Anda di halaman 1dari 93

Pokok Bahasan 6

Inventory management and


transportation in supply chain

Subpokok Bahasan-1.1 (Segmen 1)


Inventory management

2-1
1. Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi
ketidaksempurnaan pasar.
2. Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan
modal besar.
Why does 3. Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.
the company 4. Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran,
dan fungsi keuangan.
have Contoh:
inventory? Jika perusahaan membutuhkan bahan mentah untuk proses
produksinya, bahan mentah akan datang pada saat itu juga.
Jika situasi seperti itu terjadi, maka persediaan bahan
mentah tidak diperlukan.
Tetapi kenyataannya, bahan mentah bisa terlambat datang.
Untuk mengantisipasi keterlambatan tsb, persediaaan pasar
diperlukan, sehingga proses produksi tidak akan terhambat
hanya karena bahan mentah belum datang. Ini juga bisa
diterapkan pada persediaan barang dagangan.
Pertanyaannya “Kapan dan berapa banyak perusahaan
Reasons For harus membeli bahan?”.
Idealnya, material bergerak dengan lancar dan terus
Holding menerus melalui rantai pasokan.

Stock Ketika material berhenti bergerak, mereka membentuk


stok. Semua organisasi memiliki beberapa jenis stok.

Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat


berakibat fatal,
Establish 1. Persediaan terlalu kecil
Hilangnya kesempatan, untuk menjual dan
Inventory memperoleh laba
2. Persediaan terlalu besar
Adanya biaya besar , memperkecil laba dan
memperbesar resiko
a. Segala sesuatu yang disimpan untuk kemudian
What Is digunakan atau ditawarkan pada saat yang diperlukan.
Inventory? b. Sumber dana yang menganggur yang dimiliki
perusahaan.
c. Asset yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi
yang harus dimiliki oleh perusahaan.

Definition a. Stock Adalah Persediaan Barang Dan Bahan Yang


Diselenggarakan Oleh Suatu Perusahaan. Mereka
inventory Diadakan Setiap Kali Input Atau Output Perusahaan
Tidak Digunakan Di Saat Tersedia.
managemen b. Inventory Adalah Daftar Barang-barang Yang Ada
Dalam Persediaan.
Pengertian Manajemen Persedian
Manajemen Persediaan Pengendalian Persediaan

1. Kegiatan yang berhubungan dengan Aktivitas mempertahankan jumlah


perencanaan, pelaksanaan, dan persediaan pada tingkat yang
pengawasan kebutuhan persediaan pada dikehendaki. Pada produk barang,
perusahaan sedemikian rupa sehingga di pengendalian persediaan
satu pihak kebutuhan operasi perusahaan ditekankan pada pengendalian
dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain material. Pada produk jasa,
pihak investasi perusahaan pada pengendalian diutamakan sedikit
persediaan dapat ditekan secara optimal. pada material dan banyak pada
2. Mengatur Atau Mengontrol Atas Aktiva Yang jasa pasokan karena konsumsi
Digunakan Dalam Proses Produksi Atau sering kali bersamaan dengan
Yang Diproduksi Untuk Dijual Oleh pengadaan jasa sehingga tidak
Perusahaan memerlukan persediaan.
1. Tujuan utama STOCKS adalah bertindak sebagai penyangga
antara penawaran dan permintaan.
2. Mereka memungkinkan operasi berlanjut dengan lancar dan
menghindari gangguan.
3. Untuk lebih spesifiknya, stock:
a. bertindak sebagai penyangga antara berbagai bagian rantai

Buffering pasokan
b. memungkinkan permintaan yang lebih besar dari yang
supply and diharapkan, atau pada waktu yang tidak terduga
demand c. memungkinkan pengiriman yang tertunda atau terlalu kecil
d. memanfaatkan diskon harga untuk pesanan dalam jumlah
besar
e. mengizinkan pembelian barang saat harga rendah dan
diperkirakan akan naik
f. mengizinkan pembelian item yang akan keluar dari produksi
g. memungkinkan operasi musiman
h. membuat muatan penuh dan mengurangi biaya transportasi
i. memberikan perlindungan untuk keadaan darurat
j. bisa menguntungkan saat inflasi tinggi.
INVENTORY OBJECTIVES
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock).
2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan
pembelian.
3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan
penawaran.
4. Menghilangkan/mengurangi risiko keterlambatan pengiriman
bahan.
5. Menyesuaikan dengan jadwal produksi.
6. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga.
7. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman.
8. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan.
9. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount.
10. Komitmen terhadap pelanggan.
INVENTORY FUNCTION
1. Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi-operasi perusahaan
internal dan eksternal mempunyai ”kebebasan” (independence). Persediaan
”decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan
tanpa tergantung pada supplier.
2. Persediaan mempunyai beberapa fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari
operasi suatu perusahaan, antara lain:
a. Untuk memberikan stock agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi
akan terjadi.
b. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
c. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam
jumlah banyak biasanya ada diskon.
d. Untuk hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.
e. Untuk menghindari kekurangan stok yang dapat terjadi karena : cuaca,
kekurangan pasokan, mutu, ketidaktepatan pengiriman.
f. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.
Role of Inventory in the Supply Chain
Improve
ImproveMatching of Supply
Matching of Supply
and
and Demand

Improved Forecasting

Cost Reduce Material Flow Time Availability


Efficiency Responsiveness
Reduce Waiting Time

Reduce Buffer Inventory

Supply / Demand
Economies of Scale Variability Seasonal Variability

Cycle Inventory Safety Inventory Seasonal Inventory


• Cycle inventory
• Average amount of inventory used to satisfy demand
between shipments
• Depends on lot size
• Safety inventory

Components • inventory held in case demand exceeds expectations


• costs of carrying too much inventory versus cost of
of Inventory losing sales
• Seasonal inventory
Decisions • inventory built up to counter predictable variability in
demand
• cost of carrying additional inventory versus cost of
flexible production
• Overall trade-off: Responsiveness versus efficiency
• more inventory: greater responsiveness but greater cost
• less inventory: lower cost but lower responsiveness
Pengelompokan Persediaan
1. Fluktuation Stock : untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan
dan untuk mengatasi jika terjadi kesalahan/penyimpangan dalam
perkiraan penjualan, waktu produksi atau pengirman barang.
2. Anticipation Stock : untuk menghadapi permintaan yang dapat
diramalkan, misalnya musim permintaan tinggi, sukar
memperoleh bahan baku.
3. Lot size Inventory : persediaan dalam jumlah besar yang melebihi
kebutuhan saat itu, hal ini untuk mendapatkan quantity discount
dan penghematan biaya pengangkutan.
4. Pipeline Inventory : persediaan yang sedang dalam proses
pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tsb akan
digunakan yang dapat memakan waktu beberapa hari/minggu.
The advantage of having sufficient
supplies
Ada kesempatan untuk menjual barang

Memungkinkan mendapat potongan

Biaya pemesanan dapat dikurangi

Menjamin kelancaran proses produksi


Inventory Types
Persediaan bahan Bahan – bahan dasar yang
mentah (raw dibeli dari perusahaan lain
material inventory) yang akan digunakan dalam
operasi produksi
Persediaan barang Barang yang membutuhkan kerja
setengah jadi (work in - tambahan sebelum menjadi
proceess) barang jadi

Persediaan barang Barang yang telah selesai


jadi (finish goods proses produksi
inventory)
Beberapa item stok tidak mudah masuk ke dalam kategori ini :
● Suku cadang mesin, peralatan, dan sebagainya (Purchase Parts/Components )
● Bahan habis pakai seperti oli, bahan bakar, kertas, dan sebagainya (Supplies)
Types of stock

15
MATERIAL FLOW
Independent Demand System
1. Dependent demand system : permintaan suatu barang ditemukan
langsung dari jadwal induk. Persediaan barang jadi biasanya
tergantung pada permintaan pasar
2. Independent demand system : total permintaan untuk suatu barang
terdiri dari banyak permintaan terpisah yang tidak berhubungan satu
sama lain. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah
ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan
pasar
Contoh:
• Permintaan keseluruhan untuk roti di supermarket terdiri dari
banyak permintaan dari pelanggan terpisah yang bertindak
sendiri-sendiri.
• Sistem permintaan independen mengontrol stok dengan
menemukan keseimbangan terbaik di antara berbagai biaya.
FACTORS THAT DETERMINE THE LEVEL OF INVENTORY

Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi

a. Tingkat produksi yg a. Jangka waktu periode a. Koordinasi produksi dan


diperkirakan produksi penjulan
b. Fluktuasi produksi b. Keputusan membuat b. Persyaratan penjualan
karena faktor musiman keputusan / membeli dan kebijakan kredit
c. Kelangsungan suply c. Kompleksitas siklus c. Tingkat penjualan
bahan baku produksi
d. Efisiensi skedul
pembelian
e. Pola proses produksi
Faktor yang mempengaruhi
besarnya safety stock
Sulit/tidaknya bahan/barang tsb diperoleh

Kebiasaan pemasok menyerahkan


bahan/barang

Besar/kecilnya jumlah barang/bahan


yang dibeli setiap saat

Sering/tidaknya mendapatkan pesanan


mendadak
Inventory Determination

1. Memperhitungkan dahulu rata – rata kebutuhan


MOUNTHLY AVERAG (RATA –
barang/produksi ataubahan dasar setiap bulan yang
RATABULANAN)
besarnya persediaan ditentukan kelipatan oleh
perusahaan

Rata – rata kebutuhan per bulan diperhitungkan dari


2. MOVING MOUNTHLY beberapa bulan sebelumnya dan bulan setelahnya
AVERAGE dengan jumlah yang sama

Penentuan batas minimum dan Persediaan waktu lalu akan diteliti untuk mancari besar
3.
maksimum persediaan yanglalu persediaan yang terendah sebagai batas minimum dan
besar persediaan yang tertinggi sebagai batas
maksimum
Video MODERNIZATION INVENTORY MANAGEMENT : http://www.youtube.com/watch?v=1d0O8MAMyAM
Video AUTOMATED INVENTORY MANAGEMENT : (132) Automated Inventory Management System - YouTube
Pokok Bahasan 6
Inventory management and
transportation in supply chain

Subpokok Bahasan-1.2(Segmen 2)
Inventory management

2-1
a. Merupakan serangkaian kebijakan pengendalian
utk menentukan : tingkat persediaan yg harus
dijaga, kapan pesanan untuk menambah
persediaan hrs dilakukan, & berapa besar
pesanan hrs diadakan.
b. Sistem ini ada untnk menentukan dan menjamin
tersedianya persediaan yg tepat dalam kuantitas
& waktu.
Inventory Control
• Red line method
1
Dengan cara menggambar suatu garis merah
disekeliling bagian kotak tempat penyimpanan
persediaan untuk menandai titik pemesanan ulang

• Two-bin method
2
Titik pemesanan ulang dicapai jika salah satu dari
dua kotak penyimpanan persediaan kosong
Inventory Control
• Computerized inventory control system
3
Dengan menggunakan komputer untuk menentukan
titik pemesanan ulang dan untuk mengatur
keseimbangan persediaan

• Just-in-time system
4
Produsen mengkoordinasikan produksinya dengan
pemasok sehingga bahan baku dan komponen-
komponen lain tiba dari pemasok tepat pada saat
dibutuhkan dalam proses produksi
a. Biaya penyimpanan persediaan
(Carrying cost)
b. Biaya pengadaan persediaan
Biaya (Ordering cost)
Persediaan c. Biaya akibat kekurangan
persediaan (Shortage cost)
Biaya dalam persediaan
Biaya yang dikeluarkan selama periode
1. Biaya simpan tertentu yang pada umumnya akan
(carrying cost) meningkat dengan meningkatnya
persediaan yang disimpan
Biaya simpan meliputi: Besarnya Carrying Cost Dapat
a. Biaya simpan diperhitungkan dengan dua cara
b. Asuransi 1. Berdasarkan persentase tertentu
c. Pajak dari nilai inventori rata – rata
d. Keusangan dan kemerosotan
2. Berdasarkan biaya per unit barang
e. Sewa Gudang yang disimpan (dari jumlah rata –
f. Biaya pemeliharaan barang di rata)
dalam Gudang
g. Biaya modal yang tertanam dalam
inventori
Costs of Carrying Stock (cont.)
Cost Flow Assumption
Dalam praktiknya, penetapan biaya yang paling umum didasarkan pada
jumlah yang dibayarkan dan dapat digunakan:

a. FIFO (first in, first out): mengasumsikan bahwa stok dijual sesuai
dengan urutan pembeliannya, sehingga sisa stok dinilai dengan biaya
penggantian saat ini

b. LIFO (terakhir masuk, keluar pertama): mengasumsikan bahwa stok


terbaru digunakan lebih dulu, jadi sisanya dinilai dengan biaya akuisisi
lebih awal

