Anda di halaman 1dari 23

PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK

TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE

DI PT GO-JEK INDONESIA

Disusun oleh :

Kelompok III

- G.C BAGOES SOEBROTO


- ARIEF WIDIYANTORO
- M. NUREFENDI
- DWI KRISTIANTO

PROGRAM PASCA SARJANA MEGISTER ILMU ADMINISTRASI

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami bersyukur atas Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan kemudahan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Analisis
swot ini untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Kebijakan Publik.
Kami menyadari dalam menyusun makalah ini secara berkelompok kita
(Bagoes, Arief, efendi dan Dwi) banyak belajar mengasah ke kompakan yang kita
bangun dalam hal pembahasan, tukar pikiran, menyatukan pendapat dan
mengedepankan putusan bersama atas pola pikir masing-masing.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui secara akademik apakah
Angkutan umum yang modern seperti gojek dapat memberikan kebijakan yang
harmonis dan baik atau sebaliknya setelah di tinjau dengan metode kebijakan publik.
Diakhir pesan semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas STIAMI Jakarta .

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
1.1. Pembahasan Go-Jek........................................................................................................... 1
1.2. Latar Belakang Penilitian ................................................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penilitian ...................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 4
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................................................. 11
4.1. Analisis USG ...................................................................................................................... 11
4.2. Analisis SWOT ................................................................................................................... 11
BAB V .................................................................................................................................................. 18
5.1. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 18
5.2. REKOMENDASI.................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pembahasan Go-Jek
PT. Go-Jek Indonesia (GO-JEK), pertama kali didirikan oleh Nadiem
Makarim pada tahun 2010, Go-Jek yang awalnya sebagai layanan telepon
bersepeda motor telah berevolusi menjadi platform seluler sesuai permintaan
pelanggan dan aplikasi canggih di HP kita karna dapat menyediakan
berbagai layanan yang mencangkup; Transportasi, Logistik, Pembayaran
Seluler, Pengiriman Makanan dan banyak Layanan-layanan lainnya.
Go-Jek adalah perusahaan teknologi dengan misi sosial untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian pekerja di berbagai
sektor informal di indonesia dan ada 3 (tiga) nilai pokok terpenting gojek
dalam bekerja yaitu :
1. Kecepatan
2. Inovasi
3. Dampak Sosial
Pengemudi gojek mengatakan bahwa sejak bergabung dengan kami
sebagai mitra, mereka telah merasakan peningkatan pendapatan dan dapat
hidup berkecukupan dikarenakan mereka dengan mudah dapat menjangkau
lebih banyak pelanggan melalui aplikasi ini serta mereka (Pengemudi Gojek)
juga memiliki akses ke Asuransi kesehatan dan kecelakaan, layanan
keuangan dan asuransi lainnya dengan pembayaran otomatis yang
terjangkau cepat & mudah.
Go-Jek dapat dipesan melalui gojek App yang bisa diunduh melalui
Play Store maupun App Store, yang sudah tersebar beroperasi di 50 kota
besar di seluruh indonesia. Tapi semenjak hadirnya gojek, mereka dapat
mempermudah hidup kita dengan pelayanan yang luar biasa seperti
pemesan Via Applikasi yang dijemput & diantar sampai tujuan serta
pembayaran yang mudah yaitu bisa dengan cash atau Go Pay (Saldo Cash
Less) dengan keunggulan diskon dari pemesanan kita, jadi akan jauh lebih
murah.

1
Warga kota Jakarta sangat membutuhkan transportasi yang mudah,
cepat dan nyaman maka disitulah gojek dapat memanfaatkan peluang
tersebut, menawarkan jasa seperti :
1. Jasa Transportasi ( Motor – Mobil )
2. Jasa Barang ( Go - Send )
3. Jasa beli makanan ( Go - Food )
4. Jasa belanja bulanan ( Go - Mart )
5. Jasa Rileksasi ( Go - Massage )
6. Jasa Bersih-bersih Rumah ( Go - Clean )
7. Jasa emang lagi cantik ( Go - Glam )
8. Jasa beli obat sehat ( Go - Med )
Dan jasa-jasa lainnya dalam platform aplikasi go-jek di HP kita tentu ini
menjawab solusi bagi kota jakarta sebagai kota tersibuk di indonesia.

