ASISTEN
C. TUJUAN PERCOBAAN :
D. TEORI
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantaiatau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih
yang tinggidibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini
disebabkan antaramolekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum
alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam
alkohol, semakin banyak cabangsemakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudahlarut dan hanya butanol yang sedikit
larut.Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam
segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol skunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang
gugu -OH nya Terletak pada C Primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2 (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu
alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C tersier yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus -OH nya
terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain
(Fessenden, 1997).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.
Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh Gugus Hidroksil yang polar terhadap sifat
molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti
Hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan Bobot molekul rendah cenderung larut dalam air,
sedangkan alkohol Berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada
temperatur yang cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa fenol memiliki titik didih
labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN
dan Kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen Yang menempel pada
cincin benzena (Petrucci, 1987).
Reaksi reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi Eliminasi,
Reaksi oksidasi dan Esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai Hidrokarbon
maka semakin rendah Kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat hidrofob Ini
mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil dapat
memperbesar Kelarutan dalam air (Hart, 1990).
Suatu alkohol primer dapat di oksidasi menjadi aldehid Atau asam karboksilat. Alkohol
sekunder dapat di oksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak
oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrasi
menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi ( Fessenden, 1997 ).
Beberapa oksidasi dari alkohol antara lain :
2. BAHAN
- Etanol
- Gliserin
- Mentol
- Asam benzoat
- H2SO4
- Iodin
labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN
F. PROSEDUR KERJA
Etanol
Gliserin
- Campurkan larutan gliserin dengan 1 tetes CuSO4 dan basakan dengan NaOH. Amati
perubahan warna yang terjadi
- Kisatkan sampel di atas penangas air. Amati perubahan yang terjadi
Mentol
- Letakkan mentol di atas pelat tetes. Amati aromanya
- Menggunakan pelat tetes, tambahkan H2SO4 dan salisilaldehid. Amati perubahan
warna yang terjadi
G. HASIL PENGAMATAN
1. SEBELUM PERCOBAAN
labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN
2. SESUDAH PERCOBAAN
Gambar Reaksi
Etanol + asam benzoat + HZSO4 tidak
terjadi perubahan warna (bening), berbentuk
cairan dan tidak beraroma
labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN
H. PEMBAHASAN
labkimiaftk@gmail.com
VALIDASI
ASISTEN
I. KESIMPULAN
Senyawa akohol dapat digolongkan menjadi alkohol monovalen dan alkohol polivalen.
Identifikasi senyawa alkohol monovalen yaitu etanol dapat dilakukan dengan menggunakan
reaksi esterifikasi dan pereaksi K2Cr2O7 dengan H2SO4 pekat. Identifikasi senyawa alkohol
polivalen yaitu gliserin dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi CuSO4 dengan NaOH
atau langsung dikisatkan. Identifikasi senyawa alkohol polivalen lainnya yaitu mentol dapat
dilakukan secara organoleptis atau dengan menggunakan pereaksi H2SO4 dengan vanilin
sulfat.
J. REFERENSI
Carey, F.A., 2000. Organic Chemistry fourth edition, McGraw-Hill Companies,
Boston..E., Craine, dan D
Hart, H., L.E., Craine, dan D.J., Hart, 2003, kimia organik suatu kuliah singkat
Edisi kesebelas, Erlangga, jakarta.
Riswiyanto, 2009, kimia organik, Erlangga, jakarta.
Mengetahui,
Asisten Meja Mahasiswa Praktikan
(……………………………) (…………………………………)
labkimiaftk@gmail.com