Anda di halaman 1dari 11

Inventory Control

(Pengendalian Persediaan)
Kelompok 3
Tria Indriani 10027122021
Shintya Dewi P 10027122022
Zilda Amani Z 10027122023
Demy Apriliana R 10027122024
Inventory Control
Pengendalian persediaan (Inventory Control) adalah penentuan suatu
kebijakan pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan
berapa banyak yang dipesan secara optimal untuk dapat memenuhi
permintaan, atau dengan kata lain, pengendalian persediaan adalah
suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan tingkat optimal dengan
biaya persediaan yang minimum sehingga perusahaan dapat berjalan
lancar.
Production Planning, Inventory Control

Perencanaan Pengendalian
produksi persediaan
(production (inventory
planning) control)

PPIC
Tujuan Inventory Control

01 02
Untuk memperlancar proses
Untuk memberikan layanan
produksi.
terbaik pada pelanggan.

03 04
Untuk mengantisipasi
Untuk menghadapi fluktuasi
kemungkinan terjadinya
harga
kekurangan
persediaan (stok out).
Pentingnya Inventory Control

2 3
1
Adanya unsur
Antisipasi adanya unsur Adanya unsur ketidakpastian tenggang
ketidakpastian ketidakpastian pasokan waktu (lead time) waktu
permintaan. dari supplier. pemesanan.
Persediaan di Industri Farmasi
1. Bahan Baku (raw materials)
2. Bahan Pengemas (packaging materials)
3. Obat Jadi (finished product)
4. Barang Setengah Jadi (work in process/WIP)
Jenis Biaya Inventary Control
1. Item Cost
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau
memproduksi item itu sendiri.

2. Ordering Cost
Biaya pemesanan yang terjadi sehubungan
dengan adanya kegiatan pemesanan.

3. Carrying Cost
Biaya yang timbul karena penyimpanan barang
persediaan untuk periode waktu tertentu.
Model Pengendalian Persediaan

1. Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity = EOQ)


Yaitu jumlah pembelian barang, EOQ menunjukkan jumlah barang yang harus dipesan untuk setiap kali pemesanan
agar biaya sediaan keseluruhan menjadi sekecil mungkin.

2. Persediaan Pengaman (Safety Stock)


safety stock fungsinya adalah sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan maupun pasokan.
Perusahaan biasanya menyimpan lebih banyak dari yang diperkirakan dibutuhkan selama suatu periode tertentu
supaya kebutuhan yang lebih banyak bisa dipenuhi tanpa harus menunggu.
Faktor-faktor yang menentukan besarnya safety stock :
a. Penggunaan bahan baku rata-rata.
Penggunaan bahan baku selama periode tertentu

b. Faktor waktu atau lead time


Lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang
dipesan tersebut dan diterima di
gudang persediaan.

3. Reorder Point (ROP)


Titik di mana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang
dipesan itu adalah tepat pada waktu dimana persediaan di atas safety stock sama dengan nol.
Thanks.

Anda mungkin juga menyukai