1.2. Latar Belakang Penilitian

Hidup dikota besar seperti di Jakarta terkadang kita dituntut untuk lebih
cepat dalam melakukan aktifitas. Diperparah dengan kemacetan yang luar
biasa di ruas-ruas jalan Ibu Kota dimana kita harus berjalan mencari
pangkalan ojek dan terkadang tawar menawar harga relatif lebih mahal
sehingga kita yang berkantong tipis mau tidak mau naik kendaraan umum
yang terbatas, sesak, selalu penuh & lama.

Banyaknya jumlah warga di Ibu Kota Jakarta yang membutuhkan


transportasi yang murah, cepat, dan nyaman disitulah PT. Go-Jek Indonesia
(GO-JEK) memanfaatkan peluang bisnis tersebut untuk membuka usahanya.

Kemajuan yang diperoleh Go-Jek ini yang mendorong kami untuk


membahas secara Metode ilmiah dan Menganalisis secara Kebijakan Publik
atas kelayakan usaha pada PT. Go-Jek Indonesia (GO-JEK).

2
1.3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut muncul beberapa rumusan masalah yaitu :
a. Analisis USG Dari PT Go-Jek Indonesia?
b. Bagaimana analisis SWOT dari PT. Go-Jek Indonesia (GO-JEK)?
c. Bagaimana studi kelayakan usaha yang digunakan PT. Go-Jek Indonesia
(GO-JEK) terhadap Analisis Kebijakan Publik ?

1.4. Tujuan dan Kegunaan Penilitian


Tujuan yang dapat diperoleh dari penulisan ini yaitu :

a. Mengetahui analisis USG dari PT Go-Jek Indonesia


b. Mengetahui analisis SWOT dari PT. Go-Jek Indonesia (GO-JEK).
c. Mengetahui studi kelayakan usaha dari PT. Go-Jek Indonesia (GO-JEK).
d. Memberikan rekomendasi untuk perumusan kebijakan publik di PT Go-Jek
Indonesia berdasarkan analisis USG dan SWOT.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke


tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya
muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya
jalan yang dapat dilalui. Ada beberapa peran penting yang harus kita ketahui dengan
adanya transportasi. Menurut Tamin (1999:5), prasarana transportasi mempunyai dua
peran utama, yaitu: Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah
perkotaan; dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang
timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut dan, untuk mendukung
pergerakan manusia dan barang. Di Indonesia ada beberapa alat transportasi yang
digunakan, transportasi darat, laut dan udara. Sejauh ini yang ada di negara kita baru
itu saja. Melihat begitu pentingnya peran transportasi dalam kehidupan sehari-hari
munculah transportasi berbasis online. Salah satunya adalah transportasi darat.
Perlu dipahami bersama bahwa arus kemajuan teknologi merupakan sebuah
keniscayaan yang mau tidak mau harus kita ikuti. Jasa transportasi online merupakan
jasa transportasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Teknologi diciptakan
tujuannya untuk mempermudah segala aktivitas-aktivitas manusia yang dilakukan
sehari-hari. Begitu juga halnya dengan jasa transportasi online. Transportasi berbasis
online diciptakan dengan tujuan untuk mempermudah seseorang yang ingin bepergian.
Sebagai contoh: mudah memesannya, efesien dan efektif. Ini merupakan sebuah
terobosan baru yang patut diberi apresiasi.

Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM melakukan diskusi


mengenai topik tersebut (Transportasi Online) dalam acara seminar bulanan yang
merupakan acara rutin di lembaga penelitian tersebut. Karena luasnya isu yang
dibahas, tulisan ini menukil salah satu isu yang berkembang dalam diskusi, yaitu
mengenai keberlanjutan bisnis yang dilakukan.

Selama ini persepsi yang berkembang di masyarakat adalah bahwa bisnis


transportasi online sangat menguntungkan. Salah satu indikator yang mudah terlihat
adalah begitu cepatnya pertumbuhan para pelaku bisnis online tersebut di jalanan,

4
khususnya yang berupa ojek sepeda motor. Hasil perbincangan beberapa kali dengan
pelaku ojek online sebelumnya juga menunjukkan bahwa mereka mendapatkan
penghasilan yang lumayan. Tak heran, banyak pelaku usaha bidang lain yang tertarik
menjalani usaha tersebut, mulai sales kendaraan bermotor hingga mahasiswa yang
mencari tambahan penghasilan.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, berkelanjutankah bisnis ini, ataukah


sepert berbagai bisnis lainnya yang jaya di awal namun kemudian meredup di akhir?
Beberapa indikasi dapat digunakan untuk menilai hal tersebut:

Pertama, jumlah pelaku transportasi online. Sebagai bisnis yang sedang


berekembang, jumlah pelaku bisnis ini tumbuh sangat pesat. Data dari komunitas
pengemudi ojek online terbesar menunjukkan jumlah pengemudi di Yogyakarta sudah
mencapai 250 orang. Jumlah tersebut belum termasuk pemain baru yang mulai masuk
pasar belakangan. Dengan asumsi bahwa pasar relatif tetap, maka penambahan
pelaku yang sangat pesat tersebut akan menambah persaingan antar pelaku usaha.
Tidak heran, banyak pelaku usaha sejenis yang lebih dulu ada menjerit karena
kehilangan pangsa pasar. Persaingan yang terjadi selanjutnya juga antar pelaku
transportasi online sendiri. Apabila tidak diantisipasi, maka dapat timbul persaingan
tidak sehat yang saling mematikan.

Kedua, pengaturan pemerintah. Transportasi berbasis online sesungguhnya


masih belum diakui secara resmi sebagai moda transportasi umum yang diatur oleh
peraturan perundangan. Berbagai syarat dan ketentuan yang diberlakukan pada
angkutan umum tidak sepenuhnya dijalankan dalam usaha transportasi berbasis online
hanya karena berlindung di balik pernyataan sebagai bisnis aplikasi. Hal ini
menyebabkan kedua jenis usaha ini tidak dapat diperbandingkan secara apple to apple
walaupun sesungguhnya menjalankan usaha yang sejenis. Tak heran keberadaan
transportasi online mendapat tentangan dari pelaku usaha yang telah ada sebelumnya.
Ke depan, sangat mungkin dan rasional apabila pemerintah melakukan penataan
sehingga mereka memiliki tingkat arena bermain yang setara. Hal ini akan menjadi
faktor disinsentif yang menjadikan usaha transportasi online tidak semenarik saat ini.

Ketiga, mekanisme dan hubungan kerja para pihak. Selama ini tidak terlalu jelas
bagaimana mekanisme hubungan antara para pengemudi online dengan perusahaan
aplikasi yang konon bukan hubungan antara perusahaan dan pekerja, tetapi sebagai
mitra tersebut. Perlu diperjelas apakah terdapat posisi dan daya tawar yang setara dan
menguntungkan bagi kedua belah pihak, bagaimana mekanisme pembagian

5
keuntungan, jaminan sosial, jaminan keamanan dan hukum yang seharusnya menjadi
sharing di antara kedua belah pihak. Selama beban dan keuntungan tersebut dibagi
setara, maka usaha ini cukup sehat dijalankan, namun apabila tidak, maka dapat saja
yang terjadi adalah eksploitasi satu pihak terhadap pihak lainnya. Menyimak hal-hal
tersebut, semestinya berbagai pihak perlu berhati-hati menyikapi booming bisnis ini.
Sebagaimana berbagai bisnis yang terlihat sangat menguntungkan lainnya, selalu ada
resiko-resiko yang tak kurang besarnya pula. Untuk itu, ada baiknya semua pihak
bersikap rasional dan mengedepankan akal sehat dalam menyikapi fenomena ini. Hal
ini penting untuk menjaga agar tidak tergoda untuk mendapatkan keuntungan sesaat
namun justru terjerumus dalam permasalahan lanjutan.

Pengertian transportasi Online menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Transportasi online adalah perusahan transportasi yang menggunakan aplikasi


sebagai penghubung antara pengguna dan pengemudi yang sangat mempermudah
pemesanan, selain itu juga tarif perjalanan sudah langsung bisa dilihat pada
aplikasi.
2. Pengertian Transportasi online adalah salah satu bentuk dari penyelenggaraan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang berjalan dengan mengikuti serta memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi). (Doni, Unair)
3. Transportasi online adalah bentuk dari pengembangan potensi dan peran
transportasi nasional yang sekaligus mendukung pembangunan ekonomi dan
pengembangan wilayah. (Ellen, Unair)
4. Pengertian Transportasi online adalah wahana yang digunakan sebagai pemindah
dari suatu tempat ke tempat lain dengan agensi-agensi tertentu yang bertanggung
jawab dalam hal kepemilikan maupun pengoperasian transportasi yang terkait,yang
paling utama dari transportasi ini yaitu transportasi yang berbasis mesin canggih
dilengkapi dengan fitur pelacak posisi. (Brenda, Unair)
5. Pengertian Transportasi online adalah angkutan umum yang biasa digunakan
namun dapat dioperasikan secara online, baik untuk pemesanan maupun
pembayaran. (Adinda, Unair)

Dari pemaparan mengenai transportasi online yang sudah menjamur di negara ini, penulis menyimpulkan
bahwa pengertian transportasi online adalah suatu penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
yang berjalan dengan mengikuti serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi)
berbasis aplikasi dan online baik untuk pemesanan maupun pembayaran.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

Banyaknya isu permasalahan di PT. GO-JEK indonesia yang memerlukan solusi


sebagai pemecahan masalahnya. Dari berbagai macam isu permasalahan maka harus
ada pemilahan dan pengklasikasi untuk mendapatkan hasil isu permasalahan mana
yang harus diprioritaskan

Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam proses pemecahan


masalah dikarenakan dua alasan. Pertama, karena terbatasnya sumber daya yang
tersedia, dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena
adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak
perlu semua masalah diselesaikan (Azwar, 1996).

Kepner dan Tragoe (1981) menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan


masalah lainnya dapat dilihat dari tiga aspek berikut:

1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini terhadap


produktivitas, orang, dan / atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimanakah perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan
berkembangnya masalah?
Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah
urgency, seriuosness, dan growth.

1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan


untukmenyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah
untukdiselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut. Contoh :
kasus perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu jika dibandingkan
dengan patah tulang.
2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap
organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti

7
dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau
sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka
semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut. Contoh kekurangan kalori protein
pada balita jauh lebih serius jika dibandingkan dengan kasus kekurangan zat yodium
pada wanita dewasa.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang
masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang
cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.
Contoh kasus demam berdarah pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan
dengan masalah kekurangan gizi.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan
apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat
dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
Metode USG tidak dilakukan oleh pimpian sendiri, namun dengan melibatkan karyawan
atau staf yang dianggap mampu dan paham akan masalah yang dihadapi oleh
organisasi. Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG tersebut.
Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-5.
Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka
semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.

Setelah pimpinan menetapkan orang-orang yang akan dilibatkan dalam proses


ini, pimpinan akan memberikan penjelasan tentang masalah-masalah yang dihadapi
serta metode USG yang akan diterapkan dalam menentukan prioritas masalah.
Sebagai dasar pertimbangan, harus tersedia data sumber daya yang dimiliki organisasi
serta data dan fakta tentang masalah yang dihadapi.

Semua orang yang terlibat dalam proses ini kemudian menganalisis dan
memberikan penilaian berdasarkan tingkat urgency, seriousness dan growth dari
masing-masing masalah yang dihadapi. Dari hasil analisa tersebut kemudian nilai
dimasukkan dalam matriks USG. Kemudian dilakukan penjumlahan nilai urgency,
seriousness dan growth untuk masing-masing masalah dan dibandingkan dengan

8
penjumlahan nilai masalah yang lain. Masalah dengan jumlah nilai terbesar akan
menjadi prioritas masalah yang akan diselesaikan oleh organisasi.

Dari hasil metode analisis USG kemudian selanjutnya menemukan solusi


pemecahan masalah yang digunakan sebagai perumusan kebijakan public yaitu
menggunakan analisis SWOT.