c. Biaya rata-rata: menggunakan biaya rata-rata bergerak selama


beberapa periode.
FIFO, LIFO AND AVERAGE : (132) FIFO, LIFO, Average - YouTube
Biaya dalam persediaan
Biaya yang diperlukan untuk melakukan
2 Biaya pesan pemesanan sampai barang itu tiba di
(ordering cost) gudang dan siap untuk dipergunakan

a. Untuk pengadaan dari luar: biaya persiapan melakukan pesanan,


pengiriman pesanan, penerimaan barang, kehilangan potongan jumlah,
dan pengendalian pembayaran
b. Untuk pengadaan dari dalam: biaya set up cost
Biaya pemasangan (Set-up Cost ) adalah biaya-biaya untuk
mempersiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan. Dapat
diefisienkan apabila pemesanan dilakukan secara elektronik. Dalam
banyak operasi, biaya pemasangan berhubungan erat dengan waktu
pemasangan (set up time)
Biaya dalam persediaan
3. Biaya kehabisan bahan Biaya yang timbul karena tidak
(Shortage/stockout cost) tersedianya bahan yang cukup

Biaya kehabisan bahan meliputi:


a. Kerugian penjualan karena hilangnya kesempatan
b. Biaya atas reskeduling produksi
c. Biaya untuk pemesanan khusus
d. Hilangnya kepercayaan dari langganan
Biaya dalam persediaan
Misalnya dari 200 kali pengamatan diketahui terjadi 20 kali kasus tertundanya
penjualan, 130 kali terjadi kasus kehilangan penjualan dan 50 kali terjadi kasus
kehilangan pelanggan. Apabila setiap kehilangan penjualan rata-rata profit margin
yang hilang diperkirakan sebesar Rp 500,- sedangkan setiap kasus kehilangan
pelanggan terjadi kerugian kesempatan sebesar Rp 20.000,- maka nilai rata-rata biaya
kekurangan persediaan sbb :
Contoh : Perhitungan Biaya Kekurangan Persediaan
Kasus Jumlah Probabilitas Kerugian Rata-rata
observasi (Rp/kasus) Biaya (Rp)
Tertundanya 50 0,25 0 0
penjualan
Kehilangan 130 0,65 500 325
penjualan
Kehilangan 20 0,10 20.000 2.000
pelanggan
Jumlah 200 1,00 2.325

Rata-rata biaya kekurangan persediaan Rp 2.325,-


1. Metode EOQ (Economic Order Quantity)
EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan berapa jumlah pesanan
yang paling ekonomis intuk satu kali pesan

2. Reorder Point
Reorder point atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kembali yang dinyatakan dalam persamaan berikut.

titik pemesanan kembali = tenggang waktu x pemakaian

3. Safety Stock
Persediaan pengamanan adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out).

4. Sistem ABC
Sistem ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagi persediaan ke dalam tiga golongan
sesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah pada investasi
masing-masing golongan persediaan.
Kuantitas Pemesanan Yang Optimal
a. Salah satu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan
yang akan meminimumkan biaya persediaan adalah:
Model EOQ (Economic Ordering Quantity Model)
b. EOQ merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat
menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi
persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan
dengan baik.
c. Pembelian yang paling ekonomis untuk setiap periode
tertentu serta persediaan yang diperlukan selalu tersedia
dipasar dan harga beli relatif konstan
Kuantitas Pemesanan Yang Optimal

Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ:


a. Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan
pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali –
Replenishment Cycle
b. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – Reorder
Point
• Tingkat penjualan yang dapat
Asumsi dalam diperkirakan
dalam • Penggunaan bahan yg konstan
penggunaan • Pemesanan dapat dilakukan seketika
model EOQ • Pengiriman dapat dilakukan dg cepat
EOQ juga
dipengaruhi
oleh:
Inventory Usage Over Time
Order Quantity
Usage
[maximum inventory level]
Rate
Q
Average inventory
on hand
Inventory Control

Q/2

0 Lead time

Time
Minimum
Inventory
Minimizing Cost
Total Cost of Holdingand Setup (order)

