MAKALAH
Di Susun Oleh
Nama : Dedi Riandi Pasaribu
NIM : 2150200005
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmatNya
kita masih diberikan kesempatan untuk dapat melakukan aktivitas dengan keadaan
yang sehat sihingga kita dapat melanjutkan misi dalam mencapai tujuan hidup
sebagai manusia yang beriman dan takwa untu menciptakan maslahah bagi
kehidupan.
Pada kesempatan ini penulis diberi kesempatan untuk menulis makalah
dengan judul Market for Factor Inputs (Pasar Untuk Faktor Produksi). Makalah
ini dibuat guna melengkapai tugas individu penulis, besar harapan penulis semoga
makalah ini nantinya dapat menambah pengetahuan para pembaca dan
terimakasih banyak penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Rukiah, S.E., M.Si selaku
dosen pengampu dalam mata kuliah ini serta kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyeselasaian makalah ini. Kritik dan saran tentunya sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
garis khatulistiwa menjadikan alamnya subur serta status kemaritiman
menjadikan Indonesia negara yang kaya akan hasil laut. Kenyataannya setelah
76 tahun merdeka Indonesia masih menjadi negara yang jauh tertinggal dari
negara-negara lain di dunia. Dalam konsep ekonomi islam seharusnya
Indonesia bisa menjadi negara yang makmur begitupun dalam ilmu ekonomi
konvensional. Banyaknya masalah ekonomi baik mikro maupun makro
menjadikan Indonesia tidak mampu mencapi kemakmuran. Tingginya tingkat
pengangguran, rendahnya upah dan kepemilikan faktor produksi yang sering
tidak dimaksimalkan menjadi faktor penyebab kegagalan dalam mencapai
kemakmuran dan kemaslahatan manusia. Begitu pula dengan banyaknya
distorsi dalam pasar kepemilikan faktor produksi yang belum maksimal
menyebabkan pemilik faktor produksi sulit mendapatkan hasil dari
kepemilikan faktor produksinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pasar untuk faktor input (produksi) ?
2. Apa jenis-jenis faktor input (produksi) ?
3. Bagaimana permintaan dan penawaran faktor input (produksi) ?
4. Bagaimana pasar untuk faktor input (produksi) ?
5. Bagaimana pasar faktor input (produksi) dalam konsep ekonomi
Islam?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pasar faktor input
(produksi).
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis faktor input (produksi).
3. Untuk mengetahui dan memahami permintaan dan penawaran faktor
input (produksi).
4. Untuk mengetahui dan memahami pasar untuk faktor input (produksi)
5. Untuk memahami pasar faktor input dalam konsep islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Faktor Input
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa pasar input
adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, dan modal sehingga baik penyedia
faktor produksi akan memberikan penawarannya dan pihak yang membutuhkan
faktor produksi akan melakukan permintaan terhadap faktor produksi.
Kesepakatan dari pemilik faktor produksi dan pihak yang membutuhkan faktor
produksi akan mengakibatkan transaksi pasar input. Dalam hal ini pemilik
1
Mahmuda Masyhuri (dkk),”Analisis Dampak Keberadaan Pasar Modern Tergadap Pasar
Tradisional Sleko di Kota Madiun”,ASSETS: Jurnal Akuntansi dan Pendidika n,(Vol. 6 No. 1
2017), Hlm. 60.
2
Agustin Windianingsih, “Pasar faktor Input”
,https://www.academia.edu/41424264/BAB_10_Pasar_Faktor_Input (29 September 2021)
3
Adi Gunawan, Kamus Cerdas Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 2003), Hlm. 25.
3
faktor produksi biasanya adalah rumah tangga konsumen dan pihak yang
mengiginkan faktor produksi adalah produsen.
4
Ummi Duwila,”Pengaruh Produksi Padi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru”,CITA EKONOMIKA:Jurnal Ekonomi,(Vol. IX No. 2
2015), Hlm. 150.
4
menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan
cara bertindak yang modern. Sumber daya manusia seperti inilah yang
diharapkan mampu menggerakkan roda pembangunan ke depan.5
Faktor produksi tega kerja dibagi dalam 2 jenis, yaitu:
1. Jenisnya
a. Tenaga kerja jasmani
b. Tenaga kerja rohani
2. Tingkatannya
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
b. Tenaga kerja terlatih (trained labour)
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained
labour)
2. Faktor Input Turunan
Faktor input turunan merupakan faktor hasil pemiliran dan pengetahuan
manusia. Faktor input turunan dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Modal
Modal merupakan barang atau alat yang dapat digunakan untuk
menghasilkan barang lain yang memiliki perbedaan fungsi. Faktor input
modal memiliki banyak jenis sesuai dengan penggolongan modal itu sendiri.
Jenis modal tersebut antara lain :
1. Menurut fungsinya
a. Modal persorangan (individu) yaitu modal yang dimiliki satu
orang sebagai sumber untuk mendapat penghasilan tanpa
melakukan suatu pekerjaan.
b. Modal masyarakat (kolektif) yaitu barang modal yang dapat
digunakan banyak orang atau bersifat publik.
2. Menurut sifat pemakai
a. Modal tetap yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu
kali.
5
Yulia Putri(dkk),”Analisis Tenga Kerja Sektor Industri terhadap Tingkat Upah di
Indonesia”JKEP UNP: Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan (Vol. 1 N0. 2 2019), Hlm. 4.
5
b. Modal variable yaitu modal yang hanya dapat dipakai satu kali
dalam proses produksi.
3. Menurut sumber pemiliknya
a. Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari satu orang atau
kepemilikan oleh perusahaan tersebut.
b. Modal pinjaman yaitu modal yang tidak berasal dari dalam
perusahaan melainkan didapatkan dari luar perusahaan.
4. Menurut wujudnya
a. Modal nyata yaitu modal yang dalam penggunaannya memiliki
fisik seperti barang atau uang.
Modal absatrak yaitu modal yang todak memiliki fisik tapi dapat
dirasakan hasilnya.
b. Manajemen/Pengusaha/Entreprenuership
Faktor ini berupa keahlian yang dimiliki seseorang dalam
berwirausaha berupa kemampuan mengambil keputusan, keberanian dalam
mengambil resiko dan keahlian dalam mengelola usaha secara professional.
Faktor ini juga sering disebut sebagai skill/keahlian.
6
Agustin Windianingsih, Op.Cit., (29 September 2021)
6
substitusi. Sebaliknya, permintaan akan semakin rendah, jika semakin
tinggi harga faktor produksi lain yang mempunyai hubungan
komplementer.
3. Permintaan terhadap Output
Tingginya permintaan terhadap output oleh konsumen akan memengaruhi
jumlah output yang di produksi menjadi tinggi, sehingga akan berpengaruh
terhadap penggunaan faktor produksi yang semakin tinggi oleh produsen.
Tingginya penggunaan faktor produksi pada akhirnya menyebabkan
permintaan terhadap faktor produksi menjadi semakin tinggi. Demikian
semakin tinggi permintaan terhadap output (produk), semakin tinggi
permintaan terhadap faktor produksi.
4. Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain
Permintaan terhadap suatu faktor produksi lain akan semakin tinggi, jika
semakin tinggi harga faktor produksi lain yang mempunyai hubungan
substitusi. Sebaliknya, permintaan terhadap suatu faktor produksi akan
semakin rendah, jika semakin tinggi harga faktor produksi lain yang
mempunyai hubungan komplementer.
2. Penawaran Faktor Input
Pemilik faktor produksi berada disisi penawaran dalam pasar faktor input.
Pemilik faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian adalah sektor rumah
tangga. Setiap faktor produksi akan memperoleh pendapatan (balas jasa) atas
penggunaannya. Tanah memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh upah dan
gaji, modal memperoleh bunga, dan kewirausahaan memperoleh laba
(keuntungan). Pendapatan (balas jasa) yang diterima setiap fakor produksi
merupakan harga faktor produksi, dan penawaran faktor produksi tergantung
pada ketersediaan faktor produksi yang dimiliki oleh sektor rumah tangga.
7
D. Pasar Faktor Input
1. Pasar Tanah
a. Permintaan dan penawaran tanah
7
Edy Riysnto,”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Nilai Sewa Properti Untuk
Penempatan Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)”,PKN STAN: Jurnal Pajak dan Keuangan
(Vol. 1 No. 2 2020),Hlm. 13.
8
Gambar 02. Faktor penentu nilai sewa tanah
Dari gambar 02 dapat kita lihat bahwa faktor-faktor penentu nilai sewa
tanah meliputi jangka waktu sewa, jarak ke pusat perbelanjaan, kepadatan
penduduk, jumlah penduduk, arus lalu lintas, letak properti.
Menurut David Richardo, sewa tanah ditentukan tingkat produktivitas
tanah. Semakin tinggi tingkat produktivitas tanah (subur), semakin tinggi sewa
tanah. Asumsi dari teori sewa tanah Richardo :8
a. Tanah dibagi 3 menurut tingkat kesuburannya : subur, sedang,
tidak.
b. Urutan tanah dari yang paling banyak adalah tanah tidak subur,
sedang, dan subur.
2. Pasar Tenaga Kerja (Labour)
Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh permintaan atas suatu barang
produksi sehingga perusahaan akan menambah tenaga kerja untuk produksinya
jika permintaan akan barang produksi meningkat. Untuk mempertahankan
tenaga kerja yang digunakan perusahaan, maka perusahaan harus menjaga
permintaan masyarakat atas barang yang diproduksi agar stabil atau mungkin
meningkat.9
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang disediakan
oleh pemiliki tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu
8
Agustin Windianingsih, Op.Cit., (29 September 2021)
9
Tri Mulyaningsih(dkk),”Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja serta Pangangguran
di Indonesia”
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11089/18.%20Novia%20dam%20Akhm
ad_.pdf?sequence=1&isAllowed=y (29 September 2021)
9
tertentu. Jumlah tenaga kerja keseluruhan yang disediakan bagi suatu
perekonomian tergantung pada jumlah penduduk, presentase jumlah penduduk
yang masuk dalam angkatan kerja, dan jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh
angkatan kerja.10
Dari penjabaran di atas dapat kita ketahui bahwa permintaan tenaga
kerja dipengaruhi oleh permintaan suatu barang dan jasa karena tenaga kerja
akan dibutuhkan dalam produksi suatu barang dan jasa. Penawaran tenaga
kerja dipengaruhi oleh kemampuan tingkat upah dan penduduk karena tenaga
kerja sendiri berasal dari penduduk.
Kurva permintaan dan penawaran tenaga kerja adalah sebagai berikut:11
10
Ibid.
11
G.J. Borjas, Labour Economics(seventh) (New York: The MacGrow-Hill Companies),
Hlm. 1335-1374.
10
dunia. Terkait perekonomian, Indonesia mengalami masalah serius pada pasar
tenaga kerja.
Berdasarkan data Kementerian tenaga Kerja (Kemnaker) bahwa
pengangguran di Indonesia meningkat tajam akibat krisis ekonomi yang terjadi
karena pandemi Covid-19. Sejumlah 212.394 pekerja dari sektor formal terkena
PHK, pekerja formal yang dirumahkan sejumlah 1.205.191 orang. Dari sektor
nonformal, Kemnaker mencatat sekitar 282 ribu orang tidak memiliki
penghasilan.12
3. Pasar Modal
Dalam pasar modal, permintaan dan penawaran modal sering disebut dengan
investasi. Investasi dalam pasar modal memiliki hubungan dengan tingkat suku
bunga (Interst).
12
Siti Indah yani(dkk),”Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai
akibat Pandemi covid-19”, PERSPEKTIF: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Universitas Bina
sarana Informatika (Vol. 18 N0. 2 2020),Hlm. 206.
11
E. Pasar Faktor Input Dalam Konsep Ekonomi Islam
a. Tanah
Mengenai tanah sebagai faktor produksi, Pramanik mengemukakan karena
sebagai bagian dari bumi ini, tanah adalah milik Tuhan dan tuan tanah tidak
dapat memungut biaya sewa apapun, kecuali pemilik tanah sebagai faktor
meletakkan modal dan tenaga kerjanya di atas tanah tersebut. Selain itu, tuan
tanah bisa mencari Mudharabah (jual) kontrak atau kontrak bagi hasil jika dia
hanya dapat menempatkan modal tetapi tidak memiliki tenaga kerja sendiri.
Oleh karena itu, bagi hasil tidak dianjurkan dalam Islam. Tidak seperti
pandangan dunia sekuler, tuan tanah kehilangan hak atas tanahnya meskipun
diperoleh secara sah karena tidak menggunakan tanah selama tiga tahun
berturut-turut.13
Disepakati bahwa jalan terbaik bagi seseorang yang memiliki tanah
melebihi apa yang dia sendiri gunakan adalah memberikannya kepada saudara
lelakinya yang tidak memiliki tanah untuk ditanami secara gratis. Namun, jika
sewa akan diambil, tidak ada konsensus mengenai bentuknya. Beberapa hanya
mengizinkan sewa tunai, beberapa hanya bagi hasil yaitu muzara'ah dan masih
ada orang lain yang mengizinkan keduanya. Pada keseimbangan, bagi hasil
dianggap sebagai yang terbaik.14
Tanah adalah faktor produksi yang penting mencangkup semua sumber
daya alam yang digunakan dalam proses produksi. Ekonomi islam mengakui
tanah tanah sebagai faktor ekonomi untuk dimanfaatkan secara maksimal demi
mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan memperhatikan prinsip-
prinsip ekonomi islam.15 Firman Allah dalam QS. Al-A'raf (7) ayat 58 :
Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur
dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)
bagi orangorang yang bersyukur”.16
13
Jaidil Kamal,” Pasar Faktor Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam”. An-Nahl:
Jurnal Ilmi Syari’ah (Vol. 7 No. 2 2020), Hlm. 101.