Teori SWOT (Strengths- Weaknesses- Opportunities- Threats) menurut Wheelen


dan Hunger (2012: 16) merupakan sebuah langkah untuk dapat mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Lingkungan eksternal berisi variabel peluang dan ancaman (oppoturnities and threats)
yang berada di luar organisasi dan bukan merupakan hal yang dapat dikontrol oleh
pimpinan organisasi dalam jangka waktu dekat. Lingkungan internal organisasi terdiri
dari variabel kekuatan dan kelemahan (strenghts and weaknesses) yang berada dalam
tubuh organisasi itu sendiri dan biasanya tidak dalam kontrol pimpinan organisasi dalam
waktu dekat. Yang termasuk dalam variabel ini adalah struktur, budaya, dan sumber
daya organisasi.

Heinz Weihrich (1982) menjelaskan bahwa matriks SWOT (Strengths-


Weaknesses-Opportunities-Threats) adalah sebuah alat yang sangat penting dalam
membantu manajer untuk mengembangkan empat strategi : strategi SO (strengths-
opportunities), strategi WO (weaknesses-opportunities), strategi ST (strengths-threats),
dan strategi WT (weaknesses-threats). Lebih lanjut Fred R. David (2011: 178)
menjelaskan bahwa mencocokkan faktor internal dan eksternal adalah hal yang paling
sulit dalam membuat matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang baik.

Strategi SO menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk mengambil


manfaat dari peluang lingkungan yang ada. Semua manajer pasti ingin organisasinya
dapat memanfaatkan dengan baik peluang yang ada dengan menggunakan
kemampuan yang dimiliki. Organisasi pada umumnya akan berusaha memenuhi
strategi WO, ST, atau WT untuk menciptakan situasi dimana mereka dapat
menerapkan strategi SO. Ketika sebuah organisasi mempunyai kelemahan utama,
maka organisasi tersebut akan berusaha mengatasinya dan membuatnya menjadi lebih

9
kuat. Begitu juga ketika organisasi menghadapi ancaman yang besar, maka sebuah
organisasi akan menghindarinya dan berkonsentrasi kepada peluang.

Strategi WO bertujuan untuk meningkatkan kelemahan internal dengan


mengambil manfaat dari peluang yang ada. Terkadang organisasi menemukan sebuah
peluang, namun kelemahan organisasi mencegah untuk dapat memanfaatkan peluang
tersebut. Contohnya adalah ketika Polres mengetahui identitas dan lokasi pelaku
penipuan, namun karena jarak yang jauh dan kurangnya biaya pelaku menjadi tidak
dapat ditangkap. Salah satu strategi WO yang dapat diterapkan adalah dengan
meminta bantuan kepada Polres di lokasi pelaku kejahatan untuk membantu melakukan
penangkapan terhadap pelaku tersebut. Dengan begitu peluang untuk menangkap
pelaku kejahatan tetap dapat dimanfaatkan.

Strategi ST menggunakan kekuatan organisasi untuk mengurangi dampak dari


ancaman yang berasal dari luar organisasi. Ini bukan berarti sebuah organisasi yang
kuat harus selalu bertemu dengan ancaman secara langsung. Contoh strategi ini
adalah penggunaan undang-undang pencucian uang (strenghts) untuk mengembalikan
kerugian negara yang ditimbulkan akibat tindak pidana korupsi (threats). Korupsi
merupakan sebuah ancaman yang menghambat pembangunan nasional serta
merugikan keuangan negara.

Strategi WT adalah sebuah strategi bertahan untuk mengurangi kelemahan dan


menghindari ancaman yang berasal dari luar lingkungan organisasi. Sebuah organisasi
yang menghadapi banyak ancaman dari lingkungan luar dan memiliki banyak
kelemahan mungkin berada dalam posisi yang tidak pasti. Pada kenyataannya
organisasi tersebut harus berjuang untuk bertahan dan tetap eksis dalam sebuah
lingkungan organisasi.