Holding Cost
Minimum
total cost

Setup (order)Cost
Annual Cost

Optimal Order Order Quantity


Quantity (Q*)
Model Economic Order Quantity


Dalam penentuan model EOQ terdapat beberapa
asumsi, antara lain:
a. Jumlah kebutuhan bahan baku sudah dapat
ditentukan terlebih dahulu secara pasti untuk
Asumsi Model penggunaan satu periode.
b. Penggunaan bahan baku relatif stabil dalam
EOQ satu periode.
c. Harga bahan baku konstan selama periode
tertentu.
d. Lead Time (waktu tunggu mulai dari memesan
sampai barang datang) tetap.
e. Tidak terjadi stockout (kehabisan bahan).
REORDER POINT
• ROP adalah titik/tingkat persediaan, dimana pemesanan
kembali harus dilakukan.
• ROP = penggunaan/hari x lead time
• Dalam pelaksanaannya, biasanya ada kebijakan-kebijakan
yang diputuskan oleh perusahaan, sehingga perhitungan
ROP disesuaikan dengan kebijakan tersebut.
• Kebijakan berkaitan dengan Safety Stock
Persediaan Pengaman (Safety Stocks)
• Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-
jaga terhadap perubahan tingkat penjualan atau
kelambatan produksi – pengiriman
• Maka
• Persediaan awal = EOQ + Safety stock
• Persediaan rata – rata
= ( EOQ/2 ) + Safety Stock
Menentukan Besarnya Safety Stock
• Faktor pengalaman
• Faktor dugaan
• Biaya
• Keterlambatan
Contoh : Penggunaan per hari 15 Kg. Keterlambatan
pengiriman 10 Hari
Maka besarnya safety stock
= 10 x 15 Kg
= 150 Kg
Menentukan Besarnya Safety Stock
• Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah
persentase tertentu sebagai persediaan pengaman.
• Contoh:
• Suatu perusahaan elektronik memerlukan bahan baku per
hari sebanyak 500 unit dg waktu tunggu 4 hari. Jika
kebutuhan pengamannya ditetapkan sebesar 50% dari
kebutuhan per hari, tentukan titik pemesanan kembali !
• Jawaban:
ROP = (4 x 500 unit) + 50% (4 x 500 unit)
= 2.000 unit + 1.000 unit = 3.000 unit
Menentukan Besarnya Safety Stock
• Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah
penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock.
Contoh:
• Suatu perusahaan elektronik memerlukan bahan baku per
hari sebanyak 500 unit dg waktu tunggu 4 hari. Jika
kebutuhan pengamannya ditetapkan sebesar kebutuhan
selama 3 hari, tentukan titik pemesanan kembali !
• Jawaban:
ROP = (4 x 500 unit) + (3 x 500 unit)
= 2.000 unit + 1.500 unit = 3.500 unit
.
Contoh Kasus
 Sebuah restoran Pizza membutuhkan salah satu bahan
utama yaitu keju. Diperkirakan permintaan keju adalah
1.600 kg/minggu, biaya pemesanan Rp. 500.000 per satu kali
pesan, biaya penyimpanan 25% dari harga beli dan harga
beli Rp. 12.000 /kg. Persediaan pengaman 50 kg dan waktu
pengiriman 4 hari. (1 tahun = 52 minggu / 1 tahun = 365 hari).
• Hitunglah berapa total biaya yang dibutuhkan untuk
mengadakan persediaan keju selama 1 tahun ?
Model Economic Order Quantity
• Biaya total tahunan = biaya pembelian + biaya variabel
• Biaya variabel = biaya pesan + biaya simpan
• Biaya pesan = jml memesan * biaya pesan per order
• Jml memesan = jml pesanan setahun : EOQ
• EOQ = √ ((2 * kebutuhan setahun * biaya pesan) : (biaya
simpan/kg/th))
• Biaya simpan = rata-rata persediaan * biaya simpan/kg/th
* harga/kg
• Rata-rata persediaan = EOQ : 2
Model Economic Order Quantity

• Jawab:
diketahui :
C (cost) = 12.000
I (inventory carrying charge) = 25%
S (setup) = 500.000
L (lead time) = 4
D (annual demand) = 1.600 x 52
Model Economic Order Quantity


Model Economic Order Quantity


Model Economic Order Quantity


Model Economic Order Quantity


Model 4. Biaya Variabel;

Economic = biaya pesan + biaya simpan


= Rp. 7.899.374,13 + Rp. 7.899.360
Order Quantity = Rp. 15.798.734,13
5. Biaya Total;
Model = biaya beli + biaya variabel
Economic = Rp. 998.400.000 + Rp. 15.798.734,13

