Anda di halaman 1dari 8

PROBLEMATIKA UMAT

(Qadhiyyatul Ummah)

Oleh
Hasan Basri, S.Si

Disampaikan pada Pelatihan Kader Bangsa Tingkat Dasar


(DM I) KAMMI Komisariat iain
15 November 2008
Curiculum Vitae

Nama : Hasan Basri,S.Si


Jur / Angk : Fisika Unila 2003.
T.T.L : Serang, 11 Agustus 1984
Alamat : Jl.Bumi Manti 2 Gang Surya Kencana no 36 A.
Telp/HP : 0813 7937 2491
Pelatihan yang diikuti : PMDK-TD, TCT, Daurah Murabbi, TFI, TFT, DM I,
II,
Dauroh Ijtimai, training law and policy, dll.
Pengalaman Organisasi : - Himafi Anggota Kerohanian ’04-05
- BEM FMIPA Unila Sebagai Kepala Dinas Sosial Politik
- KAMMI Komisariat Eksakta sebagai Sekretaris - BEM FMIPA
UNILA SEBAGAI GUBERNUR BEM.
- PPNSI PROV LAMPUNG BIDANG PEMBERDAYAAN.
- DIRECTUR EKSEKUTIF YIC.
- Tim Kebijakan Publik KAMMI Daerah Lampung.
Motto : JANGAN PERNAH TAKUT DENGAN PERUBAHAN.
Problematika Umat (Qadhiyyatul Ummah)
terbagi menjadi dua yakni :

 Problema Temporer / selalu ada (qadhiyatul


mutajaddidah)

 Problema Kontemporer / kondisional


(qadhiyatul mu’asirah)
Problema Temporer disebabkan :
- Faktor Kejiwaan Manusia (an nafsul basyariyah)
yang memiliki berbagai kecenderungan (muyul),
tabi’at (tabi’ah)
- Nafsu kesenangan (syahwat)
- Hal-hal yang bersifat intrinsik naluriah (ghara-iz).

Problema Kontemporer disebabkan :


1. Pergeseran waktu (inhiraful ‘ushur)
2. Penyakit imperialisme (amradhul ihtilal)
3. Kekuatan musuh-musuh Islam (al quwal mu’adiyah)
1. Pergeseran waktu (inhiraful ‘ushur)
Rasulullah saw menggambarkan dalam haditsnya yakni :
Akan datang masa raja yang menggigit/tiran
(malikan ‘adhdhan).

Setelah itu akan datang kembali masa kebaikan meskipun


berkabut/penyakitan (khairun fihi dakhanun).

Akan ada provokator yang mengajak ke pintu-pintu


neraka (du’atun ‘ala abwabi jahannam).

Akan tiba masanya pula bahwa buhul-buhul Islam akan


lepas satu demi satu, mulai dari mencampakkan
hukum hingga meninggalkan shalat.
2. Penyakit imperialisme (amradhul ihtilal)
Secara fisik negeri-negeri Islam telah merdeka dari cengkraman
imprealisme penjajah, namun racun imprealisme mereka tetap
aktif diantaranya melalui :
- Yayasan dan LSM kafir (al-mu-asasatul kafirah)
yang bergerak diberbagai bidang.
- Pembodohan intelektual (at-takhalluful ma’rif)
sebagai efek penjajahan.
- Pembentukan pola pikir yang keliru (at-tarkibul
fikriyul khati-u).
- Penanaman pola kejiwaan yang salah
(at-tarkibul nafsiyul khati-u).
3. Kekuatan musuh-musuh Islam (al quwal
mu’adiyah)
Musuh-musuh Islam menggunakan segala cara untuk
menindas umat Islam, tetapi dengan perencanaan
yang matang (takhtith), pengorganisasian yang rapi
(tanzhim), serta didukung sarana dan prasarana
(wasa-il) yang memadai. Jadi, kekuatan-kekuatan
kejahiliyahan yang memusuhi Islam itu senantiasa
terorganisir dengan baik (al-jahiliyatul munazhamah).
Jika umat Islam tidak melakukan hal serupa, niscaya
umat ini akan terus terpuruk dalam kekalahan. Hadits
menyebutkan bahwa kejahiliyahan yang terorganisir
akan mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir.
Dua problema dengan berbagai penyakit umat tersebut
menyebabkan kaum muslimin sekarang bagai buih
yang terombang-ambing di lautan (al-gutsa-iyah).
Untuk membebaskan umat dari problematika di atas
hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan dan
menyebarkan (al-hulul) ilmu pengetahuan
(al-’ilm), pendidikan (at-tarbiyah), dan jihad fi
sabilillah (al-jihad) pada diri umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai