Anda di halaman 1dari 6

Tugas PKn

Hasil Tanya Jawab Semua Kelompok Presentasi


HAM

Qisas Tazkia Hasanudin


10 MIA 4

I. Jawaban Kelompok 1
1. Apa perbedaan kejahatan genosida dan kejahatan manusia pada umumnya?
– Singlaire (kelompok 2)
 Kejahatan genosida = Sengaja dilakukan dan direncanakan untuk memusnahkan atau
menghilangkan kelompok tertentu.
 Kejahatan manusia = Menghilangkan atau memusnahkan perorangan secara luas atau
sistematis yg ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.

2. Apa yg melatarbelakangi orang-orang melakukan pelanggaran HAM?


– M. Irsan (kelompok 2)
 Internal: Egois, rendah kesadaran terhadap HAM, sikap tidak toleran.
 Eksternal: Penyalahgunaan kekuasaan, ketidaktegasan aparat penegak hukum,
penyalahgunaan teknologi, kesenjangan sosial dan ekonomi yg cukup tinggi.

3. Apa bukti konkrit kejahatan genosida dan kejahatan manusia?


– Ayuningtias (kelompok 3)
 Genosida: Perang dunia II, Bosnia-Yugoslavia, Yahudi-Jerman, Palestina-Israel.
 K. Manusia: Bom Nagasaki-Hirosima.

4. Apa latar belakang kasus Munir?


- Amel (kelompok 3)
 Munir adalah seorang aktivis HAM di Indonesia. Ia dibunuh karena selalu membela
orang-orang yg HAM-nya tertindas. Munir tewas di pesawat diracuni dalam perjalanan
pulang dari Amsterdam.

5. Apa yg dimaksud dengan Apartheid?


- Humayra (kelompok 4)
 Penindasan dan pembeda-bedaan terhadap kaum kulit hitam, contohnya apartheid di
Afrika Selatan.

6. Adakah motif alasan yg sama dari setiap kejahatan HAM?


- Luthvi (kelompok 4)
 Ada, yaitu mementingkan diri sendiri daripada kepentingan umum (egois).

7. Apa yg melatarbelakangi kasus Marsinah?


- Canti (kelompok 5)
 Marsinah adl seorang buruh CPS. Beliau meninggal terkait demonstrasi yg
memperjuangkan nasib-nasib buruh tentang penaikan UMR.

8. Apa saja cara menghindari kejahatan genosida atau HAM?


- Dara (kelompok 5)
 Rendah hati, saling menghargai dan menghormati, menyeimbangi hak dan kewajiban,
mempererat silaturahmi.

II. Jawaban Kelompok 2


1. Mengapa pergantian pemerintahan pada tahun 1998 berdampak besar pada perlindungan dan
pemajuan HAM?
- Elsa (kelompok 1)
 Karena sebelum 1998 / orde baru banyak HAM yang dilanggar sehingga setelah
reformasi munculah organisasi – organisasi yang mengatas namakan HAM.

2. Apakah Indonesia sebelum merdeka sudah memiliki HAM? jelaskan!


- Navis (kelompok 1)
 Sudah ada sebelum merdeka (1908) pertama pada saat berdirinya budi utomo untuk
melindungi HAM

3. Bagaimana cara menyebarluaskan wawasan tentang HAM nasional atau international?


- Ayuningtias (kelompok 3)
 Dengan cara menyebarluaskan melalui social media atau melalu berbagai konferensi
seperti KAA atau PBB

4. Apakah setiap pemajuan HAM selalu ada perkembangan?


- M. Fadhil (kelompok 3)
 Pasti, salah satu contohnya kita ambil dari Perkembangan HAM pada periode sebelum
kemerdekaan memiliki ciri khas seperti besifat tradisional. Dengan cara yang sederhana,
dipimpin oleh tokoh masyarakat, agama atau kalangan bangsawan, belum teroganisasi
secara modern, dan khususnya perjuangan kemerdekaan masih mengandalkan kekuatan
fisik persenjataan. Contoh tokoh masyarakat yang menyelamatkan HAM adalah R. A.
Kartini dan Dewi Sartika, mereka memperjuangkan peningkatan harkat dan martabat
kaum wanita pada masanya, perjuangan fisik yang mengandalkan kekuatan senjata,
misalnya Si Singamangaraja, Cut Nyak Dien, Imam Bonjol, Pangeran Diponogoro,
Sultan Hasanudin, Patimura, dan tokoh lainnya.

