Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rina Wahyu Andani

Kelas : IKM B 2015

NIM : 101511133089

Kelompok :2

RESUME MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN

Asuransi Kesehatan

Asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung meningkatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggungjawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung. Asuransi dibagi menjadi
menjadi 2 yaitu konsep asuransi syariah dan konvensional. Dengan pembayaran
premi/iuran tersebut, maka segala risiko biaya yang terjadi akibat kejadian yang terjadi
pada pemegang polis atau peserta sesuai kesepakatan yang tercantum dalam perjanjian/
kontrak akan menjadi kewajiban asuradur. Konsep asuransi konvensional yaitu
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikanpergantian
kepada tertanggung. Sedangkan konsep asuransi syariah yaitu sekumpulan orang yang
saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama, dengan cara masing-masing
mengeluarkan dana terbaru. Prinsip asuransi antara lain; prinsip Utmost Good Faith,
Proximate Cause, Indemnity, Subograsi, Kontribusi.
Menentukan besar kecilnya premi asuransi kesehatan tergantung pada
asuransinya, asuransi komersial (Alliance, MnCLife, dll) ditentukan oleh risiko dan
manfaatnya sedangkan asuransi sosial (JKN) berdasakan manfaat. Manfaat JKN pada
pasien adalah manfaat medis seperti operasi, obat, foto, laboratorium (tidak berkaitan
dengan iuran) dan manfaat non medis (terdapat keterkaitan dengan besarnya iuran).
Asuransi kesehatan menjadi suatu keharusan karena gambaran risiko ketidakpastian
terhadap kejadian dan besarnya biaya, ketidakpastian informasi yang memungkinkan
terjadinya suppy induced demand, dan karena asuransi kesehatan dapat memberikan
dampak bukan hanya pengguna.

Managed Care

Asuransi kesehatan dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu dari sistem


penyelenggaraannya (komersial, sosial) dan dari sistem pengelolaannya (managed care,
dll). Managed care adalah suatu sistem yang mengintegrasikan fungsi pembiayaan dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui penerapan kendali mutu dan biaya dengan cara
meningkatkan kelayakan dan efisiensi pelayanan kesehatan. Pendekatan ini dapat mengurangi
bahaya moral (moral hazard) terhadap pelayanan kesehatan yang tidak dibutuhkan oleh pasien
sehingga mengakibatkan kerugian kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan pada monitoring pelayanan kesehatan dan pembiayaan, Managed
Care sering bergantung pada serangkaian teknik manajemen, atau yang lebih sering disebut
sebagai teknik Managed Care (Conrad & Christianson, 2004). Teknik Managed Care,
diantaranya adalah: Critical Practice Guidelines (CPGs), Formularies, Management utilization,
Payment mechanism, Care and Disesase Management, Case management, Wellness Incentives,
Patient Education, Utilization Management and Utilization Review.
Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk mengendalikan biaya dari segi provider
adalah kompensasi pemberian bayaran kepada provider. Mekanisme pemberian kompensasi
kepada provider (pemberi pelayanan kesehatan) antara lain: gaji, free for service, diagnosis
related group, kapitasi, per diem, budget system.
Pemerintah melakukan reformasi dengan mengesahkan Undang-Undang No. 40 tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN). UU SJSN akan menyelaraskan
penyelenggaraan yang ada sekarang sehingga lebih menjamin terselenggaranya keadalin sosial.

Anda mungkin juga menyukai