Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG NABI DAUD A.S

Disusun Oleh :
Sri Ayu Adiningsih
Sekar Haryu Pramesti Dewi
Kelas : XI IPS 3

SMAN I WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Cikulur, Nopember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Sejarah Nabi Daud A.S ........................................................................ 3
B. Mukjizat Nabi Daud A.S ...................................................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9


A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nabi Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil.
Kaum Bani Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s.
Ketika itu ada seorang Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang
pemimpin bagi Bani Israil yaitu Thalut.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut
memimpin peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika
akan berperang Daud yang masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang
bersama tiga saudaranya. Daud membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang
terbuat dari tali, dan dia tidak mau menggunakan pedang yang diberikan
kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka
harus melewati sebuah sungai. Thalut berkata "Wahai pasukanku jangan kamu
minum air sungai itu". Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang
meminum tidak kuat dan takut pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan
mendengar nasehat Thalutlah yang berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja
Djalut. Dan Raja Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang
muncul kedepan. Raja Djalut tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang
menentangnya. Daud melemparkan cambuknya yang biasa digunakannya untuk
mengusir anjing atau binatang lainnya. Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu
Daud menarik cambuknya hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat
mengenai kedua mata Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang
Raja Djalut yang terjatuh itu dan memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat
Raja yang kejam dan zalim itu.
Pasukan Thalut bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih
kecil itu, mereka mengangkat Daud beramai-ramai karena gembiranya.

1
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan
setelah Raja Thalut meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s.
yang kemudian menjadi Raja Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi
Rasul.
Beliau memimpin kaumnya dengan bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah
pula memberikan beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang
sangat merdu. Jika beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka
bagi orang yang sedang sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.
Nabi Daud a.s. adalah keturunan yang ke-12 dari Nabi Ibrahim a.s. dari anaknya
yang bernama Ishak. Kemudian beliau menjadi raja setelah Raja Thalut meninggal
dunia. Pada waktu yang bersamaan, hidup pula seorang raja bernama Jalut, yaitu
seorang raja yang kfr.
Agar lebih jelas, pembahasan ini dimulai dari permulaan kaum Bani Israil
ketika memasuki negeri Palestina bersama Yusya' bin Nun sesudah Nabi Musa
meninggal. Mereka menetap disitu dan membagi-bagi tanah Palestina, sedangkan
urusan pemerintah mereka, diurus oleh nabi-nabi begitu pula tentang hukum-
hukum dalam pemerintahan mereka.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat kami rumuskan :
1. Bagaimana Sejarah Nabi Daud A.S ?
2. Apa Mukjizat Nabi Daud A.S ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Nabi Daud A.S


Selama 350 tahun sesudah wafat Nabi Musa, mereka tidak mempunyai
raja. Selama itu bangsa Israil selalu menghadapi perang dengan negeri
tetangganya, di antaranya berperang dengan Kaum Amali dari Bangsa Arab,
Madyan, Palestina dan Arab. Dalam semua peperangan ini, mereka mengalami
kalah dan menang, silih berganti.
Pada pertengahan abad ke 4, sesudah wafat Musa, bangsa Israil
mendapatkan kekalahan besar dari bangsa Palestina, sehingga peti yang berisi
kitab Taurat yang dibawa oleh bangsa Israil jatuh ke tangan bangsa Palestina. Peti
itu kemudian diletakkan pada sebuah rumah berhala pujaan mereka yang
berbentuk ikan dan berkepala manusia.
Pada masa Nabi Syamuel, bangsa Israel mendesak untuk mengangkat
seorang raja yang akan memimpin mereka dan tempat mereka dan tempat mereka
berunding untuk melawan musuh-musuh yang telah berulang kali mengalahkan
mereka.
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa maksudnya sebagai berikut, "Tidakah
engkau perhatikan sekumpulan Bani Israil sesudah Musa ketika mereka
mengatakan kepada nabinya (Samuel), "Bangunkanlah kepada kami seorang raja
supaya kami berperang di jalan Allah!" Kata nabinya, "Apakah setelah kamu
diwajibkan berperang, maka kemungkinan nanti kamu tidak mau berperang?"
mereka mengatakan, "Mengapakah kami tidak akan mau perang dijalan Allah dan
sesungguhnya kami telah diusir dari rumah kami dan di ceraikan dari anak-anak
kami?" Tetapi setelah diperintahkan kepada mereka berperang, lalu mereka tidak
mau. Selain beberapa orang saja di antara mereka. Allah mengetahui orang yang
berbuat salah.
Lalu berkata nabinya kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah
menetapkan Thalut menjadi rajamu." Mereka berkata "Bagaimanakah Thalul
dapat berkuasa atas kami, sedangkan kami lebih berhak dengan kekuasaan itu
daripadanya, dan dia tidak mempunyai kekayaan yang cukup?" Kata nabinya,