5. Apa perbedaan perlindungan HAM periode 1959 -1966 dan 1966 – 1998?
- A. Fajirn (kelompok 4)
 Pada tahun 1959 – 1966 Lemahnya fungsi lembaga perwakilan rakyat menjadi salah satu
keburukan. Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat menjadi
semacam boneka yang dikendalikan oleh pemimpin negara. Dalam hal ini, aspirasi-
aspirasi dan keinginan rakyat tidak mampu diwujudkan oleh pemerintah. Program-
program pemerintah seperti LKMD, Inpres desa tertinggal, dan seterusnya, menjadi
semacam program penjinakan yang dilakukan oleh penguasa agar rakyat miskin tidak
berteriak menuntut hak-hak mereka.
 Pada tahun 1966 – 1997 hukum yang diskriminatif menjadi keburukan. Hukum hanya
berlaku bagi masyarakat biasa atau masyarakat menengah ke bawah. Pejabat dan kelas
atas menjadi golongan yang kebal hukum. Hak masyarakat untuk mendapatkan
perlakukan yang sama di depan hukum menjadi hal yang sangat langka. Hak asasi sosial
dilanggar oleh pemerintah.

6. Bagaimana hakikat HAM menurut John Locke?


– M. Haikal (kelompok 4)
 John Locke, Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang langsung diberikan Tuhan
yang esa kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuatan
apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM ini sifatnya fundamental atau mendasar
bagi kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.

7. Apa persamaan antara periode 1956 – 1966 dan 1966 – 1998?


- Dara (kelompok 5)
 Sama – sama menggunakan demokrasi terpimpin. Dan upaya masyarakat dalam
pembentukan jaringan san lobi international terkait dengan pelanggarann HAM.

8. Apa saja kelebihan dan kekurangan perlindungan pada 1945 – 1950?


- Azril (kelompok 5)
 Kelebihan : pemikiran HAM pada periode awal kemerdekaan masih pada hak untuk
merdeka, dari sebab itu HAM masih sangat di junjung tinggi.
 Kekurangan : pelanggaran – pelanggaran banyak terjadi karena ketidaktahuan masyarakat
akan HAM dan banyak masalah tidak terpecahkan.

III. Jawaban Kelompok 3


1. Mengapa pengaturan HAM dalam konstitusi negara mempunyai kelemahan? Dan adakah
peraturan yang tidak memiliki kelemahan?
- Navis Abdullah (kelompok 1)
 Karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang bersifat global seperti
ketentuan tentang HAM dalam konstitusi Republik Indonesia. Sementara itu, bila
pengaturan HAM melalui TAP MPR, kelemahannya tidak dapat memberikan sanksi
hukum bagi pelanggarnya. Adapun, pengaturan HAM dalam bentuk Undang-Undang dan
peraturan pelaksanaannya memiliki kelemahan pada kemungkinan seringnya mengalami
perubahan.

2. Apa perbedaan antara dasar hukum yang diatur dalam Konstitusi RIS dan UUDS 1950?
- Yuniar Alfain (kelompok 4)
 Perbedaan antara Konstitusi RIS dan UUDS 1950 sebenernya hanya terdapat pada
susunan sistematika penyusunan dan bentuk negaranya, sedangkan isinya sama aja yaitu
sama-sama mengatur hukum-hukum yang berlaku di Indonesia.
 Perbedaan sistematika penyusunan:
 Konstitusi RIS: tersusun atas 4 alinea, 6 bab, dan 197 pasal
 UUDS 1950 : tersusun atas 4 alinea, 6 bab, 146 pasal, dan 1 pasal penutup
 Perbedaan bentuk negara:
 Konstitusi RIS: berbentuk negara serikat
 UUDS 1950 : berbentuk negara kesatuan