Order Quantity = Rp. 1.014.198.734,13

Jadi, total biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan


persediaan selama 1 tahun adalah Rp. 1.014.198.734,13,-
Pemesanan Ulang
• Penggunaan per hari
= (1.600 kg * 52 minggu) / 365 hari
= 228 kg
• Titik pemesan ulang
= Waktu pengiriman + safety stock
= (4 hari x 228) + 50
= 912 + 50
= 962 kg
Jadi, apabila persediaan tinggal 962 kg, maka bagian
pembelian sudah harus order ke supplier
Pemesanan Dalam Satu Tahun
• Jumlah Pemesanan dalam satu tahun
= jml pesanan setahun : EOQ
= (1.600 * 52) / 5.266,24
= 83.200 / 5.266,24
= 16 kali
INVENTORY MANAGEMENT Metode EOQ dan Reorder Point ((132) Inventory Management EOQ dan Reorder Point – YouTube):
 Definisi
 Penggunaan Model Klasifikasi ABC
 Pengendalian Persedian dengan Klasifkasi ABC
 Pengelompokan Material kedalam Kelas ABC
METODE MODEL ABC
Definisi
1. Klasifikasi ABC – atau sering juga disebut sebagai analisis ABC – merupakan
klasifikasi dari suatu kelompok material dalam susunan menurun berdasarkan biaya
penggunaan material itu per periode waktu (harga per unit dikalikan volume
penggunaan dari material itu selama periode tertentu). Periode waktu yang umum
digunakan adalah satu tahun. Klasifikasi ABC umum dipergunakan dalam
pengendalian inventory (inventory control). Beberapa contoh penerapan seperti ;
pengendalian inventory material pada pabrik, inventori produk akhir pada gudang
barang jadi.
2. Klasifikasi ABC mengikuti prinsip 80 – 20, atau hukum Pareto, dimana sekitar
80% dari nilai total inventori material dipresentasikan (diwakili) oleh 20% material
inventory.
3. Merupakan penerapan persediaan dengan menggunakan prinsip Pareto yaitu
membagi persediaan ke dalam 3 kelompok berdasarkan nilai volume tahunan dalam
jumlah uang. Untuk menentukan nilai tahunan dari volume dalam analisis ABC
dengan cara mengukur permintaan tahunan dari setiap butir persediaan dikalikan
dengan biaya per unit.
Penggunaan Model Klasifikasi ABC
1. Penggunaan Analisis ABC adalah untuk menentapkan:
2. Frekwensi perhitungan inventori (cycle inventory)
3. Prioritas rekayasa (engineering)
4. Prioritas pembelian (perolehan)
5. Keamanan
6. Sistem pengisian kembali (replenishment systems)
7. Keputusan investasi
Pengendalian Persediaan dengan Sistem Klasifikasi ABC.

A. Pengendalian Item Kelas A.


Pengendalian terdekat dibutuhkan untuk persediaan yang mempunyai harga
pengeluaran stock dan item, dihitung untuk fraksi yang luas dari persediaan total
B. Pengendalian Item Kelas B
Biaya pengeluaran stock kelas B sedikit untuk peraturan dan buffer stock menyediakan
pengawasan yang cukup untuk pengeluaran, bahkan pemesanan terjadi sekurang
mungkin.
C. Pengendalian Item Kelas C
Perhitungan item kelas C merupakan bagian terbesar dari item inventory dan
memodelkan secara hati – hati, tetapi pengawasan rutin harus memadai
Cara mengelompokkannya :
a. Persediaan kelompok A adalah persediaan yang jumlah
nilai uang per tahunnya tinggi, tetapi biasanya volumenya
kecil.
b. Persediaan kelompok B adalah persediaan yang jumlah
nilai uang per tahunnya sedang, tetapi biasanya
volumenya sedang.
c. Persediaan kelompok C adalah persediaan yang jumlah
nilai uang per tahunnya rendah, tetapi biasanya
volumenya besar.
• Dengan pengelompokan tersebut maka cara
pengelolaan masing-masing akan lebih mudah
sehingga peramalan, pengendalian fisik, keandalan
pemasok dan pengurangan besar stock pengaman
dapat menjadi lebih baik.

