Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurhalizah Harahap

Kelas : X FKK 1
Hari/tanggal : Senin, 20 Juli 2020
Materi : Hak Asasi Manusia (HAM)
Ringkasan Mengenai HAM :
1. Makna HAM
2. Sejarah HAM Dunia
3. Sejarah HAM di Indonesia
1. Dalam pengertian hak asasi manusia (HAM) terkandung dua makna, makna tersebut adalah :
• Bahwa HAM adalah hak alamiah yang melekat pada diri manusia sejak dilahirkan.
Hak alamiah ini adalah hak yang melekat sebagai bagian dari kodrat manusia.
• Bahwa HAM adalah alat atau instrument yang berfungsi menjaga harkat juga martabat
manusia sesuai dengan kodratnya tersebut.

Dua makna tersebut di atas terkandung di dalam pengertian Hak Asasi Manusia itu sendiri, yakni (menurut UU No.
39 tahun 1999) seperangkat hak yang melakat pada keberadaan dan hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan YME
yang merupakan anugerah yang wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi Negara, pemerintah,
hukum dan setiap pribadi demi kehormatan juga perlindungan terhadap harkat & martabat manusia.

2. Sejarah HAM atau hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf Inggris pada abad ke 17,
John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas
hidup, hak kebebasan,dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan politik.
Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu :

Magna Charta (1215) Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan disebut Magna
Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada para bangsawan beserta keturunannya,
seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai balasan
atas bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut
berkembang dan menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.

Revolusi Amerika (1276) Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan Inggris disebut
Revolusi Amerika. Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) dan Amerika Serikat menjadi negara
merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil dari revolusi ini.

Revolusi Prancis (1789) Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri (Louis
XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Declaration des droits de I'homme et du citoyen
(Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan oleh Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga
hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan persaudaraan (fraternite). Dalam perkembangannya,
pemahaman mengenai HAM makin luas. Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang menjadi
empat macam kebebasan (The Four Freedoms). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Amerika
Serikat, Franklin D. Rooselvelt. Keempat macam macam kebebasan itu meliputi : kebebasan untuk beragama
(freedom of religion), kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech), kebebasan dari
kemelaratan (freedom from want), dan kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
3. Sejarah HAM di Indonesia
a) Sejarah HAM di Indonesia Pada Masa rakemerdekaan
Pemikiran modern tentang HAM di Indonesia baru muncul pada abad ke-19. Orang Indonesia pertama
yang secara jelas mengungkapkan pemikiran mengenai HAM adalah Raden Ajeng Kartini. Pemikiran
itu diungkapkan dalam surat-surat yang ditulisnya 40 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan.
b) Sejarah HAM di Indonesia Pada Masa Orde Lama
Gagasan mengenai perlunya HAM selanjutnya berkembang dalam sidang BPUPKI. Tokoh yang gigih
membela agar HAM diatur secara luas dalam UUD 1945 dalam sidang itu adalah Mohammad Hatta
dan Mohammad Sukiman.Tetapi, upaya mereka kurang berhasil. Hanya sedikit nilai-nilai HAM yang
diatur dalam UUD 1945. Sementara itu, secara menyeluruh HAM diatur dalam Konstitusi RIS dan UUDS
1950.
c) Sejarah HAM di Indonesia Pada Masa Orde Baru
Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini terjadi terutama karena HAM
dianggap sebagai paham liberal (Barat) yang bertentangan dengan budaya timur dan Pancasila.
Karena itu, HAM hanya diakui secara sangat minimal. Komisi Hak Asasi Manusia dibentuk pada tahun
1993. Namun, komisi tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik karena kondisi politik. Berbagai
pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan disinyalir terjadi pula berbagai pelanggaran HAM berat. Hal
itu akhirnya mendorong munculnya gerakan reformasi untuk mengakhiri kekuasaan orde baru.
d) Sejarah HAM di IndonesiaPada Masa Reformasi
Masalah penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah menjadi tekad dan komitmen yang kuat dari
segenap komponen bangsa terutama pada era reformasi sekarang ini. Kemajuan itu ditandai dengan
membaiknya iklim kebebasan dan lahirnya berbagai dokumen HAM yang lebih baik. Dokumen itu
meliputi UUD 1945 hasil amendemen, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU
No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.

Pada tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen yang sangat penting dalam penegakan HAM, yaitu
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) menjadi Undang-Undang No. 11
tahun 2005, dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menjadi Undang-Undang No. 12
tahun 2005.

Anda mungkin juga menyukai