A. Pendahuluan
Suatu negara jika ingin maju, harus didukung oleh birokrasi yang kuat, efisien, efektif,
akuntabel, adaptif dan memiliki budaya organisasi (values) yang berorientasi pada
peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Birokrasi seperti ini dapat disebut sebagai
organisasi berkinerja tinggi (OBT).Birokrasi yang OBT akan terbentuk jika dipimpin oleh
pemimpin perubahan, yang memiliki 3 ciri utama: memiliki visi atau tujuan ideal yang jelas,
program yang jelas dan mampu mempengaruhi atau mengajak orang lain (stakeholders)
untuk merealisasikan visinya tersebut.
Seorang Pimpinan dapat saja memiliki dahulu visi, kondisi ideal atau kondisi yang
diharapkan. Kondisi ideal tersebut dapat diperoleh melalui brainstorming dengan
stakeholders yang kompeten, hasil benchmarking, referensi dokumen rencana instansi
(Renstra) yang sudah ditetapkan, dan sebagainya. Setelah itu, melakukan diagnosa kondisi
organisasi saat ini dengan menggunakan model diagnosa tertentu. Kemudian mencari
solusinya, yang mungkin juga dibantu dengan teknik diagnosa lainnya yang relevan untuk
menentukan alternatif solusi yang tepat. Solusi tersebut dapat berupa, mengubah bagian-
bagian tertentu dalam organisasinya termasuk tugas dan fungsinya, meningkatkan
kompetensi sumber daya manusianya, dan atau juga menyempurnakan manajemennya.
Namun demikian, dalam banyak kasus, organisasi dapat juga melakukan diagnosa
kondisi saat ini dahulu, atau merasakan kondisinya yang selama ini buruk, yang kemudian
mendorongnya untuk menentukan kondisi yang ideal, yang diharapkan bersama.
Kemudian menentukan alternatif solusinya yang tepat, seperti penyempurnaan
kelembagaan, manajemen, peningkatan kompetensi SDM, dan sebagainya.
Dalam suplemen modul ini akan diadaptasi hanya sampai pada tahap kedua saja,
yaitu sampai menemukan prioritas kekuatan kunci organisasi. Adapun tahapannya sebagai
berikut:
Tahap I: Menentukan tujuan organisasi dan ukuran kinerja
1. Tugas:
2. Fungsi:
6) Informasi valid
Indikator Kinerja:
Indikator kinerja ialah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja
yang akan ditetapkan dikategorikan ke dalam kelompok:
2) Keluaran (outputs), adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan
atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan
program berdasarkan masukan yang digunakan.
1) Tentukan tingkat kinerja sekarang dari tujuan jangka pendek yang ingin
dicapai
2) Tentukan tingkat kinerja yang dinginkan untuk mencapai tujuan jangka
pendek
3) Pencapaian tingkat kinerja perlu memperhatikan kemampuan sumber daya
yang ada pada organisasi:
D. Penutup
a. Pemimpin perubahan memerlukan kompetensi untuk mendiagnosa organisasi.
Model diagnosa merupakan alat bantu bagi pemimpinan untuk mendiagnosa
organisasi.
b. Banyak model atau instrumen untuk mendiagnosa organisasi, namun tidak ada
model diagnosa yang sempurna, cocok dan baku untuk semua kondisi organisasi.
Karena itu, seringkali proyek perubahan memerlukan lebih dari satu model diagnosa
organisasi, saling melengkapi. Pemimpin harus tajam memilih model yang tepat
(tepat guna) yang membuatnya dapat melihat permasalahan organisasi dan
menetapkan langkah-langkah perbaikannya dengan tepat.
c. Model apapun dapat digunakan sesuai keperluannya, tetapi yang paling utama
adalah ketajaman analisis pemimpinlah untuk menemukan permasalahan dan hal-
hal yang harus diperbaiki.
Heifetz, Ronald, Alexander Grashow, dan Marty Linski. 2009. The Practice of Adaptive
Leadership Tools and Tactics for Changing Your Organization and The World. Harvard
Business School Publishing, Massachusetts.
LAN RI, 2008. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan, Modul Diklat
Kepemimpinan Tk IV.
LAN RI, 2015. Pusdiklat Teknis Fungsional, Bahan Ajar Diklat Renstra dan AKIP.