42
Grafik analisis ABC

% Pemakaian

80 - A
70 -
60 -
50 -
40 - B
30 -
20 - C
10 -
0 | | | | | | | | |
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 % dari keseluruhan
persediaan

Pengelompokan Material kedalam Kelas ABC (1)
Gandakan (kalikan ) volume
penggunaan per periode waktu (per Jumlahkan nilai total penggunaan
Tentukan penggunaan volume per
tahun) dari setiap material dengan biaya dari semua material
periode waktu ( biasanya per tahun )
biaya per unitnya guna memperoleh inventory itu untuk memperoleh
dari material – material yang ingin di
nilai total penggunaan biaya per nilai total penggunaan
klasifikasikan.
periode waktu (per tahun) untuk biayaagregat (keseluruhan).
setiap material itu.

Klasifikasikan material – material


Bagi nilai total penggunaan biaya
inventory itu ke dalam kelas A, B dan
dari setiap biaya inventory itu Daftarkan material – material itu
C dengan criteria 20% dari jenis
dengan nilai total penggunaan biaya dalam rank persentase nilai total
material diklasifikasikan ke dalam
agregat, untuk menentukan penggunaan biaya dengan urutan
kelas A. 30% dari jenis material
persentase nilai total penggunaan menurun dari terbesar sampai
diklasifikasikan ke dalam kelas B,
biaya dari setiap material inventory terkecil.
dan 50% jenis material
itu.
diklasifikasikan ke dalam kelas C.
Pengelompokan Material
kedalam Kelas ABC (2)
Pengelompokan Material
kedalam Kelas ABC (3)
Summary of Learning Objectives

a. Sebutkan tipe persediaan?


b. Apa makna dari pengendalian persediaan dan
bagaimana caranya?
c. Apa saja yang termasuk eke dalam biaya dalam
persediaan
d. Apa yang dimaskud dengan konsep EOQ dan
ROP
Pokok Bahasan 6
Inventory management and
transportation in supply chain

Subpokok Bahasan-1.3 (Segmen 3)


Transportation in supply chain

2-1
Pendahuluan
Manajemen distribusi memungkinkan perusahaan
menciptakan kecepatan waktu kirim serta efisiensi yang
tinggi dalam jaringan distribusi
Pendahuluan
• Salah satu faktor yang menentukan produk yang kompetitif
di pasar adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke
pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai
dan dalam kondisi yang baik.
• Kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi merupakan
komponen yang penting bagi dunia industri.
• Dalam sistem logistik, transportasi berperan dalam
perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian aktivitas yang
berkaitan dengan moda, vendor, dan pemindahan persediaan
masuk dan keluar suatu organisasi.
Pendahuluan
• Teknologi yang mendukung efisiensi dalam operasi
distribusi produk al :
• Barcoding
• ASRS (automatic storage and retrieval system)
• RFID (radio frequency identification)
Pendahuluan
• Jaringan distribusi sering dianggap sebagai fasilitas fisik
dan fasilitas pengangkutan, dengan operasi cenderung
terpisah
• Saat ini, jaringan distribusi merupakan bagian integral dari
kegiatan supply chain dan memiliki peran strategis sebagai
titik penyalur produk maupun informasi dan untuk
menciptakan nilai tambah
Peran
transportasi
dalam
Manajemen
Rantai Pasok
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi
• Fungsi distribusi dan transportasi pada dasarnya adalah
menghantarkan produk dari lokasi di mana produk tersebut
diproduksi sampai di mana mereka akan digunakan.
• Pada prinsipnya, fungsi ini bertujuan untuk menciptakan
pelayanan yang tinggi ke pelanggan, yang bisa dilihat dari:
• service level yang dicapai,
• kecepatan pengiriman,
• kesempurnaan barang sampai ke tangan pelanggan,
• pelayanan purna jual yang memuaskan.
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi

• Manajemen transportasi dan distribusi mencakup


aktivitas fisik dan non fisik.
• Aktivitas fisik : menyimpan dan mengirim produk.
• Aktivitas non fisik : pengolahan informasi dan pelayanan
kepada pelanggan.
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi
Manajemen distribusi dan transportasi pada umumnya
melakukan sejumlah fungsi dasar yang terdiri dari:
1. Melakukan segmentasi dan menentukan target service
level.
2. Menentukan mode transportasi yang akan digunakan.
3. Melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman.
4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute
pengiriman.
5. Memberikan pelayanan nilai tambah.
6. Menyimpan persediaan.
7. Menangani pengembalian (return).
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi
• Melakukan segmentasi dan menentukan target service
level.
• Segmentasi pelanggan perlu dilakukan karena
kontribusi mereka pada revenue perusahaan bisa
sangat bervariasi dan karekteristik tiap pelanggan bisa
sangat berbeda antara satu dengan lainnya.

