Anda di halaman 1dari 6

VALIDASI

ASISTEN

A. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI REAKSI PENDAHULUAN GOLONGAN ALKOHOL

B. TANGGAL PERCOBAAN : 09 OKTOBER 2023

C. TUJUAN PERCOBAAN :

- Praktikum dapat mengidentifikasi adanya alkohol.


- Praktikum dapat mengetahui reaksi reaksi dari golongan alkohol.

D. TEORI

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantaiatau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih
yang tinggidibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini
disebabkan antaramolekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum
alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam
alkohol, semakin banyak cabangsemakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudahlarut dan hanya butanol yang sedikit
larut.Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam
segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol skunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang
gugu -OH nya Terletak pada C Primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2 (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu
alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C tersier yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus -OH nya
terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain
(Fessenden, 1997).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.
Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh Gugus Hidroksil yang polar terhadap sifat
molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti
Hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan Bobot molekul rendah cenderung larut dalam air,
sedangkan alkohol Berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada
temperatur yang cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa fenol memiliki titik didih

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

dan Kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen Yang menempel pada
cincin benzena (Petrucci, 1987).
Reaksi reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi Eliminasi,
Reaksi oksidasi dan Esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai Hidrokarbon
maka semakin rendah Kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat hidrofob Ini
mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil dapat
memperbesar Kelarutan dalam air (Hart, 1990).
Suatu alkohol primer dapat di oksidasi menjadi aldehid Atau asam karboksilat. Alkohol
sekunder dapat di oksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak
oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrasi
menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi ( Fessenden, 1997 ).
Beberapa oksidasi dari alkohol antara lain :

a. Oksidasi menjadi aldehid


Hasil oksidasi mula-mula dari alkohol primer adalah suatu aldehid ( RCH=O ).
Aldehid, siap dioksidasi menjadi asam karboksilat. Oleh sebab itu, reaksi antara
alkohol primer dengan zat oksidator kuat asam menghasilkan asam karboksilat, dan
bukan intermediet yang diinginkan.
b. Oksidasi mennjadi keton
Suatu alkohol sekunder dioksidasi oleh oksidator yang reaktif kuat menjadi keton.
c. Oksidasi menjadi asam karboksilat
Suatu oksidator kuat yang umum dapat mengoksidasi alkohol primer menjadi asam
karboksilat.

E. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
- Penjepit kayu
- Pembakar bunsen

2. BAHAN
- Etanol
- Gliserin
- Mentol
- Asam benzoat
- H2SO4
- Iodin

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

F. PROSEDUR KERJA

Etanol

- Menggunakan tabung reaksi, masukkan 1 ml etanol. Tambahkan asam salisilat atau


asam benzoate, kemudian perlahan-lahan melalui dinding tabung, tambahkan H2SO4.
Tutup mulut tabung dengan sumbat kapas. Panaskan di atas penangas air. Amatika aroma
pada penutup kapas
- Menggunakan tabung reaksi, lakukan reaksi odoform. Amati aroma hasil reaksi
- Menggunakan tabung reaksi, tambahkan larutan jenuh K2Cr2O7 jenuh dalam H2SO4 50%.
Amati perubahan yang terjadi

Gliserin

- Campurkan larutan gliserin dengan 1 tetes CuSO4 dan basakan dengan NaOH. Amati
perubahan warna yang terjadi
- Kisatkan sampel di atas penangas air. Amati perubahan yang terjadi

Mentol
- Letakkan mentol di atas pelat tetes. Amati aromanya
- Menggunakan pelat tetes, tambahkan H2SO4 dan salisilaldehid. Amati perubahan
warna yang terjadi

G. HASIL PENGAMATAN

1. SEBELUM PERCOBAAN

NO NAMA BAHAN BENTUK WARNA


1 Etanol
- Esterifikasi - Cairan - Bening
- Iodoform - Cairan - Oren
- K2Cr2O7 - Cairan - Bening
2 Gliserin
- CuSO4 + NaOH - Cairan - kuning
- Dikisatkan
3 Mentol
- H2SO4 + salisilaldehid - Kristal - Bening

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

2. SESUDAH PERCOBAAN

Gambar Reaksi
Etanol + asam benzoat + HZSO4 tidak
terjadi perubahan warna (bening), berbentuk
cairan dan tidak beraroma

Pada larutan ini terjadi perubahan warna


oren, berbentuk cairan, dan berbau obat

K2Cr2O7 + H2SO4 50% tidak berubah


warna, berbentuk cair dan tidak beraroma

CuSO4 + NaOH terjadi perubahan warna


menjadi kuning (kelebihan CH3H6O3),
berbentuk cairan dan berbau alkohol

H2SO4 + salisilaldehid tidak terjadi


perubahan warna (bening), beraroma
frescare (menthol)

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

H. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai identifikasi senyawa


golonganalkohol,Praktikum ini dilakukan berdasarkan prinsip esterifikasi.
Esterifikasi adalah reaksi terbentuknya ester dari alkohol yang direaksikan denganasam
karboksilat dan aromanya dapat diamati. Esterifikasi merupakan prinsip dariidentifikasi
senyawa alkohol. Pada sampel metanol reaksi yang dilakukan adalah reaksiesterifikasi,
iodoform, dan reaksi penambahan kalium dikromat (K2Cr 2O7). Pada reaksiidentifikasi
metanol dengan reaksi esterifikasi hal pertama dilakuan adalah menambahmetanol ke dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan asam salisilat dimana dari hasil penambahan ini
terbentuk larutan bening, kemudian ditambahkan asam benzoat dalamtabung. Asam bezoat
menghasilkan serbuk dalam larutan percobaan. Kemudian ditambahkan H2SO4 melalui
dinding tabung yang dilakukan di ruang asam. Larutan tidak ada perubahan,tetapi memiliki
rasa panas pada dasar tabung. Asam sulfat pekat berfungsi sebagai katalisuntuk mempercepat
reaksi dimana reaksi esterifikasi cenderung berjalan lambat. Kemudiantabung reaksi ditutup
dengan kapas lalu tabung reaksi dipanaskan diatas penangas air.Pemanasan ini bertujuan
untuk mempercepat proses esterifikasi karena terjadi tumbukan partikel antar molekul yang
ada dalam larutan sehingga dapat mempercepat reaksi. Fungsi penutupan tabung reaksi
dengan kapas adalah supaya uap yang dihasilkan dari larutan yang dipanaskan terjebak di
kapas sehingga aroma dari hasil reaksi dapat diamati. Setelahdipanaskan selama kurang lebih
7 menit, aroma yang dihasilkan adalah aroma mint.
Pada reaksi selanjutnya metanol direaksikan dengan iodoform, mula-mula tabungreaksi
yang sudah berisikan metanol ditambahkan iodoform larutan menjadi warna beningsedikit
kekuningan setelah itu pada reaksi metanol ditambahkan dengan K2Cr2O7 mula-mulatabung
reaksi yang sudah berisikan metanol ditambahkan dengan larutan K2Cr2O7 menyebabkan
larutan menjadi warna kuning pekat kemudian ditambahkan beberapa tetes H2SO4 di ruang
asam kemudian terjadi perubahan warna dari kuning pekat menjadi oranye. K2Cr2O7
merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi alkohol primer dan sekunder.
Pada sampel gliserin reaksi yang dilakukan dengan mereaksikannya dengan CuSO4 dan
NaOH. Mula-mula gliserin didalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes CuSO4
dimana larutan menjadi berwarna biru kental kemudian ditambahkan NaOH larutan menjadi
biru bening (tercampur). Pengujian gliserin selanjutnya adalah dengan cara
dipanaskan.Setelah dipanaskan larutan menjadi lebih encer dan lama-lama tidak berwarna.
Pada sampel mentol dilakukan uji organoleptik dan mentol direaksikan dengan asamsulfat
dan vanilin. Pada pengujian organoleptik, mentol berwarna bening,berbentuk kristal,dan
beraroma pepermint. Pada percobaan selanjutnya mentol direaksikan dengan H2SO4 menjadi
warna oranye dan ditambahkan dengan vanilin berubah mnejadi warna ungu.

labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN

I. KESIMPULAN

Senyawa akohol dapat digolongkan menjadi alkohol monovalen dan alkohol polivalen.
Identifikasi senyawa alkohol monovalen yaitu etanol dapat dilakukan dengan menggunakan
reaksi esterifikasi dan pereaksi K2Cr2O7 dengan H2SO4 pekat. Identifikasi senyawa alkohol
polivalen yaitu gliserin dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi CuSO4 dengan NaOH
atau langsung dikisatkan. Identifikasi senyawa alkohol polivalen lainnya yaitu mentol dapat
dilakukan secara organoleptis atau dengan menggunakan pereaksi H2SO4 dengan vanilin
sulfat.

J. REFERENSI
Carey, F.A., 2000. Organic Chemistry fourth edition, McGraw-Hill Companies,
Boston..E., Craine, dan D
Hart, H., L.E., Craine, dan D.J., Hart, 2003, kimia organik suatu kuliah singkat
Edisi kesebelas, Erlangga, jakarta.
Riswiyanto, 2009, kimia organik, Erlangga, jakarta.

Banda Aceh, 2023

Mengetahui,
Asisten Meja Mahasiswa Praktikan

(……………………………) (…………………………………)

labkimiaftk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai