Anda di halaman 1dari 2

PIN : 47

PROGRAM BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI


DESA WARNA KECAMATAN FAJAR

Berdasarkan bencana banjir yang terjadi di desa Warna kecamatan Fajar (2 Oktober 2015,
pukul 21.00 WIB) maka perlu diadakannya suatu program berbasis masyarakat yang bertujuan
untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) dan meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap
bencana banjir. Sehingga dampak dari bencana tersebut dapat terminimalisir dan dapat tercipta
suatu tanggap darurat dari masyarakat itu sendiri.
Dalam program berbasis masyarakat, masyarakat baik sebagai individu maupun
masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara signifikan dalam peranan penanggulangan
dan pencegahan
Peranan dan tangungjawab masyarakat dalam hal penanggulangan diantaranya adalah
mampu melakukan penanggulangan bencana dan memiliki kepekaan terhadap suatu bencana
( tanggap darurat). Sehingga masyarakat diharapkan paham akan SOP Tanggap Darurat Bencana
Banjir. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan adanya edukasi dan simulasi tanggap
darurat bencana banjir oleh relawan dan pihak-pihak yang bersangkutan.
Sedangkan peranan dan tangungjawab masyarakat dalam hal pencegahan bencana banjir adalah
masyarakat diharapkan dapat mengetahui penyebab banjir dan cara menghindarinya, sehingga
kapasitas masyarakat dalam bencana banjir dapat meningkat dan mengikis kerentanannya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyaraakat berkenaan dengan peran pencegahan
bencana baanjir diantaranya sebagai berikut :
- Tidak membuang sampah/limbah padat ke sungai, saluran dan sistem drainase,
- Tidak membangun jembatan dan atau bangunan yang menghalangi atau mempersempit
palung aliran sungai,
- Tidak tinggal dalam bantaran sungai
- Tidak menggunakan dataran retensi banjir untuk permukiman atau untuk halhal lain
diluar rencana peruntukkannya.Menghentikan penggundulan hutan di daerah tangkapan
air,
- Menghentikan praktek pertanian dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan
kaidahkaidah konservasi air dan tanah, dan ikut mengendalikan laju urbanisasi dan
pertumbuhan penduduk.
Selain tindakan-tindakan diatas, diperlukan juga adanya edukasi masyarakat terhadap
bencana banjir agar dapat mendukung program berbasis masyarakat yang dicanangkan oleh
pihak yang berwenang. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :
- Ikut serta dan aktif dalam latihanlatihan (gladi) upaya mitigasi bencana banjir misalnya
kampanye peduli bencana, latihan kesiapan penanggulangan banjir dan evakuasi, latihan
peringatan dini banjir dan sebagainya.
- Ikut serta dan aktif dalam program desain & pembangunan rumah tahan banjir antara lain
rumah tingkat, penggunaan material yang tahan air dan gerusan air.
- Ikut serta dalam pendidikan publik yang terkait dengan upaya mitigasi bencana banjir.
- Ikut serta dalam setiap tahapan konsultasi publik yang terkait dengan pembangunan
prasarana pengendalian banjir dan upaya mitigasi bencana banjir.
- Melaksanakan pola dan waktu tanam yang mengadaptasi pola dan kondisi banjir setempat
untuk mengurangi kerugian usaha dan lahan pertanian dari banjir dan mengadakan gotong
royong pembersihan saluran drainase yang ada dilingkungannya masingmasing.
Selain tindakan-tindakan yang ditujukan pada masyarakat umum (remaja ke atas), diperlukan
pula adanya edukasi dini, yakni edukasi pada anak-anak sebagai generasi penerus masyarakat
tersebut agar nantinya dapat terhindar dari bencana atau memiliki kapasitas yang tinggi terhadap
suatu bencana di masyarakat. Edukasi yang dilakukan dapat berupa promosi dan sosialisasi
melalui poster, film kartun, permainan, dan hal lain yang mudah diterima dan diingat oleh anak-
anak.
Dengan adanya tindakan-tindakan tersebut diharapkan kapasitas masyarakat terhadan
suatu bencana dapat meningkat dan kerentanan pada masyarakat dapat di tekan, sehingga dapat
meminimalkan bencana dan dampaknya.

Anda mungkin juga menyukai