• Perbedaan
• alokasi
karakteristik
persediaan
• Kontribusi tiap mengoptimalkan
• kecepatan
pelanggan
pelayanan
• Area distribusi
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi
• Menentukan mode transportasi yang akan digunakan.
• Manajemen tranportasi menentukan mode apa yang
akan digunakan dalam mengirimkan produk-produk ke
pelanggan.
• Tiap mode transportasi memiliki karakteristik ,
keunggulan serta kelemahan yang berbeda .
• Contoh, transportasi laut
memiliki keunggulan dari
segi biaya yang lebih rendah,
namun lebih lambat
dibandingkan dengan
transportasi udara.
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi

• Melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman.


• Tekanan untuk melakukan pengiriman cepat namun
murah menjadi pendorong utama perlunya melakukan
konsolidasi informasi maupun pengiriman.

• konsolidasi data permintaan dari


berbagai regional distribution center
oleh central warehouse untuk
keperluan pembuatan jadwal
pengiriman.
• menyatukan permintaan beberapa
toko atau ritel yang berbeda dalam
sebuah truk.
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi
• Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman.
• menentukan kapan sebuah truk harus berangkat
• rute mana yang harus dilalui untuk memenuhi
permintaan dari sejumlah pelanggan

• Memberikan pelayanan nilai tambah.


• Beberapa proses nilai tambah yang bisa dikerjakan
oleh distributor adalah:
• pengepakan (packaging)
• pelabelan harga
Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan
Transportasi

• Menyimpan persediaan.
• Jaringan distribusi selalu melibatkan proses
penyimpanan produk baik di gudang pusat atau gudang
regional, maupun di toko tempat produk dijual.
• Menangani pengembalian (return).
• Manajemen distribusi punya tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan pengembalian produk dari hilir
ke hulu dalam supply chain.
• Pengembalian ini bisa karena produk rusak atau tidak
terjual sampai batas waktu penjualannva habis, seperti
produk-produk makanan, sayur, buah, dan sebagainya.
Mode Transportasi
• Pemilihan moda transportasi merupakan permasalahan
yang penting dalam sistem transportasi dan distribusi.
• Pemilihan moda transportasi dilakukan dengan
mempertimbangkan antara lain:
• Kondisi geografis.
• Kapasitas.
• Frekuensi.
• Biaya (tarif).
• Availabilitas.
• Kualitas pelayanan.
• Reliabilitas (waktu pengiriman, variabilitas, reputasi,
dll.).
Mode Transportasi
• Supply chain manager perlu memahami kelayakan,
keunggulan dan kelemahan tiap jenis alat transportasi dalam
membuat keputusan pengiriman / distribusi produk.
• Dalam manajemen transportasi / pengiriman, dibedakan
antara pihak yang memiliki barang dan pihak yang melakukan
pengiriman.
• Pemilik barang shipper
• Pihak yang bertugas melakukan pengiriman carrier
Mode Transportasi

Beberapa dasar pertimbangan dalam mengevaluasi mode


transportasi, adalah:
• Dilihat dari sudut pengirim atau carrier, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah biaya-biaya yang terlibat:
• biaya alat transportasinya sendiri (bisa berupa biaya beli atau
sewa alat transportasi),
• biaya operasional tetap (biaya terminal atau bandara yang
besarnya tidak tergantung pada volume barang yang dikirim),
• biaya operasional variabel (seperti biaya bahan bakar) dimana
besarnya biaya tergantung pada volume angkut atau jarak
yang ditempuh dalam pengiriman.
Mode Transportasi
• Dari sisi shipper, pertimbangannya bisa didasarkan pada :
• berbagai ongkos yang timbul pada supply chain, termasuk
ongkos tambahan sebagai konsekuensi dari pemilihan
mode transportasi tersebut.
• biaya persediaan, biaya loading-unloading, dan biaya
fasilitas (gudang, dll).
• tingkat service level yang diperoleh dan ketidakpastian
waktu pengiriman
• Perlu dicari tradeoff dalam menentukan mode transportasi
yang akan dipilih.
Mode Transportasi
• Masing-masing mode transportasi memiliki keunggulan dan
kelemahan yang bervariasi.
• Evaluasi umum berbagai mode transportasi:

Anda mungkin juga menyukai