10
BAB IV
ANALISA

4.1. Analisis USG


Untuk mendapat prioritas masalah dilakukan analisis menggunakan Metode USG
terhadap isu permasalahan di PT. Gojek yaitu sebagai berikut:

No Isue Permasalahan PT. GO-JEK Indonesia U S G Hasil


1 Persaingan usaha dengan GRAB dan UBER 5 4 4 13
2 Kesejahterahan driver 3 2 3 8
3 Pengembangan usaha PT. GO-JEK 4 5 5 14
4 Penyesuain tarif harga GO-JEK 4 3 3 10
5 Fasilitas PT.GO-JEK untuk driver dan penumpang 3 4 5 12

Keterangan Berdasarkan skala likert 1 – 5


1 : sangat kecil
2 : kecil
3 : sedang
4 : besar
5 : sangat besar
Dari hasil tabel USG diatas maka isu masalah yang merupakan prioritas adalah
pengembangan PT GO-JEK indonesia
Dari hasil analisa metode USG maka selanjutnya untuk mencari solusi
pemecahan masalahnya dilakukan dengan metode analisis SWOT untuk membantu
dalam perumusan kebijakan publik di PT.GO-JEK. Oleh karna itu kami akan menyajikan
Analisis dengan Metode SWOT (Strength, Weakneses, Opportunity dan Threat)
dengan menggunakan Internal Analysis Faktor Summary (IFAS) sebagai alat
analisis.
4.2. Analisis SWOT
1. Kekuatan (Sthrenghts)

11
Sebagai salah satu pelopor ojek online berbasis aplikasi, Go-Jek
menawarkan berbagai macam kemudahan kepada para pengguna. Selain
menyediakan jasa antar jemput penumpang, Go-Jek juga menyediakan jasa
lain yang cukup membantu seperti pengantar makanan (GO-FOOD), kurir
instan (GO-SEND),pengantar barang belanja (GO-MART), layanan jasa
kebersihan professional (GO-CLEAN) dan lain-lain. Keunggulan-keunggulanlain
yang menjadi nilai tambah dari Go-Jek adalah harga yang ditetapkan lebih
bersaing, pengendara lebih banyak, aplikasi mudah digunakan dan servis yang
disediakan melebihi pesaing.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dari Go-Jek ini adalah ketika pelanggan menggunakan
layanan pengantar barang belanja atau makanan, kemungkinan terjadi barang
atau makananyang diterima kurang sesuai dengan apa yang diinginkan. Hal ini
dapat terjadi ketika pengguna kurang lengkap menjelaskan barang atau
makananapa yang ingin dibeli.Kelemahan lain yang dimilikiGo-Jek adalahtidak
melayani sistem booking/pre-order dan tidak terdapat komunikasi langsung
antara karyawan dan manajemen sehingga keamanan pengendara dan
pengguna tidak bisa secara langsung dijamin oleh manajemen.
3. Peluang (Oportunities)
Peluang yang yang dimiliki Go-Jekadalah Go-Jekdapat memperluas
jangkauannya sampai ke seluruh daerah di Indonesia (khususnya kota-kota
besar lainnya) karena dengan adanya Go-Jek, dapat ikut serta membantu
tukang ojek lainnya dalam hal beroperasi sehingga struktur tranportasi umum di
Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. Selain itu dengan menambah
layanan-layanan tambahan yang akan membuat Go-Jek dapat terus bersaing
dengan ojek online berbasis aplikasi lainnya di Indonesia.
4. Ancaman (Threaths)
Ancamanutama untuk Go-Jek datang dari peraturan pemerintah yang
menganggap bahwa Go-Jek sebagai bisnis abu-abu atau tidak memiliki
pengaturan yang baik. Selain itu adanya kasus-kasus yang berkaitan dengan
pengendaraGo-Jek, banyak ditentang oleh ojek tradisional serta kompetisi

12
dengan ojek online berbasis aplikasilainnya juga harus menjadi perhatian untuk
Go-Jek agar dapat terus eksis di Indonesia.

Tabel 4.2
Internal Analysis Faktor Summary ( IFAS)
(catatan : ambil dari daftar Kekuatan dan Kelemahan di atas )

Faktor-Faktor Strategi
No Internal
Bobot Rating Bobot x Rating

KEKUATAN
1. Driver gojek sudah ada 0,15 5 0.75
dimana-mana jadi tidak perlu
kuatir.
2 Terdapat keunggulan lainnya 0,10 5 0,50
seperti pengantar makanan
(go-food), kurir instan (go-
send), jasa kebersihan (go-
clean) dan jasa lainnya
3 Harga lebih bersaing (murah) 0,15 5 0,75
4 Proses pemesanan cepat, 0,05 4 0,20
Pengendara Cepat Merespon
panggilan.
5 Apabila tidak mempunyai 0,05 3 0,15
uang cash, dapat membayar
melalui Go-Pay.

SUB TOTAL 0.5 2.35


KELEMAHAN
1 Tidak melayani system 0,20 3 0,60
booking/pre-order
2 Suka mis komunikasi atas 0,10 2 0,20

13
pembelian barang karna
keterangan yang kurang jelas

3 Tidak bisa memilih driver 0,12 2 0,24


4 Server Error 0,05 1 0,05
5 Tujuan sudah di tentukan, 0,03 1 0,03
apabila ingin mengubah
tujuan harus membayar lebih

SUB TOTAL 0,5 1.12


TOTAL 1,00

Tabel 4.2
Eksternal Analisis Faktor Summary ( EFAS)
(CATATAN : ambil dari list Peluang dan Tantangan di atas)
Faktor-Faktor Strategi
NO Eksternal
Bobot Rating Bobot x Rating

PELUANG
1 Gojek dapat memperluas 0,20 5 1.00
jangkauannya sampai ke
seluruh daerah di Indonesia.
2 Dapat membantu tukang 0,12 5 0,60
ojek agar lebih mudah dan
cepat dalam mendapatkan
konsumen nya.
3 Menstrukturkan tukang ojek 0,10 4 0,40
Agar menjadi lebih terstruk
4 Bisa Ekspansi ke Asia 0,06 4 0,24
Tenggara, yang kondisi nya
hamper sama dengan di
Indonesia.

14
5 Membuka lapangan 0,02 4 0,08
pekerjaan yang luas
ANCAMAN
1 Peraturan pemerintah yang 0,15 3 0,45
menganggap gojek bukan
transportasi umum yg belum
diakui
2 Ditentang oleh ojek 0,10 2 0,20
konvensional
3 Tidak boleh ambil 0,10 2 0,20
penumpang di area-area
tertentu (pangkalan,bandara)

4 Disalahgunakan untuk 0,10 2 0,20


mengantar barang2 haram
(narkotika)
5 Dukungan Kebijakan 0,05 2 0,10
pemerintah belum maksimal.

SUB TOTAL 0,5 1.15


TOTAL 1,00

Table 4.3
Posisi Go-jek dilihat dari aspek Strenght, Weaknesses, Opportunity dan Threat

IFAS 3,47 EFAS 3,47

Total Skor Kekuatan (S) 2,35 Total Skor 2,32


Peluang (O)

Total Skor Kelemahan (W) 1,12 Total Skor Ancaman (T) 1,15

S-W 1,23 O-T 1,17

15
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat menentukan posisi KPPPA dalam
diagram berikut :

Gambar 4.4
Diagram Posisi Go-jek

KW III KW I

(1,23
W ; S
1,17)

KW IV KW II

T
Memperhatikan diagram diatas, bahwa posisi Go-jek diantara Kekuatan (S), Kelemahan

(W), Peluang (O) dan tantangan (T) berada pada Kuadran I, yang bermakna bahwa

ojek online memiliki peluang yang sangat besar untuk maju dan berkembang yang
didukung oleh kekuatan yang cukup besar pula.

Untuk itu diperlukan strategi sebagai berikut :


a. Strategi S-O artinya menggunakan kekuatan antara lain berupa komitmen Pemerintah
terhadap Go-jek dalam Pengakuan hukum di Indonesia agar dapat menjadi contoh Negara

lain agar dapat menerima usaha gojek : ( artinya gunakan point2 kekuatan

dikombinasikan dengan Peluang yang ada)


1) Menstrukturkan jasa angkutan yang bersaing, murah dan dapat dipercaya oleh

masyarakat dengan baik.

2) Membuka lapangan pekerjaan sampai kepelosok daerah di Indonesia.

16
3) Membuka lapangan usaha sampai Go International
b. Strategi W-O
Meningkatkan Platfond Aplikasi yang dapat mengikuti perkembangan zaman dan
kebutuhan penumpang.
1) Mewujudkan fitur Aplikasi yang dapat merubah arah tujuan
2) Mewujudkan fitur Aplikasi yang dapat memesan pre order (booking) pada jam
yang diinginkan penumpang.
3) Merespon tuntutan dan ekspetasi masyarakat terhadap kebutuhan dan kondisi.

c. Strategi S- T
Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi hambatan/ancaman untuk ..:
1) Mendapat dukungan Pemerintah untuk keberadaan Go-jek
2) Mengajak ojek pangkalan (konvensional) untuk bergabung bersama ojek online.
3) Menyelesaikan secara bersama sama secara kekeluargaan agar tidak ada lagi
penolakan ataupun diskriminasi terhadap ojek online dalam mengambil
penumpang dia area-area tertentu. (bandara, stasiun, terminal)

d. Strategi W- T
Mengevaluasi kelemahan untuk mengurangi hambatan/ ancaman ..

