskesmas ada tiga yaitu : sebagai pusat pengereak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas mempunyai kewenangan untuk
melakukan pengelolaan program kegiatanya, untuk itu perlu didukung kemampuan
manajemen yang baik. Manajemen puskemas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
berkerja secara sinergi yang meliputi perencanaan, pergerakan pelaksanaan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian (P1-P2-P3).
Sesuai dengan PMK RI No. 86 Tahun 2019 tentang petunjuk teknis penggunaan
dana alokasi khusus non fisik bidang kesehatan Tahun Anggaran 2020, dan berdasarkan
Surat Menteri Kesehatan RI No: PR 01.01 / 1.3 / 2145 / 2020 Tanggal 9 Juni 2020 tentang
penambahan rincian menu BOK puskesmas TA. 2021 bahwa terdapat penambahan rincian
menu kegiatan penyediaan tenaga dengan perjanjian kerja pada menu kegiatan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas. Jenis tenaga yang dapat diusulkan meliputi
tenaga promosi kesehatan, sanitarian, nutrisionis, tenaga kesehatan masyarakat lainnya,
tenaga epidemiologi, analis laboratorium, apoteker, dan pembantu pengelola keuangan
puskesmas. Tenaga perjanjian kerja hanya dapat diusulkan maksimal 4 orang per
puskesmas berdasarkan urutan prioritas daerah.
Dana Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK) Puskesmas dapat digunakan
untuk menyelengarakan fungsi manajemen Puskesmas yang meliputi perencanaan,
pergerakan, pelaksanaan/mini lokakarya puskesmas dan pengawasan/pelaporan/penilaian
kinerja puskesmas dalam rangka pencapaian hal tersebut di atas, tahun 2022 perlu
diadakanya Bantuan Oprasional Kesehatan untuk puskesmas di Kabupaten Lombok
Barat dengan menu penyediaan tenaga dengan perjanjian kerja akan mengontrak
beberapa orang tenaga sesuai kebutuhan masing-masing puskesmas. Mengingat
Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari rawat inap dan non rawat inap sangat
membutuhkan tenaga kerja dengan perjanjian kerja karena berdasarkan analisis beban
kerja jumlah tenga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kabupaten Lombok Barat
tidak sesuai dengan beban kerja puskesmas. Untuk itu Puskesmas di Kabupaten Lombok
Barat mengusulkan beberapa orang tenaga dengan perjanjian kerja sesuai RAB yang
terlampir.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah 20 Puskesmas dan masyarakat di
kabupaten Lombok Barat sebanyak 721.512 jiwa.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bantuan Operasional Kesehatan UKM
Esensial, untuk Penyediaan Tenaga Dengan Perjanjian Kerja Tahun Anggaran 2022
dilaksanakan dengan metode :
a. Analisis Beban Kerja Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat
b. Pengusulan penyediaan tenaga kerja dengan perjanjian kerja
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pelaksanaan kegiatan direncanakan sejak Januari sampai dengan
Desember 2022 dengan uraian sebagai berikut :
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Usulan Penyediaan
1 Tenaga Dengan Perjanjian √ V
Kerja
Pelaksanaan Penyedaan
2 Tenaga dengan Perjanjian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kerja

3 Evaluasi √ √

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Pencapaian keluaran kegiatan dilaksanakan sepanjang tahun 2022 dan akan dilakukan
rekapitulasi dan evaluasi pada bulan Desember 2022.

E. Biaya yang diperlukan

NO. NAMA PUSKESMAS JUMLAH

1 BANYUMULEK 65.400.000, -
2 DASAN TAPEN 68.400.000,-
3 EYAT MAYANG 60.000.000,-
4 GERUNG 60.000.000,-
5 GUNUNGSARI 68.400.000,-
6 JEMBATAN KEMBAR 61.200.000,-
7 KEDIRI 17.400.000,-
8 KURIPAN -
9 LABUAPI 69.000.000,-
10 LINGSAR   69.000.000,-
11 MENINTING -
12 NARMADA   30.600.000,-
13 PELANGAN 60.000.000,-
14 PENIMBUNG 68.400.000,-
15 PERAMPUAN 67 200 000 -
16 SEDAU -
17 SEKOTONG 69.000.000,-
18 SESELA 58.800.000,-
19 SIGERONGAN 69.600.000,-
20 SURANADI 60.000.000,-
  JUMLAH 1.022.400.000,-
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dibebankan pada Dana Alokasi
Khusus Non fisik Bidang Kesehatan BOK kabupaten Tahun Anggaran 2022 sebesar
Rp. 1.022.400.000,00 (Satu Milyar Duapuluh Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
sebagaimana RAB terlampir.

Gerung, 2 November 2021,


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Barat

drg. Hj. Ni Made Ambaryati, M.Kes.


Pembina Utama Muda / IV C
NIP. 196112301987012001

Anda mungkin juga menyukai