3. Apakah ada perkembangan hukum dalam memajukan dasar hukum HAM di Indonesia?
- Muhamad Haikal (kelompok 5)
 Periode 1945-1950
 Pemikiran HAM telah mendapat legitimasi secara formal. Contohnya: Hak kebebasan
untuk merdeka, Hak kebebasan untuk berserikat/berkumpul dalam organisasi politik,
Hak kebebasan menyampaikan pendapat, Hak Maklumat Pemerintah tanggal 1
November 1945 tentang Pemilihan Umum, Maklumat Pemerintah tanggal 3
November 1945 tentang pembentukan partai Politik, Maklumat Pemerintah tanggal
14 November 1945.
 Periode 1950-1959
 Pemikiran HAM telah mendapat momentum yang sangat membanggakan.
Contohnya: Masa Demokrasi Parlementer, Tumbuh partai politik di berbagai
ideologi, Berkembangnya kebebasan pers, Masa pasang, UU No.68 tahun 1958
tentang Hak Politik Perempuan.
 Periode 1959-1966
 Telah terjadi pemasungan Hak Asasi Manusia. Contohnya: Masa Demokrasi
Terpimpin, Kekuasaan terpusat berada di tangan presiden sipil dan hak politik seperti
hak untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan. Dengan
kata lain, telah terjadi sikap restriktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasaan)
terhadap hak sipil dan hak politik warna negara.
 Periode 1966-1998
 Pada awal periode ini telah diadakan seminar tentang HAM yang dilaksanakan pada
1967. Contohnya: Peralihan pemerintahan dari Presiden Soekarno ke Presiden
Soeharto, Masa Orde Baru, Masa ini terbagi menjadi tiga bagian:
 Awal orde baru
 Banyak diadakan seminar HAM
 Ada semangat menegakkan HAM
 Seminar rekomendasi gagasan pembentukan pengadilan HAM (1967)
 Seminar Nasional Hukum II (1968) rekomendasi uji materiil perlindungan HAM
 Tap MPRS No. XIV/MPRS/1966
 Tahun 1970-an awal sampai Periode akhir 1980-an
 Persoalan HAM mengalami kemunduran
 Penguasa menolak HAM
 HAM dianggap produk barat yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa Indonesia
 Menjelang Periode 1990-an sampai akhir orde baru
 Masyarakat dan LSM HAM terus bergerak
 HAM kembali dihargai
 Pergeseran strategi pemerintah dari represif dan defensif ke strategi akomodatif
 Pembentukan Komnas HAM tanggal 7 Juni 1993 menurut Kepres No. 50 tahun 1993
 Periode 1998-sekarang
 Masa dilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakan pemerintah orde baru yang
berlawanan dengan pemajuan dan perlindungan HAM. Contohnya: Masa Reformasi,
Dilakukan pengkajian terhadap kebijakan pemerintah orde baru yang berlawanan
dengan pemajuan dan perlindungan HAM, Penyusunan perundang-undangan
mengenai HAM, Pengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAM internasional,
Terdapat 2 tahap strategi penegakan HAM:
 Tahap Status Penentuan (prescriptive status)
 Penerapan perundang-undangan mengenai HAM, Tap MPR, UU, Perpu, dan Kepres
 Tahap Penataan Aturan Secara Konsisten (rule consistent behaviour)
 Pada masa pemerintahan Presiden Habibie
 Tap MPR No. XVII/MPR/1998
 Ratifikasi Konvensi ILO
 Rencana aksi Nasional HAM
 Persiapan pengesahan perangkat internasional HAM
 Desiminasi informasi dan pendidikan HAM
 Penentuan skala prioritas pelaksanaan HAM
 Pelaksanaan isi perangkat internasional yang telah diratifikasi perundangan nasional

IV. Jawaban Kelompok 4


1. Apa saja hambatan dan tantangan dalam penegakan HAM ?
- Vica (kelompok 3)
 Masalah kertiban dan keamanan nasional
 Rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat
 Kondisi sosial-budaya yang berbeda-beda
 Kurangnya penyebarluasan tentang informasi mengenai HAM
 Beberapa peraturan yang menimbulkan pro-kontra yang merugikan pihak-pihak tertentu
 Beberapa peraturan yang berasal dari konvensi internasional dan tidak cocok dengan
kondisi Indonesia
 Penyimpangan yang dilakukan para penegak hukum
 Lemahnya instrumen penegakan hukum dan HAM di Indonesia

2. Apa bukti komitmen pemerintah dalam menegakkan HAM? (Indah)


- Indah (kelompok 2)
 Pembentukkan komnas HAM tahun 1993 (kepres no. 50 tahun 1993), komnas anak, dan
komnas wanita
 Dibuatnya beberapa UU mengenai HAM, contohnya UU no. 39 tahun 1999 tentang
HAM, UU no. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, dan lain-lain
 Dimasukannya materi HAM dalam pembelajaran di sekolah
 Kecaman pemerintah Indonesia terhadap agresi-agresi militer di dunia

V. Jawaban Kelompok 5
1. Apa perbedaan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi?
- Johannes (kelompok 2)
 Restitusi adalah ganti rugi yang dibayar oleh pelaku kepada korban atau keluarganya.
 Kompensasi adalah ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah kepada korban atau
keluarganya.
 Rehabilitasi adalah pemulihan nama baik atau hak-hak lainnya oleh pemerintah kepada
pelaku yang telah dipidana, biasanya jika hukumannya terlalu berat jika dibandingkan
dengan tindak pidananya, atau jika pelaku ternyata tidak bersalah.
2. Bagaimana cara pelajar berpartisipasi dalam penegakan HAM?
- Kholilah (kelompok 3)
 Mempelajari PKn dengan sungguh-sungguh
 Menerapkan sikap-sikap positif dalam menegakkan HAM
 Tidak memilih-milih teman, dalam arti bergaul dan berteman dengan siapa saja
 Menghormati teman yang berbeda suku, ras, agama, kulit, dan sebagainya
 Tidak saling membully
 Menghormati dan menghargai guru dan teman

Anda mungkin juga menyukai