Pendahu luan
Hari ini 64 tahun yang lalu Pancasila lahir melalui pidato bersejarah
Sukarno di hadapan Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesıa. Pancasila
kemudian ditetapkan sebagaî dasar negara, dimasukkan di alinea keempat
pembukaan UUD 1945, dan dijabarkan dalam pasal-pasal dalam UUD 1945
kemudian diterjemahkan ke dalam banyak rumusan kebJjakan negara, baik
berupa undang-undang atau berbagai bentuk keputusan dan peraturan
pemerintah, pusat dan daerah. Semua kebijakan tersebut muaranya adalah
terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur, berdasarkan
Pancasila.
Kalimat-talimat indah d1 atas memerlukan konsistensi dar1 seluruh
elemen negara untuk mewujudkannya. Pertanyaannya adalah, apakah proses
penyelenggaraan kehidupan bernegara sekarang telah konsisten dengan
prinsip-prinsip nilai yang terkandung dalam Pancasîla dan telah pula secara
konsisten menghormati, metindungi, memfasilitasi dan memenuhi hak-hak
sosial warga bagi terwujudnya masyarakat lndonesia yang adil dan sejahtera?
lnilah pertanyaan dasar yang hendak dibahas dalam paper rîngkas ini.
Kongres Pancasila
kemampuan ekonomi, latar belakang budaya dan sistem politik yang
berbeda.
Salah satu yang membedakan diantara mereka adalah berkenaan
denga bobot peran dari tiga institusi utama, ya\tu : keluarga, pasar dan
negara. Komibinasi peran dari ketiga institusi tersebut mempengaruhi
derajat dekomodifikasi terhadap berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan
rakyat. Pada negara l\berat, pasar menjadi Jnstrumen utamanya dan posisi
keluarga serta negara cenderung mar•Jnal. Di sini komoditifikasi berlangsung
intens\f dan proses dekomoditifikasi, jikapun ada, berlangsung pada tingkat
yang minimal. Pada ne•ara sosial demokrat justru pasar yang mengalami
marginalisasi, sementara negara menjadJ instrumen utamanya. Hasilnya,
proses dekomoditifikasi berlangsung maksimal. Di negara konservatif
keluarga menjadi instrumen utamanya, sementara negara menjadi pelengkap
dan pasar menjadi merginal. Seperti juga pada negara sosial demokrat, di
negara konservatif ini dekomoditifikasi terjadi pada tingkat yang tinggi.
Ekonomi Pancasila yang pernah digagas oleh Prof. Mubyarto (almarhum)
dan Prof. Budiono merupakan salah satu varian dari poros tengah yang
dimaksud. Konsep ekonomi Pancasila yang ditawarkan oleh para ahli pun
cukup bervariasi. Apa yang ditawarkan oleh kedua ahli ekonomi tersebut
misalnya, tidak sanna dengan yang dJtawarkan oleh ahli lain (misalnya
Prof. Sri-Edi Swasono). Tetapi pertanyaannya adalah, bagaimana peran
negara, pasar dan keluarga harus dllatkkan dalam perspektif Pancaslla dean
bagaimana implementasi dari perspektif tersebut dalam praktek politik dan
kebijakan publik?
Perspektif Pancasi(a
Kongres 41
5. Tersedianya perumahan yang layak dan lingkungan pemukiman yang
sehat.
6. Tersedianya air bersih dan aman, dan sanitasi dasar yang baik.
7. Terjamin dan terlindunginya hak perorangan dan hak komunal atas
tanah.
8. Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pengelotaan dan pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
9. Terjaminnya rasa aman dan gangguan kemanan dan tîndak kekerasan,
terutama di daerah konftik.
10. Terjaminnya partisipasi masyarakat miskJn dalam keseluruhan proses
pembangunan.
Problem lmplementasi
Kongres 41