14
Ibid.
15
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2014), Hlm. 115.
16
Departemen agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Penerbit
12
b. Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja yang dilihat dari sudut pandang Islam diartikan sebagai
penawaran tenaga kerja yang terdiri dari angkatan kerja yang sesuai dengan
permintaan tenaga kerja dengan tingkat upah yang sesuai. Islam memberikan
tuntunannya kepada manusia untuk menjadi insan yang produktif dan
diwajibkan untuk bekerja mencari karunia Allah di bumi ini. Sebagaimana
dalam firman Allah di surah Al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya: “Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.Ayat diatas
menegaskan bahwa manusia sebagai hamba Allah dianjurkan untuk bekerja
mencari rezeki dengan selalu berpegang pada aturan Allah. Hal ini kembali
menunjukkan Islam tidak menginginkan umatnya menjadi pengangguran dan
dengan berkurangnya pengangguran dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan stabilitas perekonomian negara.17
Salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan dalam penerapan SA adalah
kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya kaitannya
dengan keterampilan audit dan literasi syariah. Kebutuhan modal manusia
digambarkan oleh Laldin sebagai kebutuhan untuk memastikan tersedianya
sumber daya manusia berupa pengelolaan talenta manusia untuk menghasilkan
kumpulan yang kompeten petugas dan pakar Syariah sangat penting untuk
mempelopori inovasi produk dan layanan keuangan Islam18
c. Modal
Islam mengatur pengelolaan modal sedemikian rupa dengan seadil-
adilnya, melindungi kepentingan orang miskin, dan orang yang kekurangan
dengan aturan, bahwa modal tidak dibenarkan menumpuk hanya disegelintir
orang kaya semata. Bentuk keadilan yang diajarkan islam dalam persoalan
13
modal ini dengan cara mensyariatkan zakat, dan akad mudharabah serta
musyarakah.19
Firman Allah dalam QS.Al-Baqarah (2): 279:
Artinya:“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba),
Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu, dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu
tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”.20
d. Manajemen/Kewirausahaan
Dalam sistem ekonomi islam, organisasi sebagai faktor produksi yang
mempunyai ciri-ciri yaitu pertama, dalam ekonomi islam produksi lebih
didasarkan pada equity based (kekayaan) daripada loan based (pinjaman).
Kedua sebagai akibatnya, pengertian keuntungan biasanya mempunyai arti yang
luas dalam kerangka ekonomi karena dalam sistem ekonomi islam tidak
mengenal bunga.21
Firman Allah dalam QS. Al-Qashash (28) ayat 77:
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan”.22
19
Rozalinda, Op.Cit, Hlm. 113.
20
Departemen agama RI, Op.Cit, Hlm. 279.
21
Rozalinda, Op.Cit, Hlm. 116.
22
Departemen agama RI, Op.Cit. Hlm. 385.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ekonomi konvensional terdapat 4 faktor input yang memiliki
pasarnya masing-masing. Tanah akan menghasilkan sewa, tenaga kerja akan
menghasilkan upah, modal menghasilkan bunga dan manajemen atau
kewirausahaan akan menghasilkan laba.
Islam dalam perkembangannya juga mengatur pasar faktor input dengan
landasan Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam ekonomi Islam tanah tidak boleh
memunculkan kemoderatan, tenaga kerja harus dimaksimalkan dengan
mungutamakan ibadah, modal akan mendapatkan bagi hasil dan kewirausahaan
akan memunculkan keuntungan dengan memaksimalkan potensi.
Ekonomi Islam ditujukan untuk mencapai maslahah dengan
penggunaan faktor input yang dapat ditemukan di pasar faktor input untuk
mencapai falah.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat
beberapa kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu, penulis mohon
maaf jika pembaca kurang merasa puas dengan hasil yang sudah penulis
sajikan, kritik beserta saran yang membangun tentunya sangat diharapkan agar
dapat menambah wawasan penulis dalam memperbaiki penulisan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Borjas, G.J.2016. Labour Economics(seventh). New York: The MacGrow-Hill
Companies
Putri, Yulia (dkk),”Analisis Tenga Kerja Sektor Industri terhadap Tingkat Upah di
Indonesia”JKEP UNP: Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan
(Vol. 1 N0. 2 2019), Hlm. 4
16