31118168
FARMASI 2D
PRATIKUM XI
IDENTIFIKASI ALKOHOL
I. Tujuan
Supaya dapat membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier.
Mengetahui reaksi pada identifikasi alkohol.
Test Ester
1. Ambil larutan senyawa organic (alkohol), masukan kedalam tabung
reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes asam asetat glasial.
3. Tambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat.
4. Kemudian panaskan dalam penangas air.
5. Masukan kedalam 20 ml air.
6. Amati bau yang terjadi.
Test ammonium nitrate
1. Ambil larutan senyawa organic (Alkohol), masukan kedalam tabung
reaksi.
2. Tambahkan 4 tetes ceric ammonium nitrate, homogenkan.
3. Amati perubahan warna yang terjadi.
Test Asetil Klorida
1. Ambil larutan senyawa organic (Alkohol), masukan kedalam tabung
reaksi.
2. Tambahkan seujung spatel serbuk kalsium sulfat.
3. Kocok hingga homogeny.
4. Kemudian saring dengan menggunakan kertas saring.
5. Tambahkan 4 tetes asetil klorida.
6. Kocok hingga homogeny.
7. Ambil batang pengaduk, kemudian celupkan kedalam ammonium
hidroksida dan bawa kemulut tabung reaksi tadi.
8. Amati perubahan yang terjadi.
Test iodoform
1. Ambil larutan senyawa organic (Alkohol), masukan kedalam tabung
reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes iodin 1%.
3. Tambahkan beberapa NaOH.
4. Kemudian panaskan diatas penangas air.
5. Amati perubahan yang terjadi.
Test Lucas
1. Ambil alkohol primer, sekunder, dan tersier dan masukan kedalam tabung
reaksi, beri label secara berurutan A, B, dan C.
2. Tambahkan masing-masing tabung A, B, dan C reagen lucas.
3. Kemudian kocok hingga homogeny.
4. Untuk tabung C yang berisi alkohol tersier panaskan diatas penangas air.
5. Amati perubahan yang terjadi.
Hasil Pengamatan
No Pengujian Hasil Reaksi
.
1. Test Ester
3. Test Asetil
Klorida
Warna bening
Menimbulkan asap atau gas
4. Test
Iodoform
Warna coklat yodium
berubah warna menjadi
bening ketika direaksikan
NaOH encer.
Setelah dipanaskan
terbentuk endapan kuning
yaitu iodium dan menjadi
dua warna orange berada
diatas.
5. Test Lucas
Larutan tidak larut keruh
putih susu.
Pembahasan
Alkohol adalah senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih gugus
fungsi hidroksil (OH-). Dalam praktikum yang berjudul Identifikasi Alkohol
yang bertujuan supaya mampu mengidentifikasi jenis-jenis yang terdapat pada
alkohol dan mampu menguji reaktifitas alkohol.
Alkohol sendiri dibagi menjadi tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol
yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu
atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol
sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder
yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang
gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga
atom C yang lain (kartika,2004).
Dalam menguji atau mengidentifikasi senyawa alkohol dapat dilakukan
beberapa uji diantaranya yaitu :
1. Uji Ester.
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat dihadapan asam sulfat
pekat untuk membentuk buah senyawa yang berbau khas yang disebut ester.
Penggunaan H2SO4 pekat ini berfungsi sebagai zat dehidrasi yang
merupakan peristiwa keluarnya molekul air dari dalam suatu bahan. Pada
saat dituangkan ke dalam natrium bikarbonat Terjadi reaksi yang ditandai
dengan timbulnya gas seperti soda dan bau wangi seperti balon. Bau seperti
balon ini merupakan aroma khas dari ester. Laju esterifikasi suatu asam
karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik dalam alkohol dan
asam karboksilatnya. Asam karboksilat yang digunakan ialah asam asetat
glasial. Baunya yang muncul menunjukkan bahwa ester telah berhasil
terbentuk. Dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
Chloride chloride
(white fumes)
4. Uji Iodoform
Ketika alkohol mengandung kelompok CH3-CH-OH dipanaskan
dengan larutan natrium hidroksida dan yodium, maka endapan kuning
iodoform akan terbentuk. Pada percobaan kali ini praktikan meneteskan
NaOH untuk menghilangkan warna dari iodiumnya, dan pada sampel yang
diujikan oleh praktikan, menunjukan reaksi positif karena senyawa alcohol
tersebut dapat menghilangkan warna dari iodium pada saat diteteskan
dengan NaOH. Kemudian membentuk endapan kuning setelah dipanaskan
dan menghasilkan bau yang khas. Dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :
5. Uji Lucas
Alkohol tersier bereaksi secara instan dengan reagen lucas untuk
membentuk alkil klorida, yang tidak larut, menghasilkan kekeruhan pada
larutannya. Alkohol sekunder bereaksi dalam 1-5 menit dengan reagen lucas
untuk membentuk alkil klorida, yang tidak larut, menghasilkan kekeruhan
dalam larutannya. Sedangkan alkohol primer sama sekali tidak bereaksi
dengan reagen lucas.
Maka dapat dilihat dari reaksi uji lucas ini yaitu :
ZnCl2 + HCL ZnCl3 - + H+
Laju reaksi berdasakan energy yang dibutuhkan untuk membentuk
karbokation, dimana energi yang dibutuhkan untuk alkohol tersier < alkohol
sekunder < alkohol primer.
Terbukti pada saat pengujian yang lebih cepat terbentuk reaksinya
yaitu alkohol tersier tanpa pemanasan, sedangan yg sekunder sedikit lebih
lama dan memerlukan pemanasan.
Alkohol primer
Alkohol Sekunder
Alkohol Tersier
Maka dari ke 5 uji ini memberikan bukti yang spesifik yang menunjukan
bahwa senyawa yang kami praktikan kali ini yaitu alkohol dengan menunjukan
ciri khas tertentu pada setiap ujinya seperti menimbulkan aroma balon pada uji
ester, dan berubah warna menjadi merah bata pada uji Ceric ammonium nitrate,
juga pada uji iodium terbentuknya endapan kuning yang menandakan reaksi
alkohol lah yang dapat menghasilkan endapan kuning tersebut terhadap
yodium.
VI. Kesimpulan
Petrucci, 1987.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.