3
"Sesungguhnya Allah telah memilihnya sebagai raja untuk kamu dan akan
dianugerahkan kepadanya ilmu yang banyak dan badan yang kuat. Allah
memberikan kekuasaan kepada kepada siapapun yang dikehendakinya, Allah itu
luas pemberiannya dan Maha Mengetahui.
Nabinya mengatakan kepada mereka, bahwa bukti kekuatan nya ialah akan
datang kepada mereka peti yang dibawa oleh malaikat yang berisi hal-hal
menenangkan hati dari Allah dan sisa peninggalan keluarga Musa dan Harun.
Sesungguhnya hal itu menjadi bukti kebenaran bagimu kalau kamu orang-orang
yang beriman.
Setelah Thalut keluar dengan tentaranya, ia berkata,
"Allah mengujimu dengan sebuah sungai. Siapa yang meminum airnya,
bukanlah ia termasuk golonganku, kecuali bila dia menyiuk satu siuk dengan
tangannya."
Lalu mereka meminum air sungai itu. Setelah Thalut melampaui sungai
bersama orang-orang yang beriman, mereka mengatakan,
"Kita tidak mempunyai kekuatan lagi untuk memerangi Jalut (Gholiyat) dan
tentaranya."
Orang-orang yang mengetahui bahwa mereka akan menemui Allah
mengatakan,
"Berapa banyaknya pasukan kecil dapat mengalahkan pasukan besar dengan izin
Allah! Allah itu bersama orang-orang yang sabar."
Setelah berhadapan dengan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa,
"Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kesabaran dan kokohkanlah
pendirian kami dan tolonglah kami menghadapi kaum yang tidak beriman itu."
Lalu mereka mengalahkan Jalut dan tentaranya dengan izin Allah, dan
Jalut dibnh oleh Daud. Allah memberikan Daud kekuasaan dan kebijaksanaan
serta mengajarkan kepadanya apa-apa yang dikehendaki-Nya.
Jika tidak ada pembelaan Allaha, niscaya binasalah bumi ini. Akan tetapi,
Allah adalah pemberi karunia kepada semesta alam.
Allah telah mengaruniakan kepada Daud kerajaan yang kuat ilmu, dan
hikmat, membuat keputusan yang tepat dan mengajarkan pula kepadanya
melunakkan besi untuk membuat baju besi. Dengan kekuasaan yang ada

4
ditangannya, dia diperintahkan untuk menghukum dengan adil dan tidak
mengikuti kemauan hawa nafsu yang menyelewengkan kepada jalan yang
menyimpang dari keadilan.

Artinya:
"Sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud karunia Kami Firman Kami,
"Hai gunung-gunung dan burung-burung! Pulanglah memuji Tuhan bersama
Daud. Dan Kami lunakkan besi epadanya. Buatlah baju besi dan ukurlah
persambungannya dan kerjakanlah perbuatan baik! Sesungguhnya Aku
memperhatikan apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Saba: 10-11)

B. Mu'jizat Nabi Daud a.s.


Allah SWT. memberikan mukjizat kepada rasul untuk membuktikan
kebenaran atas segala yang disampaikan kepada umatnya. Adapun mukjizat Nabi
Daud a.s. adalah mempunyai suara yang merdu dan enak didengar sehingga bukan
manusia biasa saja yang senang mendengarkan suaranya, bahkan Jin, burung-
burung, gunung, angin, serta daun-daun, senang sekali berkumpul untuk
mendengarkan suara Nabi Daud a.s. Mereka ikut serta bertasbih (menyucikan
Allah), angin menjadi tenang, orang yang sakit menjadi sembuh.
Demikian pula kalau beliau memegang besi maka besi itu akan menjadi
lunak seperti kertas dan dapat dibuat bermacam-macam keperluan hidup tanpa
haru membakarnya terlebih dahulu dan tidak pula menempa (memukul) seperti
kebiasaan tukang besi maka dengan mudah beliau membuat baju besi, serta alat-
alat perang lainnya.
Nabi Daud a.s. selain suaranya merdu, juga tangannya sangat kuat,
tindakannya sangat adil dan bijaksana, sehingga semua umatnya yang diberi
keputusan dalam suatu perkara merasa puas hatinya.
Akan tetapi, semua manusia yang hidup didunia ini walaupun
perbuatannya baik di suatu saat, ia kadang-kadang berbuat salah juga, entah

5
karena dorongan nafsunya atau karena tidak disengaja, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW. pernah bersabda,
"Semua anak cucu Nabi Adam a.s. pasti mengalami kesalahan, sedangkan
sebaik-baiknya orang yang salah adalah orang yang segera melaksanakan taubat,
minta ampun kepada Allah SWT."
Demikian juga Nabi Daud a.s., beliau pernah berbuat kesalahan, yaitu
melampaui batas dalam memutuskan perkara. Beliau mempunyai istri sebanyak
99 orang.
Pada suatu hari, ada seorang petani datang kepadanya mempunyai suatu
kepentingan, ketika itu Nabi Daud bertanya kepadanya tentang istrinya, maka dia
menjawab,
"Aku mempunyai seorang istri."
Maka jawaban beliau,
"Berikan padaku istrimu untuk mencukupkan istriku menjadi 100 orang."
Atas perintah Nabi Daud a.s. yang mempunyai pangkat serta martabat yang tinggi,
sedangkan dia hanyalah seorang petani yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa,
maka dia tidak berani membantah atau menolaknya, tetapi hanya bisa menjawab,
"Ya!"
Begitulah jawaban yang bisa diberikan, padahal dalam hatinya merasa
menyesal sekali. Karena itu, Allah SWT. mengutus dua malaikat untuk
memberikan peringatan kepada Nabi Daud a.s. Seorang dari kedua malaikat itu
berkata,
"Kami dua orang yang berselisih (berperkara). Saudara saya ini
mempunyai 99 ekor biri-biri dan saya hanya mempunyai seekkor saja."
Ia berkata kepada saya,
"Berikanlah biri-birimu itu kepadaku dan akan kupelihara bersama biri-biriku.
sebenarnya aku tidak mau, tetapi ia pintar berbicara sehingga aku dikalahannya."
Berkatalah Daud,
"Sesungguhnya aniaya Saudara ini, karena meminta biri-biri engkau yang seekor
itu,"

6
Setelah Daud mengatakan bahwa orang yang meminta biri-biri itu telah
berbuat aniaya, maka ketika itu pula beliau insyaf akan kesalahannya, lalu
meminta ampun kepada Allah SWT.
Demikianlah, Allah SWT. memberikan pelajaran kepada para rasul-Nya
dengan sangat bijaksana. Syari'at (hukum) pada waktu tidak menentukan batas
kepada poligami, lain halnya dengan syari'at Nabi kita Muhammad SAW.
Syari'at pada masa sekarang seorang laki-laki hanya boleh menikah
dengan empat orang wanita, tidak boleh lebih, namun bila orang yang mempunyai
lebih dari satu istri tidak dapat melaksanakan dengan cara yang adil dan baik,
maka sebaiknya satu istri saja.
Firman Allah SWT.:
Artinya:
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: Dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja." (Q.S. An-Nisa: 3)
Nabi Daud a.s. dan Putranya membuat Baitul Maqdis
Pada masa Nabi Daud a.s., berjangkitlah penyakit korela (Ta'un) dan
banyak merenggut korban nyawa. Nabi Daud berdiri di sebuah batu di tempat
Baitul Maqdis - pada waktu itu masjid belum didirikan - dan berdoa kepada Allah
SWT. agar Allah melenyapkan penyakit tersebut.
Doa Nabi Daud dikabulkan oleh Allah., sehingga hilanglah penyakit yang
berbahaya itu. Maka di tempat batu ketika beliau berdoa itu, Nabi Daud beserta
anaknya Nabi Sulaiman a.s. mendirikan sebuah masjid Baitul Maqdis.
Demikianlah masjid didirikan agar kaum Nabi Daud a.s. tetap beribadah
kepada Allah SWT. dan untuk mempersatukan orang-orang yang beriman. Setelah
Nabi Daud a.s. wafat dalam usia 100 tahun 6 bulan, maka Nabi Sulaiman menjadi
raja dan menggantikan ayahnya pada usia usia 13 tahun.
Beliau berdoa kepada Allah SWT. agar diberikan kerajaan yang besar
yang tidak ada bandingnya di dunia ini, baik sebelum masa beliau atau
sesudahnya, maka Allah mengabulkan permintaannya.

7
Pelajaran dan Hikmah yang Dapat Diambil dari Kisah nabi Daud a.s.
1. Nabi Daud a.s. diangkat oleh kaumnya menjadi raja mashyur setelah terbnhnya
Raja Thalut dan beliau dapat mmbnh raja yang kfr dan zalim (Jalut).
2. Nabi Daud a.s. mempunyai suara yang sangat merdu yang tak ada bandingnya.
3. Nabi Daud a.s. dapat melunakkan besi sehingga dengan mudah dapat membuat
alat-alat keperluan hidup dengan tangannya sendiri.
4. Nabi Daud a.s. apabila melakukan kesalahan langsung mendapatkan teguran
dari Allah SWT. Sebagaimana rasul-rasul Allah lainnya. Teguran itu adalah
berupa wahyu, sehingga rasul-rasul itu senantiasa bertobat kepada Allah SWT.
(dosanya itu tidak berulang lagi).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nabi Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil.
Kaum Bani Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s.
Ketika itu ada seorang Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang
pemimpin bagi Bani Israil yaitu Thalut.
Pelajaran dan Hikmah yang Dapat Diambil dari Kisah nabi Daud a.s.
1. Nabi Daud a.s. diangkat oleh kaumnya menjadi raja mashyur setelah
terbnhnya Raja Thalut dan beliau dapat mmbnh raja yang kfr dan zalim
(Jalut).
2. Nabi Daud a.s. mempunyai suara yang sangat merdu yang tak ada
bandingnya.
3. Nabi Daud a.s. dapat melunakkan besi sehingga dengan mudah dapat
membuat alat-alat keperluan hidup dengan tangannya sendiri.
4. Nabi Daud a.s. apabila melakukan kesalahan langsung mendapatkan teguran
dari Allah SWT. Sebagaimana rasul-rasul Allah lainnya. Teguran itu adalah
berupa wahyu, sehingga rasul-rasul itu senantiasa bertobat kepada Allah
SWT. (dosanya itu tidak berulang lagi).

B. Saran
Kami menyadari makalah yang kami persembahkan ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami meminta kritikan yang membangun , dan semoga
kita bisa mengambil pelajaran dari kisah nabi daud A.S

9
DAFTAR PUSTAKA
Artikel : Sejarah Islam - Kisah Nabi Daud .as
Sumber : wikipedia | Sejarah Islam | Al-Qur'an

Sumber : http://satupedang.blogspot.com/2015/02/sejarah-islam-kisah-nbi-daud-
as.html#ixzz4xpa6meak

10

Anda mungkin juga menyukai