TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persediaan
2.1.1. Definisi
Persediaan (Inventory) adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
Keberadaan dari Persediaan tidak hanya sebagai persediaan yang tidak memiliki
kegunaan, tetapi juga memiliki berbagai fungsi. Adapun fungsi dari persediaan
1. Fungsi Decoupling
5
6
fluctuation stock.
sebagainya).
3. Fungsi Antisipasi
Persediaan tidak hanya memiliki fungsi, namun persediaan juga memiliki jenis.
Persediaan dibagi menjadi beberapa jenis menurut Rangkutin (2007) yaitu sebagai
berikut:
A. Menurut Fungsinya
2. Fluctuation Stock
3. Anticipation Stock
b. Factor waktu;
C. Menurut Fisik
dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk,
barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan
Biaya persediaan didasarkan pada parameter ekonomis yang relevan dengan jenis
Biaya pembelian adalah harga per unit apabila item dibeli dari pihak
luar, atau biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan.
Biaya per unit akan selalu menjadi bagian dari biaya item dalam
persediaan. Untuk pembelian item dari laur, biaya per unit adalah harga
dari supplier atau biaya persiapan (setup cost) apabila item diproduksi
Dalam situasi seperti ini bukan kerugian penjualan yang terjadi tetapi
pesanan khusus yang dapat berupa biaya pengiriman secara cepat, dan
Masalah persediaan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, yaitu atas dasar
pengulangan, sumber suplai, permintaan, tenggang waktu (lead time), dan sistem
1. Pengulangan
b. Pesanan Berulang
2. Sumber Suplai
3. Permintaan
c. Permintaan Independen
d. Permintaan Dependen
5. Sistem Persediaan
b. Periodik
e. Pesanan Tunggal
berikut:
berwujud berupa perlengkapan kantor dan barang lain untuk kegiatan operasi serta
barang lain baik melalui proses produksi oleh pemerintah maupun diperoleh dan
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
pemerintah serta mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Secara teknis, persediaan tersebut diakui pada saat diterima atau hak
Persediaan dicatat nilai sebesar biaya perolehan, biaya standar, atau nilai
pembelian, biaya transportasi, dan biaya lainnya yang dapat dibebankan kepada
diskon mengurangi nilai perolehan persediaan tersebut. (Arif, Muchlis, & Iskandar,
2009)
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
perkiraan asset untuk kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan atau diakui
wajar.
seperti alat tulis kantor (ATK). Metode ini, pencatatan hanya dilakukan pada
Tabel 2.1
Pencatatan Persediaan Metode Perpetual vs Periodik
Jurnal (dalam jutaan Rupiah)
Transaksi
Perpetual Periodik
Pembelian Persediaan (D) 10 Persediaan (D) 10
persediaan senilai Kas (K) 10 Kas (K) 10
Rp 10 juta
Pemakaian Beban Persediaan (D) 3
persediaan senilai Persediaan (K) 3 Tidak membuat jurnal
Rp 3 juta
Penyesuaian sisa Beban Persediaan (D) 3
persediaan senilai Tidak membuat jurnal Persediaan (K) 3
Rp 7 juta
Sumber: Rahmono & Sholihin, 2017
disimpan harus secara khusus sehingga biaya per unitnya dapat diidentifikasi
waktu. Metode ini memungkinkan diperlukan nya identifikasi biaya per unit
16
khusus untuk setiap barang yang terjual pada tanggal penjualan dan tiap barang
b. Metode Rata-Rata
harga pokok rata-rata perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara
pengaruh dari cost paling awal dan nilai-nilai tersebut bisa mempunyai lag
c. Metode FIFO
pertama dibeli adalah barang yang pertama digunakan atau dijual. Keunggulan
barang atau persediaan pertama yang dibeli adalah persediaan yang akan
akan terdiri dari persediaan akhir, terutama jika laju perputaran persediaan
cepat. Kelemahan dari FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak dibandingkan
d. Metode LIFO
yang bisa memberikan keuntungan, berupa pembayaran pajak yang relatif lebih
kecil.
Pada awal PSAK 14 (1994) ada tiga metode yang diakui FIFO, LIFO dan
metode rata-rata. Sejak tahun 2009 PSAK Indonesia melarang metode LIFO yang
digunakan oleh perusahaan karena sedikit demi sedikit mulai mengadopsi IFRS
juga hanya memperbolehkan menggunakan metode FIFO dan rata-rata dan tidak
LIFO yaitu:
namun selamat terus terjadi inflasi, maka penundaan pajak tersebut akan tetap
menjadi permanen.
b. LIFO Reserve yang disajikan dalam laporan keuangan seringkali dinilai lebih
rendah daripada yang sebenarnya terjadi. Ada indikasi kecurangan yang dinilai
oleh para analisis pajak. Hal ini menyebabkan LIFO semakin dinilai hanya
18
mengejar keuntungan tax-saving. Oleh karena itu para analisis pajak tersebut
b. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material
persediaan dinilai dengan metode FIFO. Harga pokok dari barang-barang yang
pertama kali dibeli akan menjadi harga barang yang digunakan/dijual pertama kali.
Sehingga nilai persediaan akhir dihitung dimulai dari harga pembelian terakhir.
Maka dengan pengaturan ini maka Pemda harus menggunakan metode FIFO.
jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang
dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan
persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian persediaan.
19
Pendidikan memiliki saldo awal persediaan alat tulis kantor (ATK) tahun 2014
senilai lima puluh juta rupiah. Selama tahun 2014 persediaan yang ATK yang dibeli
sebesar serratus lima puluh juta rupiah. Pencatatan persediaan ATK menggunakan
yang masih tersisa sebesar tiga puluh juta rupiah. Maka pemakaian persediaan lima
puluh juta ditambah seratus lima puluh juta dikurangi tiga puluh juta rupiah maka
hasilnya seratus tujuh puluh juta rupiah. Jurnal yang perlu dibuat pada saat
pembelian dan jurnal penyesuaian akhir periode adalah (dalam jutaan rupiah).
Tabel 2.2
Jurnal saat Penyesuaian (Pendekatan Aset)
Tanggal Jurnal Finansial Jurnal Realisasi Anggaran
Saat Persediaan (D) 150 Belanja barang (D) 150
Pembelian Kas (K) 150 Perubahan SAL (K) 150
pendekatan aset karena ketika pembelian terjadi dicatat sebagai aset (persediaan di
debit). Pada pendekatan aset, pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan
persediaan yang maksud penggunannya untuk selama satu periode akuntansi atau
untuk maksud berjaga-jaga. Contohnya antara lain adalah persediaan alat tulis
kantor di sekretariat SKPD dan persediaan obat di rumah sakit. Pada pendekatan
beban, setiap pembelian persediaan akan langsung dicatat sebagai beban persediaan
akan segera digunakan misalnya untuk suatu kegiatan seperti seminar, pelatihan,
dan sebagainya. Contoh penjurnalan persediaan dengan metode beban untuk kasus
Tabel 2.3
Jurnal saat Penyesuaian (Pendekatan Beban)
Tanggal Jurnal Finansial Jurnal Realisasi Anggaran
Saat Pembelian Beban Persediaan (D) 150 Belanja Barang (D) 150
Kas (K) 150 Perubahan SAL (K) 150
Persediaan disajikan dalam laporan neraca sebagai aset lancar. Akun tandingannya
Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Selain disajikan dalam neraca
menggunakan harga perolehan, biaya standar atau nilai wajar; penjelasan mengenai
atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan
untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam
Tabel 2.4
Contoh Neraca Instansi Pemerintah
SKPD A
NERACA
Per 31 Desember 2013
ASET KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
ASET LANCAR
JANGKA PENDEK
Kas di Bendahara
xxx Utang PFK xxx
Pengeluaran
Kas di Bendahara Uang Muka dari Kas
xxx xxx
Penerimaan Daerah
Piutang Retribusi Pendapatan Diterima
xxx xxx
Pelayanan di muka
Utang Jangka Pendek
Persediaan xxx xxx
Lainnya
Jumlah Aset Jumlah kewajiban
xxx xxx
Lancar Jangka Pendek
Sumber: Rahmono & Sholihin, 2017