Anda di halaman 1dari 2

NAMA: QOTRUNNADA FITRIAH MATKUL: PKN

KELAS: ILHA-A TUGAS: RESUME HAM

NIM: 11210360000001 DOSEN: BAPAK AGUS DARMAJI

Pengertian HAM

Menurut Teaching Human Rights (yang diterbitkan PBB) HAM adalah hak-hak yang melekat
pada jiwa manusia yang tanpanya mustahil manusia dapat hidup tanpanya.

Menurut John Locke HAM adalah: hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai
sesuatu yang bersifat kodrati.

Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 HAM adalah: seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah yang
wajib dihormati dan dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Sejarah Perkembangan HAM

1.sebelum deklarasi universal HAM 1948

pada fase ini para ahli menyatakan bahwa perkembangan HAM berasal dari Eropa. Wacana
awal lahirnya Magna Charta, sekaligus menjadi cikalbakal lahirnya monarki konstitusional.
Empat abad kemudian yakni pada tahun 1689 lahir undang-undang HAM di Inggris. Pada
1789 lahir deklarasi Prancis. Lalu muncul wacana empat hak kebebasan manusia. Tuga
tahun kemudian dalam konferensi buruh internasional di Philadel-Phia, ameruka serikat,
lahirlah deklarasi HAM.

2. sesudah deklarasI universal HAM 1948.

Dalam masa ini pemikiran tentang HAM dibagi menjadi empat generasi. Pertama generasi
yang mendefinisikan HAM hanya berpusat pada hukum dan politik, kedua generasi yang
berpikir bahwa HAM bukan saja menuntut hak yudiris (tapi juga sosial, ekonomi, politik, dan
budaya), ketiga generasi menyerukan wacana kesatuan HAM atau yang dikenal hak-hak
melaksanakan pembangunan, keempat ditandai lahirnya pemikiran kritis HAM.

Perkembangan HAM di Indonesia

1. periode sebelum kemerdekaan


Pemikiran HAM dalam periode sebelum kemerdekaan dapat dijumpai dalam organisasi
pergerakan nasional seperti Boedi Utoemoe(1908), Sarekat Islam (1911) dll.

2. periode sesudah kemerdekaan

1. 1945-1950: masih menekankan wacana hak untuk merdeka, kebebasan untuk berserikat
melalui organisasi politik yang didirikan.

2. 1950-1959: pemikiran HAM sangat kondusif (demokrasi parlementer)

3. 1959-1966: masa berakhirnya demokrasi liberal, diganti oleh demokrasi terpimpin.

4. 1966-1998: kelahiran orde baru

5. periode pasca-orde baru: pemerintah sangat komitmen menegakkan HAM (masa


pemerintahan B.J Habiebie).

HAM: Antara Universalitas dan Relativitas

Relativitisme berpandangan bahwa nilai-nilai moral budaya bersifat partikular sedangkan


Universalitas berpandangan bahwa perbedaan kebudayaan bukan berarti membenarkan
perbedaan konsepsi HAM.

Pelangaran dan Pengadilan HAM

Pelanggaran HAM dikelompokan pada dua yakni: pelanggaran HAM berat (yakni kejahatan
genosida dan kejahatan manusia) dan pelanggaran HAM ringan ( selain bentuk kedua
pelanggaran tersebut).

HAM, Gender, Kebebasan Lingkungan dan Lingkungan Hidup

Gender adalah serangkaian karakteristik yang membedakan maskulinitas dan feminitas.


Dalam HAM sering kali ada ketidakadilan gender yang dapat dilihat dari beberapa bentuk
yakni: marginalisasi perempuan (pengucilan perempuan), penempatan perempuan pada
posisi tersubordinasi (ditempatkan pada posisi yang lebih rendah), stereotipasi perempuan
(pencitraan atas perempuan), kekerasan terhadap perempuan dan beban kerja yang tidak
proporsional.

Anda mungkin juga menyukai