1. Mendorong kemenhub untuk mengesahkan Pengurusan Perizinan Angkutan


secara Online
2. Mengakui kehadiran ojek online secara skala nasional.
3. Merevisi regulasi yang mengatur tentang jasa angkutan umum, agar
diberlakukan sama antar kendaraan online dengan kendaraan konvensional
dalam mengurus ijin angkutan.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. KESIMPULAN
Go-Jek adalah sebuah perusahaan yang patut dicontoh bagi
pengusaha-pengusaha lainnya di Indonesia. Ide-ide seperti inilah yang
menjadi sebuah bisnis yang sangat lucrative dan profitable. Selain
profitable dan menguntungkan shareholders, bisnis ini menguntungkan
banyak orang yang kebutuhannya sekarang terpenuhi.
Namun, masih banyak peluang yang bisa diambil oleh Go-Jek dan
masih terdapat kelemahan-kelemahan dari sistemnya serta
pelayanannya. Go-Jek tidak boleh merasa puas begitu saja karena
perusahaan lain akan tetap berusaha untuk menyainginya.
Strategi-strategi yang telah diterapkan oleh Go-Jek ini sangatlah bagus
dan memperlihatkan sebuah analisa yang baik sebelum
pengimplementasiannya. Contoh yang paling bagus adalah promosi Rp
10.000 yang membiarkan orang-orang merasakan mudahnya dan bagus
servis Go-Jek sehingga saat tarif naik sebesar Rp 5.000, mereka tidak
akan keberatan untuk menggunakan servis Go-Jek yang memuaskan.
Go-Jek bisa menjadi inspirasi kita semua, terlebih lagi Go-Jek dimiliki
oleh anak bangsa.Ini membuktikan bahwa, dengan analisa yang baik,
maka strategi yang bagus dan ampuh bisa dihasilkan.

5.2. REKOMENDASI
Dari hasil diagaram SWOT bahwa PT. GO-JEK memiliki peluang yang
sangat besar untuk maju dan berkembang yang didukung oleh kekuatan
yang cukup besar pula maka PT. GO-JEK indonesia harus berani
melebarkan sayap usahanya dengan membuka cabang baru di kota-kota
kecil dengan tujuan mengembangkan usahanya.

18
Didukung kekuatan yang besar PT. GO-JEK harus berani berimaginasi
membuka usaha dibidang baru selain transportasi contoh seperti produksi yaitu
dibidang penyediaan baik bahan baku maupun barang setengah jadi.

19
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Pembangunan Transportasi – Prof. Dr. Raharjdo adisasmita
M.Ec.
Most Wanted ENTREPRENEUR - Dedi Triputra
Lupiyoadi,Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. 2013. Jakarta :
Salemba Empat

https://www.go-jek.com/ diakses pada tanggal 05 November 2018


https://www.linkedin.com/pulse/go-jek-swot-analysis-its-future-yandri-susanto
diakses pada tanggal 04 November 2018
http://strategihukum.net/peran-pemerintah-dalam-mengatur-bisnis-jasa-berbasis-
teknologi-aplikasi
diakses pada tanggal 30 September 2018
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt56739f735626d/apakah-perusahaan-aplikasi-
ojek-harus-berizin-perusahaan-angkutan-umum
diakses pada tanggal 02 November 2018
https://www.cermati.com/artikel/5-fakta-gojek-dalam-membangun-perekonomian-
masyarakat
diakses pada tanggal 30 September 2018
http://teknologi.metrotvnews.com/news-teknologi/Obz98E9N-makin-serius-saingi-uber-
dan-grab-go-jek-dapat-investasi-rp7-2-triliun
diakses pada tanggal 30 September 2018

iii

Anda mungkin juga menyukai